Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LISTRIK STATIS

FISIKA LISTRIK Mgo

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Adelia Putri : 122.56202.001


Ardiansyah S : 122.56202.059
Agus Salim Ramli : 122.56202.002
Andi Yusril Amrus : 122.56202.058
Andi Muh. Ihza : 122.56202.067
Ramadhan

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MUHAMMADIYAH


KABUPATEN KOLAKA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
TEKKOM C
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pernakah kamu menyentuh layar TV atau monitor computer yang nyala?
Kamu mungkin akan merasakan sengatan kecil pada jari tanganmu. Apa yang
menyebabkan kamu merasakan sengatan tersebut? Penyebab tersebut sebetulnya
sama dengan penyebab terjadinya petir, yaitu listrik statis. Apakah listrik statis
itu? Pada makalah ini kami akan menggambarkan muatan listrik untuk memahami
gejala gejala listrik statis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
a. Pengertian Listrik Statis
b. Muatan Listrik
c. Sifat Muatan Listrik
d. Listrik dan Materi
e. Muatan Elementer
f. Induksi Muatan
g. Hukum Coulumb

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas diberikan oleh guru saya dan saya berharap makalah ini
memberi manfaat bagi para pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik Statis

Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda


bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat
terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang
terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton
mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan
listrik negatif.
Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan,
elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah
(tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik
yang kuat (balon). Hal ini menyebabkan kedua material menjadi
bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi
bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi
bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik netral
(jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok.
Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok,
balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai
muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling
tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan
positif tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan dalam
gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah muatan total gabungan.
Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak dari
satu obyek ke obyek yang lain.

2.2 Muatan Listrik


Muatan listrik, (Q) adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
Satuan Muatan listrik adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x
1018 muatan dasar. Muatan Listrik adalah sifat dasar yang dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron
(muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa
positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang
kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Muatan listrik
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan
jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang
netral atau tak bermuatan).

Menurut Benyamin Franklin, ada dua muatan lisrik :

1. Muatan listrik positif


2. Muatan listrik negatif

2.3 Sifat Muatan Listrik


1. Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak
menolak
2. Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan
tarik menarik

Menggosok permukaan benda dengan benda lainnya dapat


menghasilkan muatan listrik positif maupun negatif, misalnya:

1. Penggaris digosok berulang kali dengan kain wol, setelah itu


penggaris akan bermutan listrik negatif karena muatan
elektron dari kain
2. wol berpindah ke penggaris. Sedangkan kain wol akan
bermuatan positif.Batang kaca yang digosok dengan kain
sutera atau dengan kain wol, menghasilkan muatan listrik
positif pada kaca dan muatan listrik negatif pada kain sutera
atau kain wol. Karena kain sutera atau kain wol menerima
muatan elektron dari batang kaca tersebut.
3. Ketika ebonit digosokkan berulang kali dengan kain wol,
ebonit tersebut akan menghasilkan muatan listrik negatif
karena elektron pada kain wol berpindah ke ebonit.

Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam


benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik
statis.

2.4 Muatan Elementer

Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin


yang bahasa Yunaninya elektron, hal yang apabila digosok dengan
kulit binatang berbulu akan dapat menarik benda-benda halus dan
ringan yang setelah menempel padanya lalu ditolaknya.

Rumus Muatan Elementer Sifat demikian ternyata tertularkan pada


benda lain yang disinggungkan atau ditempelkan padanya, yang oleh
karenanya benda itu lalu dikatakan bermuatan ke- ambar-an atau
resinious.

Hal yang sama ternyata terjadi pula pada kaca yang digosok dengan
kain sutera, yang penularannya menjadikan benda lain yang
ditempelkan padanya bermuatan ke-kaca-an atau vitrious.

Pada tahun 1733, Francois du Fay menemukan kenyataan bahwa di


alam hanya ada 2 jenis muatan saja, yakni muatan resinious dan
muatan vitrious, dan 2 benda yang muatannya sama akan tolak-
menolak dan sebaliknya 2 benda akan tarik- menarik jika muatannya
berbeda.

