Anda di halaman 1dari 37

Listrik Statis

1
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari bab 1 diharapkan mahasiswa memahami asal muasal
terjadinya listrik dan mengenal istilah-istilah yang ada didaalam ilmu listrik

Tujuan Instruksional Khusus


1. Mengetahui masalah muatan listrik dan kekekalannya
2. Memahami muatan listrik dalam atom
3. Memahami muatan konduksi, induksi
4. Memahami hokum couloumb
5. Memahami medan listrik
6. Memahami potensial listrik dan energi potensial
7. Memahami kapasitor dan dielektrikum

Kata “listrik” dapat membangkitkan bayangan teknologi modern yang


sangat kompleks, seperti peralatan komputer yang canggih, sumber cahaya yang
sangat menopang kehi-dupan manusia, gerak motor listrik, daya listrik. Tetapi
gaya listrik akan tampak memainkan peranan yang lebih dalam pada kehidupan
kita.
Studi awal mengenai kelistrikan telah dilakukan jauh di zaman kira-kira
600 tahun sebelum masehi oleh orang Yunani, tetapi baru pada dua abad terakhir
dilakukan studi lengkap mengenai gejala dan hal-hal yang berhubungan dengan
kelistrikan. Pada modul ini akan dibahas bagaimana membangkitkan muatan
listrik, gaya tarik/tolak antara dua atau lebih partikel bermuatan listrik, serta
kuat medan listrik oleh muatan titik.

1. Muatan Listrik dan Kekekalannya


Kata “listrik” berasal dari kata Yunani “elektron” yang berarti “ambar”.
Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan
kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik benda-benda ringan. Perilaku

Listrik Statis | 1
Fisika Terapan

batu ambar seperti ini sekarang dapat dikatakan bahwa “batu ambar
terelektrifikasi atau memperoleh muatan listrik” atau secara listrik “dimuati”.
Proses elektrifikasi ini sekarang kita sebut sebagai listrik statis, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk memberi muatan listrik pada benda
padat, dapat dilakukan dengan menggosok-gosokkannya benda tersebut pada
benda lain. Jadi, sebuah mobil yang sedang melaju akan memperoleh muatan
listrik akibat geraknya menembus udara sekelilingnya; selembar kertas akan
bermuatan listrik ketika bergerak dalam mesin cetak. Pada masing-masing kasus
di atas sebuah benda menjadi bermuatan listrik karena proses penggosokan
terhadap benda lain dan dikatakan memiliki muatan listrik total.
Sesungguhnya, persinggungan yang rapat saja sudah akan menimbulkan
muatan listrik. Menggosok artinya tidak lain adalah membuat persinggungan rapat
antara permukaan dua benda.

(a) (b)

(c)

Gambar 1. Proses elektrifikasi (a) penggosokan (b) sisir menarik


benda-benda kecil, (c) penggaris menarik potongan kertas kecil

Apakah semua muatan listrik sama, atau mungkinkah ada lebih dari satu
jenis muatan? Pada kenyataannya ada dua jenis muatan listrik berdasar kegiatan
empiris, sebagaimana ditunjukkan oleh eksperimen seperti pada Gambar 2.
Sebuah penggaris plastik yang digantungkan dengan tali dan digosokkan dengan
keras pada kain untuk membuatnya bermuatan. Ketika penggaris ke dua yang
juga telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan ke penggaris yang pertama,
terlihat bahwa satu penggaris menolak penggaris plastik yang lainnya, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2(a). Dengan cara yang sama, jika sebuah batang kaca
yang telah digosok dan kemudian didekatkan dengan batang kaca lain yang telah
bermuatan kembali menunjukkan adanya gaya tolak-menolak, seperti Gambar
2(b).

Listrik Statis | 2
Fisika Terapan

Sebaliknya jika batang kaca yang telah bermuatan didekatkan dengan


penggaris plastik yang juga telah bermuatan (keduanya dimuatan dengan cara
menggosok), maka terlihat bahwa kedua benda saling tarik-menarik, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2(c ). Kejadian menunjukkan bahwa ada
perbedaan muatan listrik antara muatan pada plastik dan muatan yang dibawa oleh
kaca, dengan kata lain bahwa ada dua jenis muatan yang terbentuk pada benda
yang digosok.
Dari ketiga kejadian sederhana tadi maka gaya interaksi antara dua benda
bermuatan menunjukkan bahwa muatan sejenis akan tolak-menolak dan
sebaliknya muatan yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik.
Seorang negarawan, filsuf, dan ilmuwan Amerika Benjamin Franklin
(1706-1790) menga-jukan argument bahwa ketika sejumlah muatan dihasilkan
pada suatu benda dalam satu proses, maka
muatan yang berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan pada benda yang
lainnya. Positif dan negatif diperlakukan secara aljabar, sehingga pada setiap
proses, perubahan total jumlah muatan yang dihasilkan selalu nol. Sebagai contoh,
ketika penggaris plastik digosok dengan handuk kertas, maka penggaris plastik
mendapatkan muatan negatif sedangkan handuk akan mendapatkan muatan positif
dengan jumlah yang sama. Muatan-muatan tersebut terpisah, tetapi jumlah
keduanya nol. Ini merupakan contoh hukum yang dikenal sebagai hukum
kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa:

“jumlah total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol”.

Jika suatu benda atau bagian ruang mendapatkan muatan positif, mala
muatan negatif dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah sekitarnya
atau benda di dekatnya. Tidak pernah ditemukan penyimpangan dari hukum ini,
dan hukum kekekalan ini sama kuatnya seperti hukum kekekalan energi dan
momentum.

(a) Dua penggaris plastik yang bermuatan saling tolak menolak

Listrik Statis | 3
Fisika Terapan

(b) Dua kaca yang bermuatan Saling tolak-menolak

(c) Batang kaca bermuatan menarik penggaris plastik bermuatan

Gambar 2. Muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik, sedangkan muatan yang sejenis akan
tolak-menolak

2. Muatan Listrik dalam Atom


Konsep kelistrikkan semakin menunjukkan kemajuan ketika konsep
kelistrikan dimulai dari dalam atom itu sendiri. Konsep ini berkembang baru pada
dua abad terakhir. Pada bagian ini akan dibahas struktur atom dan gagasan-
gagasan yang membawa kita terhadap pandangan atom yang saat ini lebih rinci.
Perkataan atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tak dapat
dibagi. Partikel subatom yang membentuk atom ada tiga macam yakni elektron,
proton, dan netron, dengan model atom seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Atom memiliki inti bermuatan positif yang berat, dan dikelilingi oleh satu
atau lebih elektron bermuatan negatif. Inti terdiri dari proton yang bermuatan
positif, dan netron tidak bermuatan (netral). Besarnya muatan negatif (elektron)
sama dengan besarnya muatan positif (proton) dan tidak ada muatan yang lebih
kecil dari kedua muatan partikel ini, sehingga seringkali disebut dengan satuan
dasar muatan (e). Semua muatan benda merupakan kelipatan bilangan bulat dari
satuan dasar muatan, dengan demikian muatan bersifat terkuantisasi (diskrit).
Setiap muatan Q yang ada di alam dapat dituliskan dalam bentuk
Q = ± Ne. Kuantisasi muatan listrik kadangkala tidak teramati karena biasanya N
memiliki harga yang sangat besar, seperti misalkan pada batang plastik yang
digosokkan pada kain wol maka akan berpindah sejumlah elektron sebanyak
sekitar 1010 . Sedangkan proses berkurang atau bertambahnya elektron pada suatu
benda disebut dengan ionisasi. Besarnya satuan dasar muatan listrik e adalah e=
1,60 x 10-19 C

Listrik Statis | 4
Fisika Terapan

Gambar 3. Model atom sederhana

Massa proton dan netron besarnya hampir sama, dan massanya 1840 kali
massa elektron. Jadi, praktis seluruh massa atom terpusat di intinya. Karena satu
kilomol hydrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x10 26 partikel (bilangan
Avogadro) dan massanya 1,008 kg, maka massa atom hydrogen adalah

mhidrogen = = 1,67x10-27

Atom hydrogen adalah satu-satunya pengecualian dari dalil bahwa setiap


atom terdiri dari 3 macam partikel subatom. Inti atom hydrogen hanya sebuah
proton, dikitari oleh satu elektron dan selebihnya merupakan massa atom
hydrogen, (1/1840) bagian adalah massa elektron dan selebihnya merupakan
massa proton. Dinyatakan dengan tiga angka penting maka massa elektron adalah

Massa electron = = 9,11x10-11 kg


Massa proton = 1,67x10-27 kg

Karena massa proton dan massa neutron hampir sama, maka

Massa neutron = = 1,67x10-27 kg

Dalam susunan berkala atom (tabel periodik), setiap unsur ditulis dalam
satu kotak dan di bagian bawahnya terdapat bilangan yang menyatakan nomor
atom.

“Nomor atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti, atau, dalam


keadaan tidak terusik, merupakan banyaknya elektron di luar inti”.

Bila jumlah total proton sama dengan jumlah total elektron, maka benda
yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan netral secara listrik. Ketika kita ingin
melebihkan muatan negatif pada suatu benda, hal ini dapat dilakukan dengan dua

Listrik Statis | 5
Fisika Terapan

cara, yakni cara pertama: tambahkan muatan negatif pada benda netral, atau
cara ke dua: mengambil sejumlah muatan positif pada benda tersebut. Begitu
pula, kalau muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan,
maka akan terjadi kelebihan muatan positif.
Dalam kebanyakan kejadian, muatan negatiflah (elektron) yang
ditambahkan atau dikurangi, dan benda yang disebut “bermuatan positif” adalah
benda yang jumlah normal muatan elektronnya berkurang. Yang dimaksud
dengan “muatan” suatu benda adalah muatan lebihnya, dibandingkan dengan
jumlah muatan positif atau negatif dalam benda itu, muatan lebih tersebut
jumlahnya jauh lebih sedikit.
Pada benda padat, inti cenderung berada pada posisi yang tetap, sementara
elektron bergerak cukup bebas. Pemberian muatan pada benda padat dengan cara
menggosok bisa dijelaskan sebagai perpindahan elektron dari satu benda ke benda
yang lainnya. Penggaris plastik menjadi bermuatan negatif ketika digosok dengan
handuk kertas, perpindahan elektron dari handuk ke plastik membuat handuk
bermuatan positif yang sama besarnya dengan muatan negatif yang didapat oleh
plastik.
Biasanya muatan pada ke dua benda hanya bertahan dalam waktu yang
terbatas dan akhirnya ke dua benda kembali ke-keadaan netral.

Gambar 4. Sebuah molekul polar H2O, mempunyai muatan yang


berlawanan pada ujung yang berbeda

Pertanyaan yang muncul dalam benak kita adalah ke mana muatan itu
pergi?. Dalam beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara
(misalnya, oleh tumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, yang dikenal
sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang mencapai bumi). Hal
yang penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air yang ada di udara.
Ini karena molekulmolekul air adalah polar, sehingga eleKtron-elektron ekstra
pada penggaris plastik, dapat lepas ke udara karena di tarik menuju molekul-
molekul positif air, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.
Di sisi yang lain, benda-benda yang dimuati secara positif, dapat
dinetralkan oleh hilangnya electron electron air dari molekul-molekul udara ke
benda-benda bermuatan positif tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih
mudah diperoleh karena udara berisi lebih sedikit molekul-molekul yang
dapat berpindah. Pada udara lembab, lebih sulit untuk membuat benda bermuatan
tahan lama.

Listrik Statis | 6
Fisika Terapan

3. Muatan Konduksi, Induksi


Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya cara memperoleh
muatan listrik adalah dengan cara melebihkan salah satu muatan. Ada dua cara
yaitu: (1) cara konduksi dan (2) cara induksi.

Cara Konduksi
Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda
logam lain yang tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam
logam yang netral akan tertarik menuju logam yang bermuatan positif, seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 5. Karena sekarang logam ke dua tersebut
kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan bermuatan positif. Proses
demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara sentuhan, dan
akhirnya ke dua benda memiliki muatan dengan tanda yang sama.

Batang logam netral Batang logam dimuati dengancara sentuhan

Gambar 5. Memberi muatan dengan cara konduksi

Cara Induksi
Bila benda bermuatan positif didekatkan pada batang logam yang netral,
tetapi tidak disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak
meninggalkan batang logam, namun elektron-elektron tersebut bergerak dalam
batang logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan positif
pada ujung yang berlawanan, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 6.
Proses seperti Gambar 6. dikatakan, muatan di-induksikan pada ke dua
ujung batang logam. Pada proses ini tidak ada muatan total yang dihasilkan pada
batang logam, muatan hanya dipisahkan, sehingga muatan batang logam tetap
nol. Meskipun demikian, jika batang logam dipotong menjadi dua bagian, kita
akan memiliki dua benda yang bermuatan, satu bermuatan positif dan yang
satunya bermuatan negatif.

Batang logam netral Batang logam tetap netral, tetapi


dengan pemisahan muatan

Gambar 6. Memberi muatan dengan cara induksi

Listrik Statis | 7
Fisika Terapan

Cara lain untuk menginduksi muatan total pada benda logam adalah
dengan menghubung-kannya dengan kawat penghantar ke tanah (ground)
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 7(a). (berarti “ground”). Selanjutnya
benda dikatakan di-ground-kan atau dibumikan. Karena bumi sangat besar
dan dapat menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima
ataupun memberi elektron-elektron; oleh karena itu, bumi dapat bertindak sebagai
penampung (reservoir) untuk muatan.
Jika suatu benda bermuatan, misalnya muatan negatif didekatkan ke
sebuah logam, maka elektron-elektron bebas dalam logam akan menolak dan
beberapa elektron akan bergerak menuju
bumi melalui kawat (Gambar 7(b)). Hal ini menyebakan logam tersebut
bermuatan positif.
Jika sekarang kawat dipotong, logam akan memiliki muatan induksi positif
(Gambar 7(c)), dan setelah benda negatif dijauhkan, elektron-elektron seluruhnya
akan kembali ke logam dan benda akan netral.

