Disusun oleh:
NIM : 857818831
UPBJJ-UT SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU pendidikan
UNIVERSITAS TERBUKA
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada
bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang
bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Sifat Muatan Listrik
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan
muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan.
Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama
akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik
pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang
plastik gambar diabawah.
Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang
plastik bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda
yang muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan
dengan bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang
terjadi kedua batang benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki
muatan yang sama dan saling tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang
berbeda saling tarik menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan
kain sutra dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi
kedua batang benda saling tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas
memiliki muatan yang berbeda dan saling tarik menarik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi.
2. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
3. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
4. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi?
5. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi?
6. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
7. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 8.1
Percobaan muatan listrik
dengan bola pingpong
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan
Wool plastik nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak-menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak-menolak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
JAWABAN PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
H. PEMBAHASAN
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. FOTO PRAKTIKUM
LKPI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(arus dan tegangan listrik)
Disusun oleh:
NIM : 857818831
UPBJJ-UT SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU pendidikan
UNIVERSITAS TERBUKA
D. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron.
Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub
posisif. Pada konsepnya, elektron bergerak dari negatif ke positif, sedangkan arus
listrik bergerak dari positif ke negatifMenurut aturan bahwa arus listrik mengalir
dari positif ke negatif,sedangkan elektron mengalir dari negatif ke positif. Kenapa
bisa begitu? Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa elektron berpindah dari
negatif ke positif meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka seolah-olah
hole tersebut bergerak dari positif ke negatif.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu
penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah
elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik
terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah
elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang
memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, sumber tersebut menjadi
bertegangan listrik. Tegangan listrik (disebut juga voltase) identik dengan beda
potensial.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan arus listrik:
1) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
6) Menentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi
hasil pengamatan anda pada tael 8.1.
2. Percobaan tegangan listrik
a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri.
e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan arus listrik
Tabel 8.1.
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
No. Bahan Lampu Konduktor
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat besi √ √
2. Kawat tembaga √ √
3. Sendok perak √ √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
6. Grafit (mata pensil) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastik √ √
9. Air keran √ √
10. Air garam √ √
4. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu
redup.
5. a) Besarnya arus lisrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besar hambatan.
b)Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan di atas nyala lampu berbeda karena jumlah baterai yang digunkan
berbeda sehingga nyala lampu juga masing-masing berbeda karena arus yang dihasilkan
berbeda pula.
I. KESIMPULAN
Besarnya arus lisrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besar hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.