Anda di halaman 1dari 23

PERCOBAAN 1

MUATAN LISTRIK

A. TUJUAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

B. LANDASAN TEORI
1. LISTRIK
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau
suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya. Energi
listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai alat elektronik yang
berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Secara umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan sebagai suatu daya
yang muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses
kimia.
Listrik tersebut terbagi menjadi 2, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik Statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan
listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam lagi, semua zat
itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari elektron
dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang positif, sedangkan
elektron memiliki muatan listrik yang negatif.

Gambar 1.1 Perpindahan Muatan Atom


Disaat dua zat atau benda contohnya tangan kita dan balon saling digesek-gesekan, material yang
memiliki daya tarik lebih lemah yaitu tangan akan ditarik elektronnya dan menempel pada benda
yang daya tariknya lebih kuat yaitu balon. Dengan demikian maka kedua zat tersebut jadi punya
muatan listrik, dimana material yang elektronnya hilang akan memiliki muatan positif dan
material yang mendapat elektron jadi bermuatan negatif.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang
masuk dengan kuat arus yang keluar.

Gambar 1.2 Rangkaian Listrik Dinamis


Sementara itu, pada rangkaian seri, kuat arus tetap sama di setiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya, tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri, tegangan sangat
bergantung pada hambatan. Akan tetapi, pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan dalam hukum Kirchoff yang
berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
keluar”.

2. MUATAN LISTRIK
1) Pengertian Muatan Listrik
Muatan listrik adalah sifat atau muatan dasar yang dibawa partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak
menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif dan negatif. Jika dua
benda memiliki muatan yang sama akan tolak menolak dan kedua benda akan tarik
menarik jika memiliki muatan yang berbeda jenis. Perlu diketahui, partikel dasar dan
subatomik seperti elektron dan proton memiliki muatan listrik. Elektron bermuatan
negatif dan proton bermuatan positif.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional (SI) dari satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 10 18 muatan
dasar.
2) Jenis Muatan Listrik
Adapun jenis muatan listrik diantaranya yaitu
1. Muatan Listrik Positif (Proton)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif umumnya bersifat saling tolak
menolak dengan suatu benda yang mmuatan, dan dalam hal ini terjadi karena
muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi saling tolak menolak.
2. Muatan Listrik Negatif (Elektron)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada suatu benda dapat
dipastikan jika terdapat benda yang memiliki muatan negatif dan saling tolak
menolak dengan plastik yang memiliki muatan, maka dapat dipastikan bahwa
muatan benda tersebut negatif.
Penjelasan lebih lengkapnya yaitu:
Muatan 1 elektron = -1,6.10-19 coulomb
Muatan 1 proton = +1,6.10-19 coulomb
Muatan listrik suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang
dikandung benda tersebut.
 Jika suatu benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron > Σ
Proton), maka benda tersebut bermuatan negative
 Jika suatu benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron < Σ
Proton), maka benda tersebut bermuatan positif
 Jika jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton = Σ elektron) maka benda
tersebut tidak bermuatan (muatan netral)
3) Sifat-Sifat Muatan Listrik
Adapun sifat muatan listrik yaitu:
a. Muatan listrik yang sejenis akan saling tolak menolak dan muatan tidak sejenis
akan saling tarik menarik.
b. Muatan Listrik merupakan besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan
coulomb disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6.24 x 10 18 e (e =
muatan proton). Sehingga mautan yang dikandung oleh proton adalah 1,602 x 10-
19
 coulomb. Elektron memiliki muatan yang sama dengan proton namun berbeda
jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.
c. Muatan listrik memiliki hukum kekekalan muatan. Gaya yang ditimbulkan dua
muatan memiliki karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang ditumbulkan dua
buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan juga bersifat konservatif
dan terpusat.
4) Rumus Muatan Listrik
Rumus yang berlaku dalam muatan listrik adalah rumus yang dimatematiskan dari
hukum coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb pada
akhir abad ke-18. Bunyi Hukum Coulomb yaitu:
“Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding
dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang
memisahkan kedua muatan tersebut.”
Maka secara sistematis dirumuskan dengan:

Keterangan:
F = gaya tarik manarik/tolak menolak (newton)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak antara kedua muatan
k = konstanta = 1/4πεo = 9 x 109 N.m2/C2
εo = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Apabila medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya antaran
muatan q1 dan q2 akan lebih kecil
F udara/vakum < F medium
Hal tersebut dikarenakan nilai permisivitas listrik pada medium bukan udara lebih besar.
Permisivitas εo diganti dengan ε yaitu
ε = εr εo
Dalam vakum nilai εr adalah 1, sedangkan dalam udara εr adalah 1,0006. Dengan
demikian gaya coloumb dalam medium rumusnya yaitu:

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. CARA KERJA
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang
dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjad!
3. Apa yang terjadi apapbila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan
penjelasan!
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir meja
(tempelkan dengan isolasi). Dekatkan kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati apa
yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi.
6. Lengkapi tabel hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-
menarik”
E. TABEL HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan yang digosok dengan


yang digosok wool plastik nilon
dengan
wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

F. ANALISIS DATA
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa (1) plastik yang
digosok pada baju kemudian didekatkan pada bola pingpong yang digantung maka akan
terjadi tarik-menarik, (2) sisir yang digosokkan pada rambut akan kemudian didekatkan
pada potongan kertas akan tarik-menarik, (3) dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang
cukup lama, maka sisir tidak dapat menarik potongan-potomgan kertas, karena gaya listrik
telah habis, (4) kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena
tidak mempunyai gaya listrik (5) kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain
wool kemudian didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena
mempunyai muatan listrik yang sama.
G. PEMBAHASAN
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau
suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya.
Secara umum listrik dapat diartikan sebagai suatu daya yang muncul akibat terjadinya
suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses kimia. Sedangkan muatan listrik
adalah sifat atau muatan dasar yang dibawa partikel dasar sehingga menyebabkan partikel
dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak. Muatan listrik suatu
partikel dasar dapar berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan yang sama
akan tolak menolak dan kedua benda akan tarik menarik jika memiliki muatan yang berbeda
jenis. Perlu diketahui, partikel dasar dan subatomik seperti elektron dan proton memiliki
muatan listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif.
Berdasarkan percobaan diatas, (1) plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan
pada bola pingpong yang digantung maka akan terjadi tarik-menarik, (2) sisir yang
digosokkan pada rambut akan kemudian didekatkan pada potongan kertas akan tarik-
menarik, (3) dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potomgan kertas, karena gaya listrik telah habis, (4) kedua bola
pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak mempunyai gaya listrik
(5) kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian didekatkan
maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena mempunyai muatan listrik
yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan dan kiri)
yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastik dengan plastik,
nilon dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan listrik
yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan
yang berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang
berbeda.
H. KESIMPULAN
Muatan listrik itu Ada dua macam, yaitu muatan listrik positif (+), dan muatan listrik
negatif (-). Apabila kedua muatan listrik yang berbeda (positif dengan negative) itu
didekatkan, maka mereka berdua akan saling tarik-menarik. Namun, apabila dua muatan
listrik yang sejenis (positif dengan positif dan sebaliknya) itu didekatkan, maka mereka akan
saling tolak-menolak.
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda yang memiliki
muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda yang
memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan tarik-menarik. Benda yang tolak
menolak seperti halnya kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi,
karena tidak mempunyai gaya listrik dan kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan
dengan kain wool kemudian didekatkan maka kedua bola pingpong. Sedangkan apabila kedua
bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan
tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda.

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab: Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Apabila bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A
menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan  positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Pengertian Listrik.
https://engineeringmasakini.wordpress.com/2017/10/10/pengertian-secara-umum-tentang-
listrik/. Diakses 13 November 2019

Anonim. Pengertian Jenis Sifat Rumus Muatan.


https://www.pelajaran.co.id/2018/21/pengertian-jenis-sifat-rumus-dan-contoh-soal-muatan-
listrik.html. Diakses 14 November 2019

Rumanta, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
PERCOBAAN 2
ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. LANDASAN TEORI
1. LISTRIK
Pengertian Listrik
Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran
dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum
diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. Dengan
adanya listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti
gelombang radio.
Jenis-jenis Listrik
Berdasarkan Ilmu Fisika, listrik dibedakan menjadi dua jenis yakni listrik statis dan listrik
dinamis.
Listrik Statis
Listrik statis merupakan energi listrik yang terkandung dalam benda yang memiliki
muatan listrik.
Listrik Dinamis
Listrik dinamis merupakan energi listrik yang dapat bergerak. Umumnya listrik dinamis
menggunakan media baterai yang dihubungkan dengan rangkaian elektroda tertentu
sehingga membuat benda tersebut dapat bergerak.
Besaran-besaran Listrik
Listrik memiliki besaran-besaran diantaranya adalah :
Tegangan Listrik
Tegangan listik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik.
Berdasarkan perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah
menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam
suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Arus Listrik
Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere.
Contoh dari arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah
dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat
1-200 kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir.
Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus
listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada
voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya.
Gaya Gerak Listrik ( GGL )
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi
energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau
kerja yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.
Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
SimbolQ sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan internasional
dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar.
Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini
bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron
akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Kapasitansi
Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan)
untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti
penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar
lempeng/pelat/keping.
2. ARUS LISTRIK
Definisi
Arus listrik merupakan aliran muatan listrik. Aliran ini berupa aliran elektron atau
aliran ion. Aliran ini harus melalui media penghantar listrik yang biasa disebut sebagai
konduktor. Konduktor yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah kabel logam.
Ketika dua ujung kabel disambungkan pada sumber tegangan, misalnya baterai,
maka elektron akan mengalir melalui kabel penghantar dari kutub negatif menuju kutub
positif baterai. Aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran listrik.
Simbol (rumus)
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik (elektron) yang mengalir
melalui konduktor dalam tiap satuan waktu. Untuk aliran yang kontinu (steady), arus
listrik dirumuskan dalam persamaan berikut:
Dimana I = arus listrik (Ampere) ; Q = jumlah muatan listrik yag mengalir (Coulomb); t
= waktu (sekon).
Satuan (unit)
Satuan untuk besaran arus listrik dalam system (SI) adalah Ampere (A) atau
Coulomb/sekon. 1 Coulomb sendiri setara dengan 6.242 × 1018 elektron yang mengalir
per detik.
3. TEGANGAN LISTRIK
Definisi
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal sebagai beda potensial listrik adalah
perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik
merupakan ukuran beda potensial yang mampu membangkitkan medan listrik sehingga
menyebabkan timbulnya arus listrik dalam sebuak konduktor listrik.
Berdasarkan ukuran perbedaan potensialnya, tegangan listrik memiliki empat tingkatan:
Tegangan ekstra rendah (extra low Voltage)
Tegangan rendah (low Voltage)
Tegangan tinggi (high Voltage)
Tegangan ekstra tinggi (extra high Voltage)
Simbol (rumus)
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa tegangan merupakan perbedaan potensial
antara dua titik, yang bisa didefinisikan sebagai jumlah kerja yang diperlukan untuk
memindahkan arus dari satu titik ke titik lainnya, maka rumus dasar tegangan antara 2
titik adalah:
Va  – Vb = ∫E . dI
Dimana Va = potensial di titik a; Vb = potensial di titik b; E = medan listrik, dan I = arus
listrik.
Berdasarkan penerapannya, beda potensial ada pada arus listrik searah (DC) dan arus
listrik bolak- balik (AC). Pada arus searah:
V = √(P.R)
V=I.R
dimana V = tegangan; P = daya; R = hambatan; dan I = arus.
Sedangkan pada arus bolak-balik:
dimana V = tegangan (Volt); I = arus (Ampere); P = daya (Watt); R = hambatan (Ohm);
Z = impedansi; dan ф adalah beda fase antara I dan V.
Satuan (unit)
Tegangan listrik memiliki satuan Volt. Simbol untuk tegangan listrik adalah V.
namun dalam referensi-referensi akademis lebih sering digunakan simbol E untuk
menyebutkan tegangan listrik. Hal ini dilakukan agar tidak tertukar dengan simbol
satuan tegangan (Volt) yang juga disimbolkan dengan V.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. CARA KERJA
Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya!
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih salah
satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya
aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala periksalah
penyebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan ampermeter
yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala
lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut!

x
bahan
A

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan.
Percobaan 2 : Tegangan Listrik
1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini

RANGKAIAN 1.A

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?

b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

RANGKAIAN 1.B

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti berikut.
v

x
RANGKAIAN 1.C

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
d. Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, c, dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, d nyala lampu berbeda?

Percobaan 3
Energi Listrik

1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang
ditunjukan termometer.
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan
termometer.
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?

E. TABEL HASIL PENGAMATAN


Tabel pengamatan terhadap jenis bahan

1. Percobaan 1: Arus Listrik

Lampu Konduktor
No. Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √
3. Lempengan seng √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
6. Mata pensil (Grafit) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastik √ √
9. Air kran √ √
10. Air garam √ √