(a) Grounding (b) Mengalirkan muatan ke tanah (c ) Benda netral kembali

Gambar 7. Menginduksi muatan ke sebuah benda yang terhubung ke tanah

4. Hukum Coulomb
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan adanya gaya interaksi antara
dua buah benda yang bermuatan listrik, terjadi gaya tarik-menarik antara dua buah
muatan yang tidak sejenis, begitu juga sebaliknya. Yang menjadi pertanyaan
adalah: faktor-faktor apa yang mempengaruhi besar gaya ini?
Seorang fisikawan Perancis Charles Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki
adanya gaya listrik pada tahun 1780-an dengan menggunakan pengimbang torsi.
Walaupun peralatan yang khusus yang mengukur muatan listrik tidak ada pada
masa Coulomb, ia menyiapkan bola-bola kecil dengan muatan yang berbeda dan
rasio kedua muatan diketahui. Hasil eksperimennya menyimpulkan bahwa:
1. Gaya interaksi antara dua muatan se-banding dengan hasil kali dua
muatan.
2. Gaya interaksi antara dua muatan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara ke dua muatan (Gambar 8)

Listrik Statis | 8
Fisika Terapan

Gambar 8. Dua buah muatan berjarak R


Secara matematis hasil pengamatan secara eksperimen dapat dinyatakan
dengan persamaan :

F=k

dengan k adalah konstanta pembanding yang besarnya (8,988 x 10 9)


N.m2/C2 (biasanya dibulatkan menjadi 9 x 109 N.m2/C2 ).
Gaya F pada hukum Coulomb menyatakan besar gaya listrik yang
diberikan masing-masing benda bermuatan kepada yang lainnya, dan hukum ini
hanya berlaku untuk muatan yang diam. Arah gaya listrik selalu sepanjang garis
yang menghubungkan ke dua benda tersebut. Jika ke dua benda muatannya
sejenis, maka gaya pada masing-masing benda berarah menjauhi muatan (tolak-
menolak).
Sebaliknya jika ke dua benda muatannya tidak sejenis, maka gaya pada
masing-masing benda mempunyai arah menuju benda yang lain (tarik-menarik),
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 9.

Gambar 9. Arah gaya tergantung jenis muatan (a) sejenis (b) tidak sejenis

Konstanta k seringkali ditulis dalam bentuk besaran yang berhubungan


dengan sifat kelis-trikan εo yang disebut dengan permitivitas ruang hampa.
Konstanta ini dihubungkan dengan k=1/4πεo. dengan demikian hukum Coulomb
dapat dituliskan

F=

Dengan

0 = = 8,85x10
-12
C2/N.m2
Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain adalah besaran vektor. Suatu
besaran vektor mempunyai besar dan arah. Akan tetapi hukum Coulomb yang

Listrik Statis | 9
Fisika Terapan

dituliskan dalam persamaan di atas hanya akan memberikan besarnya gaya. Untuk
menentukan arah, perlu menggam-bar diagram dan menginterpretasikan hubungan
dengan muatan secara hati-hati. Ketika menghitung dengan hukum
Coulomb, kita biasanya mengabaikan tanda muatan-muatan dan menentukan arah
berdasarkan pada apakah gaya tersebut tarik-menarik atau tolak-menolak.

CONTOH 1
Tentukan besar gaya listrik pada elektron dalam atom hydrogen yang
diberikan oleh satu proton (Q2 = +e) yang merupakan intinya. Anggap
elektron mengorbit proton pada jarak rata-rata r = 0,53x10-10 m

Penyelesaian
Menggunakan hukum Coulomb, dengan r = 0,53x10 -10 m, Q1= Q2 =
1,6x10-19 C, dan dengan mengabaikan tanda-tanda muatan diperoleh

F = 9x109 = 8,2x10-8 N

Arah gaya pada elektron adalah menuju proton, karena muatan-muatan


tersebut memiliki tanda yang berlawanan, sehingga gaya bersifat-tarik menarik.
Gaya listrik antara partikel-partikel yang bermuatan dalam keadaan diam,
seperti halnya semua gaya merupakan besaran vektor, gaya ini memiliki besar
dan arah. Ketika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, misalnya F1, F2, dan
seterusnya, maka gaya total Fnet pada benda merupakan jumlah vektor dari semua
gaya yang bekerja padanya.
Jika terdapat vektor gaya F1 dan F2 yang tidak segaris kerja, maka gaya
total Fnet tidak dapat dijumlahkan secara langsung, tetapi harus dijumlahkan
secara vektor (ingat operasi vektor pada modul Besaran dan Vektor). Cara yang
relatif mudah dapat dilakukan dengan metode analitik yakni dengan menguraikan
masing-masing vektor kedalam dua sumbu yang saling tegak lurus. Dipilih
penguraian vektor menjadi komponen sepanjang sumbu x dan y, seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 14.

Listrik Statis | 10
Fisika Terapan

(a) (b)

Gambar 14. Penguraian komponen gaya terhadap sumbu x dan y

Penguraian fungsi-fungsi trigonometri menurut Gambar 14(b) diperoleh :

F1x = F1 cos 1 F2x = F2 cos 2


F1y = F1 cos 1 F2y = F2 cos 2
Penjumlahan komponen-komponen x dan y secara terpisah untuk
mendapatkan komponen gaya resultan F, adalah

Fx = F1x + F2x = F1 cos 1 + F2 cos 2


Fy = F1y + F2y = F1 sin 1 - F2 sin 2
Besar F adalah F=

Arah F ditentukan oleh sudut θ yang dibuat F terhadap sumbu x, yang

dinyatakan dengan : tan =

Penggambaran diagram sangat penting untuk penyelesaian suatu masalah,


terutama diagram benda bebas untuk setiap benda, yang menunjukkan semua gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Dalam menerapkan hukum Coulomb, biasanya
hanya berhadapan dengan besar muatan saja (dengan mengabaikan tanda minus)
untuk mendapatkan besar setiap gaya. Kemudian tentukan arah gaya secara fisik,
muatan sejenis tolak-menolak dan muatan tak sejenis tarik-menarik selanjutnya
gambarkan arah gaya-gaya tersebut pada diagram. Akhirnya jumlahkan gaya-gaya
tersebut pada suatu benda secara vektor.

CONTOH 2
Tiga partikel bermuatan disusun dalam satu garis, seperti gambar
disamping. Tentukan gaya elektrostatik total pada Q3 yang disebabkan
oleh dua muatan yang lain, bila r12 = 30 cm, r23 = 20 cm, Q1 = -8.10 -6C,
Q2 = +3. 10-6C, Q3 = -4.10-6C.

Listrik Statis | 11
Fisika Terapan

Penyelesaian
Arah gaya yang bekerja pada muatan Q3 dinyatakan seperti gambar di
bawah. Gaya total pada muatan Q3 merupakan jumlah vektor gaya F31
yang diakibatkan oleh muatan Q1 dan gaya F32 yang diakibatkan oleh
muatan Q2.

Tanda positif dan negatif pada muatan tidak perlu dimasukkan dalam
perhitungan, tetapi harus disadari bahwa keberadaanya untuk menentukan arah
setiap gaya. Dari gambar tampak bahwa F32 tarik menarik dan berarah ke kiri
sedangkan F31 tolak menolak dan berarah ke kanan.

F31 = k = 9x109 Nm2/C2 = 1,2 N

F32= k = 9x109 Nm2/C2 = 2,7 N

Jika arah kanan F31 dianggap menunjuk ke arah x positif dan arah kiri F32
menunjuk ke arah x negatif. Maka gaya total pada muatan Q3 adalah

F3 = F31 - F32 = 1,2 N – 2,7 N = -1,5 N

CONTOH 3
Tiga muatan Q1, Q2, dan Q3 tersusun seperti gambar disamping.
Tentukan Gaya elektrostatik total pada muatan Q3, bila r23 = 30 cm, r21=
52 cm, Q1 = 86 μC, Q2 = 50 μC, Q3 = 65 μC.

Listrik Statis | 12
Fisika Terapan

Penyelesaian
Gaya-gaya F31, F32 dan penguraian arahnya ditunjukkan dalam gambar
dibawah.

F31 = k = (9x109 Nm2/C2 ) = 140 N

F32= k = (9x109 Nm2/C2) = 330 N

Karena F31 berada pada bidang xy, maka F31 perlu diuraikan terhadap
komponen-komponennya sepanjang sumbu x dan y, sehingga

F31X = F31 cos 300 = 120 N


F31Y = F31 sin 300 = -70 N
Gaya F32 hanya mempunyai komponen y, sehingga gaya total pada
muatan Q3 mempunyai komponen-komponen :

F3X = F31X = 120 N,


F3Y = F32 + F31Y = (300-70)N = 260 N

Dengan demikian besar gaya total pada muatan Q3 adalah :

F3 = = = 290 N

Sedangkan arah gayanya:

 = tan-1 = tan-1 = tan-1 2,2 = 650


Vektor gaya listrik dari hukum Coulomb pada Persamaan (1) masih
dinyatakan dalam bentuk skalar. Tinjau dua partikel bermuatan positif Q1 dan Q2
yang mempunyai vektor posisi dan terhadap pusat koordinat seperti
ditunjukkan oleh Gambar 15. Vektor gaya listrik yang dirasakan oleh muatan
pertama karena muatan kedua dinyatakan sebagai:

Listrik Statis | 13
Fisika Terapan

12 =k 12

5. Medan Listrik
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan adanya gaya interaksi antara
dua muatan baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Pada bagian ini akan jelaskan
hubungan antara kuat medan listrik dengan muatan pada suatu titik, serta
menghitung kuat medan listriknya.
Pada umumnya gaya bekerja karena adanya kontak antara dua benda,
seperti gaya tekan atau gaya dorong yang diberikan pada suatu balok, gaya pada
raket tenis ketika memukul bola tennis. Namun, sebaliknya gaya listrik timbul
tanpa adanya persentuhan antara ke dua benda, bahkan gaya listrik dapat
dirasakan pada jarak tertentu, konsep gaya seperti ini relatif sukar untuk
dimengerti sehingga perlu dikenalkan konsep medan (seperti halnya medan
gravitasi Newton). Seorang fisikawan Inggris Michael Faraday (1791-1867)
adalah orang yang pertama kali mengenalkan konsep medan listrik dengan
menyatakan bahwa medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke
seluruh ruang, seperti Gambar 15.
Ketika muatan ke dua diletakkan di dekat yang pertama, ia akan
merasakan gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik di tempat itu,
misalnya titik P. Medan listrik pada lokasi muatan ke dua dianggap berinteraksi
langsung dengan muatan ini untuk menghasilkan gaya. Bagaimana-pun, harus
ditekankan bahwa sebuah medan, bukan merupakan sebuah zat.
Seperti pernyataan di atas, kuat medan listrik tidak dapat dihitung secara
langsung, tetapi dapat dihitung melalui gaya interaksi oleh dua muatan. Oleh
karena itu, untuk menentukan berapa besarnya kuat medan listrik oleh suatu
muatan di suatu titik, dapat dilakukan dengan cara meletakkan sebuah muatan
penguji (pengetes), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.16. Yang dimaksud
muatan penguji adalah partikel bermuatan yang sangat kecil (muatannya) dengan
muatan positif qo, sehingga gaya yang diberikan tidak mengubah secara
signifikan terhadap distribusi muatan terhadap medan yang diukur.

Listrik Statis | 14
Fisika Terapan

Gambar 15. Arah medan listrik di sekitar muatan Q

Gaya pada muatan penguji positif qo yang kecil, diletakkan pada beberapa
titik di sekitar muatan positif Q, seperti yang Gambar 16. Gaya pada titik b sedikit
lebih kecil dari titik a karena jaraknya lebih besar, dan gaya pada titik c lebih kecil
lagi. Pada setiap kasus, gaya mengarah secara radial keluar dari Q, demikian pula
bila di setiap titik dalam ruang di sekitar muatan Q ditempatkan muatan uji qo
maka gaya pada masing-masing titik mengarah secara radial keluar dari Q. Tetapi
bila muatannya negatif, maka gaya-gaya yang dirasakan oleh muatan penguji
positif qo mempunyai arah radial masuk kedalam muatan Q negatif.

Gambar 16. Gaya yang diberikan oleh muatan +Q pada sebuah muatan penguji q,pada
titik a,b,dan c.

Medan listrik merupakan daerah yang masih merasakan adanya pengaruh


gaya listrik, yang disebabkan oleh suatu muatan. Medan listrik E pada setiap titik
pada ruang didefinisikan sebagai vektor gaya yang dirasakan oleh muatan
penguji positif pada titik tersebut dibagi dengan besar muatan uji qo :

Listrik Statis | 15
Fisika Terapan

= =k

Karena kuat medan E seperti halnya gaya F merupakan besaran vektor,


maka perhitungan kuat medan listrik harus selesaikan secara vektor.
Medan listrik di suatu titik yang disebabkan oleh sejumlah muatan titik
dapat dihitung dari jumlah vektor medan listrik masing-masing muatan, yang
secara matematis dinyatakan sebagai:

= 1 + 2 + 3 + ...+ n

= i = I

CONTOH 5
Dua muatan titik masing-masing -25 μC dan +50 μC terpisah pada jarak
10 cm. Tentukan :
a) Besar dan arah medan listrik diantara ke dua muatan pada jarak 2 cm dari
muatan yang
negatif.
b) Besar dan arah percepatansebuah elektron jika diletakkan diantara ke dua
muatan pada jarak
2 cm dari muatan negatif.

Penyelesaian
(a)

Medan E1 dan E2 yang disebabkan oleh muatan Q1 dan Q2 arahnya sama-


sama ke kiri. E1 menunjuk kea rah Q1 dan E2 menunjuk kea rah menjauhi Q2,
seperti yang ditunjukkan dalam gambar di atas.
Kuat medan listrik pada titik P dapat dihitung dengan cara menjumlahkan
secara aljabar dari kedua medan dengan mengabaikan tanda dari muatan tersebut :

Listrik Statis | 16
Fisika Terapan

EP = k +k =k

Ep = (9x109 N.m2/C2)

Pengeluaran faktor pada baris pertama memungkinkan untuk


melihat kekuatan relative dari kedua medan yang terlibat, artinya medan Q2
hanya 1/8 dari medan Q1 (1/9 dari medan totalnya) (b) Elektron akan merasakan
gaya ke kanan karena ia bermuatan negtif, sehingga percepatannya juga akan
mengarah ke kanan, dengan besar

a= = = = 1,1x1020 m/s2

6. Potensial Listrik dan Energi Potensial


Dalam pelajaran mekanika, kita mendapatkan bahwa konsep energi
potensial sangat berguna. Ketika kita mengangkat suatu benda dengan massa m
setinggi h dekat permukaan bumi, kerja yang kita lakukan menjadi energi
potensial mgh dari suatu sistem masa bumi. Jika kita kemudian menjatuhkan
benda tersebut, energi potensial ini diubah menjadi energi kinetik. Gaya listrik
antara dua muatan adalah searah sepanjang garis muatan-muatan dan berbanding
terbalik terhadap kuadrat jaraknya, sama dengan gaya gravitasi antara dua massa.
Seperti gaya gravitasi, gaya listrik adalah konservatif. Sehingga ada
hubungan fungsi energi potensial dengan gaya listrik. Seperti yang akan kita lihat,
energi potensial partikel dalam suatu medan listrik sebanding dengan muatannya.
Energi potensial diukur dalam volt dan umumnya disebut tegangan.
Dalam kegiatan belajar ini, kita akan mendefiniskan fungsi potensial listrik
V dan menunjukkan bagaimana menghitung potensial dari distribusi muatan yang
diberikan atau dari medan listrik yang diberikan, serta bagaimana potensial listrik
dihubungkan dengan medan listrik dan energi potensial listrik.

Potensial Listrik dan Beda Potensial


Secara umum, ketika gaya konservatif bekerja pada sebuah partikel yang
mengalami perpindahan perubahan dalm fungsi energi potensial dU
didefinisikan dengan persamaan:
dU = - .

Listrik Statis | 17
Fisika Terapan

Kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif mengurangi energi potensial


(Gambar 1). Gaya yang digunakan medan listrik pada muatan q0 adalah:
= q0
Ketika muatan mengalami perpindahan dalam medan listrik ,
perubahan energi potensial elektrostatik adalah:
dU = -q0 .
Jika muatan dipindahkan dari satu titik awal a ke suati titik akhir b,
perubahan energi potensial elektrostatiknya adalah
U = Ub – Ua = =-
Perubahan energi potensial sebanding dengan muatan uji q0. Perubahan
energi potensial per satuan muatan disebut beda potensial dV.
Definisi beda potensial

dV = = - .
Untuk perpindahan berhingga dari titik a ke titik b, perubahan
potensialnya adalah

V = Vb – Va = =-

“Beda potensial Vb-Va adalah negatif dari kerja per satuan


muatan yang dilakukan oleh medan listrik pada muatan uji positif
jika muatan pindah dari titik a ke titik b.”

Seperti dengan energi potensial U, hanya perubahan potensial V sa jalah


yang dianggap penting. Kita bebas memilih energi potensial atau potensial nol
pada titik yang sesuai, seperti yang kita lakukan untuk energi potensial mekanik.
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per satuan muatan,
satuan SI untuk potensial dan beda potensial adalah joule per coulomb = volt (V).

Listrik Statis | 18
Fisika Terapan

Gambar 1 (a) Kerja yang dilakukan oleh medan gravitasi pad sebuah massa mengurangi energi
potensial gravitasi.
(b) Kerja yang dilakukan oleh medan listrik pada sebuah muatan q mengurangi
energi potensial elektrostatik.

CONTOH SOAL 1
Medan listrik menunjuk pada arah x positif dan mempunyai besar konstan
10 N/C = 10 V/m. Tentukan potensial sebagai fungsi x, anggap bahwa V =
0 pada x = 0.

Penyelesaian
Vektor medan listrik diberikan dengan = 10 N/C i = 10 V/m i. Untuk
suatu perpindahan Sembarang , perubahan potensial diberikan oleh
persamaan 5.

dV = = - . = (10 V/m) i . (dx i+dy j+dz k) = (10 Vm) dx

Dengan integrasi dari titik x1 ke x2 kita dapatkan beda potensial V(x2) –


V(x1), V(X2)-V(X1) = (10V/m)dx
= -(10V/m)(X2 - X1) = (10V/m)(X1 – X2)

Karena diketahui bahwa potensial nol pada x = 0, kita mempunyai V(x 1) =


0 pada x1 = 0. Maka potensial pada x 2 relatif terhadap V = 0 pada x = 0 diberikan
oleh V(x2) – 0 = (10 V/m)(0 – x2) atau V(x2) = - (10 V/m) x2
Pada titik sembarang x, potensialnya adalah V(x) = - (10 V/m)x. Jadi
potensial nol pada x = 0 dan berkurang 10 V/m dalam arah x.

POTENSIAL OLEH SISTEM MUATAN TITIK

Listrik Statis | 19
Fisika Terapan

Potensial listrik oleh muatan titik q di pusat dapat dihutung dari medan
listrik, yang diberikan oleh = Jika muatan uji q0 pada jarak r diberikan suatu

perpindahan = dr , perubahan energi potensialnya dU = -q0 , dan


perubahan potensial listrik adalah

dV = E.dl = .dr = dr
dengan integrasi kita dapatkan potensial oleh muatan titik,
V=+ +V0
dengan V0 adalah konstanta integral.

Biasanya pendefinisian potensial nol ada pada jarak takhingga dari muatan
titik (yaitu pada r = ∞). Kemudian konstanta V0 sama dengan nol, dan potensial
pada jarak r dari muatan titik adalah

V= V=0 pada r = 
Potensial positif atau negatif bergantung pada tanda muatan q. Jika muatan
uji q0 dilepaskan dari satu titik pada jarak r dari muatan titik q yang terletak pada
pusat, muatan uji akan dipercepat keluar dalam arah medan listrik. Kerja yang
dilakukan oleh medan listrik saat muatan uji bergerak dari r ke ∞ adalah

W= o . = q0 dr = q0
r dr =

Kerja ini adalah energi potensial elektrostatik sistem dua muatan:

U= = q0V

Energi potensial tersebut adalah kerja yang dilakukan oleh medan listrik
saat muatan uji bergerak dari r ke ∞. Kemungkinan lain, kita dapat menganggap
energi potensial sebagai kerja yang harus dilakukan oleh gaya terpakai =-
q0 untuk membawa muatan uji positif q 0 dari jarak tekhingga ke jarak r dari
muatan titik q (Gambar 2).

Listrik Statis | 20
Fisika Terapan

CONTOH SOAL 2
(a) Berapakah potensial listrik pada jarak r = 0.529 x 10-10 dari proton?
(b) Berapakah energi potensial elektron dan proton pada pemisahan ini?

