Anda di halaman 1dari 18

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Pendahuluan

Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang sering sekali kita lihat
sehari-hari. Beberapa dari kita mungkin pernah iseng menggosokkan penggaris plastik pada
tangan kita kemudian mendekatkannya ke rambut teman kita hingga nampak beberapa helai
rambut berdiri karenanya. Menurut pergerakannya, listrik di bagi menjadi dua yaitu listrik statis
dan listrik dinamis. Pada alat ini .yaitu Generator Van De Graff menggunakan konsep listrik
statis. listrik statis adalah listrik yang muatan – muatannya diam. Listrik statis mempelajari sifat
kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listriknya. Partikel zat
yang ukurannya paling kecil dan tidak dapatdibagi lagi adalah atom. Tiap atom tersusun dari inti
atom dan elektron. Inti atom (nukleos) terdiri dari proton dan neutron. Adapun elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasannya dan mendapat gaya tarik inti atom. Masa proton dan
elektron lebih besar dibandingkan dengan masa elektron. Gaya ikat inti terhadap elektron antara
bahan satu dengan yang lain berbeda, karena sesuatu hal, elektron dapat lepas dari
lintasannyadan berpindah ke atom yang lain. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan
perubahan muatan suatu atom. Berdasarkan hal itu,atom dikelompokkan menjadi 3
yaitu,bermuatan positif, bermuatan negatif dan netral. Atom dikatakan bermuatan negatif jika
kelebihan elektron sedangkan atom bermuatan positif jika kekurangan elektron. Adapun yang
dikatakan atom netral jika jumlah proton dan netronnya sama. Benda netral dapat dibuat menjadi
bermuatan listrik dengan cara menggosok.

Generator Van De Graff diciptakan oleh Robert J. Van De Graff pada tahun 1932 yang
menerapkan prinsip dasar listrik statis dan pemuatan dengan induksi. Caranya dengan berkali-
kali memasukkan benda bermuatan ke dalam sebuah konduktor, melainkan muatan dimasukkan
secara terus menerus melalui pita bergerak (belt conveyor) misalnya karet. Bila sebuah benda
logam bermuatan didekatkan ke benda logam yang tidak bermuatan maka elektron-elektron
bebas pada benda yang netral tertarik oleh benda yang bermuatan positif dan beberapa
diantaranya akan pindah. Karena benda kedua sekarang kehilangan beberapa elektron negatifnya,
benda tersebut akan bermuatan positif. Proses ini disebut pemuatan dengan induksi, dan kedua
benda pada akhirnya akan memiliki muatan yang berjenis sama.

Salah satu cara untuk menginduksi muatan total pada benda logam adalah dengan
menghubungkannya dengan kawat penghantar ke tanah (ground). Karena bumi sangat besar dan
dapat menghantar, bisa dengan mudah menerima atau melepaskan elektron,berarti ia berlaku
sebagai gudang muatan.

Jika sebuah benda bermuatan, misalnya negative didekatkan ke logam, elektron-elektron bebas
pada logam tersebut ditolak dan banyak diantaranya yang mengalir menuruni kawat menuju
bumi, hal ini membuat logam tersebut bermuatan positif.
Generator van de Graff merupakan mesin listrik statik yang menghasilkan tegangan DC yang
sangat tinggi, yaitu dengan cara mengumpulkan muatan listrik dan menyimpannya pada
permukaan bola logam berongga (hollow pherical). Alat ini dapat digerakkan dengan dua cara.
Pertama dengan menggunakan motor listrik yang dapat diatur kecepatan putarannya dan
menggunakan listrik 220 V. Yang kedua diputar langsung dengan menggunakan tangan.

Oleh karena itu, alat peraga sederhana ini mendukung bagi pembelajaran IPA dikelas yaitu
sebagai media pembelajaran yang kontekstual dan fakta dapat menunjukan proses dan gejala
alam yang dipelajari dalam teori listrik statis sebagai penerapan dalam teknologi. Selain,
pembuatan alat ini terjangkau lebih murah daripada harga generator van de graaf yang
semestinya tetapi sebagai alat bantu sederhana dapat menjadikan alernatif untuk memperjelas
pemahaman dan pendalaman materi terutama listrik statis dalam aplikasi teknologi yang dapat
dipertunjukan di dalam pembelajaran dikelas agar pembelajaran yang berlangsung lebih menarik
dan bermakna, sehingga guru semestinya akan mengajar dengan lebih baik dengan menggunakan
alat peraga sederhana ini dalam memperjelas materi yang diajarkan dan sebagai tanda
keprofesionalan guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang sederhana, maka
pembelajaran IPA dikelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Listrik Statis
A. Penjelasan tentang listrik statis
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir
atau tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan akan memakan waktu yang cukup
singkat. Atau definisi listrik statis yang lainnya yaitu suatu fenomena kelistrikan yang dimana
muatan listriknya tidak bergerak dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang
memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain
benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen
pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
listrik berbeda.

