Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET


KEGIATAN PRAKTIKUM: KELISTRIKAN
(Percobaan Muatan Listrik, Percobaan Arus dan Tegangan
Listrik, Percobaan Energi Listrik)

Disusun Oleh:
Nama : Ajeng Rani Wulandani
NIM : 857348719
Program Studi : BI PGSD
Smester :1
Pokjar : Caringin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PGDK 4107
MODUL 8 KELISTRIKAN
(Percobaan Muatan Listrik, Percobaan Arus dan Tegangan Listrik, Percobaan
Energi Listrik)

1. Percobaan Muatan Listrik

A. Tujuan percobaan
1. Menunjukkan adanya muatan lisrik pada suatu benda, akibat yang
timbul dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektronika dua buah benda bermuatan

B. Alat dan bahan


1. Bola ping pong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastic
5. Isolasi
6. Sisir plastic
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

C. Landasan teori
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda,
yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan
juga memiliki muatan listrik. Simbol sering digunakan untuk
menggambarkan muatan. Sistem SatuanInternasional dari satuan adalah
coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. adalah sifat dasar
yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton ( muatan positif) maupun
elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini
bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang
kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung
dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).

D. Prosedur percobaan

1. Gantunglah sebuah bola ping pong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola ping pong. Amatilah apa yang
terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan.
4. Ikatlah kedua bola ping pong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola
(jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6. Lengkapilah tabel dengan hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak
menolak” atau “Tarik menarik”.

E. Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan


No Bola ping pong Bola ping pong kanan digosok dengan
kiri digosok Wool Plastik Nilon
dengan
1 Wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
2 Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
3 Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak
menolak
F. Jawaban pertanyaan
1. Mengapa pada Langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Kedua bola ping pong tidak ada reaksi karena tidak
mengandung muatan listrik.

2. Apakah bola ping pong pada Langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui


benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A
bermuatan negatif, tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik
C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka: A diketahui
negatif Jadi B positif, C negatif dan D positif.

4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menarik.

G. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola ping pong
(kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan
wool, plastik dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal
ini karena mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola ping pong
(kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan
tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda yang
memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak,
sedangkan benda yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan
tarik-menarik.
I. Daftar pustaka
Rumanta, M. 2019.Praktikum IPA di SD.Jakarta:PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan yang dialami


Dari praktikum yg telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dialami
diantaranya sebagian bahan-bahan yang digunakan sulit didapatkan serta
kurangnya pemahaman mengenai materi kelistrikan.
Saran: Sebelum melakukan praktikum sebaiknya membaca beberapa sumber
mengenai materi listrik agar pemahaman lebih maksimal.

K. Foto dokumentasi praktikum


2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

A. Tujuan percobaan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

B. Alat dan bahan


1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah

C. Landasan teori
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( )
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1 - 200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit
arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan
sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase
dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).
Secara formal satuanAmpere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan
listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat
bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga
arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

D. Prosedur percobaan
1. Percobaan 1: Arus Listrik
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya!
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub
(-)
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu
menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-
). Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya.
Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup
membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian seperti gambar berikut

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor.


2. Percobaan 2: Tegangan Listrik
1) a. Butlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala?


Mengapa demikian?
b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyala terang, menyala lebih terang, menyala sangat terang)
Mengapa demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyala terang, menyala lebih terang, menyala sangat terang)
Mengapa demikian?
d. Lakukanlah hal yang sama pada Langkah a, b, dan c dengan
menggunakan 3 buah beterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan
berikan penjelasan!
2) Mengapa pada percobaan Langkah a, b, c, dan d nyala lampu
berbeda?
e. Hasil pengamatan

Hasil pengamatan terhadap jenis bahan


Berilah tanda (√) pada tabel berikut ini
No Bahan Lampu Konduktor
Menyala Tidak Menyala Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata √ √
pensil)
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

f. Jawaban pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik.
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus
listrik dengan hambatan listrik.

2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Pada percobaan 1, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar
terang

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
• I=V/R
• R=V/I
• V=I.R
• I = arus listrik (ampere)
• V = tegangan listrik (volt)
• R = hambatan listrik (ohm)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah


baterai yang disusun secara seri atau pararel? Mengapa demikian?
Seri baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:


a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

g. Pembahasan
A. Percobaan 1: Arus Listrik

1. Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat besi
sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
2. Kawat tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat tembaga
sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
3. Sendok perak
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan sendok perak
sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
4. Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
5. Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet
penghapussebagai saklar dan lampu tidak menyala.
6. Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil
(Grafit) sebagai saklar dan lampu menyala.

7. Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
8. Tas plastic
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
9. Air keran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian
dihubungkan ke air kran dan lampu tidak menyala.
10. Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian
dihubungkan ke air garam dan lampu menyala kecil.

B. Percobaan 2: Tegangan Listrik


1. Pada rangakaian (1.A) jika saklar ditutup maka lampu tidak menyala,
karena kutub negatif pada baterai tidak terhubung pada kabel (tidak ada
tegangan listrik).

2. Pada rangkaian (1.B) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala
redup, karena hanya menggunakan 1 buah batu baterai (tegangan listrik
sedikit).

3. Pada rangkaian (1.C) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala lebih
terang, karena hanya menggunakan 2 buah batu baterai dan muatan
listrik juga lebih besar.

4. Jika rangkaian menggunakan 3 baterai maka nyala lampu akan sangat


terang, karena muatan listrik juga sangat besar.

h. Kesimpulan
A. Percobaan 1: Arus Listrik
Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua
bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahanyang
telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor
adalah: lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak
dapat dialiri listrik (isolator) adalah: kayu, karet penghapus, mata pensil
(grafit), kertas, tas plastik, dan air kran.

B. Percobaan 2: Tegangan Listrik

Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa


besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik
berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019.Praktikum IPA di SD.Jakarta:PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Kesulitan yang dialami


Dari praktikum yg telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dialami
diantaranya sebagian bahan-bahan yang digunakan sulit didapatkan serta
kurangnya pemahaman mengenai materi kelistrikan.
Saran : sebelum melakukan praktikum sebaiknya membaca beberapa sumber
mengenai materi listrik agar pemahaman lebih maksimal.
k. Foto dokumentasi praktikum
3. Energi Listrik

A. Prosedur percobaan
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara rapi).

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat. Catat skala yang
ditunjukkan thermometer (…ͦ C)
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukkan
thermometer (…ͦ C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?
B. Pertanyaan dan jawaban
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik
Perubahan energi listrik menjadi panas.

2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 volt, 0,5 Ohm dirangkaisecara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
V1 = 1,5 Volt
r1 = 0,5
OhmV2 = 1,5 Volt
r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
= 3/2 = 1,5 A
b. P = V.I
= 3. 1,5
= 4,5 W
c. W =VIt
= P.T
= 4,5 . 60
= 180 J

3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik


Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik
berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
C. Pembahasan
1. Percobaan pertama menyusun rangkaian seri kemudian disambung dengan kawat per,
setelah saklar ditutup kawat tersebut menjadi panas bila dibiarkan cukup lama akan
berubah menjadi warna merah. Selajutnya simpan pentul korek api pada kawat per
tersebut, setelah diperhatikan cukup lama pentul korek api tersebut menyala, akibat
didekatkan dengan kawat per yang panas.
2. Setelah saklar dibuka kita diamkan selama 2 menit, lalu ukur suhu yang ada pada kawat
per tersebut, dan suhu yang ada pada kawat per yaitu 36,60 C.
3. Saklar ditutup kembali lalu diamkan selama 2 menit, setelah itu ukur kembali suhu
pada kawat per tersebut, dan suhu yang ada pada kawat per setelah saklar ditutup
berubah menjadi 42,30 C.

D. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa energi listrik adalah
energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik pada suatu beda potensial
tertentu. Energi listrik erat kaitannya dengan tegangan listrik. Apabila tegangan listrik besar
maka energi listrik pun akan besar dan sebaliknya.

E. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019.Praktikum IPA di SD.Jakarta:PT. Prata Sejati Mandiri.

F. Kesulitan yang dialami


Dari praktikum yg telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dialami diantaranya
sebagian bahan-bahan yang digunakan sulit didapatkan serta kurangnya pemahaman
mengenai materi kelistrikan.
Saran: sebelum melakukan praktikum sebaiknya membaca beberapa sumber mengenai
materi listrik agar pemahaman lebih maksimal.
G. Foto dokumentasi praktikum

Anda mungkin juga menyukai