1
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari bab 1 diharapkan mahasiswa memahami asal muasal
terjadinya listrik dan mengenal istilah-istilah yang ada didaalam ilmu listrik
Listrik Statis | 1
Fisika Terapan
batu ambar seperti ini sekarang dapat dikatakan bahwa “batu ambar
terelektrifikasi atau memperoleh muatan listrik” atau secara listrik “dimuati”.
Proses elektrifikasi ini sekarang kita sebut sebagai listrik statis, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk memberi muatan listrik pada benda
padat, dapat dilakukan dengan menggosok-gosokkannya benda tersebut pada
benda lain. Jadi, sebuah mobil yang sedang melaju akan memperoleh muatan
listrik akibat geraknya menembus udara sekelilingnya; selembar kertas akan
bermuatan listrik ketika bergerak dalam mesin cetak. Pada masing-masing kasus
di atas sebuah benda menjadi bermuatan listrik karena proses penggosokan
terhadap benda lain dan dikatakan memiliki muatan listrik total.
Sesungguhnya, persinggungan yang rapat saja sudah akan menimbulkan
muatan listrik. Menggosok artinya tidak lain adalah membuat persinggungan rapat
antara permukaan dua benda.
(a) (b)
(c)
Apakah semua muatan listrik sama, atau mungkinkah ada lebih dari satu
jenis muatan? Pada kenyataannya ada dua jenis muatan listrik berdasar kegiatan
empiris, sebagaimana ditunjukkan oleh eksperimen seperti pada Gambar 2.
Sebuah penggaris plastik yang digantungkan dengan tali dan digosokkan dengan
keras pada kain untuk membuatnya bermuatan. Ketika penggaris ke dua yang
juga telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan ke penggaris yang pertama,
terlihat bahwa satu penggaris menolak penggaris plastik yang lainnya, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2(a). Dengan cara yang sama, jika sebuah batang kaca
yang telah digosok dan kemudian didekatkan dengan batang kaca lain yang telah
bermuatan kembali menunjukkan adanya gaya tolak-menolak, seperti Gambar
2(b).
Listrik Statis | 2
Fisika Terapan
“jumlah total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol”.
Jika suatu benda atau bagian ruang mendapatkan muatan positif, mala
muatan negatif dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah sekitarnya
atau benda di dekatnya. Tidak pernah ditemukan penyimpangan dari hukum ini,
dan hukum kekekalan ini sama kuatnya seperti hukum kekekalan energi dan
momentum.
Listrik Statis | 3
Fisika Terapan
Gambar 2. Muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik, sedangkan muatan yang sejenis akan
tolak-menolak
Listrik Statis | 4
Fisika Terapan
Massa proton dan netron besarnya hampir sama, dan massanya 1840 kali
massa elektron. Jadi, praktis seluruh massa atom terpusat di intinya. Karena satu
kilomol hydrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x10 26 partikel (bilangan
Avogadro) dan massanya 1,008 kg, maka massa atom hydrogen adalah
mhidrogen = = 1,67x10-27
Dalam susunan berkala atom (tabel periodik), setiap unsur ditulis dalam
satu kotak dan di bagian bawahnya terdapat bilangan yang menyatakan nomor
atom.
Bila jumlah total proton sama dengan jumlah total elektron, maka benda
yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan netral secara listrik. Ketika kita ingin
melebihkan muatan negatif pada suatu benda, hal ini dapat dilakukan dengan dua
Listrik Statis | 5
Fisika Terapan
cara, yakni cara pertama: tambahkan muatan negatif pada benda netral, atau
cara ke dua: mengambil sejumlah muatan positif pada benda tersebut. Begitu
pula, kalau muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan,
maka akan terjadi kelebihan muatan positif.
Dalam kebanyakan kejadian, muatan negatiflah (elektron) yang
ditambahkan atau dikurangi, dan benda yang disebut “bermuatan positif” adalah
benda yang jumlah normal muatan elektronnya berkurang. Yang dimaksud
dengan “muatan” suatu benda adalah muatan lebihnya, dibandingkan dengan
jumlah muatan positif atau negatif dalam benda itu, muatan lebih tersebut
jumlahnya jauh lebih sedikit.