Petir salah satu contoh dari fenomena listrik statis.


Apa itu proton dan elektron? Muatan listrik ada 2 macam diantaranya muatan positif (proton)
dan muatan negatif (elektron). Benda yang memiliki muatan positif dan negatifnya sama disebut
dengan benda netral. Ada juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda
disebut bermuatan positif jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada
jumlah elektorn, lalu benda disebut bermuatan negatif jika benda tersebut memiliki jumlah
elektorn lebih banyak daripada jumlah proton.
Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis yaitu penggaris plastik yang digosok-
gosokanan pada rambut kering, lalu di dekatkan pada kertas yang sudah dirobek kecil-kecil maka
kertas tersebut akan tertarik oleh penggaris jadi seolah-olah penggaris seperti magnet yang dapat
menarik benda, padahal itu merupakan adanya listrik statis. Kenapa bisa seperti itu? sebab
serpihan kertas yang asalnya bermuatan netral akan terinduksi akibat tertarik muatan negatif
yang terdapat pada penggaris.

Listrik statis pada penggaris sehingga dapat menarik sobekan kertas.


Bagaimana jika dua benda yang bermuatan didekatkan? Maka akan timbul 2 kemungkinan,
benda akan tolak menolak jika memiliki muatan yang sama dan benda akan tarik menarik jika
memiliki muatan yang berbeda.
Baca juga: Sekilas pengertian listrik dinamis dan contohnya.
B. Contoh lain peristiwa listrik statis
Adapun beberapa contoh lain dari listrik statis yang dapat ditemui dalam rutinitas sehari-hari,
yang diantaranya sebagai berikut ini:

 Yang pertama, saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut kita
akan terbawa berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat terjadi
karena adanya interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
 Yang ketiga, kain sutra yang digoso-gosok pada batang kaca. Pada peristiwa ini benda
tersebut akan bereaksi saling tarik-menarik. Kenapa bisa seperti itu? setelah keduanya
saling digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron dari batang kaca ke kain sutera
sehingga mengakibatkan batang kaca bermuatan positif sedangkan kain sutera bermuatan
negatif, hal ini hampir sama seperti pada penggaris yang digosok-gosokan pada rambut.
 Yang keempat, penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll. Kedua benda
tersebut umumnya memiliki muatan netral, tapi saat keduanya digosok-gosokan akan
terjadi loncatan elektron yang berasal dari kain woll ke penggaris plastik dan penggaris
plastik menjadi bermuatan negatif sedangkan kain woll menjadi bermuatan positif.
 Yang kelima, Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan. Pada
peristiwa ini jika di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada tangan akan berdiri,
hal seperti itu diakibatkan karena adanya listrik statis.
Contoh soal hukum Coulomb
1. Dua muatan disusun seperti pada gambar di bawah ini. Muatan di A adalah +8 mikro Coulomb
dan muatan di B adalah -5 mikro Coulomb. Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan
adalah… (k = 9 x 109 Nm2C−2, 1 mikro Coulomb = 10−6 C)

Pembahasan
Diketahui :

Ditanya : Besar gaya listrik yang


bekerja pada kedua muatan
Jawab :

Rumus hukum Coulomb :

Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan :

2. Muatan listrik P = +10 mikro Coulomb dan muatan listrik Q = +20 mikro Coulomb terpisah
seperti pada gambar. Besar gaya Coulomb yang bekerja pada kedua muatan adalah…

Pembahasan
Diketahui :

D Ditanya : Besar gaya


Coulomb yang bekerja pada kedua muatan
Jawab :
Besar gaya Coulomb atau gaya listrik
yang bekerja pada kedua muatan adalah 125 Newton.

3. Tiga muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar! Muatan A = -5 mikro Coulomb,
muatan B = +10 mikro Coulomb dan muatan C = -12 mikro Coulomb. Besar dan arah gaya
listrik pada muatan B adalah…

Pembahasan
Diketahui :

Ditanya : Besar dan arah gaya


listrik pada muatan B
Jawab :
Gaya listrik pada muatan B adalah resultan gaya listrik antara muatan A dan B dengan gaya
listrik antara muatan B dan C.
Gaya listrik antara muatan A dan B :

Muatan A negatif dan muatan B positif


sehingga arah gaya Coulomb adalah mendekati muatan A dan menjauhi muatan B (ke kiri).
Gaya listrik antara muatan B dan C :

Muatan B positif dan muatan C negatif sehingga arah gaya Coulomb adalah mendekati muatan C
dan menjauhi muatan B (ke kanan).
Resultan gaya listrik pada muatan B :
Arah FAB ke kiri dan arah FBC ke kanan.
FB = FAB – FBC = 675 N – 125 N = 550 Newton.
Arah resultan gaya listrik pada muatan B (FB) = arah gaya listrik FAB, yakni menuju muatan C
(ke kanan).

4. Muatan listrik +Q1 = 10 mikro Coulomb, +Q2 = 50 mikro Coulomb dan Q3 terpisah seperti
pada gambar. Agar gaya listrik yang bekerja di muatan Q2 = nol maka muatan Q3 adalah…

Pembahasan

Diketahui :
Muatan 1 (q1) = +10 μC = +10 x 10-6 Coulomb
Muatan 2 (q2) = +50 μC = +50 x 10-6 Coulomb
Jarak antara muatan 1 dan 2 (r12) = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
Jarak antara muatan 2 dan 3 (r23) = 6 cm = 0,06 m = 6 x 10-2 m
Resultan gaya listrik pada muatan 2 (F2) = 0
Ditanya : muatan 3 (q3)
Jawab :
Gaya listrik pada muatan 2 adalah resultan gaya listrik antara muatan 1 dan 2 dengan gaya listrik
antara muatan 2 dan 3.
Gaya listrik antara muatan 1 dan 2 :

Muatan 1 positif dan muatan


2 positif sehingga arah F12 adalah menuju muatan 3 (ke kanan).
Gaya listrik antara muatan 2 dan 3 :

Muatan 2 positif dan muatan 3 positif sehingga arah


F23 adalah menuju muatan 1 (ke kiri).
Resultan gaya listrik pada muatan 2 = 0 :
Arah F12 ke kanan dan arah F23 ke kiri.
Listrik Statis 12

Menentukan besaran-besaran yang terjadi akibat interaksi muatan-muatan listrik diantaranya


seperti gaya coulomb, kuat medan listrik dengan beberapa variasi posisi dan jumlah muatan yang
terlibat dalam interaksi tersebut.

Menentukan letak posisi titik nol akibat pada gaya maupun kuat medan listrik.

Membedakan penggunaan besaran skalar ataupun besaran vektor saat mengerjakan soal-soal
listrik statis.

Berikut contoh-contoh:

Soal No. 1
Dua buah partikel bermuatan berjarak R satu sama lain dan terjadi gaya tarik-menarik sebesar F.

Jika jarak antara kedua muatan dijadikan 4 R, tentukan nilai perbandingan besar gaya tarik-
menarik yang terjadi antara kedua partikel terhadap kondisi awalnya!

Pembahasan

sehingga

Soal No. 2
Tiga buah muatan A, B dan C tersusun seperti gambar berikut!

Jika QA = + 1 μC, QB = − 2 μC ,QC = + 4 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar dan arah


gaya Coulomb pada muatan B !

Pembahasan
Pada muatan B bekerja 2 buah gaya, yaitu hasil interaksi antara muatan A dan B sebut saja FBA
yang berarah ke kiri dan hasil interaksi antara muatan B dan C sebut saja FBCyang berarah ke
kanan. Ilustrasi seperti gambar berikut:
Karena kedua gaya segaris namun berlawanan arah maka untuk mencari resultan gaya cukup
dengan mengurangkan kedua gaya, misalkan resultannya kasih nama Ftotal :

F total = FBC - FBA

F total = 72 X 10 - 3 - 18 x 10 -3 = 54 x 10 -3 N

Arah sesuai dengan FBC yaitu ke kanan.

Soal No. 3
Dua buah muatan tersusun seperti gambar berikut!

