Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD

MODUL 9
BUMI DAN ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
UDARA DAN BATUAN

A. PERCOBAAN 1 : UDARA

I. Pembakaran Memerlukan Udara


1. Tujuan  : Menjelaskan kegunaan udara
2. Alat dan Bahan
1) Lilin 2 batang yang sama
2) Korek api
3) Gelas dengan 3 ukran yang berbeda
4) Stop watch
5) Piring atau mangkok
3. Cara Kerja
1). Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, berdiameter, Panjang, warna dan bentuknya.
2). Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berikanlah jarak antar lilin sekitar 30 cm.
3). Nyalakan kedua lilin tersebut.
4). Perhatikan Gambar berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas.

5) Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat
perubahan yang terjadi
6) Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
7) Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia
8) Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.

4. Hasil Pengamatan
Percobaan ke Selang waktu sampai lilin mati
1 ± 08.35 detik
2 ± 08.45 detik
3 ± 08.78 detik
4 ± 08.28 detik
5 ± 08.81 detik

5. Pembahasan

Lilin yang ditutup dengan gelas lambat laun amati sesuai dengan waktu yang telah
dicatat di tabel disamping. 

Namun lilin yang tidak ditutupi gelas akan terus menyala hingga lilin itu habis Hal ini
membuktikan bahwa pembakaran memerlukan udara.
II. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah

1. Tujuan : untuk mengetahui bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah

2. Cara Kerja

Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas


Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2cm
Perhatikan gambar berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca

Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas


Catatlah hasil pengamatan

3. Hasil Pengamatan

Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah. Sedangkan Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.

III. Udara Sebagai Sumber Energi

1. Tujuan : untuk mengetahui udara sebagai sumber energi

2. Alat dan Bahan

1). Balon
2). Selongsong bolpoin plastic dan logam
3). Gulungan kawat
4). Pita perekat (solatif)
5). Gunting
3. Cara Kerja

Tutuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet
Isolasi selongsong bolpoin dengan balon
Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi,
aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
Masukkan kawat ke dalam selongsong bolpoint, selanjutnya susun alat dan
bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua
sisi penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Perkirakan
kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
Tariklah pangkal selongsong bolpoin sampai ujung bentangan kawat
Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan
udara dari balon
Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas. Catat dan
gambarkan dalam lembar pengamatan.
Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan
Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan !
Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balom terhadap kecepatan gerak
roket, buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana yang
geraknya paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan!
Gantilah selongsong bolpoin plastic dengan polpoint logam, amati bagaimana
kira-kira kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!

Pembahasan

Dari pengamatan yang dilakukan, Pada proses pembakaran diperlukan udara. Unsur udara yang
diperlukan dalam pembakaran ialah oksigen. Selain oksigen ada unsur lain yang terkandung di udara
antara lain nitrogen, belerang dan karbondioksida. Pada pembakaran yang sempurna dihasilkan
karbondioksida (CO2) dan pembakaran yang tidak sempurna dihasilkan gas karbonmonoksida (CO).
Gas karbonmonoksida yang dihasilkan tersebut sangat berbahaya bagi manusia bila di hirup.
Oksigen yang ada dalam tabung gelas akan habis selama pembakaran. Selama oksigen masih ada,
lilin tetap menyala, tetapi apabila oksigen habis, lilin akan padam.        

Dari segi sifatnya udara mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
1)      Udara selalu ada dimana-mana dan tidak terlihat tapi dapat dirasakan,
2)      Udara memiliki berat,
3)      Udara menekan ke segala arah,
4)      Udara bisa menempati ruangan,
5)      Jika dipanaskan udara akan memuai, jika di dinginkan akan menyusut,
6)      Tekanan udara yang bergerak lebih kecil daripada tekanan udara yang tidak bergerak (diam),
7)      Bentuk, volume, tekanan, dan berat jenis udara selalu berubah-ubah,
8)      Bentuk udara selalu menyesuaikan diri pada tempatnya,
9)  Volume dan tekanan udara dapat di perkecil dan di perbesar sesuai dengan kebutuhan.
Hal ini sesuai dengan hukum boyle yang menyatakan “ jika volume udara diperbesar maka
tekanannya menjadi kecil, jika volume udara diperkecil maka tekanannya akan membesar,  
10)  Berat jenis udara tergantung dari suhunya. Jika suhunya tinggi, maka berat jenisnya menjadi
ringan.
Jika suhunya rendah maka berat jenisnya menjadi naik.