Pada benda padat, inti cenderung berada pada posisi yang tetap, sementara
elektron bergerak cukup bebas. Pemberian muatan pada benda padat dengan cara
menggosok bisa dijelaskan sebagai perpindahan elektron dari satu benda ke benda
yang lainnya. Penggaris plastik menjadi bermuatan negatif ketika digosok dengan
handuk kertas, perpindahan elektron dari handuk ke plastik membuat handuk
bermuatan positif yang sama besarnya dengan muatan negatif yang didapat oleh
plastik.
Biasanya muatan pada ke dua benda hanya bertahan dalam waktu yang
terbatas dan akhirnya ke dua benda kembali ke-keadaan netral.
Pertanyaan yang muncul dalam benak kita adalah ke mana muatan itu
pergi?. Dalam beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara
(misalnya, oleh tumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, yang dikenal
sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang mencapai bumi). Hal
yang penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air yang ada di udara.
Ini karena molekulmolekul air adalah polar, sehingga eleKtron-elektron ekstra
pada penggaris plastik, dapat lepas ke udara karena di tarik menuju molekul-
molekul positif air, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.
Di sisi yang lain, benda-benda yang dimuati secara positif, dapat
dinetralkan oleh hilangnya electron electron air dari molekul-molekul udara ke
benda-benda bermuatan positif tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih
mudah diperoleh karena udara berisi lebih sedikit molekul-molekul yang
dapat berpindah. Pada udara lembab, lebih sulit untuk membuat benda bermuatan
tahan lama.
Listrik Statis | 6
Fisika Terapan
Cara Konduksi
Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda
logam lain yang tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam
logam yang netral akan tertarik menuju logam yang bermuatan positif, seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 5. Karena sekarang logam ke dua tersebut
kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan bermuatan positif. Proses
demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara sentuhan, dan
akhirnya ke dua benda memiliki muatan dengan tanda yang sama.
Cara Induksi
Bila benda bermuatan positif didekatkan pada batang logam yang netral,
tetapi tidak disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak
meninggalkan batang logam, namun elektron-elektron tersebut bergerak dalam
batang logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan positif
pada ujung yang berlawanan, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 6.
Proses seperti Gambar 6. dikatakan, muatan di-induksikan pada ke dua
ujung batang logam. Pada proses ini tidak ada muatan total yang dihasilkan pada
batang logam, muatan hanya dipisahkan, sehingga muatan batang logam tetap
nol. Meskipun demikian, jika batang logam dipotong menjadi dua bagian, kita
akan memiliki dua benda yang bermuatan, satu bermuatan positif dan yang
satunya bermuatan negatif.
Listrik Statis | 7
Fisika Terapan
Cara lain untuk menginduksi muatan total pada benda logam adalah
dengan menghubung-kannya dengan kawat penghantar ke tanah (ground)
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 7(a). (berarti “ground”). Selanjutnya
benda dikatakan di-ground-kan atau dibumikan. Karena bumi sangat besar
dan dapat menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima
ataupun memberi elektron-elektron; oleh karena itu, bumi dapat bertindak sebagai
penampung (reservoir) untuk muatan.
Jika suatu benda bermuatan, misalnya muatan negatif didekatkan ke
sebuah logam, maka elektron-elektron bebas dalam logam akan menolak dan
beberapa elektron akan bergerak menuju
bumi melalui kawat (Gambar 7(b)). Hal ini menyebakan logam tersebut
bermuatan positif.
Jika sekarang kawat dipotong, logam akan memiliki muatan induksi positif
(Gambar 7(c)), dan setelah benda negatif dijauhkan, elektron-elektron seluruhnya
akan kembali ke logam dan benda akan netral.
4. Hukum Coulomb
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan adanya gaya interaksi antara
dua buah benda yang bermuatan listrik, terjadi gaya tarik-menarik antara dua buah
muatan yang tidak sejenis, begitu juga sebaliknya. Yang menjadi pertanyaan
adalah: faktor-faktor apa yang mempengaruhi besar gaya ini?
Seorang fisikawan Perancis Charles Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki
adanya gaya listrik pada tahun 1780-an dengan menggunakan pengimbang torsi.
Walaupun peralatan yang khusus yang mengukur muatan listrik tidak ada pada
masa Coulomb, ia menyiapkan bola-bola kecil dengan muatan yang berbeda dan
rasio kedua muatan diketahui. Hasil eksperimennya menyimpulkan bahwa:
1. Gaya interaksi antara dua muatan se-banding dengan hasil kali dua
muatan.
2. Gaya interaksi antara dua muatan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara ke dua muatan (Gambar 8)
Listrik Statis | 8
Fisika Terapan
F=k
Gambar 9. Arah gaya tergantung jenis muatan (a) sejenis (b) tidak sejenis
F=
Dengan
0 = = 8,85x10
-12
C2/N.m2
Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain adalah besaran vektor. Suatu
besaran vektor mempunyai besar dan arah. Akan tetapi hukum Coulomb yang
Listrik Statis | 9
Fisika Terapan
dituliskan dalam persamaan di atas hanya akan memberikan besarnya gaya. Untuk
menentukan arah, perlu menggam-bar diagram dan menginterpretasikan hubungan
dengan muatan secara hati-hati. Ketika menghitung dengan hukum
Coulomb, kita biasanya mengabaikan tanda muatan-muatan dan menentukan arah
berdasarkan pada apakah gaya tersebut tarik-menarik atau tolak-menolak.
CONTOH 1
Tentukan besar gaya listrik pada elektron dalam atom hydrogen yang
diberikan oleh satu proton (Q2 = +e) yang merupakan intinya. Anggap
elektron mengorbit proton pada jarak rata-rata r = 0,53x10-10 m
Penyelesaian
Menggunakan hukum Coulomb, dengan r = 0,53x10 -10 m, Q1= Q2 =
1,6x10-19 C, dan dengan mengabaikan tanda-tanda muatan diperoleh
F = 9x109 = 8,2x10-8 N
Listrik Statis | 10
Fisika Terapan
(a) (b)
CONTOH 2
Tiga partikel bermuatan disusun dalam satu garis, seperti gambar
disamping. Tentukan gaya elektrostatik total pada Q3 yang disebabkan
oleh dua muatan yang lain, bila r12 = 30 cm, r23 = 20 cm, Q1 = -8.10 -6C,
Q2 = +3. 10-6C, Q3 = -4.10-6C.
Listrik Statis | 11
Fisika Terapan
Penyelesaian
Arah gaya yang bekerja pada muatan Q3 dinyatakan seperti gambar di
bawah. Gaya total pada muatan Q3 merupakan jumlah vektor gaya F31
yang diakibatkan oleh muatan Q1 dan gaya F32 yang diakibatkan oleh
muatan Q2.
Tanda positif dan negatif pada muatan tidak perlu dimasukkan dalam
perhitungan, tetapi harus disadari bahwa keberadaanya untuk menentukan arah
setiap gaya. Dari gambar tampak bahwa F32 tarik menarik dan berarah ke kiri
sedangkan F31 tolak menolak dan berarah ke kanan.
Jika arah kanan F31 dianggap menunjuk ke arah x positif dan arah kiri F32
menunjuk ke arah x negatif. Maka gaya total pada muatan Q3 adalah
CONTOH 3
Tiga muatan Q1, Q2, dan Q3 tersusun seperti gambar disamping.
Tentukan Gaya elektrostatik total pada muatan Q3, bila r23 = 30 cm, r21=
52 cm, Q1 = 86 μC, Q2 = 50 μC, Q3 = 65 μC.
Listrik Statis | 12
Fisika Terapan
Penyelesaian
Gaya-gaya F31, F32 dan penguraian arahnya ditunjukkan dalam gambar
dibawah.
Karena F31 berada pada bidang xy, maka F31 perlu diuraikan terhadap
komponen-komponennya sepanjang sumbu x dan y, sehingga
F3 = = = 290 N
Listrik Statis | 13
Fisika Terapan
12 =k 12
5. Medan Listrik
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan adanya gaya interaksi antara
dua muatan baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Pada bagian ini akan jelaskan
hubungan antara kuat medan listrik dengan muatan pada suatu titik, serta
menghitung kuat medan listriknya.
Pada umumnya gaya bekerja karena adanya kontak antara dua benda,
seperti gaya tekan atau gaya dorong yang diberikan pada suatu balok, gaya pada
raket tenis ketika memukul bola tennis. Namun, sebaliknya gaya listrik timbul
tanpa adanya persentuhan antara ke dua benda, bahkan gaya listrik dapat
dirasakan pada jarak tertentu, konsep gaya seperti ini relatif sukar untuk
dimengerti sehingga perlu dikenalkan konsep medan (seperti halnya medan
gravitasi Newton). Seorang fisikawan Inggris Michael Faraday (1791-1867)
adalah orang yang pertama kali mengenalkan konsep medan listrik dengan
menyatakan bahwa medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke
seluruh ruang, seperti Gambar 15.
Ketika muatan ke dua diletakkan di dekat yang pertama, ia akan
merasakan gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik di tempat itu,
misalnya titik P. Medan listrik pada lokasi muatan ke dua dianggap berinteraksi
langsung dengan muatan ini untuk menghasilkan gaya. Bagaimana-pun, harus
ditekankan bahwa sebuah medan, bukan merupakan sebuah zat.
Seperti pernyataan di atas, kuat medan listrik tidak dapat dihitung secara
langsung, tetapi dapat dihitung melalui gaya interaksi oleh dua muatan. Oleh
karena itu, untuk menentukan berapa besarnya kuat medan listrik oleh suatu
muatan di suatu titik, dapat dilakukan dengan cara meletakkan sebuah muatan
penguji (pengetes), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.16. Yang dimaksud
muatan penguji adalah partikel bermuatan yang sangat kecil (muatannya) dengan
muatan positif qo, sehingga gaya yang diberikan tidak mengubah secara
signifikan terhadap distribusi muatan terhadap medan yang diukur.
Listrik Statis | 14
Fisika Terapan
Gaya pada muatan penguji positif qo yang kecil, diletakkan pada beberapa
titik di sekitar muatan positif Q, seperti yang Gambar 16. Gaya pada titik b sedikit
lebih kecil dari titik a karena jaraknya lebih besar, dan gaya pada titik c lebih kecil
lagi. Pada setiap kasus, gaya mengarah secara radial keluar dari Q, demikian pula
bila di setiap titik dalam ruang di sekitar muatan Q ditempatkan muatan uji qo
maka gaya pada masing-masing titik mengarah secara radial keluar dari Q. Tetapi
bila muatannya negatif, maka gaya-gaya yang dirasakan oleh muatan penguji
positif qo mempunyai arah radial masuk kedalam muatan Q negatif.
Gambar 16. Gaya yang diberikan oleh muatan +Q pada sebuah muatan penguji q,pada
titik a,b,dan c.
Listrik Statis | 15
Fisika Terapan
= =k
= 1 + 2 + 3 + ...+ n
= i = I
CONTOH 5
Dua muatan titik masing-masing -25 μC dan +50 μC terpisah pada jarak
10 cm. Tentukan :
a) Besar dan arah medan listrik diantara ke dua muatan pada jarak 2 cm dari
muatan yang
negatif.
b) Besar dan arah percepatansebuah elektron jika diletakkan diantara ke dua
muatan pada jarak
2 cm dari muatan negatif.
Penyelesaian
(a)
Listrik Statis | 16
Fisika Terapan
EP = k +k =k
Ep = (9x109 N.m2/C2)
a= = = = 1,1x1020 m/s2
Listrik Statis | 17
Fisika Terapan
dV = = - .
Untuk perpindahan berhingga dari titik a ke titik b, perubahan
potensialnya adalah
V = Vb – Va = =-
Listrik Statis | 18
Fisika Terapan
Gambar 1 (a) Kerja yang dilakukan oleh medan gravitasi pad sebuah massa mengurangi energi
potensial gravitasi.
(b) Kerja yang dilakukan oleh medan listrik pada sebuah muatan q mengurangi
energi potensial elektrostatik.
CONTOH SOAL 1
Medan listrik menunjuk pada arah x positif dan mempunyai besar konstan
10 N/C = 10 V/m. Tentukan potensial sebagai fungsi x, anggap bahwa V =
0 pada x = 0.
Penyelesaian
Vektor medan listrik diberikan dengan = 10 N/C i = 10 V/m i. Untuk
suatu perpindahan Sembarang , perubahan potensial diberikan oleh
persamaan 5.
Listrik Statis | 19
Fisika Terapan
Potensial listrik oleh muatan titik q di pusat dapat dihutung dari medan
listrik, yang diberikan oleh = Jika muatan uji q0 pada jarak r diberikan suatu
dV = E.dl = .dr = dr
dengan integrasi kita dapatkan potensial oleh muatan titik,
V=+ +V0
dengan V0 adalah konstanta integral.
Biasanya pendefinisian potensial nol ada pada jarak takhingga dari muatan
titik (yaitu pada r = ∞). Kemudian konstanta V0 sama dengan nol, dan potensial
pada jarak r dari muatan titik adalah
V= V=0 pada r =
Potensial positif atau negatif bergantung pada tanda muatan q. Jika muatan
uji q0 dilepaskan dari satu titik pada jarak r dari muatan titik q yang terletak pada
pusat, muatan uji akan dipercepat keluar dalam arah medan listrik. Kerja yang
dilakukan oleh medan listrik saat muatan uji bergerak dari r ke ∞ adalah
W= o . = q0 dr = q0
r dr =
U= = q0V
Energi potensial tersebut adalah kerja yang dilakukan oleh medan listrik
saat muatan uji bergerak dari r ke ∞. Kemungkinan lain, kita dapat menganggap
energi potensial sebagai kerja yang harus dilakukan oleh gaya terpakai =-
q0 untuk membawa muatan uji positif q 0 dari jarak tekhingga ke jarak r dari
muatan titik q (Gambar 2).
Listrik Statis | 20
Fisika Terapan
CONTOH SOAL 2
(a) Berapakah potensial listrik pada jarak r = 0.529 x 10-10 dari proton?
(b) Berapakah energi potensial elektron dan proton pada pemisahan ini?
Penyelesaian:
a). Muatan proton adalah q = 1.6 x 10-19 C. Persamaan 11 memberikan
V= =
= 27,2 J/C = 27,2 V
b). Muatan elektron adalah –e = -1,6 x 10-19 C. Dalam elektron Volt, energi
potensial electron dan proton yang terpisah dengan jarak 0,529 x 10 10 m
adalah
U = qV = -e(27,2 V) = -27,2 eV
dalam satuan SI, energi potensial adalah
U = qV = (-1,6 x 10-19 C)(27,2 V) = - 4,35 x 10-18 J
Untuk menentukan potensial pada satu titik oleh beberapa muatan titik,
kita menentukan potensial pada titik tersebut oleh tiap muatan secara pemisahan
dan penjumlahan. Hal ini mengikuti prinsip superposisi untuk medan listrik. Jika
adalah medan listrik pada ssuatu titik oleh q i, medan bersih pada titik tersebut
oleh semua muatan adalah = + + ... = . Kemudian dari definisibeda
potensial (Persamaan 11), kita memiliki untuk perpindahan dV = - =-
. - . - ... = dV1 + dV2 + .... Jika distribusi muatan berhingga, yaitu jika
tidak ada muatandi takhingga, kita dapat memilih potensial nol pada takhingga
dan menggunakan persamaan 11 untukpotensial akibat tiap-tiap muatan titik.
Kemudian potensial akibat sistem muatan titik qi diberikanoleh
Listrik Statis | 21
Fisika Terapan
V=
Dengan jumlah tersebut diambil dari seluruh mautan ri0 adalah jarak
muatan ke-i titik P dimana potensial ditentukan.
CONTOH SOAL 3
Sebuah dipol listrik dari sebuah muatan positif +q pada sumbu z pada z =
+a dan sebuah muatan negatif –q sumbu z pada z = -a (Gambar 3).
Tentukan potensial pada sumbu z pada jarak yang jauh dari dipol.
Penyelesaian
Dari persamaan 14, diperoleh
V= = + =
Listrik Statis | 22
Fisika Terapan
W3 = + .
Maka total kerja yang diperlukan untuk memasang tiga muatan adalah
W= + + .
Kerja ini adalah energi potensial elektrostatik sistem muatan tiga titik.
Ini bergantung pada urutan muatan yang dibawa ke posisi akhirnya. Secara
umum,
“Energi potensial listrik sistem muatan titik adalah energi yang diperlukan
untuk membawa muatan dari jarak takhingga ke posisi akhirnya.”
CONTOH SOAL 4
Titik A, B, C, dan D pada sudut bujur sangkar dengan sisi a seperti
ditunjukkan pada Gambar 4. Berapakah kerja yang diperlukan untuk
meletakkan muatan positif q pada tiap sudut bujur sangkar?
