Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

PENERAPAN LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permukaan benda.
Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan
muatan listrik. Listrik statis kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau
konduktor lainnya dan mentransmisikan listrik.[1]
Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung dan terpisah, dan
setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik (dan karena
itu adalah isolator listrik). Efek listrik statis akrab bagi kebanyakan orang karena orang dapat
merasakan, mendengar, dan bahkan melihat percikan sebagai kelebihan muatan dinetralkan
ketika dibawa dekat dengan konduktor listrik yang besar (misalnya, dialirkan ke tanah).

Sejarah

Di era budaya sekitar laut Mediterania ditemukan beberapa benda, seperti batang amber, jika

digosok dengan bulu kucing maka bulu kucing tersebut dapat menarik benda ringan seperti bulu.
sekitar tahun 600 BC(before christ). seorang ilmuwan bernama Thales membuat beberapa

percobaan pada listrik statis dimana ia menemukan bahwa amber magnetik kebalikan dari
mineral sehingga tidak perlu digosok. Pada saat itu Thales belum terlalu mengamati efek magnet

yang tarik-menarik, hingga perkembangan sains membuktikan adanya hubungan antara


magnetisme dan listrik.

A. Konsep Listrik Statis

1. Muatan Listrik

Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton (bermuatan positif), neutron (tidak

bermuatan), dan elektron (bermuatan negatif).

Neutron dan proton membentuk inti atom, sedangkan elektron bergerak di sekitar inti atom.

Elektron inilah yang memiliki kaitan erat dengan fenomena kelistrikan pada suatu benda.
Jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda bermuatan negatif, akan tarik menarik.

Sebaliknya, jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda bermuatan positif, atau

benda bermuatan negatif didekatkan dengan benda bermuatan negatif, akan tolak menolak.

Interaksi kedua muatan tersebut merupakan gejala listrik statis.

2. Hukum Coulomb

Coulomb menyimpulkan interaksi dua benda yang bermuatan sebagai berikut.

a. Semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya listrik antara benda

tersebut dan sebaliknya.

b. Semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara benda tersebut.

Gambar .Gaya Coulomb pada Muatan Listrik

Secara matematis, rumusan gaya Coulomb (Fc) dapat dituliskan sebagai berikut.

dengan:

Fc = gaya Coulomb (newton)

k = konstanta = 9 × 109 Nm2/C2

r = jarak antara dua muatan (meter)


q1 = besar muatan listrik benda pertama (coulomb)

q2 = besar muatan listrik benda kedua (coulomb)

3. Medan Listrik

Di sekitar muatan-muatan listrik ada medan listrik, yang dapat memengaruhi muatan lain yang

berada tidak jauh darinya. Medan listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat

menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.

Gambar . Garis Medan Listrik Dua Muatan

Agar dapat mengetahui besar kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan Q, sebuah

muatan uji (qo) yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di dekat muatan tersebut dengan

jarak r. Berdasarkan hukum Coulomb, muatan qo tersebut akan memperoleh gaya tolak dari

muatan Q sebesar,

Kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai besarnya gaya listrik (F) yang bekerja pada satu

satuan muatan uji (qo), maka besarnya kuat medan listrik pada tempat muatan uji tersebut

adalah:
Dapat disimpulkan bahwa besar kuat medan listrik pada suatu titik yang berjarak r dari muatan

Q adalah:

dengan:

E = medan listrik (N/C)

F = gaya Coulomb (newton)

Q = besar muatan listrik (coulomb)

4. Beda Potensial dan Energi Listrik

Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik

yang diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan, yaitu:

Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik

yang diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan, yaitu:


dengan:

∆V = beda potensial listrik (volt)

W = energi listrik (joule)

Q = muatan listrik (coulomb)


1. mengapa partikel debu menjadi muatan negatif ketika melewati

kawat?

discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung

butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati

medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga partikel

debu tersebut menjadi bermuatannegatif (-).

2. apa sajakah contoh adanya hubungan antar muatan listrik dalam

kehidupan sehari hari?

Petir (Halilintar)Sebelum teradinya hujan badai, awan biasanya dalam kondisi netral,

jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Pada saat terjadi hujan badai, terjadi gesekan

antara partikel-partikel awan dengan udara sehingga menyebabkan awan bermuatan listrik.

