DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuihan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Umum I
mengenai Struktur Atom ini dengan baik.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah ini, Dra. Hafni Indriati
Nasution, yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk mengerjakan
makalah ini. Makalah ini diharapkan mampu membantu kita untuk mempelajari Struktur
Atom dengan baik.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalh ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi saya dan pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I
PENDAHULUAN 3
BAB II
KAJIAN TEORITIS 4
II.1 Perkembangan Teori Atom 4
BAB II
PENUTUP 21
III.1 Kesimpulan 21
III.2 Saran 21
III.3 Penutup 21
III.4 Lampiran 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
Meskipun gagasan Democritus saat itu tidak dapat diterima oleh para ahli filsafat
tetapi konsepnya tetap bertahan hingga tahun 1808.Hingga pada saat ini sudah banyak
teori tentang atom yang diterima oleh dunia dan yang tidak diterima oleh dunia.
Walaupun begitu pernyataan dari para ahli tentang atom sampai sekarang menjadi
acuan untuk penelitian dikemudian hari. Dan teori mereka menjadi bekal
pembelajaran di sekolah bahkan diuniversitas.Karena begitu pentingnya teori atom
hingga kami membuat makalah ini.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
4
2. Teori atom J.J. Thomson (1897)
Teori atom Thompson merupakan penyempurnaan dari teori atom Dalton dengan mulai
diutarakannya partikel dasar penyusun atom yaitu elektron. Isi teori Thompson :
Di dalam suatu atom ada suatu partikel bermuatan negatif yang disebut elektron
Setiap elektron dalam setiap atom sifatnya sama sehingga dinamakan partikel dasar
5
Kelebihan Atom Rutherford
1. Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron yang mengelilinya.
2. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
3. Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditemukan
4. Sudah dapat menerangkan / menentukan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi
inti atom
5. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti
6. Elektron dapat bergerak dalam lintasan apapun, dari lintasan yang tak terhingga
jumlahnya
1. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
2. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak
stabil.
3. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengelilingi inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
Isi teori :
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron
yang bermuatan negatif.
2. Elektron dalam mengelilingi inti atom beredar pada lintasan tertentu dalam keadaan
stasioner menurut tingkat energinya.
3.Selama elektron dalam keadaan stasioner, elektron elektron tidak memancarkan energi dan
tidak menyerap energi.
4. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi atau
sebaliknya
6
Kelebihan Model Atom Neils Bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam
Teori mekanika kuantum merupakan penyempurnaan dari teori Bohr, teori ini dikemukakan
oleh beberapa ahli fisika sebagai berikut.
Max Planck
Atom-atom dan molekul dapat memancarkan dan menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul
dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut Kuantum.
Energi setiap kuantum berbanding lurus dengan frekuensi radiasi yang dipancarkan atau
diserap.
Pada kondisi tertentu, materi yang bergerak memiliki ciri-ciri gelombang. Hipotesis tersebut
terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron.
Werner Heizenberg
Kedudukan dan momentum elektron tidak dapat ditentukan dengan tepat secara bersamaan
yang dikenal dengan asas ketidakpastian.
Erwin schrodinger
Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan
adalah kebolehjadian menemukan suatu elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari
intinya. Ruangan yang memiliki keboleh jadian terbesar ditemukannya elektron disebut
orbital.
7
II.2 . Partikel Dasar Penyusun Atom
1. Elektron
Pernahkah Anda memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung
sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William
Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari
arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut elektron.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat
antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896)
menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan
elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes. yaitu pengaruh
medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat
8
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi
akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan
negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan
Thomson diperoleh muatanelektron 1 dan massa elektron 0, sehingga elektron dapat
dilambangkan
2. Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada
kenyataannya partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu
netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada
elektron saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubanglubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada
katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya,
sehingga partikel inidisebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1.
3. Inti Atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alfa yang ditembakkanseharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus
lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger
dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat
digambarkan sebagai berikut.