Penyelesaian:
a). Muatan proton adalah q = 1.6 x 10-19 C. Persamaan 11 memberikan

V= =
= 27,2 J/C = 27,2 V

b). Muatan elektron adalah –e = -1,6 x 10-19 C. Dalam elektron Volt, energi
potensial electron dan proton yang terpisah dengan jarak 0,529 x 10 10 m
adalah
U = qV = -e(27,2 V) = -27,2 eV
dalam satuan SI, energi potensial adalah
U = qV = (-1,6 x 10-19 C)(27,2 V) = - 4,35 x 10-18 J

Untuk menentukan potensial pada satu titik oleh beberapa muatan titik,
kita menentukan potensial pada titik tersebut oleh tiap muatan secara pemisahan
dan penjumlahan. Hal ini mengikuti prinsip superposisi untuk medan listrik. Jika
adalah medan listrik pada ssuatu titik oleh q i, medan bersih pada titik tersebut
oleh semua muatan adalah = + + ... = . Kemudian dari definisibeda
potensial (Persamaan 11), kita memiliki untuk perpindahan dV = - =-
. - . - ... = dV1 + dV2 + .... Jika distribusi muatan berhingga, yaitu jika
tidak ada muatandi takhingga, kita dapat memilih potensial nol pada takhingga
dan menggunakan persamaan 11 untukpotensial akibat tiap-tiap muatan titik.
Kemudian potensial akibat sistem muatan titik qi diberikanoleh

Listrik Statis | 21
Fisika Terapan

V=

Dengan jumlah tersebut diambil dari seluruh mautan ri0 adalah jarak
muatan ke-i titik P dimana potensial ditentukan.

CONTOH SOAL 3
Sebuah dipol listrik dari sebuah muatan positif +q pada sumbu z pada z =
+a dan sebuah muatan negatif –q sumbu z pada z = -a (Gambar 3).
Tentukan potensial pada sumbu z pada jarak yang jauh dari dipol.

Penyelesaian
Dari persamaan 14, diperoleh

V= = + =

Untuk z >> a, kita dapat mengabaikan a2 dibandingkan dengan z2 pada


pembagi. Maka kita Mempunyai
V= = z >> a
dengan p = 2qa adalah jumlah momen dipol.

ENERGI POTENSIAL ELEKTROSTATIK


Jika kita memiliki muatan titik q1, potensial pada jarak sejauh r12

dinyatakan dengan V = . Kerja yang diperlukan untuk membawa muatan uji

kedua q2 dari jarak sejauh takhingga ke jarak r12 adalah W2 = q2 V = .

Listrik Statis | 22
Fisika Terapan

Untuk membawa muatan ketiga, kerja yang harus dilakukan melawan


medan listrik yang dihasilkan oleh kedua muatan q1 dan q2. Kerja yang diperlukan
untuk membawa muatan ketiga q3 menuju jarak r13 dari q1 dan r23 dari q2 adalah

W3 = + .
Maka total kerja yang diperlukan untuk memasang tiga muatan adalah

W= + + .

Kerja ini adalah energi potensial elektrostatik sistem muatan tiga titik.
Ini bergantung pada urutan muatan yang dibawa ke posisi akhirnya. Secara
umum,
“Energi potensial listrik sistem muatan titik adalah energi yang diperlukan
untuk membawa muatan dari jarak takhingga ke posisi akhirnya.”

CONTOH SOAL 4
Titik A, B, C, dan D pada sudut bujur sangkar dengan sisi a seperti
ditunjukkan pada Gambar 4. Berapakah kerja yang diperlukan untuk
meletakkan muatan positif q pada tiap sudut bujur sangkar?

Penyelesaian
Tidak ada kerja yang diperlukan untuk meletakkan muatan lain berada
pada jarak takhingga. Untuk membawa muatan kedua ke titik B pada jarak
a diperlukan kerja W2 = . Titik C sejauh a dari titik B dan a dari titik
A. Potensial pada titik C menuju muatan-muatan pada A dan B adalah V c

= + Maka kerja yang diperlukan untuk membawa muatan ketiga q


ke titik C adalah

Listrik Statis | 23
Fisika Terapan

W3 = qVc = +
Akhirnya kerja yang diperlukan untuk membawa muatan keempat ke titik
D ketika ketiga muatan yang lain telah ada adalah

W= + +
Total kerja yang diperlukan utnuk memasang emepat muatan tersebut
adalah

Wtotal = W2 + W3 + W4 = + =
Kerja ini adalah energi elektrostatik total distribusi muatan.

PERHITUNGAN POTENSIAL LISTRIK UNTUK DISTRIBUSI MUATAN


KONTINU
Potensial listrik oleh distribusi muatan kontinu diberikan oleh:
V=
dengan dq = distribusi muatan.
Distribusi muatan dq dapat berupa distribusi muatan pada panjang, luasan,
dan volume berturut-turut dapat dinyatakan sebagai berikut:
=

=

=
Dengan λ, σ, dan ρ berturut-turut adalah rapat muatan persatuan panjang,
rapat muatan persatuan luasan, dan rapat muatan persatuan volume.

MENGHITUNG POTENSIAL PADA SUMBU CINCIN MUATAN


Anggap cincin muatan serba sama berjari-jari a dan muatn Q ditunjukkan
dalam Gambar 5. Dalam gambar elemen muatan dq diperlihatkan. Jarak dari
elemen muatan ini ke titik medan P pada sumbu cincin adalah r = .
Karena jarak ini sama untuk semua elemen pada cincin, kita dapat melepaskan
faktor ini dari integral pada persamaan 15. Maka potensial pada titik P oleh cincin
adalah:

V= =

=-  dq =

CONTOH SOAL 5

Listrik Statis | 24
Fisika Terapan

Cincin jari-jari 4 cm membawa muatan serba sama 8 nC. Partikel kecil


dengan massa m = 6 mg = 6 x 10 -6 Kg dan muatan q0= 5 nC diletakkan
pada x = 3 cm dan dilepaskan. Tentukan kecepatan mu atan ketika ia
berjarak jauh dari cincin.

Penyelesaian:
Energi potensial muatan q0 pada x = 3 cm adalah

U = q0V =

= 7,19 x J

Saat partikel bergerak sepanjang sumbu x menjauh dari cincin, energi


potensialnya berkurang dan energi kinetiknya bertambah. Ketika partikel sangat
jauh dari cincin, energi potensialnya nol dan energi kinetiknya adalah 7,19 x 10 -6
J. Maka kecepatannnya diberikan oleh
m = 7,19 x J

V= = 1,55 m/s

MENGHITUNG POTENSIAL PADA SUMBU CAKRA MUATAN SERBA


SAMA
Sekarang kita akan menggunakan persamaan 17 untuk menhitung
potensial pada sumbu piringan muatan serba sama. Misalkan cakra mempunyai
radius R dan membawa muatan total Q. Maka densitas muatan permukaan pada
cakra σ = Q/πR2. Kita ambil sumbu x sebagai sumbu cakra dan memperlakukan
cakra sebagai kumpulan muatan cincin. Gambar 6 menunjukkan cincin berjari-jari
a dan tebal da. Luas cincin ini 2πa.da, dan muatannya adalah dq = σ dA = σ

Listrik Statis | 25
Fisika Terapan

2πa.da. Potensial pada suatu titk P pada sumbu x oleh elemen cincin muatan ini
diberikan oleh persamaan 17:
dV = =
Potensial pada sumbu cakra ditentukan dengan integral dari a = 0 ke a = R,

V= = k 2ada
Integral ini berbentuk ∫undu dengan u = x2 + a2 dan n = - ½. Sehingga integrasi ini
memberikan:

V = k

= 2k[( – x]

MENGHITUNG POTENSIAL DI DALAM DAN DI LUAR KULIT BOLA


BERMUATAN
Selanjutnya kita menentukan potensial kulit bola berjari-jari R dengan Q
serba sama yang terdistribusi pada permukaan. Kita perhatikan potensial pada
semua titik-titik di dalam dan di luar kulit. Karena kulit ini dengan luas terbatas,
kita dapat menghitung potensial dengan integral langsung persamaan 15, tetapi
integrasi ini agak sulit. Karena medan listrik untuk distribusi muatan ini mudah
ditemukan dari hukum Gauss, paling mudah untuk menggunakan persamaan 5
untuk menentukan potensial dari medan listrik yang diketahui. Di luar kulit bola,
medan listrik adalah radial dan sama jika semua muatan berada di pusat:
=

Perubahan dalam potensial untuk suatu perpindahan = dr di luar kulit


adalah
dV = - . =- .dr =- dr

Listrik Statis | 26
Fisika Terapan

Ini sama dengan persamaan 9 untuk muatan titik di pusat. Dengan


integrasi, kita mendapatkan
V= + V0
dengan V0 adalah potensial di r = ∞. Pemilihan potensial nol di r = ∞, kita
mendapatkan
V= r>R
Di dalam kulit bola, medan listrik nol. Oleh karena itu perubahan potensial
untuk suatu perpindahan di dalam kulit adalah nol. Sehingga, potensial harus
konstan di setiap tempat di dalam kulit. Saat r mendekati R dari luar kulit, potensi
mendekati kQ/R. Sebab itu harga konstan V di dalam harus kQ/R untuk membuat
V kontinu. Sehingga, potensial oleh kulit bola diberikan:

V=

Menghitung potensial di Dekat Muatan Garis Takhingga


Dalam bab medan listrik, telah didapatkan bahwa medan listrik yang
dihasilkan oleh muatan garis takhingga berarah menjauhi garis (jika λ positif) dan
diberikan oleh Er = 2k λ/r. Kemudian persamaan 5 memberikan perubahan
potensial.
dV = - . = -E, dr = - dr
Dengan integrasi kita dapatkan
V = V0 - 2k ln r
Untuk muatan garis positif, garis-garis medan listrik berarah menjauhi
garis, dan potensial berkurang dengan pertambahan jarak dari muatan garis. Pada
harga r yang besar, potensial berkurang tanpa batas. Oleh karena itu potensial
tidak dapat dipilih nol pada r = ∞. (Juga tidak dapat dipilih nol di r =0, karena ln r
mendekati ∞ saat r mendekati nol). Sebagai pengganti kita pilih V nol di suatu
jarak r =a. Substitusi ke persamaan 20 dan menetapkan V = 0, kita dapatkan

Listrik Statis | 27
Fisika Terapan

V = 0 = V0 - 2k ln a
Atau
V0 = 2k ln a
Maka persamaan 20 adalah
V=2k ln a - 2k ln r
Atau
V= - 2k ln

Hubungan Medan Listrik dan Potensial Listrik


Hubungan medan listrik dan potensial listrik dalam koordinat rektangular
adalah:

= -V = -

CONTOH SOAL 6
Bila diketahui fungsi potensial oleh Sumbu Cincin Muatan adalah:

V=

Hitunglah medan listrik pada sumbu Cincin Muatan tersebut denga


menggunakan hubungan medan listrik dan potensila listrik.

Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan 22, kita dapatkan medan listriknya
adalah:

=- =-

7. Kapasitor dan Dielektrikum


Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan dan
energi. Kapasitor terdiri dari dua kondultor yang berdekatan tetapi terisolasi satu
sama lain dan membawa muatan yang sama besar dan berlawanan. Kapasitor
memilik nbanyak kegunaan. Pemberi cahaya kilat pada kamera anda
menggunakan suatu kapasitor untuk menyompan energi yang diperlukan untuk
meberikan cahaya kilat secara tiba-tiba. Kapasitor juga digunakan untuk
memperhalus riak yang timbul ketika arus bolak-balik dikonversi menjadi arus
searah pada catu daya, sehingga dapat digunakan pada kalkulator atau radio anda
ketika baterai tidak dapat digunakan.

KAPASITOR

Listrik Statis | 28
Fisika Terapan

Jika bola konduktor radius R dalam hampa dimuati, maka potensial bola V
adalah

V=
Atau
Q = (40 R) V
Dari persamaan 23 jelas bahwa bila potensial bola dinaikkan, muatan bola
akan naik sebanding dengan potensial bola. Tetapan perbandingan ini, yaitu
perbandingan antara muatan dan potensial, dinamakan kapasitans bola.
Bila pengertian ini diperluas, untuk setiap sistem konduktor, perbandingan
antara muatan konduktor dengan potensialnya dinamakan kapasitans sistem
tersebut. Jika suatu sistem yang terdiri dari dua konduktor dihubungkan dengan
kutub-kutub sumber tegangan, maka kedua konduktor akan
bermuatan sama tetapi tandanya berlawanan, dikatakan telah terjadi perpindahan
muatan dari konduktor yang satu ke konduktor yang lain. Sistem dua konduktor
yang kan bermuatan sama dan tandanya berlawanan jika dihubungkan dengan
kutub-kutub sumber tegangan, dinamakan

KAPASITOR.
Bila besarnya muatan kapasitor tersebut masing-masing q dan beda
potensial antara kedua konduktor dari kapasitor tersebut VAB, maka kapasitans
kapasitor adalah:
C=
Suatu kapasitor diberi simbol seperti Gambar 8, apapun bentuk
konduktornya.

Menghitung Kapasitans Kapasitor Keping Sejajar


Kapasitor keping terdiri dari dua keping konduktor sejajar dengan luas
masing A, dan terpisah dengan jarak d, muatan dari keping sejajar adalah +q dan
yang lain –q, seperti terlihat pada Gambar 9.

Listrik Statis | 29
Fisika Terapan

Kuat medan listrik diantara kedua keeping, bila σ adalah rapat muatan
bidang adalah
E= =

ingat bahwa E= - , =-

V b - Va = - (x2 – x1)

dengan x2 – x1 = d maka diperoleh

Vab = d
atau
q= Vab
Dari persamaan 24, maka kapasitans kapasitor keping sejajar luas masing-
masing keping A, dengan jarak pemisah d diperoleh:

C=

Menghitung Kapasitans Kapasitor Bola

Listrik Statis | 30
Fisika Terapan

Kapasitor bola terdiri dari dua bola sepusat radius R1 dan R2, lihat
Gambar 10.

Untuk R1 ≤ r ≤ R2,

=+

ingat bahwa =-

= dr

V12 =
Atau

q= V12

Jadi dengan mengingat persamaan 24, maka kapasitans dari kapasitor dua
bola konsentris yang radiusnya R1 dan R2 adalah:

C=

Listrik Statis | 31
Fisika Terapan

Menghitung Kapasitans Kapasitor Silinder


Kapasitor silinder terdiri atas dua silinder sesumbu (koaksial) radius R1
dan R2 serta mempunyai p anjang L (R2 << L). Dapat dilihat pada Gambar 11.

Untuk R1≤ r ≤ R2, Kuat medan listrik Er adalah:

Er = =

Dengan =

=- , dr = - dr

V12 = ln

Atau

q= V12

Dengan mengingat persamaan 24, maka kapasitans kapasitor silinder


radius R1 dan R2 dengan panjang L adalah:

C=

CONTOH SOAL 2.1:

Listrik Statis | 32
Fisika Terapan

Suatu kapasitor keping sejajar berbentuk bujursangkar dengan sisi 10 cm


dan jarak pemisah 1 mm.
a. Hitung kapasintansinya
b. Jika kapasitor ini dimuati sampai 12 V, berapa banyak muatan yang
dipindahkan dari satu keping ke yang lain ?

Penyelesaian:
a. Gunakan persaman 25, sehingga diperoleh kapasintasinya:

C= = = 8,885 x 10-11 F
b. Dari definisi kapasitansi (persamaan 24), muatan yang dipindahkan
adalah:
Q=CV= = 1,06 x 10-9 C

CONTOH SOAL 2.2:


Suatu kabel koaksial terdiri dari kabel berjari-jari 0,5 mm dan lapisan
konduktor terluar dengan jari-jari 1,5 mm. Tentukan kapasitansi persatuan
panjang.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan 27, kita peroleh:

C= --------- = = = 50,6 Pf / m

SAMBUNGAN KAPASITOR
Beberapa kapasitor dapat disambung secara seri, paralel, atau gabungan
seri atau paralel. Sambungan beberapa kapasitor tersebut dapat diganti dengan
satu kapasitor yang sama nilainya.

Sambungan Seri
Tinjau tiga kapasitor yang kapasitansinya C1, C2 dan C3, seperti terlihat
pada Gambar 12.

Listrik Statis | 33
Fisika Terapan

Vab = Vax + Vxy + Vyb =

Bila kapasitans ketiga kapasitor setelah dikombinasi secara seri adalah Cs, maka

Vab = =q
Atau

Untuk n kapasitor disambung seri, kapasitansi yang senilai Cs adalah:

Sambungan Paralel
Tinjau tiga kapasitor yang kapasitansinya C1, C2 dan C3, seperti terlihat
pada Gambar 13.

Jika kapasitor disambung paralel, beda potensial antara masing-masing


kapasitor samaa, yaitu Vab. Sedangkan muatan masing-masing kapasitor
berlainan besarnya bergantung pada besarnya kapasitans dari kapasitor tersebut.
q1 + q2 + q3 = Vab
Bila kapasitans yang senilai dengan ketiga kapasitor tersebut adalah Cp,
maka
qtotal = q1 + q2 + q3 = Vab = CpVab
atau
Cp =
Untuk n kapasitor disambung paralel, kapasitans ekivalennya adalah:
Cp=

Listrik Statis | 34
Fisika Terapan

ENERGI KAPASITOR
Jika kapasitor dimuati, maka terjadilah perpindahan muatan dari
konduktor dengan potensial rendah ke potensial tinggi. Misalkan kapasitor dalam
keadaan tak bermuatan dan dimuati sampai q, beda potensial antara ujung-ujung
kapasitor Vab, maka Vab = .
Kemudian untuk menambah muatannya dengan dq diperlukan usaha dW,
dW = Vab dq = dq
Usaha total untuk memuati kapasitor dari muatan 0 dampai Q adalah W,

W= = dq =
Usaha ini tidak hilang melainkan tetap tersimpan dalam kapasitor menjadi
energi kapasitor. Jadi energi kapasitor U adalah:

U= = C = QVab

DIELEKTRIKUM
Dielektrikum adalah bahan yang tidak mempunyai elektron bebas, jika
suatu dielektrikum tidak dipengaruhi medan listrik, muatan positif dan muatan
negatif tidak terpisah, seperti terlihat pada Gambar 15.a.
Jika suatu dielektrikum dipengaruhi medan listrik, maka muatan negatif
dalam dielktrikum akan ditarik kearah yang bertentangan dengan arah medan
listrik, sedang muatan positif akan ditarik kearah yang searah dengan arah medan
listrik (Gambar 15.b). Pengaruh muatan positif dan muatan negatif di dalam
dielektrikum saling menetralkan, sehingga yang berpengaruh hanyalah muatan
yang terdapat dipinggir dielektrikum (Gambar 15.c).
Dikatakan jika suatu dielektrikum dipengaruhi medan listrik, maka
dipinggir dielektrikum tersebut akan terdapat muatan induksi. Dengan adanya
muatan induksi pada tepi-tepi dielektrikum menjadi lebih kecil jika dibandingkan
dengan kuat medan listrik tanpa dielektrikum, karena muatan induksi
mengakibatkan medan listrik ke aarah yang bertentangan dengan medan listrik
muatan asli.
Misalkan rapat muatan asli σ, sedangkan rapat muatan induksi σi, maka
kuat medan listrik dalam dielektrikum diantara dua keping yang bermuatan
berlawanan adalah:
E=

Listrik Statis | 35
Fisika Terapan

Gambar 15 Dielektrikum dalam tiga kondisi


Besarnya muatan induksi bergantung pada besarnya kuat medan listrik
yang mempengarauhinya,muatan rapat muatan induksi berbanding langsung
dengan kuat medan listrik yang mempengaruhinya.
= E
Tetapan perbandingan ini dinamakan Suseptibilitas Listrik dielektrikum.
Suatu dielektrikum yang suseptibilitasnya besar mudah diinduksikan muatan
listrik.

E=

E+ =

E =

Didefinisikan tetapan dielektrikum ke,

ke = 1 +
Maka
E=
Didefinisikan permitivitas dielektrikum ε,
=
Maka
E=

Jadi kuat medan listrik dalam dielektrikum sama dengan kuat medan listrik
dalam hampa dengan mengganti ε0dengan ε.

Listrik Statis | 36
Fisika Terapan

 Rangkuman

1. Hukum couloumb, hukum kirchoff dan hukum ohm merupakan


dasar dari masalah listrik.

2. Listrik bisa muncul akibat adanya pergerakan secara berulang-


ulang didalam medan magnet

3. Sebaliknya medan magnet bisa muncul akibat adanya arus listrik

 Latihan

Latihan 1.

1. Tiga buah kapasitor tersusun seperti pada Gambar 14, jika C1 = 2,2
x 10-13 F, C2 = 8 x 10-13 F, dan C3 = 8,85 x 10-13 F serta diberi beda
potensial sebesar 100 V.
Tentukan:
a. Muatan masing-masing kapasitor
b. Beda potensial antara a dan x, antara x dan b.

2. Dua keping sejajar luas masing-masing 1 cm2, jaraknya 2 mm,


diantaranya diberi dielektrikum dengan tetapan 5. Kedua keping
diberi muatan yang berlawanan sebesar 10-10 C.
Tentukan:
a. Kapasitans sistem
b. Kuat medan listrik total dalam dielektrikum
c. Rapat muatan induksi
d. Kuat medan listrik oleh muatan asli
e. Kuat medan listrik oleh muatan induksi

Listrik Statis | 37

Anda mungkin juga menyukai