Apabila awan melewati gedung yang tinggi, muatan negatif di dasar awan akan menginduksi

bangunan gedung hingga muatan positif bergerak ke atas terkumpul di puncak gedung.

Adapun, muatan negatif ditolak ke dasar gedung.Perbedaan jenis muatan antara awan

dengan puncak gedung menyebabkan medan listrik. Apabila muatan pada awan bertambah,

gaya elektrostatis akan memaksa muatan negatif meloncat secara tiba-tiba dari dasar awan

ke puncak gedung yang disertai dengan bunga api listrik. Apabila hal itu terjadi, maka

dikatakan gedung tersambar petir. Pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba menghasilkan

bunga api listrik yang disebut petir. Loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya

sangat kuat dan panas yang menyebabkan udara memuai mendadak. Pemuaian udara yang

mendadak menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang disebut guntur. Petir dapat

terjadi dari awan ke bumi, dari bumi ke awan, atau dari awan ke awan.
3. bagaimana cara membuatan suatu benda tidak bermuatan listrik menjadi

bermuatan ?

Membuat benda tidak bermiatan listrik menjadi bermuatan listrik bisa

dilakukan dengan cara listrik statis. Cara paling sederhana untuk mengubah

benda tanpa muatan menjadi bermuatan listrik adalah dengan cara

menggosokkan sehingga terjadi perpindahan atom bermuatan. Misalnya

saja sisir yang digosokkan kepada rambut.Pada umumnya jumlah elektron

dan proton pada atom-atom sebuah benda adalah sama, sehingga atom-

atom pada benda tersebut tidak bermuatan listrik atau netral. Sisir yang

kita gosokkan pada rambut kering akan bermuatan negatif dikarenakan sisir

akan mengalami kelebihan elektron karena elektron dari rambut

berpindah ke sisir plastik. Hal ini akan menjadikan sisir plastik tersebut

bermuatan listril.

4. bagaimana hubungan antara bermuatan listrik?

Ada pun bunyi Hukum Coulomb adalah : " besar gaya tolak-menolak atau gaya
tarik-menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan
besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda bermuatan. "

5. bagaimanakah cara kerja neraca puntir?

Di dalam neraca bola A dan B yang bermuatan sejenis didekatkan. Kedua


bola akan tolak menolak, sehingga lengan neraca terpuntir dari kedudukan
seimbang. Makin besar sudut puntiran lengan neraca, makin besar gaya
listrik.
Sudut puntiran inilah yang dijadikan dasar oleh Coulomb dalam mengukur
gaya listrik untuk berbagai pasangan bola A dan B yang muatan listriknya
berbeda, sehingga diperoleh gaya listrik antara pasangan bola A dan B
untuk berbagai jarak pisah.

6. bagaimanakah cara mengetahui bahwa suatu benda bermuatan atau tidak?

cara untuk mengetahui ada tidaknya muatan listrik dengan cara


menggunakan alat yg namanya elektroskop.
LEMBAR KERTAS PEKERJAAN SISWA
KELOMPOK 1

Aktivitas 4.1 Gejala Listrik Statis

Apa yang kamu perlukan?

● 2 buah sisir plastik atau penggaris plastik yang masih baru


● 2 buah kaca atau gelas kaca
● 2 utas tali/benang sepanjang 30 cm
● 2 buah statif
● Rambut kering

Apa yang harus kamu lakukan?


1. Gantunglah dua sisir atau penggaris plastik pada dua statif dengan
menggunakan tali. Atur jarak kedua sisir kurang lebih 5 cm. Perhatikan
Gambar 4.1!

2. Gosokkan dua sisir atau penggaris plastik tersebut ke rambut kering,


kemudian biarkan keduanya tergantung bebas. Amati dan catat
peristiwa yang terjadi pada kedua sisir!

3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca atau gelas


kaca.

4. Gantunglah satu sisir plastik dan satu kaca masing-masing pada


statif!

5. Gosokkan sisir dan batang kaca pada rambut kering, kemudian


biarkan sisir dan batang kaca tergantung bebas. Amati dan catat
peristiwa yang terjadi pada sisir dan batang kaca!

Apa yang perlu kamu diskusikan?


1. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap
kegiatan 3! Mengapa hal tersebut terjadi?
Dua sisir yang telah digosok ke rambut kering ketika di dekatkan
keduanya saling tolak menolak, Hal tersebut terjadi karena kedua sisir
memiliki jenis muatan listrik sama yaitu bermuatan negatif. Begitu pula
dengan dua batang kaca yang telah digosok ke rambut kering ketika di
dekatkan keduanya saling tolak menolak. Hal tersebut terjadi karena
kedua sisir memiliki jenis muatan listrik sama yaitu bermuatan positif

2. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 5 dengan hasil


kegiatan nomor 1. Jelaskan mengapa hal tersebut terjadi?
Sisir yang telah digosok ke rambut kering ketika didekatkan dengan
batang kaca yang telah digosok ke rambut kering akan tarik menarik.
Hal tersebut disebabkan jenis muatan pada sisir dan batang kaca
berbeda, sisir bermuatan negatif sedangkan batang kaca bermuatan
positif.

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan,


apa yang dapat kamu simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:

● Apabila kedua benda memiliki jenis muatan listrik sama ketika


didekatkan maka kedua benda tersebut akan tolak menolak.
● Apabila kedua benda memiliki jenis muatan listrik yang berbeda
ketika
● didekatkan maka kedua benda tersebut akan tarik menarik.

Aktivitas 4.2

Apa yang kamu perlukan?


● 1 buah penggaris
● 1 buah statif
● 2 buah balon yang sudah ditiup
● BenangKain wol (dapat diganti dengan rambut yang kering)

Apa yang harus kamu lakukan?

1. Gosokkan kedua balon tersebut pada kain wol atau rambut yang
kering selama 30 sekon.
2. Gantung kedua balon dengan menggunakan tali sepanjang 50 cm
pada masing-masing statif yang diletakkan secara berjauhan
sehingga kedua balon terpisah pada jarak ± 25 cm, seperti pada
3. Ulangi langkah pertama dan kedua. Buat variasi lamanya waktu
untuk menggosok balon, misalnya dengan menggosokkan balon ke
kain wol atau rambut yang kering selama 60 sekon.
4. Ulangi langkah pertama hingga ketiga, namun dengan memisahkan
kedua balon sedikit lebih dekat, misalnya 15 cm.

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1. Bagaimana interaksi kedua balon dengan adanya perubahan


jarak? Apakah jarak memengaruhi besarnya gaya tolak-
menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon? (Bandingkan
hasil pengamatan nomor 1a dengan 1b atau nomor 2a dengan
2b)
Semakin dekat jarak, maka gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak
akan menjadi besar. Begitu juga sebaliknya. Jika jarak semakin jauh, maka
gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak akan kecil. Jelas, jarak
mempengaruhi besar gaya Coulomb.
2. Bagaimana interaksi kedua balon dengan adanya perubahan
lamanya waktu menggosok? Apakah besar muatan
memengaruhi besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-
menarik kedua balon? (Bandingkan hasil pengamatan nomor 1a
dengan 2a atau nomor 1b dengan 2b)
Semakin lama waktu menggosok, semakin besar muatannya sehingga gaya
tarik-menarik atau tolak-menolak akan semakin besar. Jelas, besar muatan
mempengaruhi gaya Coulomb.

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Bagaimana hubungan antara gaya tarik menarik atau tolak menolak dengan jarak
dan besar tiap-tiap muatan?
Hubungannya adalah :

● Jarak kedua balon mempengaruhi besar gaya listriknya, semakin


dekat jarak kedua balon maka gaya listrik yang dialami akan semakin
besar, tetapi semakin jauh jarak kedua balon maka gaya listrik yang
dialami akan semakin kecil.
● Besar muatan listrik juga mempengaruhi gaya listrik, semakin besar
muatan listrik maka gaya listriknya juga akan semakin besar, begitu
pula jika muatan listrik kecil maka gaya listriknya juga semakin kecil.

Halaman 167

1. Jika ada selisih beda potensial antara benda A dan benda B, maka akan
terjadi loncatan muatan listrik dari benda yang potensialnya tinggi ke
benda yang potensialnya rendah.

2.Jika benda A dan benda B memiliki jumlah elektron yang sama maka
tidak ada perpindahan atau loncatan elektron.
Halaman 177

W=QxV

=3x9

= 27 J

V = W/Q

= 45/15

= 3 volt

Anda mungkin juga menyukai