Kemudian Benyamin Franklin (1706-1790) menemukan kenyataan


bahwa 2 jenis muatan resinious dan vitrious itu kalau digabungkan
akan saling meniadakan seperti halnya dengan bilangan positif dan
negatif. Sejak itu muatan resinious disebut muatan listrik negatif dan
muatan vitrious disebut muatan listrik positif.
Cara menghitung besarnya muatan elementer digunakan rumus
berikut:

Dimana :

e = Muatan elementer
W = Jumlah massa yang diendapkan
l = Besarnya arus listrik yang digunakan
t = Lamanya waktu pelapisan dalam detik
N0 = Bilangan Avogadro (6,02 x 1023 atom/mole
A = Berat atom Cu = 63,5 gram/mole

2.5 Induksi Muatan

Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu


penghantar karena penghantar itu didekati oleh (tanpa menyentuh)
benda bermuatan listrik.

Muatan listrik yang dihasilkan dengan cara induksi listrik adalah


berlawanan jenis dengan muatan listrik penginduksinya.

Jika suatu atom berinteraksi dengan atom lain, maka satu atau
beberapa elektron satu atom dapat berpindah ke atom yang lain.
Bagaimana elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain?

Orang biasanya menggosokkan dua benda. Sebagai contoh, saat kamu


menggosokkan balon pada rambutmu berarti kamu memberikan
muatan negatif pada balon itu. Ketika kamu dekatkan balon tersebut
ke dinding yang bermuatan netral, maka balon akan menempel. Ini
menunjukkan bahwa benda yang bermuatan pun akan menarik benda
yang netral. Menempelnya balon yang bermuatan negatif membuat
timbulnya bagian bermuatan positif dan negatif pada dinding. Dinding
yang dekat balon yang bermuatan negatif akan bermuatan positif
sedangkan yang sebelah dalam bermuatan negatif. Peristiwa seperti ini
disebut induksi listrik.

2.6 Hukum Coulumb

Pada tahun 1785, Charles Agustin Coulomb menemukan hukum dasar


tentang gaya listrik antara dua partikel yang bermuatan.

Hasil penelitiannya dikenal dengan Hukum coulomb, yang berbunyi :


“Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda
bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda”.
Secara matematis Hukum Newton dituliskan :

Keterangan :

F = Gaya tarik/tolak buah muatan (N)


K =
Konstanta (9.109 N.m2/C2)
Q1 , = Muatan listrik (C)
Q2
r = Jarak antara dua muatan (m)
Contoh Soal :

1. Dua buah titik A dan B berjarak 3 meter, masing-masing bermuatan listrik


+4 x 10-4 C dan -1 x 10-4 C. Titik C terletak di antara A dan B, berjarak 2
meter dari A dan bemuatan listrik +3 x 10-5 C. hitung besar gaya
elektrostatis pada muatan di C!

Pembahasan:

Diketahui:

qA = +4 x 10-4 C

qB = -1 x 10-4 C

qC = +3 x 10-5 C

rCA = 2 m

rBA = 3m

Ditanya: FC ?

Jawab:

Muatan qC ditolak qA ke kanan karena kedua muatan sejenis tetapi ditarik


ke kanan oleh muatan qB karena berlawanan jenis. Jadi gaya
elektrostatis FC adalah:
2. Jika dua muatan q 1 dan q2 terpisah sejauh d, maka masing-masing muatan
akan mengalami gaya Coulomb sebesar F. Jika muatan q2 bergeser
1
sejauh  d mendekati q1, maka besar gaya Coulomb adalah...
3

Jawab:
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti


elektron dan proton yang mengalir melalui penghantar dalam
sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan
gaya.
2. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan
jumlah muatan positifnya disebut benda netral. Jika dua benda
bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi yaitu
muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak,
sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan
saling tarik menarik.
3. Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan
listrik pada suatu benda yaitu elektroskop.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai