Anda di halaman 1dari 50

PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Kelompok : 1
A. Judul Praktikum: Charges and Fields, dan Praktikum Nama :
1. Feren Aisya Ifannani
Hockey Medan Listrik.
200351615654/Offering B
2. Nabila Rahma Safitri
200351615613/Offering B
B. Tujuan Praktikum : 3. Nur Istiqomah
1. Menentukan variabel yang mempengaruhi kekuatan dan 200351615624/Offering B
4. Sindi Kharomah
arah medan listrik untuk susunan muatan statis.
200351615614/Offering C
2. Menyelidiki variabel yang mempengaruhi kekuatan 5. Syaifitri Rahmadhani
potensial elektrostatik (tegangan). 200351615702 Offering B
3. Menjelaskan garis ekuipotensial dan membandingkannya
dengan garis medan listrik.
4. Menentukan variabel yang mempengaruhi bagaimana benda
bermuatan berinteraksi.
5. Memprediksi bagaimana benda bermuatan akan
berinteraksi.
6. Menjelaskan kekuatan dan arah medan listrik di sekitar
benda bermuatan.

C. Dasar Teori :
1.1 Listrik Statis; Muatan Listrik dan Konservasinya
Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron, yang berarti "kuning". Amber adalah
damar pohon yang membatu, dan orang dahulu tahu bahwa jika Anda menggosok
sepotong ambar dengan kain, ambar akan menarik potongan-potongan kecil daun atau
debu. Sepotong karet keras, batang kaca, atau penggaris plastik yang digosok dengan
kain juga akan menampilkan "efek kuning" ini, atau listrik statis seperti yang kita sebut
sekarang. Anda dapat dengan mudah mengambil potongan kertas kecil dengan sisir
plastik atau penggaris yang baru saja Anda gosok dengan kuat bahkan dengan handuk
kertas. Lihat Gambar 1 dibawah ini:

1
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 1. (a) Gosok plastik penggaris dengan kain


atau handuk kertas, dan (b) dekatkan dengan yang kecil
sobekan kertas.

Sumber: (Giancoli 2014, p.444)

Anda mungkin pernah mengalami listrik statis saat menyisir rambut atau saat
mengambil blus atau kemeja sintetis dari pengering pakaian. Dan Anda mungkin pernah
merasakan kejutan saat menyentuh kenop pintu logam setelah meluncur di kursi mobil
atau berjalan melintasi karpet sintetis. Dalam setiap kasus, sebuah benda menjadi
"bermuatan" sebagai akibat dari gesekan, dan dikatakan memiliki muatan listrik bersih.
Apakah semua muatan listrik sama, atau ada lebih dari satu jenis? Sebenarnya, ada
dua jenis muatan listrik, seperti yang ditunjukkan oleh percobaan sederhana berikut.
Penggaris plastik yang digantungkan pada seutas benang digosok kuat-kuat dengan kain
untuk mengisinya. Ketika penggaris plastik kedua, yang telah diisi dengan cara yang
sama, didekatkan ke penggaris pertama, ternyata penggaris yang satu menolak yang lain.
Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2a. Demikian pula, jika batang kaca yang digosok
didekatkan ke batang kaca bermuatan kedua, sekali lagi gaya tolak terlihat bekerja,
(Gambar 2b). Namun, jika batang kaca bermuatan didekatkan ke penggaris plastik
bermuatan, ternyata keduanya saling tarik menarik (Gambar 2c). Oleh karena itu, muatan
pada kaca harus berbeda dengan muatan pada plastik. Memang, ditemukan secara
eksperimental bahwa semua benda bermuatan termasuk dalam salah satu dari dua
kategori. Entah mereka tertarik pada plastik dan ditolak oleh kaca; atau mereka ditolak
oleh plastik dan tertarik pada kaca. Jadi tampaknya hanya ada dua jenis muatan listrik.
Setiap jenis muatan menolak jenis yang sama tetapi menarik jenis yang berlawanan.
Yaitu: muatan yang berbeda tarik-menarik; tapi jika muatannya sama maka muatan akan
tolak menolak. Kedua jenis muatan listrik disebut sebagai positif dan negatif oleh
negarawan Amerika, filsuf, dan ilmuwan Benjamin Franklin (1706-1790). Pilihan
Franklin menetapkan muatan pada batang kaca yang digosok menjadi muatan positif,

2
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

sehingga muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau amber) disebut muatan
negatif.
Gambar 2. Muatan seperti tolak menolak satu sama lain;
tidak seperti biaya menarik. (Perhatikan kode warna: kami
mewarnai positif benda bermuatan berwarna merah muda atau
merah, dan muatan negatif biru-hijau. Kita gunakan warna ini
khusus untuk point muatan, tetapi tidak selalu nyata objek.)

Sumber: (Giancoli 2014, p.444)

Franklin berargumen bahwa setiap kali sejumlah muatan diproduksi pada satu
benda, jumlah yang sama dari jenis muatan yang berlawanan dihasilkan pada benda lain.
Positif dan negatif harus diperlakukan secara aljabar, jadi selama proses apa pun,
perubahan bersih dalam jumlah muatan yang dihasilkan adalah nol. Misalnya, ketika
penggaris plastik digosok dengan handuk kertas, plastik memperoleh muatan negatif dan
handuk memperoleh jumlah muatan positif yang sama. Muatan dipisahkan, tetapi jumlah
keduanya adalah nol. Ini adalah contoh hukum yang ada, yaitu: hukum kekekalan muatan
listrik, yang menyatakan bahwa jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan dalam
setiap proses adalah nol; atau, dengan kata lain, tidak ada muatan listrik bersih yang
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Jika satu objek (atau wilayah ruang) memperoleh muatan positif, maka jumlah
muatan negatif yang sama akan ditemukan di area atau objek tetangga. Tidak ada
pelanggaran yang pernah ditemukan, dan hukum kekekalan muatan listrik sama kuatnya
dengan hukum energi dan momentum.

1.2 Muatan Listrik dalam Atom


Model atom yang disederhanakan menunjukkan bahwa atom memiliki inti
kecil namun masif, bermuatan positif yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron
bermuatan negatif (Gambar 3). Inti mengandung proton, yang bermuatan positif, dan
neutron, yang tidak memiliki muatan listrik bersih. Semua proton dan semua elektron
memiliki besaran muatan listrik yang persis sama; tetapi tanda-tanda mereka
berlawanan. Oleh karena itu atom netral, tidak memiliki muatan bersih, mengandung

3
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

jumlah proton dan elektron yang sama. Kadang-kadang sebuah atom dapat kehilangan
satu atau lebih elektronnya, atau dapat memperoleh elektron tambahan, dalam hal ini
ia akan memiliki muatan positif atau negatif bersih dan disebut ion.

Gambar 3. Model sederhana dari atom.


Sumber: (Giancoli 2014, p.445)

Dalam bahan padat inti cenderung tetap dekat dengan posisi tetap, sedangkan
beberapa elektron dapat bergerak cukup bebas. Ketika suatu benda netral, ia
mengandung jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Pengisian benda padat
dengan menggosok dapat dijelaskan dengan transfer elektron dari satu benda ke benda
lainnya. Ketika penggaris plastik menjadi bermuatan negatif dengan menggosok
dengan handuk kertas, elektron ditransfer dari handuk ke plastik, meninggalkan
handuk dengan muatan positif yang sama besarnya dengan muatan negatif yang
diperoleh oleh plastik. Dalam cairan dan gas, inti atau ion dapat bergerak seperti
halnya elektron.
Biasanya ketika benda diisi dengan menggosok, mereka menahan muatannya
hanya untuk waktu yang terbatas dan akhirnya kembali ke keadaan netral. Ke
manakah muatannya? Biasanya kelebihan muatan "bocor" ke molekul air di udara. Ini
karena molekul air bersifat polar, yaitu meskipun netral. muatannya tidak terdistribusi
secara merata. Dengan demikian elektron ekstra aktif. katakanlah, penggaris plastik
bermuatan dapat "bocor" ke udara karena mereka tertarik ke ujung positif molekul air.
Sebuah benda bermuatan positif, di sisi lain, dapat dinetralkan dengan transfer
elektron lepas dari molekul air di udara. Pada hari-hari kering atau musim panas,
listrik statis jauh lebih terlihat karena udara mengandung lebih sedikit molekul air
untuk memungkinkan kebocoran muatan. Pada hari yang lembap atau hujan, sulit
untuk membuat benda apa pun menahan muatan bersih dalam waktu lama.