Penyelesaian
Tidak ada kerja yang diperlukan untuk meletakkan muatan lain berada
pada jarak takhingga. Untuk membawa muatan kedua ke titik B pada jarak
a diperlukan kerja W2 = . Titik C sejauh a dari titik B dan a dari titik
A. Potensial pada titik C menuju muatan-muatan pada A dan B adalah V c
Listrik Statis | 23
Fisika Terapan
W3 = qVc = +
Akhirnya kerja yang diperlukan untuk membawa muatan keempat ke titik
D ketika ketiga muatan yang lain telah ada adalah
W= + +
Total kerja yang diperlukan utnuk memasang emepat muatan tersebut
adalah
Wtotal = W2 + W3 + W4 = + =
Kerja ini adalah energi elektrostatik total distribusi muatan.
=
=
Dengan λ, σ, dan ρ berturut-turut adalah rapat muatan persatuan panjang,
rapat muatan persatuan luasan, dan rapat muatan persatuan volume.
V= =
=- dq =
CONTOH SOAL 5
Listrik Statis | 24
Fisika Terapan
Penyelesaian:
Energi potensial muatan q0 pada x = 3 cm adalah
U = q0V =
= 7,19 x J
V= = 1,55 m/s
Listrik Statis | 25
Fisika Terapan
2πa.da. Potensial pada suatu titk P pada sumbu x oleh elemen cincin muatan ini
diberikan oleh persamaan 17:
dV = =
Potensial pada sumbu cakra ditentukan dengan integral dari a = 0 ke a = R,
V= = k 2ada
Integral ini berbentuk ∫undu dengan u = x2 + a2 dan n = - ½. Sehingga integrasi ini
memberikan:
V = k
= 2k[( – x]
Listrik Statis | 26
Fisika Terapan
V=
Listrik Statis | 27
Fisika Terapan
V = 0 = V0 - 2k ln a
Atau
V0 = 2k ln a
Maka persamaan 20 adalah
V=2k ln a - 2k ln r
Atau
V= - 2k ln
= -V = -
CONTOH SOAL 6
Bila diketahui fungsi potensial oleh Sumbu Cincin Muatan adalah:
V=
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan 22, kita dapatkan medan listriknya
adalah:
=- =-
KAPASITOR
Listrik Statis | 28
Fisika Terapan
Jika bola konduktor radius R dalam hampa dimuati, maka potensial bola V
adalah
V=
Atau
Q = (40 R) V
Dari persamaan 23 jelas bahwa bila potensial bola dinaikkan, muatan bola
akan naik sebanding dengan potensial bola. Tetapan perbandingan ini, yaitu
perbandingan antara muatan dan potensial, dinamakan kapasitans bola.
Bila pengertian ini diperluas, untuk setiap sistem konduktor, perbandingan
antara muatan konduktor dengan potensialnya dinamakan kapasitans sistem
tersebut. Jika suatu sistem yang terdiri dari dua konduktor dihubungkan dengan
kutub-kutub sumber tegangan, maka kedua konduktor akan
bermuatan sama tetapi tandanya berlawanan, dikatakan telah terjadi perpindahan
muatan dari konduktor yang satu ke konduktor yang lain. Sistem dua konduktor
yang kan bermuatan sama dan tandanya berlawanan jika dihubungkan dengan
kutub-kutub sumber tegangan, dinamakan
KAPASITOR.
Bila besarnya muatan kapasitor tersebut masing-masing q dan beda
potensial antara kedua konduktor dari kapasitor tersebut VAB, maka kapasitans
kapasitor adalah:
C=
Suatu kapasitor diberi simbol seperti Gambar 8, apapun bentuk
konduktornya.
Listrik Statis | 29
Fisika Terapan
Kuat medan listrik diantara kedua keeping, bila σ adalah rapat muatan
bidang adalah
E= =
ingat bahwa E= - , =-
V b - Va = - (x2 – x1)
Vab = d
atau
q= Vab
Dari persamaan 24, maka kapasitans kapasitor keping sejajar luas masing-
masing keping A, dengan jarak pemisah d diperoleh:
C=
Listrik Statis | 30
Fisika Terapan
Kapasitor bola terdiri dari dua bola sepusat radius R1 dan R2, lihat
Gambar 10.
