Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan)

NENG TINI SULASTRI


856443941

UPBJJ UT PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : NENG TINI SULASTRI
NIM : 856443941
Program Studi : S1 PGSD
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Sungai Apit, 22 November 2022


Yang membuat pernyataan

NENG TINI SULASTRI


A. JUDUL PERCOBAAN
Kelistrikan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya eltrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastic
5. Isolasi
6. Sisir plastic
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat
lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali,
kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang
terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan Wool Plastik Nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak  mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
 B bermuatan positif
 C bermuatan negatif
 D bermuatan  positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

H. PEMBAHASAN
Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola  pingpong. Ada muatan listrik.
Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong. Saling menolak karena
karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Interaksi muatan listrik
sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Grournd, Kirby. (1991), (1993). Longman A-level Physics. Essex: Longman Group UK
Limited.
Roger,M. (1991). A- level Physics. Chestenham:Stanley Thornes Publisher Limited.
Young. H.D. (1992). University Physics, 8th Edition. Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan : Sulitnya merangkai alat alat yang tersedia karena kurang bimbingan.
Saran : Kedepannya agar diberi bimbingan terlebih dahulu agar hasil yang didapatkan
dalam pengamatan lebih maksimal.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM


FOTO / VIDEO PRAKTIKUM IPA
Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto / video
Persiapan alat dan bahan untuk
pengamatan.

Proses Kegiatan Deskripsi foto / video


 Menggosokan sisir pada rambut dan
plastic ke badan beberapa kali,
kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak
diatas meja.

Tahap Akhir Deskripsi foto / video


 Bola yang telah digosok kain wol
hasilnya tarik menarik.
A. JUDUL PERCOBAAN
Arus dan Tegangan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A  3buah.
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
a. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm. Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok
dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik
adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan
yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1 arus listrik
1. Menyusun 2 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

Percobaan 2 tegangan listrik


1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

2. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

3. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.


4. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai
yang dirangkai secara seri.
5. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

F. HASIL PENGAMATAN
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt
2. Karena tidak memerlukan banyak kabel dan hemat sakelar sehingga hemat biaya.
3. Arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus
listrik dengan hambatan listrik.
4. Paralel. Karena penggunaan daya pada rangkaian listrik paralel dapat diatur sesuai
kebutuhan.
5. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus
antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
Pembahasan percobaan arus listrik
Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala.
Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
Pembahasan percobaan tegangan listrik
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan
listrik.
Membuat rangkaian listrik. Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar.
Membuat rangkaian listrik. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang
karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah
baterai lebih banyak.
Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai: Setelah saklar ditutup, lampu menyala
sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga
besar.

I. KESIMPULAN
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Grournd, Kirby. (1991), (1993). Longman A-level Physics. Essex: Longman Group UK
Limited.
Roger,M. (1991). A- level Physics. Chestenham:Stanley Thornes Publisher Limited.
Young. H.D. (1992). University Physics, 8th Edition. Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan : Sulitnya merangkai alat alat yang tersedia karena kurang bimbingan.
Saran : Kedepannya agar diberi bimbingan terlebih dahulu agar hasil yang didapatkan
dalam pengamatan lebih maksimal.
L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO / VIDEO PRAKTIKUM IPA


Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto / video


Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam proses praktik IPA
tentang arus listrik.

Proses Kegiatan Deskripsi foto / video


 Menyusun baterai dan lampu pada
dudukan baterai.

Tahap Akhir Deskripsi foto / video

Nyala lampu sudah cukup membuktikan


adanya arus yang mengalir.

Anda mungkin juga menyukai