Anda di halaman 1dari 53

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS MANDIRI

MODUL 04

MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 2

GERAK

Oleh :

IRMA GUSTATI
NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : IRMA GUSTATI________________


NIM/ID Lainnya : 856481411
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 001 SIMPANG TANAH LAPANG ( BASERAH )
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yarlis Andrianis, S.TP., M. Si


Nip/Id Lainnya : 197904042009032002
Instansi Asal : SMAN 2 TELUK KUANTAN
Nomor Hp : 08117524480
Alamat Email : yarlis_andrianis2000@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRMA GUSTATI


NIM : 856481411
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

BASERAH, 14 NOVEMBER 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

IRMA GUSTATI
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

B. Dasar teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan
tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus
beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan
(Sarojo, 2002 : 37-39).
C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal

2. Stop watch

3. Penggaris

4. Beban gantung 100gr (2 buah)

5. Statif dan klem

6. Benang kasur

7. Plastisin

8. Beban tambahan

D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini
E. Data Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan GLB
NO Jarak BC s ( m ) Waktu t ( sek )
1 20 cm 0,62 s
2 25 cm 0,8 s
3 30 cm 0,75 s
4 35 cm 0,93 s
5 40 cm 1,8 s

F. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan.

G. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik!
3. Buatlah kesimpulannya !
JAWABAN :
1. GRAFIK

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA JARAK ( s )


SEBAGAI FUNGSI WAKTU ( t )
2
1.5
1
0.5
0
20 cm 25 cm 30 cm 35 cm 40 cm

20 m 25 m
2. 𝑎. 𝑉 = = 32, 25 = 32,3 𝑏. 𝑉 = = 31,25 = 31,3
0,62 s 0,8 s
30 35
𝑐. 𝑉 = 0,75 = 40 m/s d. 𝑉 = 0,93 = 37,6 m/s
40
𝑒. 𝑉 = 1,8 = 22,2 m/s

3. Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. DOKUMENTASI
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS MANDIRI

MODUL 04

MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 1

GAYA

Oleh :

IRMA GUSTATI

NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : IRMA GUSTATI________________


NIM/ID Lainnya : 856481411
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 001 SIMPANG TANAH LAPANG ( BASERAH )
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yarlis Andrianis, S.TP., M. Si


Nip/Id Lainnya : 197904042009032002
Instansi Asal : SMAN 2 TELUK KUANTAN
Nomor Hp : 08117524480
Alamat Email : yarlis_andrianis2000@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRMA GUSTATI


NIM : 856481411
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

BASERAH,14 NOVEMBER 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

IRMA GUSTATI
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN : Gaya Gesek

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1) Menentukan koefisien gesekan statis dan kinetis beberapa permukaan kasar
2) Menyelidiki pengaruh tingkat kekasaran permukaan terhadap gaya gesek
3) Menyelidiki pengaruh massa beban terhadap gaya gesek

C. ALAT DAN BAHAN :


a. Kareta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Blok kayu 5 x 5 x 10 cm (atau benda lainnya)

D. LANDASAN TEORI :
1. Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda
padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda
padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu di
mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar,
engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai.
Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan
tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat
tercipta parasut.
2. Asal gaya gesek
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat
menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus).
3. Jenis-jenis gaya gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik
sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk
benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut
gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus
pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya
gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya
viskos (viscous force).
a. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya
dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum
benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum
gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya
normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki
nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya
gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan
dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun
berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan
menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak
lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan
gaya gesek kinetis.
b. Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan
dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk
material yang sama.
4. Dampak gaya gesek
Setiap gaya gesekan pasti terjadi dampak , mulai dari dampak yang merugikan
hingga menguntungkan . berikut adalah berbagai keuntngan dan kerugian akibat gaya
gesekan. Beberapa contoh gaya gesek yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Seorang berjalan di atas tanah, karena ketika kaki menekan tanah ke arah belakang,
ada gaya gesekan antara telapak kaki dan permukaan tanah yang menimbukan
reaksi, di mana tanah mendorng telapak kaki ke depan
b. Gesekan pada piringan rem sepeda motor atau gesekan antara rem dan pelek
sepeda digunakan untuk proses pengereman
c. Gesekan udara pada parasut yeng terbentang memungkinkan penerjun dapat
mendarat di tanah dengan perlahan dan selamat .
d. Jalan raya dibuat permuakaanya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil
dan permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau idak mudah
tergelincir .
e. Sepatu olahraga telapaknya dibuat kasara agar pemain olahraga tidak mudah
terpeleset
f. Gesekan terjadi ketika sebuah tuas rem ditekan sehingga bantalan rem membuat
geraakan roda melabat , ketka sebuah kapal boat melaju di atas air dan ketika
penerjun ebas jatuh dari angkasa.
g. Ban mobil dibuat bergerigi sehingga terjadi gesekan antara ban dan permukaan
jalan untuk memutar ban dan menghindari mobi tergelincir ketika jalanan licin.

Jika permukaan benda bergesekan dengan permukaan benda lain.


Masing -masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang
lainnya. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah degan arah
gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat
menimbulkan kerusakan. Berikut beberapa kerugian dari gaya gesekan :
a. Gesekan antara bagian – bagian mesin mobil dapat menimbulkan panas, mana
mesin harus diberi minyak pelumas atau oli.
b. Gesekan antara roda dan poros dapat menghambat putaran roda, maka perlu
dipasang bola – bola peluru
c. Gesekan udara menghambat laju mobil, makan bentuk mobil perlu didesain
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok (seperti tampak pada gambar)
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat penunjukkan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak)

F. HASIL PENGAMATAN :
Tabel 1.
Hasil Pengamatan Gaya Gesek pada Balok Kayu
No Keadaan Balok Kayu Penunjukkan Neraca Pegas (Newton)
1. Sebelum bererak 0
2. Saat akan bergerak 2
3. Sesudah bergerak 5

Tabel 2.
Hasil Pengamatan Gaya Gesek pada Kareta
No Keadaan kareta Penunjukkan Neraca Pegas (Newton)
1. Sebelum bererak 0
2. Saat akan bergerak 0
3. Sesudah bergerak 2

G. PEMBAHASAN :
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pada saat balok kayu ditarik oleh neraca
pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek
antara balok kayu dan permukaan meja yang melawan gaya tarik. Kemudian kami
lakukan perbandingan mana lebih mudah menarik balok kayu yang permukaannya
kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih
mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus. Selanjutnya pada saat
kareta dtarik ole neraca pegas, kareta belum bergerak karena adanya gaya gesek antara
kareta dan permukaan meja yang melawan gaya tarik. Kemudian kami lakukan kembali
seperti dengan balok kayu tadi yaitu mana yang lebih mudah menarik kareta yang
permukaan kasar atau permukaan halus, ternyata hasilnya sama dengan balok kayu yaitu
di permukaan kasar lebih mudah menarik.
Pada balok kayu sebelum bergerak neraca pegas menunjukkan di angka 0 N
kemudian pada saat bergerak, neraca menunjukkan angka 2 N dan setelah bergerak
neraca menunjukkan angka 5 N. Selanjutnya untuk kareta sebelum bergerak neraca pegas
menunjukkan angka 0 N, saat akan bergerak neraca pegas menunjukkan angka 0 N dan
setelah bergerak neraca pegas menunjukkan angka 2 N. Gaya gesek pada saat benda
diam adalah 0 dan gaya gesek setelah bergerak lebih besar dibandingkan dengan saat
akan bergerak. Hal ini disebabkan benda diam ke sudah bergerak mengalami gaya gesek
yang lebih besar dibandingkan dengan benda saat akan bergerak.

H. KESIMPULAN :
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa gaya gesek pada saat
benda diam adalah 0 dan gaya gesek sesudah bergerak lebih besar dibandingkan dengan
saat akan bergerak. Gaya Gesek yang bekerja pada saat benda diam adalah gaya gesek
statis dan gaya gesek yang bekerja pada saat benda sudah bergerak adalah gaya gesek
kinetis.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Eko Susilowati, dkk. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan, KementerianPendidikan Nasional.
2. Maman Rumanta, dkk. (2011). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
3. Setya Nurachmandani dan Samson Samsulhadi. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam
Terpadu 2. Jakarta :Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

J. KESULITAN YANG DIALAMI : Masukan dan Saran


1. Masukan : bahan yang digunakan dalam percobaan sulit didapatkan misalnya kareta
2. Saran :sebaiknya bahan yang digunakan bahan yang mudah didapatkan dilingkungan
sekitar
K. FOTO / VIDEOPRAKTIKUM

PERCOBAAN PRAKTIKUM

Gambar 1. Kareta di tarik dengan neraca pegas

Gambar 2. Sebuah balok di tarik dengan neraca pegas

Gambar 3. Neraca pegas digerakkan


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS MANDIRI

MODUL 06

GELOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 1

JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

Oleh :

IRMA GUSTATI
NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRMA GUSTATI________________


NIM/ID Lainnya : 856481411
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 001 SIMPANG TANAH LAPANG (BASERAH )
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yarlis Andrianis, S.TP., M. Si


Nip/Id Lainnya : 197904042009032002
Instansi Asal : SMAN 2 TELUK KUANTAN
Nomor Hp : 08117524480
Alamat Email : yarlis_andrianis2000@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRMA GUSTATI


NIM : 856481411
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

BASERAH, 14 NOVEMBER 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

IRMA GUSTATI
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. Judul Percobaan: Jenis - Jenis Gelombang


Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.

B. Tujuan Percobaan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
D. Landasan Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasi,
yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat
pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana
mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain
tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada
perpindahan secara massal.[1][2] Secara umum, gelombang terbagi menjadi kelompok
gelombang berdasarkan arah rambat dan kelompok gelombang berdasarkan medium
rambat. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dapat dikelompokkan
menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan berdasarkan
medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik
Gelombang longitudinal adalah gelombang dengan perpindahan media berada dalam
arah yang sama atau berlawanan dengan arah propagasi gelombang.
Gelombang transversal adalah gelombang bergerak yang osilasinya tegak lurus
terhadap arah gelombang atau jalur rambat.

D. Alat dan Bahan


a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m = 0,5 cm.
c. Benang kasur panjang 3 m
d. Karet gelang
E. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas meja yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan
pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada
suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata
karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik
tersebut.

5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini
diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan
arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

F. Hasil Pengamatan

Pada saat slinki diusik dengan cara mengerak – gerakkan ujung slinki, terlihat adanya
sesuatu rambatan atau gelombang.

G. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
H.. Pertanyaan dan Jawaban
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar
dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki
arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. DOKUMENTASI
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS MANDIRI

MODUL 06

GELOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 3

TELINGA

Oleh :

IRMA GUSTATI

NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRMA GUSTATI________________


NIM/ID Lainnya : 856481411
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 001 SIMPANG TANAH LAPANG (BASERAH )
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yarlis Andrianis, S.TP., M. Si


Nip/Id Lainnya : 197904042009032002
Instansi Asal : SMAN 2 TELUK KUANTAN
Nomor Hp : 08117524480
Alamat Email : yarlis_andrianis2000@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRMA GUSTATI


NIM : 856481411
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

BASERAH, 14 NOVEMBER 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

IRMA GUSTATI
PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN : Percobaan struktur dan fungsi telinga


B. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga
beserta fungsinya
A. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar dan struktur alat pendengaran
2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis

B. LANDASAN TEORI

Telinga merupakan sebuah organyang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga


banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewanvertebrata
memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapavariasi sesuai
dengan fungsi dan spesies.

Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi
suara Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda
lainnya,dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi
pengenalan dan interpretasi dilakukan di otakdan sistem saraf pusat. Rangsangan suara
disampaikan ke otak melalui sarafyang menyambungkan telinga dan otak(nervus
vestibulokoklearis

C. PROSEDUR KERJA
1. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
2. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian
luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah
3. Kemudian masukkan dalam Tabel

D. HASIL PENGAMATAN

E. PERTANYAAN
a) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi !
Jawab : Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga
jugadapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke
salurantelinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami
prosespenyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara.Efek
penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yangberada di
rentang frekuensi suara manusia.

b) Jelaskan fungsi saluran Eustachius !


Jawab : Saluran ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga danmenyesuaikannya dengan
tekanan udara di dunia luar
- Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telingatengah ke
bagian belakang hidung
- Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalamtelinga tengah.
c) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi / suara hingga terdengar !

Jawab : Proses bunyi hingga terdengar di telinga kita:

 Sebuah suara ditangkap daun telinga


 Kemudian dikirim ke gendang telinga
 Diteruskan 3 tulang pendengaran ke tingkap jorong dan rumah siput
 Lalu, cairan limfa akan bergetar
 Kemudian hal itu merangsang ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls
saraf ke otak
 Impuls tersebut kemudian diolah sehingga bisa mengenali suara
d) Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama ?
Jawab :
Karena kondisi alat pendengaran tiap orang berbeda. Telinga luar berbeda lebarnya ,
telinga yang lebar cenderung lebih peka terhadap terhadap suara. Alat bagian dalam
juga berbeda. ketebalan gendang telinga, kepekaan terhadap getaran
e) Faktor – factor apa saja yang mempengaruhi sseseorang menjadi tuli ?
Jawab :
Penyebab Terjadinya Tuli Konduktif
Tuli konduktif adalah jenis tuli yang terjadi karena adanya gangguan tulang
pendengaran atau jaringan ikat di telinga. Selain itu, tuli ini juga bisa disebabkan karena
adanya gangguan pada saraf telinga atau otak (tuli sensorineural).
Penderita tuli konduktif akan kesulitan mendengar suara pelan. Sedangkan, suara
yang lebih nyaring mungkin akan terdengar pelan. Gangguan pendengaran ini paling sering
terjadi pada anak-anak yang memiliki infeksi telinga berulang atau sering memasukkan benda
asing ke dalam saluran telinganya.

Terjadinya tuli konduktif bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya:


 Adanya cairan di telinga bagian tengah ketika pilek atau alergi
 Infeksi telinga tengah (otitis media) atau infeksi pada saluran telinga (otitis eksterna)
 Infeksi saluran eustachius yang menghubungkan antara telinga tengah dan hidung
 Tumor yang menghalangi telinga bagian tengah dan luar
 Kotoran telinga yang menghambat saluran telinga
 Kelainan bentuk telinga akibat cacat bawaan lahir, cedera, atau operasi pada telinga
 Otosklerosis

F. PEMBAHSAN
a) Bagian-bagian telinga:
Telinga luar

 Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat dari
luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk
mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur dan
elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.

 Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian dalam.

 Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima gelombang


suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan menuju
tualng-tulang pendengaran.

Telinga tengah

 Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang berbentuk


seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang datang.

 Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang martil
 Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga tengah.
Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk menghantarkan
dan memperkuat getaran suara yang datang.

Telinga dalam

 Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea. Jendela
oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya menuju
koklea.

 Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga
bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di
bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus koklea
yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa,
sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.

 Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel reseptor telinga
yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi impuls listrik untuk
dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki rambut yang menjulur ke dalam
duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke membran tektorial yang menggantung di
atas ogan corti.

 Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari getaran
suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan menghilang.

 Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus dan
utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.

 Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah lingkaran


yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam mengatur keseimbangan
tubuh.

 Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga dalam


dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara di dalam
telinga dengan atmosfer.

G. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengamatan, dapat disimpiulkan bahwa telinga terdiri : telinga


bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri dari:
daun telingan, lubang telinga dan gendang telinga. Bagian tengah terdiri dari, tulang martil,
tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Sedangkan bagian dalam terdiri dari jendela oval,
rumah siput, organ korti jendela bundar, vestibula, saluran semisirkuler dan saluran
eustacheus.

H. KESULITAN YANG DIALAMI

Penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS MANDIRI

MODUL 07

OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 1

SIFAT CAHAYA

Oleh :

IRMA GUSTATI

NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : IRMA GUSTATI________________


NIM/ID Lainnya : 856481411
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 001 SIMPANG TANAH LAPANG ( BASERAH )
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Yarlis Andrianis, S.TP., M. Si


Nip/Id Lainnya : 197904042009032002
Instansi Asal : SMAN 2 TELUK KUANTAN
Nomor Hp : 08117524480
Alamat Email : yarlis_andrianis2000@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRMA GUSTATI


NIM : 856481411
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

BASERAH,14 NOVEMBER 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

IRMA GUSTATI
Judul Percobaan: Percobaan Pemantulan Cahaya
B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan diharapkan anda dapat:
a. Menjelaskan sifat – sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat – sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menentukan sifat – sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. Landasan Teori
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian cahaya adalah sinar
atau terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu.
Dengan sinar ini, memungkinkan mata kita untuk menangkap bayangan benda-benda
yang ada di sekitar.

Menurut James Maxwell (1831-1897), pengertian cahaya adalah gelombang


elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang
elektromagnetik, yaitu 3.10¬8 m/s.

Kemudian dalam laman University of Wisconsin-Madison, pengertian cahaya adalah


sejenis gelombang, yang seperti gelombang laut atau gelombang suara. Gelombang ini
membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi gelombang cahaya tidak
membutuhkan air atau udara atau apapun untuk melakukan perjalanan.

Setelah mengetahui pengertian cahaya, kita juga perlu mengetahui apa saja sifat-sifat
dari cahaya. Dikutip dari gurupendidikan.co.id, berikut adalah beberapa sifat-sifat cahaya:

 Dapat merambat lurus. Contoh sederhananya yaitu ketika kita menyalakan senter ke
arah depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan arah yang kita
inginkan.

 Dapat dipantulkan. Contohnya yaitu ketika kita bermain di siang hari dengan
membawa sebuah cermin. Jika kita arahkan ke arah datangnya sinar matahari,
kemudian kita coba arahkan ke segala arah, maka akan terjadi sebuah pantulan
cahaya yang terpantul dari sinar matahari tersebut.

 Dapat menembus benda bening. Contoh sederhananya adalah ketika kita melihat ke
jendela dengan kaca yang bening. Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar
matahari tetap dapat masuk ke dalam ruangan meskipun ada penghalang karena
jendela terbuat dari kaca bening.

 Dapat dibelokkan atau dibiaskan. Contohnya ketika kita berenang dan meletakkan
sebilah tongkat ke dalam air yang terkena cahaya matahari. Jika dilihat dari atas,
maka tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya.

Cahaya dibuat di dalam atom saat mereka "tereksitasi". Ketika menyerap energi,
elektron di dalam atom akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi, namun hal itu
akan membuat atom menjadi tidak stabil. Saat elektron kembali ke posisi semula, ia juga
akan mengembalikan energi sebagai kilatan cahaya yang disebut foton.
Ketika Anda memahami bagaimana atom mengambil dan mengeluarkan energi, ilmu
tentang cahaya akan menjadi pembahasan yang sangat menarik. Misalnya saat Anda
bercermin. Saat Anda melihat ke cermin dan melihat wajah Anda terpantul, apa yang
sebenarnya terjadi? Cahaya, yang mungkin berasal dari jendela Anda, akan menerpa
wajah Anda dan memantul ke cermin. Di dalam cermin, atom perak (atau logam lain yang
sangat reflektif) menangkap energi cahaya yang masuk dan menjadi tereksitasi. Itu
membuat mereka tidak stabil, jadi mereka mengeluarkan foton cahaya baru yang berjalan
kembali dari cermin ke arah Anda. Akibatnya, cermin bermain lempar-tangkap dengan
Anda menggunakan foton cahaya sebagai bolanya.

D. Alat dan Bahan

1. Cermin datar (3x6 cm2)

2. Cermin cembung

3. Cermin cekung

4. Lampu senter

5. Busur derajat
6. Kertas putih

7. Lilin

8. Layar (tabir kertas)

9. Celah cahaya

E. Cara Kerja
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.

 Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.

 Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.

 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak


sudut datang dan sudut pantul.

 Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.

 Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.

 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


tersebut.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


 Menyusun semua alat.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
 Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

 Menyusun alat dan bahan.

 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


tersebut.

 Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. Hasil Pengamatan
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

 Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan

 Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

 Tegak.

 Maya.

 Sama besar.

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

 Maya.

 Sama tegak.

 Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

 Maya

 Sama banyak

 Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya


G. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan tentang cahaya maka dapat diperoleh hasil bahwa
pantulan cahaya yang dihasilkan oleh cermin datar, cermin cekung dan lensa cembung
berbeda.

H. KESULITAN

Ketika melakukan percobaan, kesulitan menghitung ukuran bayangan, karena lampu


senter yang dugunakan kurang terang. Sehingga bayangan yang dihasilkan tidakmbegitu
jelas.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. DOKUMENTASI
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

TUGAS III

MODUL 07

OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM (KP) 2

LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG

Oleh :

IRMA GUSTATI

NIM : 856481411

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2022
A. Judul Percobaan : LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG
B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1). Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2). Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3). Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN

1. Meja optik lengkap

2. Lensa cembung

3. Cermin cekung

4. Layar

5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.
Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau
konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:


a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f. Perhatikan
gambar berikut!
Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada
lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan


Gambar Berkas Sinar Istimewa III

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda]

2. PERCOBAAN CERMIN CEKUNG


a) Susunlah alat seperti gambar
b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan beberapa kali
dengan kedudukan benda yang berbeda

F. Hasil Percobaan
1. LENSA CEMBUNG

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 3 cm 2 cm

2. 2 cm 2 cm

3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm

2. CERMIN CEKUNG

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5,5 cm 5 cm

2. 4,5 cm 5 cm

3. 4 cm 5,5 cm

4. 1,5 cm 3 cm

F. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm

2. Kekuatan lensa (P)

P = 1/f

= 1/1,5 = 2/3

3. Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm

G. KESULITAN
Penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai