Anda di halaman 1dari 5

4.

4 PANAS JENIS GAS ELEKTRON


Salah satu kelemahan teori klasik adalah kegagalan teori ini dalam
meramalkan panas jenis logam. Menurut teori klasik, elektron bebas dalam logam
dipandang sebagai gas atau partikel bebas sehingga dengan menggunakan statistik
Maxwell-Boltzmann diperkirakan energi rata-rata elektron adalah 3/2kT. Ini
berarti tiap elektron valensi menyumbang terhadap panas jenis sebesar 3/2k,
sehingga untuk zat monovalen akan terdapat tambahan panas jenis per mol
sebesar 3/2NK atau 3/2R. Tetapi fakta eksperimen menunjukkan bahwa
sumbangan ini sangat kecil sekali.
Kesukaran ini dapat dipecahkan dengan menggunakan statistik kuantum.
Karena elektron itu adalah fermion dan mengikuti prinsip larangan, maka
distribusi energinya haruslah mengikuti distribusi Fermi-Dirac dan bukan
distribusi Maxwell_boltzmann. Oleh karena itu pada no mutlak, elektron akan
mengisi semua tingkat energi terendah yang tersedia sampai energi tertentu e F
yang disebut energi fermi.
Menurut persamaan
(4-53), fungsi distribusi yang memberikan
penghunian rata-rata suatu tingkat kuantum yang energinya e dalam suatu sistem
fermion adalah :

[4-53]
Sedangkan banyaknya tingkat kuantum yang tersedia untuk elektron yang
energinya antara e dan e+d dapat kita gunakan persamaan [4-43]

[4-43]
Dengan menggunakan persamaan [4-43] dan [4-53] ini maka kita dapatkan
jumlah elektron dalam suatu gas elektron yang memiliki energi antara e dan e+de.

[4-54]
Bila pembilang persamaan [4-54] ini kita gunakan dalam bentuk energi
Fermi seperti pada persamaan [4-44], maka kita dapatkan :

[4-55]

Gambar 4.12 memperlihatkan kurva rumusan [4-55] pada suhu T=0, 300
dan 1200K.

0K
300K
1200
K

Gambar. Distribusi energi elektron dalam logam pada berbagai suhu

Untuk menentukan energi rata-rata elektron pada 0 K, maka mula-mula


kita cari energi total E0 pada 00K :

Dan energi rata-rata elektron

adalah :

Karena pada t=0 K semua elektron energinya lebih kecil dari atau sama
dengan energi Fermi eF, maka kita bisa mengambil :

Sehingga didapat :

Energi rata-rata elektron

adalah sama dengan energi total di bagi dengan jumlah

elektron yang ada N, sehingga didapat :

[4-56]
Energi rata-rata elektron valensi :

Ternyata pada nol absolut elektron juga masih memiliki energi rata-rata
yang betul-betul besar. Menurut teori kalsik E=3/2kT, sehingga untuk
mendapatkan energi rata-rata sebesar 1,89 eV, diperlukan suhu sebesar :

Jadi pada suhu kamar, energi Fermi maupun energi rata-rata elektron jauh
lebih besar dari perhitungan teori klasik. Pada perhitungan panas jenis haruslah
diketahui bagaimana perubahan distribusi energi elektron pada perubahan suhu.

ENERGI FERMI SEBAGAI FUNGSI DARI SUHU


Untuk mendapatkan efek yang disebabkan oleh naiknya suhu di atas nol
mutlak terhadap distribusi ini, maka harus dicari harga energi Fermi sebagai
fungsi dari suhu. Pada prinsipnya hal ini dapat dilakukancdengan menghitung

energi total dengan menggunakan persamaan [4-54] dengan syarat


, maka didapat :

[4-57]
Hasilnya didapat melalui bebrapa pendekatan :

atau

[4-58]
Bentuk koreksi
karena itu perbedaan antara
pemakaian

selalu diganti dengan

hampir dapat diabaikan terhadap satu, oleh


hampir dapat diabaikan sehingga
tanpa menimbulkan kesalahan pengukuran

yang berarti.
ENERGI ELEKTRON SEBAGAI FUNGSI DARI SUHU
Energi total elektron gas pada suatu suhu dapat ditulis :

[4-59]
Perhitungan integral ini langkahnya sama dengan penyelesaian persamaan
[4-57]. Hasilnya adalah :

[4-60]
Energi rata-rata elektron :

[4-61]

Anda mungkin juga menyukai