F. ANALISIS DATA
Percobaan 1 : Arus Listrik
Hasil analisis data pengamatan yang telah dilakukan yaitu bahwa menggunakan
lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap menyala. menggunakan lempengan
tembaga sebagai saklar dan lampu tetap menyala. menggunakan lempeng seng sebagai
saklar dan lampu tetap menyala. menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak
menyala. menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu tidak menyala. baterai
menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala. menggunakan plastik
sebagai saklar dan lampu tidak menyala. menggunakan kemudian dihubungkan ke air
kran dan lampu tidak menyala. menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan
lampu tetap menyala.
Percobaan 2 : Tegangan Listrik
Pada rangakaian (1.A) jika saklar ditutup maka lampu tidak menyala. Pada rangkaian
(1.B) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala redup. Pada rangkaian (1.C) jika
saklar ditutup maka lampu akan menyala lebih terang. Jika rangkaian menggunakan 3
baterai maka nyala lampu akan sangat terang.
Percobaan 3 : Energi Listrik
Setelah 3 baterai dirangkai secara seri maka saklar (S) ditutup, kemudian dibiarkan
beberapa saat yang akan terjadi pada lilitan kawat menjadi panas .Setelah 2 menit
kemudian diletakkan sebuah korek api, maka korek api tersebut akan menyala
(mengeluarkan api). Setelah itu saklar (S) dibuka, kemudian diukur panasnya termometer
menunjukkan 830 C. Kemudian saklar (S) ditutup kembali, kemudian setelah 2 menit
diukur panasnya dengan termometer menunjukkan 970 C. Ada kenaikan suhu pada skala
thermometer setelah saklar ditutup,
G. PEMBAHASAN
Pembahasan Percobaan 1 : Arus Listrik
 Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
 Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
 Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
 Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
 Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar
dan lampu tidak menyala.

 Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
 Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
 Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan
lampu tetap menyala.

Pembahasan Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. Pada rangakaian (1.A) jika saklar ditutup maka lampu tidak menyala, karena kutub
negatif pada baterai tidak terhubung pada kabel (tidak ada tegangan listrik).
2. Pada rangkaian (1.B) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala redup, karena
hanya menggunakan 1 buah batu baterai (tegangan listrik sedikit).
3. Pada rangkaian (1.C) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala lebih terang,
karena hanya menggunakan 2 buah batu baterai dan muatan listrik juga lebih besar.
4. Jika rangkaian menggunakan 3 baterai maka nyala lampu akan sangat terang, karena
muatan listrik juga sangat besar.
Pembahasan Percobaan 3 : Energi Listrik
1. Setelah 3 baterai dirangkai secara seri, maka akan tampak seperti gambar dibawah
ini:

2. Saklar (S) ditutup, kemudian dibiarkan beberapa saat:


a. Yang akan terjadi pada lilitan kawat yaitu menjadi panas karena mendapat aliran
energy.
b. Setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek api. Maka korek api tersebut
akan menyala (mengeluarkan api).
3. Setelah itu saklar (S) dibuka, kemudian diukur panasnya dengan menggunakan
termometer, termometer menunjukkan 830 C.
4. Kemudian saklar (S) ditutup kembali, kemudian setelah 2 menit diukur panasnya
dengan menggunakan termometer, termometer menunjukkan 970 C.
5. Ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup, hal tersebut
dikarenakan setelah saklar ditutup maka ada aliran energi dari baterai yang
menyebabkan semua tidak ada menjadi ada, yang berakibat adanya energy panas.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan Percobaan 1 Arus Listrik
Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua
bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah
disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng besi,
tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah :
kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran.
Kesimpulan Percobaan 2 Tegangan Listrik
Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa besarnya
arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

Kesimpulan Percobaan 3 Energi Listrik


Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan
negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan). Ada kenaikan suhu pada skala thermometer
setelah saklar ditutup, hal tersebut dikarenakan setelah saklar ditutup maka ada aliran
energi listrik dari baterai yang menyebabkan semula tidak ada aliran energi menjadi ada
alira energy listrik,

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Dari hasil pengamatan anda, bahan manakah yang termasuk konduktor dan bahan
manakah yang termasuk isolator?
Jawab:
a. Bahan yang termasuk konduktor adalah :
1. Lempeng besi
2. Lempeng tembaga
3. Lempeng seng
4. Air garam
b. Bahan yang termasuk isolator adalah :
1. Kayu
2. Karet penghapus
3. Mata pensil (grafit)
4. Kertas
5. Tas plastik
6. Air kran

Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
Jawab : Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab : Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
-I=V/R
-R=V/I
-V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang
a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Jawab : (a) Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. (b) Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.
Percobaan 3 : Energi Listrik
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik
Jawab: Perubahan energi listrik menjadi panas.
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
Jawab : V1 = 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2 = 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
=  3/2 = 1,5 A
b. P = V.I
= 3. 1,5
= 4,5 W
c. W = V I t
= P. T
= 4,5 . 60
= 180 J
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik?
Jawab : Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik
berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Definisi Tegangan dan Arus Listrik. https://fajarindonusantara.comdefinisi-
tegangan-arus-dan-dayalistrik/. Diakses 14 November 2019

Ilham, Mughnifar. Pengertian Listrik. https://materibelajar.co.id/pengertian-listrik/.


Diakses 14 November 2019

Rumanta, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 8:

PRAKTIKUM 1 KELISTRIKAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : SARIFATUL JANAH

NIM : 857923086

KELAS :B

UNIVERSITAS TERBUKA

UPJJ YOGYAKARTA

2019

Anda mungkin juga menyukai