Jika Q1 = + 1 μC, Q2 = − 2 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar dan arah kuat medan
listrik pada titik P yang terletak 4 cm di kanan Q1 !

Pembahasan

Rumus dasar yang dipakai untuk soal ini adalah

dimana E adalah kuat medan listrik yang dihasilkan suatu muatan, dan r adalah jarak titik dari
muatan sumber. Harap diingat lagi untuk menentukan arah E : "keluar dari muatan positif" dan
"masuk ke muatan negatif"

Perhatikan ilustrasi pada gambar!

Langkah berikutnya adalah menghitung masing-masing besar kuat medan magnet E1 dan E2
kemudian mencari resultannya jangan lupa ubah satuan centimeter menjadi meter. Supaya lebih
mudah hitung secara terpisah satu persatu saja,..

Arah ke arah kanan.

Soal No. 4
Gambar berikut adalah susunan tiga buah muatan A, B dan C yang membentuk suatu segitiga
dengan sudut siku-siku di A.
Jika gaya tarik-menarik antara muatan A dan B sama besar dengan gaya tarik-menarik antara
muatan A dan C masing-masing sebesar 5 F, tentukan resultan gaya pada muatan A !

Pembahasan

Karena kedua gaya membentuk sudut 90°cari dengan rumus vektor biasa :

Soal No. 5
Tiga buah muatan membentuk segitiga sama sisi seperti gambar berikut. Jarak antar ketiga
muatan masing-masing adalah 10 cm.

Jika Q1 = + 1 C, Q2= Q3 = − 2 C dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar resultan gaya Coulomb


pada muatan Q1 !

Pembahasan

Tipe soal mirip soal nomor 4, dengan sudut 60° dan nilai masing-masing gaya harus dicari
terlebih dahulu.

Angka 18 x 1011 N namakan saja X untuk mempermudah perhitungan selanjutnya.

Soal No. 6
Dua buah muatan masing - masing Q1 = 1 μC dan Q2 = 4 μC terpisah sejauh 10 cm.
Tentukan letak titik yang memiliki kuat medan listrik nol !(Tipikal Soal UN)

Pembahasan

Letak titik belum diketahui sehingga ada tiga kemungkinan yaitu di seblah kiri Q1, di sebelah
kanan Q2 atau diantara Q1 dan Q2. Untuk memilih posisinya secara benar perhatikan ilustrasi
berikut ini dan ingat kembali bahwa kuat medan listrik "keluar untuk muatan positif" dan "masuk
untuk muatan negatif". Namakan saja titik yang akan dicari sebagai titik P.

Ada 2 tempat dimana E1 dan E2 saling berlawanan, ambil saja titik yang lebih dekat dengan
muatan yang nilai mutlaknya lebih kecil yaitu disebelah kiri Q 1 dan namakan jaraknya sebagai x.

Soal No. 7
Sebuah muatan listrik negatif sebesar Q yang berada pada suatu medan listrik E yang berarah ke
selatan. Tentukan besar dan arah gaya listrik pada muatan tersebut!

Pembahasan

Hubungan antara kuat medan listrik E dan gaya listrik F yang terjadi pada suatu muatan q adalah

F = QE

dengan perjanjian tanda sebagai berikut:

 Untuk muatan positif, arah F searah (sama arah) dengan arah E


 Untuk muatan negatif, arah F berlawanan arah dengan arah E

Pada soal diatas E berarah ke selatan sehingga arah F adalah ke utara, karena muatannya adalah
negatif.
Soal No. 8
Perhatikan gambar tiga buah muatan yang berada di sekitar titik P berikut!

Jika k = 9 x 109 N m2 C− 2 , Q1 = + 10−12 C, Q2 = + 2 x 10−12 C dan Q3 = - 10−12 C, tentukan besar


potensial listrik pada titik P !

Pembahasan

Soal No. 9
8 buah muatan listrik 4 diantaranya sebesar + 5 C dan 4 lainnya adalah − 5 C tersusun hingga
membentuk suatu kubus yang memiliki sisi sepanjang r.

Tentukan besar potensial listrik di titik P yang merupakan titik berat kubus !

Pembahasan

Kenapa nol? Jarak masing-masing muatan ke titik P adalah sama dan besar muatan juga sama,
separuh positif dan separuh lagi negatif sehingga jika dimasukkan angkanya hasilnya adalah nol.

Soal No. 10
Dua buah partikel dengan besar muatan yang sama digantung dengan seutas tali sehingga
tersusun seperti gambar berikut!
Jika tan θ = 0,75 dan besar tegangan pada masing-masing tali adalah 0,01 N, tentukan besar gaya
tolak - menolak antara kedua partikel!

Pembahasan

Perhatikan uraian gaya pada Q2 berikut !

Karena nilai gaya tali sudah diketahui, maka dengan prinsip keseimbangan biasa didapat:

FC = T sin Θ

FC = 0,01 x 0,6 = 0,006 Newton

Soal No. 11
Sebuah partikel yang bermuatan negatif sebesar 5 Coulomb diletakkan diantara dua buah keping
yang memiliki muatan berlawanan.

Jika muatan tersebut mengalami gaya sebesar 0,4 N ke arah keping B, tentukan besar kuat medan
listrik dan jenis muatan pada keping A !

Pembahasan

F = QE

E = F / Q = 0,4 / 5 = 0,08 N/C

Untuk muatan negatif arah E berlawanan dengan F sehingga E berarah ke kiri dan dengan
demikian keping B positif, keping A negatif.

Soal No. 12
Sebuah bola berongga memiliki muatan sebesar Q Coulomb dan berjari-jari 10 cm.

Jika besar potensial listrik pada titik P adalah (kQ / x ) volt, tentukan nilai x !
Pembahasan

Untuk mencari potensial suatu titik yang berada di luar bola, V = (kq)/r dimana r adalah jarak
titik tersebut ke pusat bola atau x = (0,1 + 0,2) = 0,3 meter.

Soal No. 13
Tentukan besarnya usaha untuk memindahkan muatan sebesar positif sebesar 10 μC dari beda
potensial 230 kilovolt ke 330 kilovolt !

Pembahasan

W = q ΔV

W = 10μC x 100 kvolt = 1 joule

Soal No. 14
Perhatikan gambar berikut ! E adalah kuat medan listrik pada suatu titik yang ditimbulkan oleh
bola berongga yang bermuatan listrik + q.

Tentukan besar kuat medan listrik di titik P, Q dan R jika jari-jari bola adalah x dan titik R
berada sejauh h dari permukaan bola!

Pembahasan

 Titik P di dalam bola sehingga EP = 0


 Titik Q di permukaan bola sehingga EQ = (kq)/x2
 Titik R di luar bola sehingga ER = (kq)/(x + h)2

Soal No. 15
Sebuah partikel bermassa m dan bermuatan negatif diam melayang diantara dua keping sejajar
yang berlawanan muatan.

Jika g adalah percepatan gravitasi bumi dan Q adalah muatan partikel tentukan nilai kuat medan
listrik E antara kedua keping dan jenis muatan pada keping Q !

Pembahasan

Jika ditinjau gaya-gaya yang bekerja pada partikel maka ada gaya gravitasi/ gaya berat yang
arahnya ke bawah. Karena partikel melayang yang berarti terjadi keseimbangan gaya-gaya, maka
pastilah arah gaya listriknya ke atas untuk mengimbangi gaya berat. Muatan negatif berarti arah
medan listrik E berlawanan dengan arah gaya listrik F sehingga arah E adalah ke bawah dan
keping P adalah positif (E "keluar dari positif, masuk ke negatif"), keping Q negatif.

Untuk mencari besar E :

F listrik = W

qE = mg

E = (mg)/q

Soal No. 16
Sebuah elektron dengan massa 9,11 × 10−31 kg dan muatan listrik − 1,6 × 10−19 C, lepas dari
katode menuju ke anode yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal elektron 0 dan beda potensial
antara anode dan katode 200 V, maka elektron akan sampai di anode dengan kecepatan....
A. 2,3 × 105 m/s
B. 8,4 × 106 m/s
C. 2,3 × 107 m/s
D. 3 × 107 m/s
E. 2,4 × 108 m/s
(UMPTN 1994)

Pembahasan
Data dari soal:
me = 9,11 × 10−31 kg
Qe = − 1,6 × 10−19 C
ν1 = 0 m/s
ΔV = 200 volt
ν2 = ....... !?

Dengan hukum kekekalan energi mekanik, energi mekanik elektron saat di anode sama dengan
energi mekanik saat di katode:

Asal mula rumusnya dari sini,

Soal ini dalam mode non kalkulator, tak boleh pake kalkulator dalam mengerjakan, alternatif
berhitungnya seperti ini:
Muatan Listrik, Rumus dan Contoh Soal
Muatan Listrik, Rumus dan Contoh Soal – Ketika sobat belajar listrik statis di bangku SMA pasti
akan menjumpai submateri tentang muatan listrik. Dalam bahasa inggris istilah muatan listrik
disebut dengan electric charge. Seperti apa wujud dari muatan listrik ini? Bagaimana sifat dan
rumusnya?

Apa itu muatan Listrik?

Muatan listrik adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak. Muatan
listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan
yang sama akan tolak menolak dan kedua benda tersebut akan tarik menarik jika muatannya
berbeda jenis. Partikel dasar dan subatomik seperti elektron dan proton punya muatan listrik.
Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif.

Muatan listtrik terdiri dari dua jenis yaitu

1. Elektron yang membawa muatan nefgatif


2. Proton yang membawa muatan positif

Masing-masing muatan mempunyai

Muatan 1 elektron = -1,6.10-19 coulomb


Muatan 1 elektron = +1,6.10-19 coulomb

Muatan listrik dari suatau benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang dikandung
benda tersebut.

 Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron > Σ Proton), maka benda
tersebut bermuatan negatif
 Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron < Σ Proton), maka benda
tersebut bermuatan positif
 Jika jumlah elektron = jumlah Σ proton = Σ elektron maka benda tersebut tidak bermuatan
(muatan netral)

Sifat-sifat dari Muatan Listrik

Ternyata eh ternyata sifat dari muatan listrik mirip dengan sifat pada manusia. Berikut
lengkapnya:

1. Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik menarik. Ini mirip laki-
laki sama perempuan. Jika berlawanan jenis akan punya kecenderungan untuk tarik menarik dan
jika sesama jenis akan punya kecenderungan untuk tolak menolak.
2. Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan coulomb disimbolkan
dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 1018 e (e = muatan proton). Sehingga mautan
yang dikandung oleh sebuah proton adalah 1,602 x 10-19 coulomb. Elektron mempunyai muatan
yang sama dengan proton tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.
3. Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan sama seperti hukum
kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua muatan itu punya karakter yang sama seperti
gaya gravitasi yang ditumbulkan oleh dua buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar
muatan ini juga bersifat konservatif dan terpusat.

Rumus Muatan Listrik

Rumus yang berlaku dalam muatan listrik adalah rumus yang dimatematiskan dari hukum
coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb pada akhir abad ke 18.
Ilmuan dibidang fisika berkebangsaan Perancis ini menemukan hukum yang dinamakan hukum
coulomb. Hukum ini berbunyi
“Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua
muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang memisahkan
kedua muatan tersebut.”

secara matematis:

dengan
F = gaya tarik manarik/tolak menolak (newton)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak antara kedua muatan
k = konstanta = 1/4πεo = 9 x 109 N.m2/C2
εo = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Jika medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya antaran muatan q1 dan
q2 akan lebih kecil

F udara / vakum < F medium

hal ini dikarenakan nilai permisivitas listrik pada medium bukan udara lebih besar. Permisivitas
εo diganti dengan ε yakni

ε= εr εo

dalam vakum nilai εr adalah 1, sedangkan dalam uara εr adalah 1,0006. Dengan demikian gaya
coloumb dalam medium rumusnya adalah

Contoh Soal

Ada sebuah benda bermassa 40 gram dan bermuatan q1 = 1 μC digantungkan pada seutas tali
ringan dengan massa diabaikan. Tepat di sebelah kiri benda tersebut diletakkan muatan q2
dengan muatan -2 μC yang menyebabkan posisi benda bergeser ke kiri (amati gambar di bawah).
Jika diketahui k = 9. 109 Nm2/C2 dan G = 10 ms-2, tentukan berapa tegangan yang dialami tali
tersebut!

Jawab

Untuk menjawab soal tersebut sobat harus menentukan terlebih dahulu besarnya gaya coulomb
(gaya tarik menarik muatan) dan kemudian untuk mencari tegangan kita gunakan aturan
phytagoras karena tegangan talinya merupakan resultan dari dua gaya, gaya berat muatan q1 dan
gaya coulomb.
sehingga

Setelah gaya tarik menarik antara kedua muatan listrik ketemu, untuk mencari tegangan tali kita
cari resultannya dengan gaya berat muatan

Jadi besarnya tegangan tali yang terjadi adalah 0,28 N.

Anda mungkin juga menyukai