Untuk R1 ≤ r ≤ R2,
=+
ingat bahwa =-
= dr
V12 =
Atau
q= V12
Jadi dengan mengingat persamaan 24, maka kapasitans dari kapasitor dua
bola konsentris yang radiusnya R1 dan R2 adalah:
C=
Listrik Statis | 31
Fisika Terapan
Er = =
Dengan =
=- , dr = - dr
V12 = ln
Atau
q= V12
C=
Listrik Statis | 32
Fisika Terapan
Penyelesaian:
a. Gunakan persaman 25, sehingga diperoleh kapasintasinya:
C= = = 8,885 x 10-11 F
b. Dari definisi kapasitansi (persamaan 24), muatan yang dipindahkan
adalah:
Q=CV= = 1,06 x 10-9 C
C= --------- = = = 50,6 Pf / m
SAMBUNGAN KAPASITOR
Beberapa kapasitor dapat disambung secara seri, paralel, atau gabungan
seri atau paralel. Sambungan beberapa kapasitor tersebut dapat diganti dengan
satu kapasitor yang sama nilainya.
Sambungan Seri
Tinjau tiga kapasitor yang kapasitansinya C1, C2 dan C3, seperti terlihat
pada Gambar 12.
Listrik Statis | 33
Fisika Terapan
Bila kapasitans ketiga kapasitor setelah dikombinasi secara seri adalah Cs, maka
Vab = =q
Atau
Sambungan Paralel
Tinjau tiga kapasitor yang kapasitansinya C1, C2 dan C3, seperti terlihat
pada Gambar 13.
Listrik Statis | 34
Fisika Terapan
ENERGI KAPASITOR
Jika kapasitor dimuati, maka terjadilah perpindahan muatan dari
konduktor dengan potensial rendah ke potensial tinggi. Misalkan kapasitor dalam
keadaan tak bermuatan dan dimuati sampai q, beda potensial antara ujung-ujung
kapasitor Vab, maka Vab = .
Kemudian untuk menambah muatannya dengan dq diperlukan usaha dW,
dW = Vab dq = dq
Usaha total untuk memuati kapasitor dari muatan 0 dampai Q adalah W,
W= = dq =
Usaha ini tidak hilang melainkan tetap tersimpan dalam kapasitor menjadi
energi kapasitor. Jadi energi kapasitor U adalah:
U= = C = QVab
DIELEKTRIKUM
Dielektrikum adalah bahan yang tidak mempunyai elektron bebas, jika
suatu dielektrikum tidak dipengaruhi medan listrik, muatan positif dan muatan
negatif tidak terpisah, seperti terlihat pada Gambar 15.a.
Jika suatu dielektrikum dipengaruhi medan listrik, maka muatan negatif
dalam dielktrikum akan ditarik kearah yang bertentangan dengan arah medan
listrik, sedang muatan positif akan ditarik kearah yang searah dengan arah medan
listrik (Gambar 15.b). Pengaruh muatan positif dan muatan negatif di dalam
dielektrikum saling menetralkan, sehingga yang berpengaruh hanyalah muatan
yang terdapat dipinggir dielektrikum (Gambar 15.c).
Dikatakan jika suatu dielektrikum dipengaruhi medan listrik, maka
dipinggir dielektrikum tersebut akan terdapat muatan induksi. Dengan adanya
muatan induksi pada tepi-tepi dielektrikum menjadi lebih kecil jika dibandingkan
dengan kuat medan listrik tanpa dielektrikum, karena muatan induksi
mengakibatkan medan listrik ke aarah yang bertentangan dengan medan listrik
muatan asli.
Misalkan rapat muatan asli σ, sedangkan rapat muatan induksi σi, maka
kuat medan listrik dalam dielektrikum diantara dua keping yang bermuatan
berlawanan adalah:
E=
Listrik Statis | 35
Fisika Terapan
E=
E+ =
E =
ke = 1 +
Maka
E=
Didefinisikan permitivitas dielektrikum ε,
=
Maka
E=
Jadi kuat medan listrik dalam dielektrikum sama dengan kuat medan listrik
dalam hampa dengan mengganti ε0dengan ε.
Listrik Statis | 36
Fisika Terapan
Rangkuman
Latihan
Latihan 1.
1. Tiga buah kapasitor tersusun seperti pada Gambar 14, jika C1 = 2,2
x 10-13 F, C2 = 8 x 10-13 F, dan C3 = 8,85 x 10-13 F serta diberi beda
potensial sebesar 100 V.
Tentukan:
a. Muatan masing-masing kapasitor
b. Beda potensial antara a dan x, antara x dan b.
Listrik Statis | 37