9
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat
Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa
inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat
diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi
partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau
tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebutneutron dan
dilambangkan dengan
Notasi Atom
Notasi atom
10
Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton). menurut
Hendry Moseley (1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik. Jadi
unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda. untuk jumlah muatan positif
(nomor atom) diberi lambang Z diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah
muatan positif (proton)sama dengan jumlah muatan negatif (elektron), jadi nomor atom =
jumlah proton =jumlah elektron.
Z = np = ne , dimana n = Jumlah
Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p + massa n) + massa e.
Dari tabel massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan massa neutron dan proton, maka
massa elektron diabaikan. dengan demikian massa atom = massa p + massa n. Massa atom
dinyatakan sebagai nomor massa dan dilambangkan A.
Contoh Soal
1. 23
Na
11
11
2. 12
C
6
12
II.3. Konfigurasi Elektron Dan Aturan Penyusunan Konfigurasi Elektron
1. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi Elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom. Susunan elektron
pada sebuah atom tidak sembarangan tetapi mengikuti pola atau rumus atau kaidah tertentu
yang telah di tetapkan oleh para ahli kimia yang khusus mempelajari tentang konfigurasi
elektron. Pada Ilmu Kimia, diterapkan tiga aturan dasar atau azas penting yang menjadi dasar
penyusunan konfigurasi elektron suatu atom yaitu prinsip Aufbau, kaidah
Hund dan larangan Pauli. Masing-masing prinsip ini menjelaskan tentang konfigurasi
elektron yang mungkin terjadi pada suatu atom dengan peraturan-peraturan yang mengikat
dan harus terpenuhi.
Konfigurasi elektron pertama kali muncul saat Niels Bohr, pada tahun 1923 mengajukan
teori bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh struktur elektronik
atom yang bersangkutan. Teori ini didasarkan pada model atom Bohr. Pada saat itu, Bohr
telah mencetuskan teori konfigurasi elektron yang memang sangat berbeda dengan yang ada
sekarang.
2. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu
14
subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram orbital. Suatu
orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang menghuni satu orbital
dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah.
Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan mengarah ke atas.
Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 1968) pada tahun 1930,
disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk
tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak
ada lagi orbital kosong.
3. Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900 1958) mengemukakan bahwa tidak ada
dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth, dan magnetik yang sama
dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang berbeda. Kedua elektron tersebut
berpasangan.
Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk mengimbangi gaya
tolak-menolak di antara elektron-elektron tersebut, dua elektron dalam satu orbital selalu
berotasi dalam arah yang berlawanan.
Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron
15
Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron
Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron
Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron
16
II.4. Bilangan Kuantum Elektron
Perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan lain menghasilkan spektrum unsur berupa
spektrum garis. Apabila dilihat lebih teliti, ternyata garis spektrum tersebut tidak hanya terdiri
atas satu garis, melainkan beberapa garis yang saling berdekatan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa lintasan elektron terdiri atas beberapa sublintasan. Dalam lintasan
elektron tersebut dapat ditemukan elektron. Kedudukan elektron dalam atom dapat
dinyatakan dengan bilangan kuantum
Bilangan kuantum (bahasa Inggris: Quantum number) adalah bilangan yang menyatakan
kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan
kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron
dalam orbital.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.
Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika kuantum atau
model atom modern yang dicetuskan oleh Ernest Schrodinger. Dalam mekanika kuantum,
bilangan kuantum diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron dalam atom hidrogen
dan atom-atom lain. Bilangan-bilangan ini diturunkan dari solusi matematis persamaan
Schrodinger untuk atom hidrogen.
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu 1,2,3,4 dan
seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan seterusnya.
Kulit K L M N
Nilai n 1 2 3 4
contoh:
17
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya
Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam
orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut
dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya
Bilangan kuantum azimut sering disebut bilangan kuantum anguler (sudut). Energi sebuah
elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut.
Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan
azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol (l) "huruf L kecil". Bilangan kuantum
azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit yang
dimana elektron berbeda. Untuk subkulit s,p,d,f bilangan kuantum azimut berturut-turut
adalah 0,1,2,3
Nilai bilangan kuantum azimut atau "l" ini bergantung pada nilai bilangan kuantum utama
atau "n" . Untuk nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0
sampai (n-1). Bila n-1, hanya ada satu nilai l yakni l =n-1=1-1=0. Bila n=2, ada dua nilai l,
yakni 0 dan 1. Bila n=3, ada tiga nilai l, yakni 0,1, dan 2. Nilai-nilai l biasanya ditandai
dengan huruf s,p,d,f... sebagai berikut.
L 0123
Nama orbital s p d f
Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f; dan
seterusnya.
Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu atau lebih
orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit dengan n=2
terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan untuk n=2). Subkulit-subkulit ini
disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2 melambangkan nilai n, sedangan s dan p
melambangkan nilai l
18
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta
jenis subkulit dalam suatu atom.
Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak
adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan l yang sama
tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut sedikit berubah. Hal
ini dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu sekitar
inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat
ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m
Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut/momentum
sudut l. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... ,
(+l - 1), +l
Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l =2, maka
terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital dalam
subkulit dengan nilai l tertentu
19
Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai simbol
"s" atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat
mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai
contoh, untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s=-1/2
berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang
orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah
50% dan peluang untuk ke bawah adalah 50%
20
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1.Atom merupakan bagian terkecil yg pertama kali dikemukakan oleh Democritus
2.Teori atom dibagi menjadi 5 bagian besar
3. Partikel partikel atom dasar suatu atom terdiri atas proton,electron dan neutron
4.Bilangan kuantum dapat di lihat dari kedudukan elektron dalam orbital dan arah electron
5.Pengonfigurasi electron dapat dilakukan dengan melihat ketentuan susunan elektron
III.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur mengenai
struktur atom, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi penulisan
karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menemukan bahan atau
materi lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk
membaca buku.
3. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi struktur atom karena materi ini
merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan untuk
pengambilan SKS berikutnya.
III.3 Penutup
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai struktur atom. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini, kiranya marilah kita bekerja sama
untuk dapat memperbaikinya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna untuk kita
semua agar dapat memahami tentang stuktur atom. Apa bila ada kesalahan dalam pengetikan
kami penulis memohon maaf. Terima kasih.
21
III.4 Lampiran
1. Bagaimana Thomson mengemukakan teorinya dan apakah atom itu dapat dimusnahkan?
(Amalia Cempaka)
Jawab : Atom tidak dapat dimusnakan karena atom sudah ada tersendiri dan tidak
bisa dibuat oleh manusia.Percobaan Thomson dilakukan untuk menemukan
kekurangan teori atom Dalton.Karena Thomson tidak percaya bahwa atom
hanya bola pejal.Percobaan Thomson dilakukan dengan sinar katoda untuk
menemukan elektron
2. Percobaan apa yang dilakukan para penemu atom sehingga setiap zamannya itu berbeda?
(Ardiansyah)
Jawab : Para penemu atom dapat mengemukakan teori atomnya sendiri karena
mereka melihat kekurangan-kekurangan pemilik teori atom sebelumnya.
Sehingga mereka menyempurnakan teori atom yang ada.
3. Bagaimana penulisan konfigurasi yang benar dari 30Zn = [Ar] 4s2 3d10 atau 30Zn = [Ar]
3d10 4s2 ? (Azmi Mustafa)
Jawab : Penulisan konfigurasi 30Zn = [Ar] 4s2 3d10 berdasasarkan prinsip Aufbau
dimana tingkat energi 3d lebih besar daripada 4s. Sedangkan penulisan
konfigurasi 30Zn = [Ar] 3d10 4s2 berdasarkan aturan bilangan kuantum
elektron.
Jawab : Atom netral yaitu atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang
sama. Sedangkan atom neutron yaitu struktur atom yang merupakan selisih
nomor massa dan proton.
22