4
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 4. Diagram molekul air. Karena memiliki


kebalikan muatan pada ujung yang berbeda disebut
molekul "polar".
Sumber: (Giancoli 2014, p.445)

1.3 Isolator dan Konduktor


Misalkan kita memiliki dua bola logam, satu bermuatan tinggi dan yang
lainnya netral secara elektrik (Gambar 5a). Jika sekarang kita menempatkan benda
logam, seperti paku, sehingga menyentuh kedua bola (Gambar 5b), bola yang
sebelumnya tidak bermuatan dengan cepat menjadi bermuatan. Sebaliknya, jika kita
menghubungkan kedua bola dengan batang kayu atau sepotong karet (Gambar 5c),
bola yang tidak bermuatan tidak akan terlihat bermuatan. Bahan seperti paku besi
dikatakan sebagai penghantar listrik, sedangkan kayu dan karet adalah nonkonduktor
atau isolator. Logam umumnya merupakan konduktor yang baik, sedangkan sebagian
besar bahan lainnya adalah isolator (walaupun isolator sangat sedikit menghantarkan
listrik). Hampir semua bahan alami termasuk dalam salah satu dari dua kategori yang
berbeda ini. Namun, beberapa bahan (terutama silikon dan germanium) termasuk
dalam kategori menengah yang dikenal sebagai semikonduktor.

Gambar 5. (a) Sebuah bola logam bermuatan positif


dan bola logam netral. (b) Dua bola dihubungkan
oleh konduktor (paku logam), yang menghantarkan
muatan dari satu bola ke yang lain. (c) Dua bola asli
dihubungkan oleh isolator (kayu); hampir tidak ada
transfer muatan yang dilakukan.
Sumber: (Giancoli 2014, p.445)

Dari sudut pandang atom, elektron dalam bahan isolasi terikat sangat erat pada
inti. Dalam konduktor logam yang baik, di sisi lain, beberapa elektron terikat sangat
longgar dan dapat bergerak bebas di dalam logam (walaupun mereka tidak dapat
meninggalkan logam dengan mudah) dan sering disebut sebagai elektron bebas atau

5
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

elektron konduksi. Ketika benda bermuatan positif didekatkan atau menyentuh


konduktor, elektron bebas di dalam konduktor tertarik oleh benda bermuatan positif
ini dan bergerak cepat ke arahnya. Jika benda bermuatan negatif didekatkan ke
konduktor, elektron bebas di konduktor bergerak dengan cepat menjauhinya. Dalam
semikonduktor ada lebih sedikit elektron bebas, dan dalam isolator hampir tidak ada.

1.4 Muatan yang Diinduksi; elektroskop


Misalkan sebuah benda logam bermuatan positif A didekatkan dengan benda
logam B yang tidak bermuatan. Jika keduanya bersentuhan, elektron bebas pada
benda netral tertarik ke benda bermuatan positif dan sebagian elektron tersebut akan
melewatinya (Gambar 6). Karena benda B, yang semula netral, sekarang kehilangan
sebagian elektron negatifnya, ia akan memiliki muatan positif bersih. Proses ini
disebut pengisian dengan konduksi, atau "melalui kontak", dan kedua benda berakhir
dengan tanda muatan yang sama.
Gambar 6. Batang logam netral
dalam (a) akan memperoleh muatan
positif jika ditempatkan dalam kontak
(b) dengan benda logam bermuatan
positif.
(Elektron bergerak seperti yang
ditunjukkan oleh panah hijau.) Ini
disebut pengisian dengan konduksi.
Sumber: (Giancoli 2014, p.446)

Sekarang anggaplah sebuah benda bermuatan positif didekatkan ke batang


logam netral, tetapi tidak menyentuhnya. Meskipun elektron bebas dari batang logam
tidak meninggalkan batang, mereka masih bergerak di dalam logam menuju muatan
positif eksternal, meninggalkan muatan positif di ujung batang yang berlawanan
(Gambar 7b). Sebuah muatan dikatakan telah diinduksi pada kedua ujung batang
logam. Tidak ada muatan bersih yang dibuat di batang: muatan hanya dipisahkan.
Muatan bersih pada batang logam masih nol. Namun, jika logam dipisahkan menjadi
dua bagian, kita akan memiliki dua benda bermuatan: satu bermuatan positif dan satu
bermuatan negatif. Ini adalah pengisian dengan induksi.

6
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 7. Pengisian dengan


Gambar 8. Menginduksi muatan
induksi: jika batang di (b)
pada suatu benda yang terhubung
dipotong menjadi dua bagian,
ke tanah.
setiap bagian akan memiliki
muatan bersih.

Cara lain untuk menginduksi muatan bersih pada benda logam adalah pertama-
tama menghubungkannya dengan kawat penghantar ke tanah (atau pipa penghantar
yang mengarah ke tanah) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8a (simbol
berarti terhubung ke "tanah" ). Objek tersebut kemudian dikatakan to be grounded
atau "dibumikan". Karena bumi begitu besar dan dapat menghantarkan, dengan
mudah menerima atau melepaskan elektron; maka ia bertindak seperti reservoir untuk
muatan. Jika sebuah benda bermuatan katakanlah negatif kali ini didekatkan dengan
benda logam, elektron bebas dalam logam akan ditolak dan banyak dari elektron
tersebut bergerak menuruni kawat menuju bumi (Gambar 8b). Ini membuat logam
bermuatan positif. Jika kawat sekarang dipotong, benda logam akan memiliki muatan
induksi positif di atasnya (Gambar 8c). Jika kawat dipotong setelah benda negatif
dipindahkan, semua elektron akan pindah dari tanah kembali ke benda logam dan itu
akan menjadi netral lagi.

Gambar 9. Sebuah benda bermuatan


didekatkan dengan nonkonduktor
menyebabkan pemisahan muatan dalam
molekul nonkonduktor.

Sumber: (Giancoli 2014, p.446)

7
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Pemisahan muatan juga dapat dilakukan pada nonkonduktor. Jika Anda


membawa benda bermuatan positif ke dekat nonkonduktor netral seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 9, hampir tidak ada elektron yang dapat bergerak bebas di
dalam nonkonduktor. Tetapi mereka dapat bergerak sedikit di dalam atom dan
molekul mereka sendiri. Setiap oval pada Gambar 9 mewakili sebuah molekul (tidak
berskala); elektron bermuatan negatif, tertarik ke muatan positif eksternal, cenderung
bergerak ke arahnya di dalam molekulnya. Karena muatan negatif dalam
nonkonduktor lebih dekat ke muatan positif eksternal, nonkonduktor secara
keseluruhan tertarik ke muatan positif eksternal.
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 10, di dalam kotak terdapat dua daun logam yang
dapat dipindahkan, sering kali terbuat dari kertas emas, dihubungkan ke kenop logam
di bagian luar. (Terkadang hanya satu daun yang bisa digerakkan.)

Gambar 10. Elektroskop.


Sumber: (Giancoli 2014, p.446)

Jika sebuah benda bermuatan positif didekatkan ke kenop, pemisahan muatan


diinduksi: elektron ditarik ke atas ke kenop, dan daun menjadi bermuatan positif,
Gambar 11a. Kedua daun tersebut saling tolak menolak seperti pada gambar, karena
keduanya bermuatan positif. Jika, sebaliknya, kenop diisi dengan konduksi
(menyentuh), seluruh peralatan memperoleh muatan bersih seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 11b. Dalam kedua kasus, semakin besar jumlah muatan, semakin besar
pemisahan daun.

Gambar 11. Elektroskop bermuatan (a)


dengan induksi, (b) dengan konduksi.

Sumber: (Giancoli 2014, p.447)

8
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Perhatikan bahwa Anda tidak dapat membedakan tanda muatan dengan cara
ini, karena muatan negatif akan menyebabkan daun terpisah sebanyak muatan positif
yang sama; dalam kedua kasus, kedua daun saling tolak. Sebuah elektroskop dapat,
digunakan untuk menentukan tanda muatan jika pertama kali dibebankan secara
konduksi: katakanlah, negatif, seperti pada Gambar 12a. Sekarang jika benda negatif
didekatkan, seperti pada Gambar 12b, lebih banyak elektron diinduksi untuk bergerak
turun ke daun dan mereka terpisah lebih jauh. Jika muatan positif didekatkan, elektron
diinduksi untuk mengalir ke atas sehingga daunnya kurang negatif dan pemisahannya
berkurang (Gambar 16-12c).

Gambar 12. Sebelumnya


elektroskop bermuatan dapat
digunakan untuk menentukan
tanda benda bermuatan.
Sumber: (Giancoli 2014, p.447)

Elektroskop digunakan dalam studi awal listrik. Prinsip yang sama, dibantu
oleh beberapa elektronik digunakan dalam elektrometer modern yang jauh lebih
sensitif.

1.5 Hukum Coulomb


Hukum Coulomb menyatakan bahwa untuk dua muatan titik, gaya
elektrostatik yang terkait berbanding lurus dengan produk dari besar muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan.
Hukum Coulomb digunakan untuk mencari gaya elektrostatik antara dua atau
lebih muatan titik yang diam dan tidak tumpang tindih. Gaya Coulomb bersih pada
muatan titik akibat dua atau lebih muatan titik dapat ditentukan dengan menggunakan
prinsip superposisi; gaya total sama dengan jumlah vektor gaya individu pada muatan
titik.
Hukum Coulomb berlaku untuk jarak berapa pun. Gaya Coulomb berkurang
dengan kuadrat jarak antara muatan; gaya cenderung nol ketika jarak mendekati tak
terhingga. Hukum Coulomb, yang menghitung gaya listrik antara partikel bermuatan,
dapat ditulis dalam notasi vektor sebagai:

9
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

𝑄1 𝑄2
𝐹= 𝑘
𝑟2
Konstanta Coulomb k adalah konstanta proporsionalitas yang dimasukkan ke
dalam ekspresi matematis hukum Coulomb. . Dalam satuan SI, konstanta k dalam
𝑚2
hukum Coulomb memiliki nilai 8,988 𝑥 109 𝑁. atau, ketika kita hanya
𝐶2

membutuhkan dua angka penting


𝑚2
≈ 9,0 𝑥 109 𝑁.
𝐶2
Prinsip superposisi menyatakan bahwa respons bersih pada suatu tempat dan
waktu tertentu yang disebabkan oleh dua atau lebih rangsangan adalah jumlah
respons yang akan ditimbulkan oleh setiap rangsangan secara individual.
Total gaya Coulomb pada muatan uji akibat sekelompok muatan sama dengan
jumlah vektor semua gaya Coulomb antara muatan uji dan muatan individu
lainnya.
Superposisi gaya tidak terbatas pada gaya Coulomb. Ini berlaku untuk semua
jenis (atau kombinasi) kekuatan.

1.6 Medan Listrik


Banyak kekuatan umum yang mungkin disebut sebagai "kekuatan kontak",
seperti tangan Anda mendorong atau menarik kereta, atau raket tenis memukul bola
tenis. Sebaliknya, baik gaya gravitasi maupun gaya listrik bekerja pada suatu jarak:
ada gaya antara dua benda bahkan ketika benda-benda tersebut tidak bersentuhan.
Gagasan tentang gaya yang bekerja di kejauhan adalah gagasan yang sulit bagi para
pemikir awal. Newton sendiri merasa tidak nyaman dengan ide ini ketika dia
menerbitkan hukum gravitasi universalnya. Cara yang membantu untuk melihat
situasi menggunakan gagasan lapangan, yang dikembangkan oleh ilmuwan Inggris
Michael Faraday (1791-1867). Dalam kasus listrik, menurut Faraday, medan listrik
meluas keluar dari setiap muatan dan menembus semua ruang (Gambar 13). Jika
muatan kedua (sebut saja Q₂) ditempatkan di dekat muatan pertama, ia merasakan
gaya yang diberikan oleh medan listrik yang ada di sana (katakanlah, di titik P pada
Gambar 13). Medan listrik di titik P dianggap berinteraksi langsung dengan muatan
Q₂ untuk menghasilkan gaya pada Q₂.

10
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 13. Medan listrik mengelilingi


setiap muatan. Yang garis merah
menunjukkan medan listrik memanjang
dari muatan Q, dan P adalah titik
sembarang.
Sumber: (Giancoli 2014, p.453)

Pada prinsipnya kita dapat menyelidiki medan listrik yang mengelilingi suatu
muatan atau sekelompok muatan dengan mengukur gaya pada muatan uji positif kecil
yang diam. Dengan muatan uji yang kami maksud adalah muatan yang sangat kecil
sehingga gaya yang diberikannya tidak secara signifikan mempengaruhi muatan yang
menciptakan medan. Jika muatan uji positif kecil q ditempatkan di berbagai lokasi di
sekitar muatan positif tunggal Q seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14 (titik A, B,
C), gaya yang diberikan pada q adalah seperti yang ditunjukkan. Gaya di B lebih kecil
daripada di A karena jarak B dari Q lebih besar (hukum Coulomb); dan gaya di C
masih lebih kecil. Dalam setiap kasus, gaya pada q diarahkan secara radial menjauhi
Q. Medan listrik didefinisikan dalam istilah gaya pada muatan uji positif tersebut.
Khususnya medan listrik. 𝐸⃗ , pada setiap titik dalam ruang didefinisikan sebagai gaya
𝐹 yang bekerja pada muatan uji positif kecil yang ditempatkan pada titik tersebut
dibagi dengan besarnya muatan uji q:
𝐹
𝐸⃗ =
𝑞

Gambar 14. Gaya yang diberikan oleh


muatan pada muatan uji kecil,
𝑞 ditempatkan di titik A, B, dan C.

Sumber: (Giancoli 2014, p.453)

Lebih tepatnya 𝐸⃗ didefinisikan sebagai batas 𝐹 /q dimana q diambil semakin


kecil mendekati nol. Artinya, q sangat kecil sehingga pada dasarnya tidak
memberikan gaya pada muatan lain yang menciptakan medan. Dari definisi ini
(Persamaan di atas ), kita melihat bahwa medan listrik di setiap titik dalam ruang

11
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

adalah vektor yang arahnya adalah arah gaya pada muatan uji positif kecil di titik itu,
dan yang besarnya adalah gaya per biaya satuan. Jadi 𝐸⃗ memiliki satuan SI newton
per coulomb (N/C).
Alasan untuk mendefinisikan 𝐸⃗ sebagai 𝐹 /q (dengan q→ 0) adalah agar 𝐸⃗
tidak bergantung pada besarnya muatan uji q. Ini berarti bahwa 𝐸⃗ hanya menjelaskan
efeknya muatan yang menimbulkan medan listrik pada titik tersebut. Medan listrik
pada setiap titik dalam ruang dapat diukur, berdasarkan definisi. Untuk situasi
sederhana dengan satu atau beberapa muatan titik, kita dapat menghitung . Misalnya,
medan listrik pada jarak r dari muatan titik tunggal Q akan memiliki besar
𝐹 𝑘𝑞𝑄/𝑟 2
F = =
𝑞 𝑟
1
atau, dalam hal seperti dalam Persamaan ∈0 (𝑘 = )
4𝜋∈0

1 𝑄
E= . [muatan satu poin]
4𝜋∈0 𝑟2

Perhatikan bahwa E tidak tergantung pada muatan uji q-yaitu, E hanya


bergantung pada muatan Q yang menghasilkan medan, dan bukan pada nilai muatan
uji q. Persamaan 16-4 disebut sebagai bentuk medan listrik dari hukum Coulomb.
Jika kita diberikan medan listrik 𝐸⃗ pada suatu titik tertentu dalam ruang, maka
kita dapat menghitung gaya 𝐹 pada setiap muatan q yang ditempatkan pada titik
tersebut dengan menulis :

⃗ = qE
F ⃗
Ini berlaku bahkan jika q tidak kecil selama q tidak menyebabkan muatan yang
menciptakan 𝐸⃗ bergerak. Jika q positif 𝐹 dan 𝐸⃗ menunjuk ke arah yang sama. Jika
q negatif, 𝐹 dan 𝐸⃗ menunjuk ke arah yang berlawanan. Lihat Gambar 15.

Gambar 15. (a) Medan listrik di titik tertentu


dalam ruang. (b) Gaya pada muatan positif
pada titik tersebut. (c) Kekuatan bermuatan
negatif pada titik tersebut.

Sumber: (Giancoli 2014, p.454)

12
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1.7 Garis Medan Listrik


Karena medan listrik adalah vektor, maka medan listrik kadang-kadang
disebut sebagai medan vektor. Kita dapat menunjukkan medan listrik dengan panah di
berbagai titik dalam situasi tertentu, seperti di A, B. dan C pada Gambar 16. Arahan
⃗⃗⃗⃗
𝐸𝐴 , ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗𝐶 sama dengan gaya yang ditunjukkan sebelumnya pada Gambar 14,
𝐸𝐵 , dan 𝐸
tetapi besaran (panjang panah) berbeda karena kita membagi 𝐹 dengan q untuk
mendapatkan 𝐸⃗ . Namun, panjang relatif E. Misalnya, ⃗⃗⃗⃗
𝐸𝐴 , ⃗⃗⃗⃗
𝐸𝐵 , dan Ec sama dengan
gaya karena kita membagi dengan q yang sama setiap kali. Akan tetapi, untuk
menunjukkan medan listrik sedemikian rupa di banyak titik, akan menghasilkan
banyak panah, yang dengan cepat akan menjadi kacau dan membingungkan. Untuk
menghindari hal ini, kami menggunakan teknik lain, yaitu garis medan.

Gambar 16. vektor medan listrik, ditunjukkan


pada tiga titik, karena Q muatan titik tunggal.

Sumber: (Giancoli 2014)

Untuk memvisualisasikan medan listrik, kita menggambar serangkaian garis


untuk menunjukkan arah medan listrik di berbagai titik dalam ruang. Garis-garis
medan listrik ini (atau garis-garis gaya) digambar untuk menunjukkan arah gaya
akibat medan yang diberikan pada muatan uji positif. Garis-garis gaya akibat satu
muatan positif terisolasi ditunjukkan pada Gambar 17a, dan untuk satu muatan negatif
terisolasi pada Gambar 17b. Pada bagian (a) garis-garis menunjuk keluar secara radial
dari muatan, dan pada bagian (b) garis-garis tersebut mengarah secara radial ke dalam
menuju muatan karena ke arah itulah gaya akan berada pada muatan uji positif dalam
setiap kasu. Hanya beberapa garis representatif yang ditampilkan. Kita bisa
menggambar garis di antara yang ditunjukkan karena medan listrik juga ada di sana.
Kita dapat menggambar garis sehingga jumlah garis yang berawal dari muatan positif
atau berakhir dengan muatan negatif sebanding dengan besar muatan. Perhatikan
bahwa semakin dekat muatan, di mana medan listrik lebih besar (F𝛼1/r²), garis-
garisnya semakin rapat. Ini adalah sifat umum garis medan listrik: semakin dekat
garis-garisnya, semakin kuat medan listrik di wilayah itu. Sebenarnya, garis-garis
medan dapat ditarik sehingga jumlah garis yang melintasi satuan luas tegak lurus 𝐸⃗
sebanding dengan besar medan listrik.

13
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 17. Garis medan listrik (a) dekat satu muatan titik positif, (b) dekat
satu muatan titik negatif.
Sumber: (Giancoli 2014)

Gambar 18. Garis medan listrik untuk empat


pengaturan muatan.

Sumber: (Giancoli 2014)

Gambar 18a menunjukkan garis-garis medan listrik akibat dua muatan sama
besar yang berlawanan tanda, suatu kombinasi yang dikenal sebagai dipol listrik.
Garis-garis medan listrik dalam hal ini melengkung dan diarahkan dari muatan positif
ke muatan negatif. Arah medan listrik di suatu titik bersinggungan dengan garis
medan di titik tersebut seperti yang ditunjukkan oleh panah vektor E di titik P. Pada
Gambar 18d, kita melihat pada penampang garis-garis medan antara dua pelat sejajar
datar yang membawa muatan yang sama besar tetapi berlawanan. Perhatikan bahwa

14
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

garis medan listrik antara dua pelat mulai tegak lurus terhadap permukaan pelat logam
(kita akan melihat mengapa hal ini benar di Bagian berikutnya) dan langsung dari satu
pelat ke pelat lainnya, seperti yang kita harapkan karena uji positif muatan yang
ditempatkan di antara pelat akan merasakan tolakan yang kuat dari pelat positif dan
gaya tarik yang kuat ke pelat negatif. Garis-garis medan antara dua pelat yang
berdekatan sejajar dan berjarak sama di daerah tengah, tetapi berjumbai ke luar di
dekat tepinya. Jadi, di wilayah tengah medan listrik memiliki besar yang sama di
semua titik.
Pinggiran bidang di dekat tepi sering dapat diabaikan, terutama jika pemisahan
pelat kecil dibandingkan dengan tinggi dan lebarnya. Kami meringkas properti garis
bidang sebagai berikut:
1. Garis medan listrik menunjukkan arah medan listrik; titik medan dalam
arah yang bersinggungan dengan garis medan di sembarang titik.
2. Garis digambar sedemikian rupa sehingga besar medan listrik, E,
sebanding dengan jumlah garis yang melintasi satuan luas yang tegak
lurus terhadap garis tersebut. Semakin rapat garis, semakin kuat
medannya.
3. Garis medan listrik dimulai pada muatan positif dan berakhir pada muatan
negatif; dan jumlah awal atau akhir sebanding dengan besarnya
mengenakan muatan.

 Medan Gravitasi
Konsep medan juga dapat diterapkan pada gaya gravitasi. Dengan demikian
kita dapat mengatakan bahwa medan gravitasi ada untuk setiap benda yang memiliki
massa. Satu benda menarik benda lain melalui medan gravitasi. Bumi, misalnya, dapat
dikatakan memiliki medan gravitasi (Gambar 19) yang bertanggung jawab atas gaya
gravitasi pada objek. Medan gravitasi didefinisikan sebagai gaya per satuan massa.
Besarnya medan gravitasi bumi pada setiap titik di atas permukaan bumi dengan
demikian adalah G𝑀𝐸 /r², di mana 𝑀𝐸 adalah massa bumi, r adalah jarak titik tersebut
dari pusat bumi, dan G adalah konstanta gravitasi. Di permukaan bumi, r adalah jari-
jari bumi dan medan gravitasi sama dengan g, percepatan gravitasi. Di luar Bumi,
medan gravitasi dapat dihitung di titik mana pun sebagai jumlah istilah yang
disebabkan oleh Bumi, Matahari, Bulan, dan benda-benda lain yang berkontribusi
secara signifikan.

15
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Gambar 19. Medan gravitasi


Bumi, yang pada setiap titik
diarahkan ke pusat bumi (gaya
pada setiap titik massamenuju
pusat bumi).

Sumber: (Giancoli 2014)

D. Alat dan Bahan :


Alat dan Bahan Percobaan Pertama

1. Perangkat PC/laptop
2. Web simulasi praktikum kuat medan listrik, melalui laman
https://phet.colorado.edu/in/simulations/legacy/charges-and-fields
3. Alat tulis

Alat dan Bahan Percobaan Kedua

1. Perangkat PC/laptop
2. Web simulasi praktikum dengan judul “Hockey Medan Listrik”
https://phet.colorado.edu/in/simulations/electric-hockey
3. Alat tulis

E. Prosedur Percobaan :
Prosedur Percobaan kuat medan listrik Menggunakan Phet

Langkah Instruksi Snapshot setting


ke-

16
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1. Buka Phet Interactive simulations pada


link
https://phet.colorado.edu/in/simulations
/legacy/charges-and-fields
Pilih dan jalankan simulasi, tunggu
sampai simulasi terbuka

2. Centang kolom values dan grid

3. Pada percobaan 1, mengumpulkan data


q, r , dan E. pada percobaan ini q
Tabel 1 : Q konstan
dibuat konstan dan nilai r / jarak telah
Q (C) r ( m) E (N/C)
ditentukan seperti pada kolom
1 nC 0.5
disamping
1 nC 1
1 nC 1.5
1 nC 2
1 nC 2.5
1 nC 3
1 nC 3.5
1 nC 4
1 nC 4.5
1 nC 5

17
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

4. Untuk percobaan 1, letakkan muatan


positif (tanda + warna merah ) setelah
itu letakkan sensor ( berwarna kuning
bulat) dengan jarak 0.5 m dari muatan.
2 kolom mewakili 1 meter, sehingga
untuk 0.5 m jaraknya 1 kolom, atau bila
ragu gunakan meteran untuk mengukur
jarak.
Analisis berapa nilai sensornya dan
masukan nilai/angka pada tabel
percobaan 1.
Gunakan Langkah ke 3 ini untuk
menyelesaikan tabel percobaan 1

4 Pada percobaan 2, mengumpulkan data


q, r , dan E. pada percobaan ini r
Tabel 1 : r konstan
dibuat konstan dan nilai muatan listrik
Q (C) r ( m) E (N/C)
q telah ditentukan seperti pada kolom
1 nC 1
disamping
2 nC 1
3 nC 1
4 nC 1
5 nC 1
5 Pada percobaan 2 , Untuk percobaan 1,
letakkan muatan positif (tanda + warna
merah) setelah itu letakkan sensor (
berwarna kuning bulat) dengan jarak 1
m dari muatan.
2 kolom mewakili 1 meter, atau bila
ragu gunakan meteran untuk mengukur

18
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

jarak.
Analisis berapa nilai sensornya dan
masukan nilai/angka pada tabel
percobaan 2.

6 Pada percobaan 2, untuk nilai q = 2 nC =


2,3,4,5 nC, maka tambahkan muatan
diatas muatan sebelumnya dan lihat
perubahan nilai yang ada diatas sensor
dan masukkan nilainya pada tabel
percobaan 2

3 nC =

4 nC =

5 nC =

19
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

7 Analisis
1. Hubungan r dan E berdasarkan
tabel percobaan 1
2. Hubungan q dan E berdasarkan
tabel percobaan 2
3. Tentukan persamaan variable q,
r, dan E
4. Tentukan nilai konstanta yang
dihitung
8 Percobaan 3
Letakkan 2 muatan sesuai dengan
No Nilai Nilai Jarak Jarak
petunjuk dan jarak pada tabel
muatan 1 muatan antar sensor
disamping. Lalu cari posisi sensor
2 muata dari
dimana sensor mengukur kuat medan. =
n (m) muata
0 atau mendekati 0. Tulis jarak yang
n kiri
diperoleh diukur dari muatan sebelah
(cm)
kiri
1 1 nC 1nC 2
2 1 nC -1nC 2
3 1 nC 4 nC 4
4 4 nC -1 nC 1

5 4 nC 9 nC 5

20
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

9 Percobaan 3
Untuk muatan 1 bernilai 1 nC dan
muatan 2 bernilai 1 nC dengan jarak 2
m. lakukan percobaan seperti contoh
disamping

10. Percobaan 3
Untuk muatan 1 bernilai 1 nC dan
muatan 2 bernilai -1 nC dengan jarak 2
m

Untuk muatan 1 bernilai 1 nC dan muatan 2


bernilai 4 nC dengan jarak 4 m

11. Lakukan Langkah yang sama dengan


percobaan 9 dan 10 hingga percobaan
selesai

Prosedur Percobaan 2 Hockey Medan Listrik:

Langkah Instruksi Snapshot setting


ke-

21
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 Buka Phet Interactive simulations pada link


https://phet.colorado.edu/in/simulations/elec
tric-hockey

Pilih play dan jalankan simulasi,

2 Tunggu sampai simulasi terbuka, jika sudah


terbuka tampilan seperti di samping

3 Pilih /centang muatan puck : positif untuk


mengubah muatan menjadi positif, dan
centang bagian medan listrik

4 Tarik muatan positif yang berwarna merah


pada sudut atas ke tanda kurung warna biru,
seperti gambar disamping.

5 Klik start lalu catat hasil pengamatan

6 Setelah mencatat hasil, lakukan langkah 4


dan 5. Tetapi tarik muatan negatif yang ada
di sudut kanan atas ke tanda kurung warna
biru

22
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

7 Setelah dicatat lagi klik reset,

8 Pilih /centang muatan puck : positif untuk


mengubah muatan menjadi negatif

9 kemudian tarik muatan negatif ke tanda


kurung warna biru

10 Klik start dan catat hasil pengamatan

11. Variasikan pada tingkat latihan, kesulitan 1,


kesulitan 2, dan kesulitan 3

F. Data Pengamatan :
Pengamatan data praktikum kuat medan listrik:
PERCOBAAN 1

Variabel tetap Variabel bebas Variabel Terikat


Percobaan ke-
Q ( besar muatan listrik) r / jarak (m) E (kuat medan listrik) V/m
1 1 nC 1m 8.04 V/m
2 1 nC 1.5 m 3.59 V/m
3 1 nC 2m 2.11 V/m
4 1 nC 2.5 m 1.39 V/m
5 1 nC 3m 0.97 V/m
6 1 nC 3.5 m 0.72 V/m
7 1 nC 4m 0.55 V/m
8 1 nC 4.5 m 0.44 V/m
9 1 nC 5m 0.36 V/m

23
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Snapshoot percobaan 1

1.

2.

24
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3.

4.

5.

25
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

6.

7.

8.

26
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

9.

PERCOBAAN 2

Variabel tetap Variabel bebas Variabel Terikat


Percobaan ke-
r / jarak (m) Q / Muatan listrik (nC) E (kuat medan listrik) V/m

1 1m 1 nC 9.23V/m
2 1m 2 nC 18.5 V/m
3 1m 3 nC 27.7 V/m
4 1m 4 nC 37.1 V/m
5 1m 5 nC 47.1 V/m

Snapshoot percobaan 2

1.

27
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

2.

3.

4.

28
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

5.

PERCOBAAN 3

Menentukan kuat medan listrik bernilai sama dengan nol atau mendekati nol

Variabel Variabel bebas Variabel Terikat


Percobaan tetap
ke-
r / jarak antar q / besar q / besar Jarak sensor dari
muatan (m) muatan 1 muatan 2 muatan kiri (cm)
(nC) (nC)
1 2 1 nC 1 nC 100.5 cm
2 2 1 nC -1 nC 900.4 cm
3 4 1 nC 4 nC 131.8 cm
4 1 4 nC -1nC 198.3 cm

29
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

5 5 4 nC 9 nC 200.1 cm

Data Praktikum “Hockey Medan Listrik”

Variabel tetap Variabel bebas Variabel terikat

Massa Tingkat kesulitan Arah medan listrik

Medan listrik latihan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Masuk Keluar


1 2 3
Muatan puck positif

Varian Latihan

No Interaksi keterangan
antar muatan

1 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan muatan
positif positif lagi (warna merah) pada tanda kurung .maka muatan positif
yang berwarna hitam akan menjauhi muatan positif yang warna merah
(muatan didalam kurung )

30
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

2 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan muatan
negative negatif (warna biru ) pada tanda kurung , maka muatan positif yang
berwarna hitam akan mendekati muatan negatif yang warna biru
dengan kecepatan semakin dekat semakin dipercepat). Dan akhirnya
muatan yang berwarna hitam akan mencapai posisi yang sama dengan
biru atau mencapai “goal”

31
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3 Negatif Saat ada muatan negatif (warna hitam )kemudian ditambahkan


dengan negatif muatan negatif lagi (warna biru) pada tanda kurung , maka muatan
negatif yang berwarna hitam akan menjauhi muatan negatif yang
warna biru (muatan di dalam kurung )

Varian Tingkat Kesulitan 1

No Interaksi antar keterangan


muatan

32
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 Positif dengan
positif

Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan


muatan positif lagi (warna merah) pada tanda kurung, dan ada
sebuah penghalang yang menghalangi kedua muatan .maka
muatan positif yang berwarna hitam akan menjauhi muatan
positif yang warna merah (muatan di dalam kurung )

2 Positif dengan
negatif

Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan


muatan negatif (warna biru ) pada tanda kurung , maka muatan
positif yang berwarna hitam akan mendekati muatan negatif
yang warna biru dengan kecepatan semakin dekat semakin
dipercepat). Tetapi muatan hitam akan terhenti di penghalang
warna biru /bertabrakan dan tidak sampai goal.

33
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3 Negatif dengan
negatif

Saat ada muatan negatif (warna hitam )kemudian ditambahkan


muatan negatif lagi (warna biru) pada tanda kurung dan ada
sebuah penghalang .maka muatan negatif yang berwarna hitam
akan menjauhi muatan negatif yang warna biru (muatan
didalam kurung)

Varian Tingkat Kesulitan 2

No Interaksi antar Keterangan


muatan

34
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan
positif muatan positif lagi (warna merah) pada tanda kurung, dan ada 2
penghalang yang menghalangi kedua muatan .maka muatan positif
yang berwarna hitam akan menjauhi muatan positif yang warna
merah (muatan di dalam kurung )

2 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan
negatif muatan negatif (warna biru ) pada tanda kurung , maka muatan
positif yang berwarna hitam akan mendekati muatan negatif yang
warna biru dengan kecepatan semakin dekat semakin dipercepat)
melewati samping penghalang pertama . Tetapi muatan hitam
akan terhenti di penghalang ke 2 /bertabrakan dan tidak sampai
goal.

35
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3 Negatif dengan Saat ada muatan negatif (warna hitam )kemudian ditambahkan
negatif muatan negatif lagi (warna biru) pada tanda kurung dan ada 2
penghalang .maka muatan negatif yang berwarna hitam akan
menjauhi muatan negatif yang warna biru (muatan didalam
kurung)

Varian Tingkat Kesulitan 3

No Interaksi antar keterangan


muatan

36
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan
positif muatan positif lagi (warna merah) pada tanda kurung, dan ada
3 penghalang yang menghalangi kedua muatan .maka muatan
positif yang berwarna hitam akan menjauhi muatan positif
yang warna merah (muatan di dalam kurung )

2 Positif dengan Saat ada muatan positif (warna hitam )kemudian ditambahkan
negatif muatan negatif (warna biru ) pada tanda kurung , maka
muatan positif yang berwarna hitam akan mendekati muatan
negatif yang warna biru ,tetapi akan bertabrakan dipenghalang
pertama

37
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3 Negatif dengan Saat ada muatan negatif (warna hitam ) kemudian


negatif ditambahkan muatan negatif lagi (warna biru) pada tanda
kurung dan ada 3 penghalang .maka muatan negatif yang
berwarna hitam akan menjauhi muatan negatif yang warna
biru (muatan di dalam kurung)

G. Analisis Data :
Analisis Data Praktikum 1
Percobaan Pertama:
Medan listrik dipengaruhi juga oleh jarak (r), semakin jauh jarak suatu titik dari
suatu muatan sumber (Q), maka medan listrik (E) yang dirasakan di titik itu akan
semakin lemah. Begitupun sebaliknya. Sehingga, kuat medan listrik (E) pada suatu
titik di sekitar sebuah muatan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r)
antara titik dengan muatannya, atau dapat dituliskan juga E~1/r2. Sedangkan
semakin besar muatan sumber (Q) maka semakin besar pula medan listriknya (E)
atau dapat ditulis E~Q.
Pada data di atas yang di variasikan adalah r/jarak (m) sedangkan untuk q
(muatan sumber) sebesar 1 nC atau sekitar 1 𝑥 10− 9 𝐶. Berdasarkan data di atas
kelompok 1 akan mencari konstanta dari probaan ke 1-9. Menggunakan rumus:
𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2
1. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-1):

38
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 𝑥 10− 9 𝐶
8,04 𝑉/𝑚 = 𝑘
12
𝑚2
𝑘 = 8,04 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

2. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-2):


1 𝑥 10− 9 𝐶
3,59 𝑉/𝑚 = 𝑘
1,52
𝑚2
𝑘 = 8,0775 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

3. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-3):


1 𝑥 10− 9 𝐶
2,11 𝑉/𝑚 = 𝑘
22
𝑚2
𝑘 = 8,44 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

4. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-4):


1 𝑥 10− 9 𝐶
1,39 𝑉/𝑚 = 𝑘
2,52
𝑚2
𝑘 = 8,69 𝑥 109 𝑁. 2
𝐶

5. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-5):


1 𝑥 10− 9 𝐶
0,97 𝑉/𝑚 = 𝑘
32
𝑚2
𝑘 = 8,73 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

6. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-6):


1 𝑥 10− 9 𝐶
0,72 𝑉/𝑚 = 𝑘
3,52
𝑚2
𝑘 = 8,82 𝑥 109 𝑁. 2
𝐶

7. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-7):

39
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 𝑥 10− 9 𝐶
0,55 𝑉/𝑚 = 𝑘
42
𝑚2
𝑘 = 8,8 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

8. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-6):


1 𝑥 10− 9 𝐶
0,44 𝑉/𝑚 = 𝑘
4,52
𝑚2
𝑘 = 8,91 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

9. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-6):


1 𝑥 10− 9 𝐶
0,36 𝑉/𝑚 = 𝑘
52
𝑚2
𝑘 = 9 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

Percobaan Kedua:
Pada data di atas yang di variasikan adalah q (muatan sumber) sebesar 1 nC
atau sekitar 1 𝑥 10− 9 𝐶, 2 nC (2 𝑥 10− 9 𝐶), 3 nC (3 𝑥 10− 9 𝐶), 4 nC (4 𝑥 10− 9 𝐶),
dan 5 nC (5 𝑥 10− 9 𝐶). Sedangkan untuk r/jarak (m) tetap sebesar 1 meter.
Berdasarkan data di atas kelompok 1 akan mencari konstanta dari probaan ke 1-5.
Menggunakan rumus:
𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2

1. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-1):


1 𝑥 10− 9 𝐶
9,23 𝑉/𝑚 = 𝑘
1
𝑚2
𝑘 = 9,23 𝑥 109 𝑁. 2
𝐶

2. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-2):


2 𝑥 10− 9 𝐶
18,5 𝑉/𝑚 = 𝑘
1
𝑚2
𝑘 = 9,25 𝑥 109 𝑁. 2
𝐶
40
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

3. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-3):


3 𝑥 10− 9 𝐶
27,7 𝑉/𝑚 = 𝑘
1
𝑚2
𝑘 = 9,233333 𝑥 109 𝑁. 2
𝐶

4. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-4):


4 𝑥 10− 9 𝐶
37,1 𝑉/𝑚 = 𝑘
1
𝑚29
𝑘 = 9,275 𝑥 10 𝑁. 2
𝐶

5. Nilai Konstanta Gaya Lisrik (Percobaan ke-5):


5 𝑥 10− 9 𝐶
4,71 𝑉/𝑚 = 𝑘
1
𝑚2
𝑘 = 9,42 𝑥 109 𝑁.
𝐶2

Kuat medan listrik berbanding lurus dengan besar muatan (q). Semakin besar
muatan listrik pada benda, maka semakin besar pula kuat medan listrik.
Kuat medan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak dari benda
bermuatan (r²). Semakin besar jarak suatu titik dari benda bermuatan listrik, maka
semakin kecil kuat medan listrik.

ANALISIS PERCOBAAN 3

Pada percobaan 3 ini, bertujuan untuk mencari jarak pada kuat medan listrik sama
dengan nol. Terdapat 5 kali percobaan dengan muatan yang berbeda-beda dan jarak
yang berbeda pula.

Rumus dalam menentukan jarak pada kuat medan listrik nol yaitu :

EA = EB

qA qB
k = k
rA 2 rB 2

qA qB
2
=
rA rB 2

41
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

● Pada percobaan pertama, muatan 1 sebesar 1 nC dan muatan 2 sebesar 1 nC terpisah


sejauh 2 m. Karena kedua muatan ini adalah sejenis yaitu sama-sama positif maka,
titik kuat medan listrik sama dengan nol atau mendekati nol berada ditengah-tengah /
diantara kedua muatan. Titik nol akan lebih dekat ke muatan yang nilainya lebih kecil.
Apabila kedua muatan sama besar maka titik nol akan tepat ditengah-tengah kedua
muatan.
Pada percobaan telah terbukti bahwa titik kuat medan listriknya berada di antara
kedua muatan tersebut dengan jarak 100.5 cm / 1.05 m dari muatan sebelah kiri.
Snapshoot percobaan pertama

● Pada percobaan kedua muatan 1 sebesar 1 nC dan muatan 2 sebesar -1 nC terpisah


sejauh 2 m. karena kedua muatan berbeda jenis maka titik kuat medan listrik sama
dengan nol tidak mungkin berada di antara kedua muatan, sehingga titik tersebut
berada disebelah kanan atau di sebelah kiri muatan, tergantung muatan mana yang
lebih kecil. Pada percobaan telah terbukti bahwa titik kuat medan listriknya berada di
sebelah muatan 2 yang bertanda negatif dengan jarak 900.4 cm / 9.04 m dari muatan
sebelah kiri.
Snapshot percobaan kedua

42
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

● Pada percobaan ketiga muatan 1 sebesar 1 nC dan muatan 2 sebesar 4 nC terpisah


sejauh 4 m. Karena kedua muatan ini adalah sejenis yaitu sama-sama positif maka,
titik kuat medan listrik sama dengan nol atau mendekati nol berada ditengah-tengah /
diantara kedua muatan. Titik nol akan lebih dekat ke muatan yang nilainya lebih kecil.
Apabila kedua muatan sama besar maka titik nol akan tepat ditengah-tengah kedua
muatan.
Pada percobaan telah terbukti bahwa titik kuat medan listriknya berada di antara
kedua muatan tersebut dengan jarak 131.8 cm / 1.38 m lebih dekat dengan muatan
sebelah kiri yang besar muatannya lebih kecil dibanding muatan sebelah kanan.
Snapshot percobaan ketiga

43
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

● Pada percobaan keempat, muatan 1 sebesar 4 nC dan muatan 2 sebesar -1 nC terpisah


sejauh 1 m. karena kedua muatan berbeda jenis maka titik kuat medan listrik sama
dengan nol tidak mungkin berada di antara kedua muatan, sehingga titik tersebut
berada disebelah kanan atau di sebelah kiri muatan, tergantung muatan mana yang
lebih kecil. Pada percobaan telah terbukti bahwa titik kuat medan listriknya berada di
sebelah muatan 2 yang bertanda negatif dengan jarak 198.3cm / 1.93 m dari muatan
sebelah kiri.
Snapshot percobaan keempat

44
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

● Pada percobaan kelima muatan 1 sebesar 4 nC dan muatan 2 sebesar 9 nC terpisah


sejauh 5 m. Karena kedua muatan ini adalah sejenis yaitu sama-sama positif maka,
titik kuat medan listrik sama dengan nol atau mendekati nol berada ditengah-tengah /
diantara kedua muatan. Titik nol akan lebih dekat ke muatan yang nilainya lebih kecil.
Apabila kedua muatan sama besar maka titik nol akan tepat ditengah-tengah kedua
muatan.
Pada percobaan telah terbukti bahwa titik kuat medan listriknya berada di antara
kedua muatan tersebut dengan jarak 200.1 cm / 2.1 m lebih dekat dengan muatan
sebelah kiri yang besar muatannya lebih kecil dibanding muatan sebelah kanan.
Snapshot percobaan kelima

Analisis Data Praktikum Ke-2 "“Hockey Medan Listrik”

Berdasarkan data percobaan varian latihan kesatu pertama yaitu positif dengan
positif, saat muatan positif pada tanda kurung maka akan muncul arah panah
menghadap keluar dan muatan positif berwarna hitam akan menjauhi muatan positif
berwarna merah, tetapi pergerakan menjauhinya dengan melambat semakin cepat.
Jadi mengapa muatan positif berwarna hitam menjauhi muatan positif berwarna
merah. Sebab, muatan yang sama akan bereaksi tolak menolak.

45
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Berdasarkan data percobaan varian latihan kedua yaitu positif dengan negatif, saat
muatan negatif berwarna biru pada tanda kurung maka akan muncul arah panah akan
saling tarik menarik dan muatan positif berwarna hitam akan mendekati muatan
negatif berwarna biru dengan pergerakan cepat semakin dipercepat, akhirnya muatan
positif berwarna hitam akan mencapai posisi yang sama dengan muatan negatif
berwarna biru akhirnya bisa disebut dengan mencapai ‘goal’. Jadi mengapa muatan
positif berwarna hitam berdekatan dengan muatan negatif berwarna biru. Sebab, untuk
medan muatan positif dengan negatif, muatannya akan saling tarik menarik karena
adanya perbedaan muatan dan besarnya medan tergantung pada besar muatan dan
jarak antara dua muatan. Arah garis gaya listrik dari muatan positif yaitu panahnya
saling mendekati sedangkan arah panah muatan positif mengarah ke muatan negatif,
arah panah muatan negatif mengarah ke muatan positif.
Berdasarkan data percobaan varian latihan ketiga yaitu negatif dengan negatif, saat
muatan negatif berwarna biru pada tanda kurung maka akan muncul arah panah
masuk kedalam dan muatan negatif berwarna hitam akan menjauhi muatan negatif
berwarna biru, tetapi pergerakan menjauhinya dengan melambat semakin cepat. Jadi
mengapa muatan negatif berwarna hitam menjauhi muatan negatif berwarna biru.
Sebab, muatan yang sama akan bereaksi tolak menolak.
Berdasarkan data percobaan satu, dua dan tiga varian tingkat kesulitan ke-1 yaitu
sebenarnya sama halnya dengan percobaan varian latihan, yang membedakan adalah
adanya penghalang antara muatan kiri dan kanan, pada percobaan ke satu positif
dengan positif. Muatan positif berwarna merah diarahkan ke tanda kurung lalu akan
muncul arah panah menuju keluar dan ada penghalang di tengah – tengah maka
muatan positif berwarna hitam akan menjauhi muatan positif warna merah dan
muatan positif warna hitam tidak bertabrakan dengan penghalang tersebut. Sebab
bereaksi tolak menolak. Sedangkan pada percobaan kedua positif dengan negatif.
Muatan negatif berwarna biru diarahkan ke tanda kurung lalu akan muncul arah panah
menuju kedalam dan ada penghalang di tengah – tengah maka muatan positif
berwarna hitam akan mendekati muatan negatif berwarna biru tetapi ada penghalang
di tengah – tengah jadi muatan positif berwarna hitam bertabrakan dengan penghalang
tersebut dan tidak sampai ‘goal’. Sedangkan pada percobaan ketiga negatif dengan
negatif. Sebenarnya sama halnya dengan percobaan satu. Namun, arah panah pada
percobaan ketiga ini menuju kedalam dan muatan negatif berwarna hitam akan

46
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

menjauhi muatan negatif berwarna biru. Jadi muatan negatif berwarna hitam tidak
bertabrakan dengan penghalang tersebut. Sebab, reaksinya tolak menolak.
Berdasarkan data percobaan satu, dua dan tiga varian tingkat kesulitan ke-2 yaitu
sebenarnya sama halnya dengan percobaan varian tingkat ke-1, yang membedakan
adalah terdapat 2 penghalang. Pada percobaan ke satu positif dengan positif saat
muatan positif warna merah ketanda kurung lalu akan muncul arah panah yang
mengarah keluar, dan terdapat muatan positif berwarna hitam juga ada 2 penghalang
yang menghalangi dua muatan tersebut. muatan positif berwarna hitam akan menjauhi
muatan positif berwarna merah. Sebab reaksi tolak menolak. Sedangkan percobaan
kedua yaitu positif dengan negatif. Pada muatan negatif berwarna biru ketanda kurung
lalu akan muncul arah panah yang mengarah kedalam dan ada 2 penghalang, namun
muatan positif akan mendekati muatan negatif dengan cepat semakin dipercepat
melewati penghalang pertama dan akan terhenti pada saat tiba di penghalang kedua
atau bertabrakan dan tidak sampai ‘goal’. Sedangkan pada percobaan ketiga negatif
dengan negatif. Sebelumnya sama halnya dengan percobaan satu. Namun, arah panah
mengarah kedalam dan muatan negatif berwarna hitam akan menjauhi muatan negatif
berwarna biru. Jadi muatan negatif berwarna hitam tidak terjadi tabrakan dengan
penghalang tersebut. sebab, reaksinya tolak menolak.
Berdasarkan data percobaan satu, dua dan tiga varian tingkat kesulitan ke-3 yaitu
sama halnya dengan percobaan varian tingkat ke- 1 dan ke- 2, yang membedakan
hanya terdapat 3 penghalang. Pada percobaan ke satu positif dengan positif, pada saat
muatan positif warna merah ketanda kurung maka akan muncul anak panah yang
mengarah keluar, lalu ada muatan positif berwarna hitam dan juga ada 3 penghalang
yang menghalangi dua muatan tersebut. muatan positif berwarna hitam akan menjauhi
muatan positif berwarna merah. Sebab reaksi tolak menolak. Sedangkan percobaan
kedua yaitu positif dengan negatif. Pada muatan negatif berwarna biru ketanda kurung
lalu akan muncul arah panah yang mengarah kedalam dan ada 3 penghalang, namun
muatan positif akan mendekati muatan negatif dengan cepat semakin dipercepat tetapi
bertabrakan dengan penghalang pertama jadi tidak sampai ‘goal’. Mengapa muatan
positif berwarna hitam menghampiri muatan negatif berwarna biru. Sebab, adanya
keterkaitan saling tarik menarik. Sedangkan pada percobaan ketiga negatif dengan
negatif. Sebelumnya sama halnya dengan percobaan satu. Namun, arah panah
mengarah kedalam dan muatan negatif berwarna hitam akan menjauhi muatan negatif

47
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

berwarna biru. Jadi muatan negatif berwarna hitam tidak terjadi tabrakan dengan
penghalang tersebut. sebab, reaksinya tolak menolak.
Jadi pada tingkatan variabel diperoleh, variabel tetap ditunjukkan oleh massa,
medan listrik dan juga muatan puck positif, sedangkan variabel bebas ditunjukkan
oleh tingkat kesulitan latihan , kesulitan 1, 2 dan 3. Sedangkan variabel terikat
ditunjukkan oleh arah medan listrik ( masuk dan keluar ).

H. Kesimpulan :
Praktikum 1

★ Hasil dari percobaan mencari konstanta dapat disimpulkan bahwa medan listrik
dipengaruhi juga oleh jarak (r), semakin jauh jarak suatu titik dari suatu muatan
sumber (Q), maka medan listrik (E) yang dirasakan di titik itu akan semakin lemah.
Begitupun sebaliknya. Sehingga, kuat medan listrik (E) pada suatu titik di sekitar
sebuah muatan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara titik dengan
muatannya, atau dapat dituliskan juga E~1/r2. Sedangkan semakin besar muatan
sumber (Q) maka semakin besar pula medan listriknya (E) atau dapat ditulis E~Q.
Q
Dengan rumus E = k
r2

★ Kuat medan listrik berbanding lurus dengan besar muatan (q). Semakin besar
muatan listrik pada benda, maka semakin besar pula kuat medan listrik. Kuat medan
listrik berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak dari benda bermuatan (r²).
Semakin besar jarak suatu titik dari benda bermuatan listrik, maka semakin kecil
kuat medan listrik.
✧ Hasil dari percobaan mencari jarak pada kuat medan listrik sama dengan nol dapat
disimpulkan bahwa kedua muatan yang sejenis (sama-sama positif) dengan titik kuat
medan listrik sama dengan nol atau mendekati nol berada ditengah-tengah / diantara
kedua muatan. Titik nol akan lebih dekat ke muatan yang nilainya lebih kecil.
Apabila kedua muatan sama besar maka titik nol akan tepat ditengah-tengah kedua
muatan.
✧ Jika kedua muatan berbeda jenis maka titik kuat medan listrik sama dengan nol tidak
mungkin berada di antara kedua muatan, sehingga titik tersebut berada disebelah
kanan atau di sebelah kiri muatan, tergantung muatan mana yang lebih kecil.

48
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Praktikum 2
Berdasarkan analisis data praktikum yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

● Dalam percobaan positif dengan positif. Muatan positif berwarna hitam menjauhi
muatan positif berwarna merah. Sebab, muatan yang sama akan bereaksi tolak
menolak.
● Dalam percobaan positif dengan negatif. Muatan positif berwarna hitam
berdekatan dengan muatan negatif berwarna biru. Sebab, untuk medan muatan
positif dengan negatif, muatannya akan saling tarik menarik karena adanya
perbedaan muatan dan besarnya medan tergantung pada besar muatan serta jarak
antara dua muatan. Arah garis gaya listrik dari muatan positif yaitu panahnya
saling mendekati sedangkan arah panah muatan positif mengarah ke muatan
negatif, begitupun sebaliknya yaitu arah panah muatan negatif mengarah ke muatan
positif.
● Dalam percobaan negatif dengan negatif. Muatan negatif berwarna hitam menjauhi
muatan negatif berwarna biru. Sebab, muatan yang sama akan bereaksi tolak
menolak.

I. Daftar Pustaka :
1. Giancoli, D.C., 2014. Physics : principles with applications, United States of
America: Pearson Education, Inc.
2. https://youtu.be/OHhXZygrN4o (Diakses pada tanggal 6 November 2021, pukul
10.45 WIB).
3. https://youtu.be/vUkKCyjZVyE (Diakses pada tanggal 6 November 2021, pukul
12.14 WIB).
4. https://youtu.be/w5QV1HVc9Ny (Diakses pada tanggal 9 November 2021, pukul
19.35 WIB).

49
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

50

Anda mungkin juga menyukai