Kesimpulan :

Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan,kami menarik kesimpulan bahwa :
Proses pembakaran memerlukan O2 dan mengeluarkan CO2 , Respirasi/pernapasan
makhluk hidup adalah termasuk reaksi pembakaran O2  & CO2.
Sifat-sifat Udara :    
- Menempati ruang,                                                                                         
 - Mempunyai berat,                                                                                               
- Memiliki tekanan,                                                                                         
- Mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah .
Wujud udara sebagai gas menyebabkan udara menempati seluruh ruang Percobaan
untuk membuktikan udara menempati ruang.
Balon diisi gas yang lebih ringan dari udara (hidrogen) sehingga, Percobaan balon 
membuktikan udara mempunyai berat.
Percobaan untuk membuktikan udara mempunyai tekanan, Air di piring atau mangkok,
tidak tumpah sebab udara menekan ke atas .
Burung bisa terbang karena memanfaatkan sifat : Udara Mempunyai Tekanan. Udara
yang mengalir di bawah sayap lebih lambat daripada di atas sayap sehingga burung bisa
terangkat ke udara
Percobaan udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah membuktikan: Panas
di bawah laut mengakibatkan tekanan rendah Angin Pasat Lebih dingin dan  tekanan
tinggi Khatulistiwa lebih panas.

Pertanyaan 

1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawab :
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara
(hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
Jawab :
Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin lama akan
semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika dipompa maka
lama kelamaan akan mengembang dan keras, dan masih banyak contoh lainnya.
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah
Jawab :
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah,
hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara
menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy?
Jawab :
Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

B. PERCOBAAN 2 : BATUAN
I. Klasifikasi Batuan

A). Tujuan 

Mengklasifikasikan batuan

B). Alat dan Bahan

1. Beberapa batuan (minimal 3)


2. Neraca lengan
3. Gelas beker
4. Pipet
5. H_2 〖SO〗_4 atau air aki
6. HCl
7. Mangkok Kaca
8. Lup
9. Jenis Batuan

C). Cara Kerja 

 Ambilah beberapa batuan, cucilah dengan iar sebersih mungkin. Amatilah dengan warna
dan baunya. 
 Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik dan dipukul dengan palu untuk melihat
keras tidaknya batuan.
 Timbanglah masa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan.
 Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas yang berisi air
tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan dimasukkan dan catat volume air setelah
ada batuan. Selisih antara batuan, catatlah dalam lembar pengamatan.
 Hitunglah massa jenis batuan tersebut.

BATUAN SEDIMEN
D). Hasil Pengamatan

Tabel : Klasifikasi Batuan

D. Pertanyaan

1.Sebutkan jenis-jenis batuan!


Jawab :
 Jenis-Jenis Batuan
a.      Batuan beku                : batu apung, granit, obsidian, basal
b.      Batuan sedimen          : konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu
serpih
c.      Batuan metamorf        : batu pualam, batu sabak

2. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut!


Jawab :

 Batu apung                : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan,


terjadi di air.
 Granit                         : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-
abu kadang jingga.
 Obsidian                     : hitam seperti kaca, tidak ada kristal, terdiri atas kristal-
kristal kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang.
 Konglomerat               : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang
melekat satu sama lain
 Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-abuan, membentuk gas
karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.
 Fibreksi                       : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan
gunung berapi, butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.
 Batu pasir                   : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna abu-
abu, kuning, merah.
 Batu serpih                 : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus,
warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu
 Batu pualam                 : campuran warna yang berbeda-beda dapat
menyerupai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi
asam mengeluarkan bunyi mendesis
 Batu sabak                 : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat dibelah-
belah menjadi lem peng-lempeng kecil.

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain?
Jelaskan!
Jawab :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada proses
metamorfisme yaitu berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan lain karena
pengaruh panas/ temperature tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

II. Karakteristik Batuan


A. Cara Kerja

1. Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas


2. Teteskan 3 sampai 5 tetes HCl atau H_2 〖SO〗_4 atau air aki dengan pipet
3. Amati yang terjadi pada batuan akibat HCl atau H_2 〖SO〗_4 atau air aki, catat
dalam lembar pengamatan
4. Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.

Tabel : Reaksi Batuan

No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*


1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis

III. Gambar Batuan

 Cara Kerja

 Ambilah beberapa macam batuan


 Gambarlah setiap batuan dengan kasar
 Lihatlah setiap batuan dengan lup
 Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan

IV. Klasifikasi Batuan

Cara Kerja 
 Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium
sekolah
 Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal batuannya, apakah
batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau mineral.
 Catatlah dalam table.

NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya


1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil bulat, batu- Dari bahan-bahan yang lepas karna
batu dan pasir yang melekat gaya beratnya menjadi terpadatkan dan
satu sama lainnya. terikat.
2 Breksi Gabungan pecahan-pecahan Terbentuk karna bahan-bahan ini
yang berasal dari letusan terlempar tinggi ke udara dan
gunung berapi mengendap di suatu tempat.
3 Batu Serpih Lunak, baunya seperti tanah liat, Dari bahan-bahan yang lepas-lepas dan
butir-butir batuan halus, warna halus karena gaya beratnya menjadi
hijau, hitam, kuning, merah, abu- terpadatkan dan terikat.
abu.
4 Batu gamping Agak lunak, warna putih keabu- Dari cangkang binatang lunak seperti
(kapur) abuan, membentuk gas CO2 bila siput, keong, kerang, dan binatang laut
ditetesi asam yang mati. Rangkanya yang terbuat dari
zat kapur tidak musnah tetapi memadat
membentuk batu kapur.
5 Batu pasir Jelas terlihat, tersusun dari butir- Terbentuk karnea bahan-bahan ini
butir pasir, warna abu-abu, terlempar tinggi ke udara dan
kuning, merah mengendap di suatu tempat.
Batuan Beku
1 Batu apung Warna keabu-abuan, berpori- Dari pendinginan magma yang sangat
pori, bergelembung, ringan, cepat sehingga banyak mengeluarkan
terapung dalam air. gelembung gas.
2 Basal Terdiri atas kristal-kristal sangat Dari pendinginan lava yang
kecil, berwarna hijau keabu- mengandung gleembung gas, tetapi
abuan dan berlubang-lubang. gasnya telah menguap.
3 Obisidian Hitam seperti kaca, tak ada Terbentuk dari lava permukaan yang
kristal-kristal mendingin dengan cepat
4 Granit Terdiri atas kristal-kristal kasar, Dari pendinginan magma secara lambat
warna putih sampai abu-abu, di bawah permukaan bumi
kadang-kadang jingga
Batuan Metamorf
1 Batu pualam Campuran warna yang berbeda- Terbentuknya bila batu kapur
beda, dapat mempunyai pita-pita mengalami perubahan suhu dan
warna. Kristal-kristalnya sedang tekanan tinggi
sampai kasar, bila diteteasi
asam mengeluarkan bunyi
mendesis
2 Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan dan Terbentuk bila batu serpih kena suhu
hitam dapat dibelah menjadi dan tekanan tinggi
lempeng-lempeng kecil

V. Klasifikasi Batu
Tabel : Klasifikasi Batu

No Asal Batuan Contoh


1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal
2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit
VI. Pertanyaan
1. Sebutkan Jenis-jenis batuan !
Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku       : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak

2. Jelaskan factor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan!


Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain?
Jelaskan!
Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme
yaitu berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh
panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2
ALAM SEMESTA

A. PERCOBAAN 1 : PANAS MATAHARI

Tujuan praktikum: Untuk menjelaskan matahari sebagai sumber panas

Dasar teori:  Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3
cara yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara
radiasi adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang
hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi
panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas
memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda
tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang
dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi 

  Alat dan bahan yang digunakan

1) Alat Tulis 
2) 2 buah baskom 
3) Air secukupnya 
4) Thermometer 
5) Plastik transparan
6) Stopwatch digital
7) 2 buah balok kayu

Cara kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Mengisi kedua baskom tersebut dengan air secara sama
3) Meletakkan kedua baskom yang berisi air tersebut langsung di bawah sinar
matahari
4) Meletakkan plastik transparan di atas salah satu baskom yang berisi air
5) Mengukur dan mengamati percobaan tersebut sebanyak 10 kali
6) Mengisi hasil percobaan tersebut pada tabel yang ada di modul
Data pengamatan 

