Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR ATOM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

1. Afrina Dearny Damanik NIM : 4153121003


2. Cintia Agnes Sinaga NIM : 4152121007
3. Dea Cintra Andriani NIM : 4151121011
4. Desy Efriliyani NIM : 4151121014
5. Devi Hutahaean NIM : 4153121012
6. Donna Helen Rajagukguk NIM : 4153121014

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Universitas Negeri Medan

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuihan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Umum I
mengenai Struktur Atom ini dengan baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah ini, Dra. Hafni Indriati
Nasution, yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk mengerjakan
makalah ini. Makalah ini diharapkan mampu membantu kita untuk mempelajari Struktur
Atom dengan baik.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalh ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi saya dan pembaca.

Medan, September 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I
PENDAHULUAN 3

I.1 Latar belakang 3

BAB II
KAJIAN TEORITIS 4
II.1 Perkembangan Teori Atom 4

II.2 . Partikel Dasar Penyusun Atom 8

II.3. Konfigurasi Elektron Dan Aturan Penyusunan Konfigurasi Elektron 13

II.4. Bilangan Kuantum Elektron 17

BAB II
PENUTUP 21
III.1 Kesimpulan 21
III.2 Saran 21
III.3 Penutup 21
III.4 Lampiran 22

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah


Sejarah perkembangan teori atom dimulai sekitar abad ke5 sebelum masehi oleh
seorang filsafat yunani yaitu Democritus yang menyatakan gagasannya bahwa semua
materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecildan tidak dapat dibagi
lagi.Hipotesis pertama yang dikemukakannya bahwa atom suatu unsur berbeda
dengan atom unsur lain.

Meskipun gagasan Democritus saat itu tidak dapat diterima oleh para ahli filsafat
tetapi konsepnya tetap bertahan hingga tahun 1808.Hingga pada saat ini sudah banyak
teori tentang atom yang diterima oleh dunia dan yang tidak diterima oleh dunia.

Walaupun begitu pernyataan dari para ahli tentang atom sampai sekarang menjadi
acuan untuk penelitian dikemudian hari. Dan teori mereka menjadi bekal
pembelajaran di sekolah bahkan diuniversitas.Karena begitu pentingnya teori atom
hingga kami membuat makalah ini.

3
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perkembangan Teori Atom

1. JOHN DALTON (1803)

1. Teori Atom John Dalton


Atom telah ditemukan sejak beberapa tahun silam, orang yang pertama kali
mengemukakan hal ini adalah John Dalton,sehingga dikenal dengan teori atom Dalton. Isi
teori atom Dalton :
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan model atom John Dalton:


Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom dan
menjelaskan apa yang tidak dijelaskan pada teiri atom Domocritus.
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama begitu pula bila atom dari unsur
berbeda maka akan memiliki sifat yang beda pula
c. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia,
dan juga atom tidak dapat dimusnahkan.
d. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
e. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap

Kelemahan model atom John Dalton :


Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik.

4
2. Teori atom J.J. Thomson (1897)

Teori atom Thompson merupakan penyempurnaan dari teori atom Dalton dengan mulai
diutarakannya partikel dasar penyusun atom yaitu elektron. Isi teori Thompson :
Di dalam suatu atom ada suatu partikel bermuatan negatif yang disebut elektron
Setiap elektron dalam setiap atom sifatnya sama sehingga dinamakan partikel dasar

Kelebihan model atom J.J Thomson :


Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan model atom J.J Thomson :


Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.

3. Teori Atom Rutherford (1910)

Isi teori atom Rutherford adalah :


1. Sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa.
2. Massa atom terpusat di inti atom.
3. Muatan atom terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang sangat kecil.
Kelipatan muatan ini sebanding dengan massa atom.
4. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.

5
Kelebihan Atom Rutherford

1. Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron yang mengelilinya.
2. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
3. Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditemukan
4. Sudah dapat menerangkan / menentukan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi
inti atom
5. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti
6. Elektron dapat bergerak dalam lintasan apapun, dari lintasan yang tak terhingga
jumlahnya

Kekurangan Atom Rutherford

1. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
2. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak
stabil.
3. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengelilingi inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

4. Teori atom Niels Bohr (1913)

Isi teori :
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron
yang bermuatan negatif.
2. Elektron dalam mengelilingi inti atom beredar pada lintasan tertentu dalam keadaan
stasioner menurut tingkat energinya.
3.Selama elektron dalam keadaan stasioner, elektron elektron tidak memancarkan energi dan
tidak menyerap energi.
4. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi atau
sebaliknya

6
Kelebihan Model Atom Neils Bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam

Kelemahan model atom Bohr :


a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh
medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

5. Teori Mekanika Kuantum

Teori mekanika kuantum merupakan penyempurnaan dari teori Bohr, teori ini dikemukakan
oleh beberapa ahli fisika sebagai berikut.

Max Planck

Atom-atom dan molekul dapat memancarkan dan menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul
dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut Kuantum.
Energi setiap kuantum berbanding lurus dengan frekuensi radiasi yang dipancarkan atau
diserap.

Hipotesis Louis de Broglie

Pada kondisi tertentu, materi yang bergerak memiliki ciri-ciri gelombang. Hipotesis tersebut
terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron.

Werner Heizenberg

Kedudukan dan momentum elektron tidak dapat ditentukan dengan tepat secara bersamaan
yang dikenal dengan asas ketidakpastian.

Erwin schrodinger

Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan
adalah kebolehjadian menemukan suatu elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari
intinya. Ruangan yang memiliki keboleh jadian terbesar ditemukannya elektron disebut
orbital.

7
II.2 . Partikel Dasar Penyusun Atom
1. Elektron
Pernahkah Anda memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung
sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William
Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari
arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut elektron.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat
antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896)
menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan
elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes. yaitu pengaruh
medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.

Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat

dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat

partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.

Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew


Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar
berikut.

8
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi
akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan
negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan
Thomson diperoleh muatanelektron 1 dan massa elektron 0, sehingga elektron dapat

dilambangkan

2. Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada
kenyataannya partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu
netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada
elektron saja dalam atom?

Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubanglubang dan diberi muatan listrik.

Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada
katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya,
sehingga partikel inidisebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1.

3. Inti Atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alfa yang ditembakkanseharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus
lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger
dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat
digambarkan sebagai berikut.

9
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat
Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa
inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat
diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi
partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau
tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebutneutron dan
dilambangkan dengan

Notasi Atom

Notasi atom

10
Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton). menurut
Hendry Moseley (1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik. Jadi

unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda. untuk jumlah muatan positif

(nomor atom) diberi lambang Z diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah
muatan positif (proton)sama dengan jumlah muatan negatif (elektron), jadi nomor atom =
jumlah proton =jumlah elektron.

Z = np = ne , dimana n = Jumlah

Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:

massa dan muatan proton, elektron dan neutron

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p + massa n) + massa e.
Dari tabel massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan massa neutron dan proton, maka
massa elektron diabaikan. dengan demikian massa atom = massa p + massa n. Massa atom
dinyatakan sebagai nomor massa dan dilambangkan A.

A = massa n + massa p > n = A Z

Contoh Soal

1. 23
Na
11

penjabaran : jumlah proton = 11


jumlah elektron = 11
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom
= 23 - 11
= 12

11
2. 12
C
6

penjabaran : jumlah proton = 6


jumlah elektron = 6
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom
= 12 - 6
=6
3. 32 2 -
S
16

penjabaran : jumlah proton = 16


jumlah elektron = 18
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom
= 32 16
= 16
4. 23 +
Na
11

penjabaran : jumlah proton = 11


jumlah elektron = 10
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom
= 23 - 11
= 12
5. 40
Ca
20

penjabaran : jumlah proton = 20


jumlah elektron = 20
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom
= 40 - 20
= 20

12
II.3. Konfigurasi Elektron Dan Aturan Penyusunan Konfigurasi Elektron
1. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi Elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom. Susunan elektron
pada sebuah atom tidak sembarangan tetapi mengikuti pola atau rumus atau kaidah tertentu
yang telah di tetapkan oleh para ahli kimia yang khusus mempelajari tentang konfigurasi
elektron. Pada Ilmu Kimia, diterapkan tiga aturan dasar atau azas penting yang menjadi dasar
penyusunan konfigurasi elektron suatu atom yaitu prinsip Aufbau, kaidah
Hund dan larangan Pauli. Masing-masing prinsip ini menjelaskan tentang konfigurasi
elektron yang mungkin terjadi pada suatu atom dengan peraturan-peraturan yang mengikat
dan harus terpenuhi.

Konfigurasi elektron pertama kali muncul saat Niels Bohr, pada tahun 1923 mengajukan
teori bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh struktur elektronik
atom yang bersangkutan. Teori ini didasarkan pada model atom Bohr. Pada saat itu, Bohr
telah mencetuskan teori konfigurasi elektron yang memang sangat berbeda dengan yang ada
sekarang.

2. Aturan Penyusunan Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron dalam atom berdasarkan tingkatan


energi atau kulit. Terdapat dua macam metode konfigurasi elektron yaitu berdasarkan medel
atom Bohr dan berdasarkan model atom mekanika kuantum.

2.1. Konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr


Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu
diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan
disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M),
kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati
masing-masing kulit adalah: 2n2 dimana n = jumlah kulit. Kulit K dapat menampung
c. maksimal 2 elektron. Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron. Kulit M dapat
menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
13
d. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron. Jumlah
elektron yang menempati kulit terluar disebut sebagai elektron valensi. Dengan
menuliskan konfigurasi elektron suatu atom kita dapat menentukan :
1. Elektron valensi dari suatu atom
2. Golongan dan periode suatu unsur dalam Sistem Periodik Unsur
3. Sifat logam dan non logam dari suatu unsur
Konfigurasi elektron berdasarkan Niels Bohr hanya dapat digunakan untuk
menentukan letak unsur golongan A dalam SPU, sedangkan untuk golongan B ada aturan
tersendiri (mekanika kuantum).

2.2. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Mekanika Kuantum


Pada penulisan konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu
prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
1. Prinsip Aufbau
Berdasarkan prinsip Aufbau, elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk
menempati subkulit subkulit yang berenergi rendah, kemudian baru ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Dengan demikian, atom berada pada tingkat energi minimum.
Urutan-urutan tingkat energi ditunjukkan pada gambar. Jadi, pengisian orbital dimulai
dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada gambar dapat dilihat bahwa subkulit 3d
mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit 4s. Oleh karena itu, setelah 3p terisi penuh
maka elektron berikutnya akan mengisi subkulit 4s, baru kemudian akan mengisi subkulit 3d.

Diagram urutan tingkat energi orbital

2. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu
14
subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram orbital. Suatu
orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang menghuni satu orbital
dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah.
Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan mengarah ke atas.
Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 1968) pada tahun 1930,
disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk
tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak
ada lagi orbital kosong.

Pengisian orbital dalam suatu atom

Subkulit yang dilambangkan dengan strip sebanyak orbital yang dimiliki

3. Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900 1958) mengemukakan bahwa tidak ada
dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth, dan magnetik yang sama
dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang berbeda. Kedua elektron tersebut
berpasangan.

Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk mengimbangi gaya
tolak-menolak di antara elektron-elektron tersebut, dua elektron dalam satu orbital selalu
berotasi dalam arah yang berlawanan.
Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron
15
Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron
Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron
Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron

Penyederhanaan Penulisan Konfigurasi Elektron


Penulisan konfigurasi elektron dapat disederhanakan dengan cara mengganti beberapa
subkulit dengan atom-atom gas mulia(golongan VIIIA):
Golongan VIIIA
He 1s2
Ne 1s2 2s2 2p6
Ar 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
dst.
Contoh :
Na = 1s2 2s2 2p2 3s1 menjadi [Ne] 3s1
N = 1s2 2s2 2p3 menjadi [He] 2s2 2p3

16
II.4. Bilangan Kuantum Elektron
Perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan lain menghasilkan spektrum unsur berupa
spektrum garis. Apabila dilihat lebih teliti, ternyata garis spektrum tersebut tidak hanya terdiri
atas satu garis, melainkan beberapa garis yang saling berdekatan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa lintasan elektron terdiri atas beberapa sublintasan. Dalam lintasan
elektron tersebut dapat ditemukan elektron. Kedudukan elektron dalam atom dapat
dinyatakan dengan bilangan kuantum

Bilangan kuantum (bahasa Inggris: Quantum number) adalah bilangan yang menyatakan
kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan
kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron
dalam orbital.

Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.

Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika kuantum atau
model atom modern yang dicetuskan oleh Ernest Schrodinger. Dalam mekanika kuantum,
bilangan kuantum diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron dalam atom hidrogen
dan atom-atom lain. Bilangan-bilangan ini diturunkan dari solusi matematis persamaan
Schrodinger untuk atom hidrogen.

Bilangan kuantum utama (n)

Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu 1,2,3,4 dan
seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan seterusnya.

Kulit K L M N

Nilai n 1 2 3 4

contoh:

n=1 elektron berada pada kulit K;

n=2 elektron berada pada kulit L;

n=3 elektron berada pada kulit M;

17
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya

Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam
orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut
dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya

Bilangan kuantum azimut / momentum sudut (l)

Bilangan kuantum azimut sering disebut bilangan kuantum anguler (sudut). Energi sebuah
elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut.
Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan
azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol (l) "huruf L kecil". Bilangan kuantum
azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit yang
dimana elektron berbeda. Untuk subkulit s,p,d,f bilangan kuantum azimut berturut-turut
adalah 0,1,2,3

Nilai bilangan kuantum azimut atau "l" ini bergantung pada nilai bilangan kuantum utama
atau "n" . Untuk nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0
sampai (n-1). Bila n-1, hanya ada satu nilai l yakni l =n-1=1-1=0. Bila n=2, ada dua nilai l,
yakni 0 dan 1. Bila n=3, ada tiga nilai l, yakni 0,1, dan 2. Nilai-nilai l biasanya ditandai
dengan huruf s,p,d,f... sebagai berikut.

L 0123

Nama orbital s p d f

Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f; dan
seterusnya.

Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu atau lebih
orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit dengan n=2
terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan untuk n=2). Subkulit-subkulit ini
disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2 melambangkan nilai n, sedangan s dan p
melambangkan nilai l

18
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta
jenis subkulit dalam suatu atom.

Jenis subkulit Jumlah orbital Elektron maksimum

Subkulit s 1 orbital 2 elektron

Subkulit p 3 orbital 6 elektron

Subkulit d 5 orbital 10 elektron

Subkulit f 7 orbital 14 elektron

Bilangan kuantum magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak
adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan l yang sama
tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut sedikit berubah. Hal
ini dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar

Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu sekitar
inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat
ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m

Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut/momentum
sudut l. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... ,
(+l - 1), +l

Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l =2, maka
terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital dalam
subkulit dengan nilai l tertentu

19
Bilangan kuantum spin (s)

Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai simbol
"s" atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat
mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2.

Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai
contoh, untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s=-1/2
berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang
orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah
50% dan peluang untuk ke bawah adalah 50%

20
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1.Atom merupakan bagian terkecil yg pertama kali dikemukakan oleh Democritus
2.Teori atom dibagi menjadi 5 bagian besar
3. Partikel partikel atom dasar suatu atom terdiri atas proton,electron dan neutron
4.Bilangan kuantum dapat di lihat dari kedudukan elektron dalam orbital dan arah electron
5.Pengonfigurasi electron dapat dilakukan dengan melihat ketentuan susunan elektron

III.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur mengenai
struktur atom, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi penulisan
karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menemukan bahan atau
materi lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk
membaca buku.
3. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi struktur atom karena materi ini
merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan untuk
pengambilan SKS berikutnya.

III.3 Penutup
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai struktur atom. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini, kiranya marilah kita bekerja sama
untuk dapat memperbaikinya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna untuk kita
semua agar dapat memahami tentang stuktur atom. Apa bila ada kesalahan dalam pengetikan
kami penulis memohon maaf. Terima kasih.

21
III.4 Lampiran
1. Bagaimana Thomson mengemukakan teorinya dan apakah atom itu dapat dimusnahkan?
(Amalia Cempaka)

Jawab : Atom tidak dapat dimusnakan karena atom sudah ada tersendiri dan tidak
bisa dibuat oleh manusia.Percobaan Thomson dilakukan untuk menemukan
kekurangan teori atom Dalton.Karena Thomson tidak percaya bahwa atom
hanya bola pejal.Percobaan Thomson dilakukan dengan sinar katoda untuk
menemukan elektron

2. Percobaan apa yang dilakukan para penemu atom sehingga setiap zamannya itu berbeda?
(Ardiansyah)

Jawab : Para penemu atom dapat mengemukakan teori atomnya sendiri karena
mereka melihat kekurangan-kekurangan pemilik teori atom sebelumnya.
Sehingga mereka menyempurnakan teori atom yang ada.

3. Bagaimana penulisan konfigurasi yang benar dari 30Zn = [Ar] 4s2 3d10 atau 30Zn = [Ar]
3d10 4s2 ? (Azmi Mustafa)

Jawab : Penulisan konfigurasi 30Zn = [Ar] 4s2 3d10 berdasasarkan prinsip Aufbau
dimana tingkat energi 3d lebih besar daripada 4s. Sedangkan penulisan
konfigurasi 30Zn = [Ar] 3d10 4s2 berdasarkan aturan bilangan kuantum
elektron.

4. Apa perbedaan atom netral dan neutron? (Deli Usman)

Jawab : Atom netral yaitu atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang
sama. Sedangkan atom neutron yaitu struktur atom yang merupakan selisih
nomor massa dan proton.

5. Contoh penyederhanaan konfigurasi elektron dengan menggunakan gas mulia! (Asmira)

Jawab : 36Kr = [Ar] 3d10 4s2 4p6

22

Anda mungkin juga menyukai