Tabel Hasil pengamatan

   
Waktu (menit) Pengukuran Temperatur (°C)
Baskom tanpa plastik Baskom dengan plastik
10 menit pertama Tinggi air 4,5 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
32,8°C 32,8°C
25 menit kedua Tinggi air 4,4 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
34,0°C 33,1°C
40 menit ketiga Tinggi air 4,4 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
34,0°C 33,0°C
65 menit keempat Tinggi air 4,4 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
33,4°C 32,3°C
70 menit kelima Tinggi air 4,3 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
33,4°C 32,4°C
85 menit keenam Tinggi air 4,3 cm dengan suhu Tinggi air 4,5 cm dengan suhu
32,8°C 32,4°C
100 menit ketujuh Tinggi air 4,3 cm dengan suhu Tinggi air 4,4 cm dengan suhu
33,8°C 32,8°C
115 menit kedelapan Tinggi air 4,2 cm dengan suhu Tinggi air 4,4 cm dengan suhu
34,8°C 34,1°C
130 menit kesembilan Tinggi air 4,2 cm dengan suhu Tinggi air 4,4 cm dengan suhu
36,6°C 35,3°C
145 menit kesepuluh Tinggi air 4,2 cm dengan suhu Tinggi air 4,4 cm dengan suhu
35,2°C 34,7°C

  Pembahasan:
Dari hasil pengamatan diatas diketahui bahwa air dalam baskom yang tanpa
penghalang memiliki peningkatan yang cukup signifikan terhadap temperatur dalam air
tersebut, sedangkan air dalam baskom yang terhalang oleh plastik transparan juga
memiliki perubahan temperatur pada air hanya saja tidak terlalu signifikan perubahan
yang dialami. Adapun tinggi air yang berubah disebabkan oleh memuainya air tersebut
karena disebabkan oleh panas sinar matahari.
Pada percobaan keempat hingga keenam terjadi penurunan pada suhu air di
dalam baskom disebabkan oleh keadaan sinar matahari yang tertutup oleh awan
sehingga terlihat mendung seperti halnya ingin turun hujan. Percobaan ketujuh hingga
kesepuluh dilakukan pada waktu siang hari ketika matahari sudah condong kearah barat,
oleh sebab itu lah baskom yang berisi air dipindahkan berkali-kali agar selalu terkena
sinar matahari. Selain tertutup awan sinar matahari juga terhalang oleh pepohonan atau
bayangan rumah sehingga baskom yang berisi air mesti dipindahkan ke sisi yang
lainnya.
Hingga akhirnya percobaan kesepuluh diperoleh lah hasil sebagai berikut pada air
dalam baskom tanpa penghalang tinggi air 4,2 cm dengan suhu 35,2°C, sedangkan air
dalam baskom dengan penghalang tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,7°C. Adapun waktu
yang diperlukan untuk percobaan ini sekitar 145 menit pada stopwatch, dan percobaan
ini dimulai dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 15.00 sore. 

Pertanyaan dan jawaban


A. Pertanyaan
1)     Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerima panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi?
2) Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan
3) Dari percobaan diatas, apakah pengaruh platik transparan terhadap
penerimaan panas? 
B. Jawaban
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dari cahaya mataharike
bumi adalah sebagai berikut:
- Adanya awan yang menghalangi cahaya matahari
- Berubahnya cuaca secara tiba-tiba
- Adanya bayang-bayang dari pepohonan
- Bergesarnya arah matahari sehingga membuat percobaan harus berpindah
ketempat lain
2) Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi sebab panas
matahari di butuhkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, misalnya
tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membantu proses fotosentesis,
sedangkan manusia dan hewan memerlukan cahaya matahari salah satunya
sebagai penghangat atau penerang waktu di siang hari.
3) Pengaruh plastik tersebut terhadap penerima panas adalah sebagai
penghambat atau penghalang cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air. 
Kesimpulan:
Dari penelitian dan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suhu pada suatu permukaan
air akan mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara langsung, namun
justru sebaliknya apabila ada suatu benda yang menghalangi sinar matahari maka dampak
yang ditimbulkan oleh permukaan air tersebut tidak terasa secara signifikan. Jadi adanya
suatu benda akan sangat berpengaruh terhadap terpaan sinar matahari pada permukaan
bumi ini. panas matahari dapat langsung memancar dan menembus zat antara dan
kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda bergantung pada suhu benda.

B. PERCOBAAN 2 : GERHANA

Cara Kerja:
a.       Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b.       Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan
diikatkan pada statis berkawat runcing.
c.       Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d.      Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e.       Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.
GERHANA MATAHARI GERHANA MATAHARI GERHANA BULAN

 
PEMBAHASAN

Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan
bulan berada pada bidang ekliptika, hampir keududkan matahari, bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-
sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah
yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada
garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutup
sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.

Jawaban Pertanyaan
1) Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit
lainnya.
2) Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis
lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan
sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
3) Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

Anda mungkin juga menyukai