Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

FISIKA II

MUATAN DAN GAYA


COULOMB

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Elektro MK14008 Ketty Siti Salamah, ST, MT

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan listrik statis Setelah membaca modul ini,
dari partikel muatan titik dan gaya- mahasiswa diharapkan mampu
gaya listrik yang terjadi pada untuk:
muatan tersebut.  Mendefinisikan listrik statis yang
berupa muatan titik
 Memahami sifat dari muatan
 Menganalisa dan menyelesaikan
permasalahan dua atau lebih
muatan.
Muatan Listrik dan Gaya Coulomb

1.1 Listrik Statis; Muatan Listrik dan Kekekalannya

Dikehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari pemakaian energi listrik, mulai dari lampu, TV,
kulkas, setrika, kulkas dan lainnya. Sebenarnya kata listrik itu berasal dari bahasa Yunani,
yang berarti “amber”. Amber adalah damar pohon yang membatu dan orang zaman dulu
mengetahui bahwa jika Anda menggosok batang amber dengan kain, amber tersebut akan
menarik daun-daun kecil atau debu. Sepotong plastik yang keras, batang kaca, atau penggaris
platik yang digosok dengan kain juga akan menunjukkan “efek amber” ini, atau sekarang kita
sebut dengan istilah listrik statis. Anda bisa langsung memungut serpihan-serpihan kertas
dengan sisir plastik atau penggaris yang sebelumnya telah Anda gosok keras dengan handuk
kertas. Lihat Gambar 1-1. Anda mungkin telah mengalami litrik statis ketika menyisir rambut
atau mengeluarkan kemeja dari bahan sintetis dari tempat pengering pakaian. Dan Anda
mungkin pernah merasakan kejutan ketika menyentuh pegangan pintu yang terbuat dari
logam setelah sebelumnya menggeser sepanjang jok mobil atau berjalan melintasi karpet
nilon. Pada masing-masing kasus tersebut, sebuah benda menjadi “bermuatan” karena proses
penggosokan dan dikatakan memiliki muatan listrik total. [1]

Gambar 1-1: Gosok penggaris plastik dan dekatkan ke potongan-potongan kertas. [2]

Apakah semua muatan listrik sama, atau mungkinkah ada lebih dari satu jenis? Pada
kenyataannya, ada dua jenis muatan listik, sebagaimana ditunjukkan oleh eksperimen berikut.

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 2


Sebuah penggaris plastik digantungkan dengan tali dan digosok keras dengan kain untuk
membuatnya bermuatan. Ketika penggaris kedua, yang juga telah dimuati dengan cara yang
sama, didekatkan ke yang pertama, terlihat bahwa satu penggaris menolak yang lainnya. Hal
ini ditunjukkan pada Gambar 1-2a. Dengan cara yang sama, jika sebuah batang kaca yang
telah digosok didekatkan dengan batang kaca lain yang bermuatan, kembali tampak adanya
gaya tolak-menolak, Gambar 1-2b. Bagaimana pun, jika batang kaca yang bermuatan
didekatkan dengan penggaris plastik bermuatan, terlihat bahwa keduanya saling menarik,
Gambar 1-2c. Berarti muatan pada kaca pasti berbeda dari muatan pada plastik. Dan
memang, secara eksperimental terbukti bahwa semua benda yang bermuatan masuk ke salah
satu dari dua kategori tersebut. Setiap benda bermuatan akan tertarik oleh plastik dan ditolak
oleh kaca, seperti halnya kaca; atau ditolak oleh plastik dan tertarik oleh kaca, sebagaimana
penggaris plastik. Dengan demikian tampaknya ada dua, dan hanya dua, jenis muatan listrik.
Setiap jenis muatan menolak jenis yang sama tetapi menarik jenis yang lainnya. Yaitu:
muatan yang tidak sama tarik-menarik; muatan yang sama tolak-menolak. Kedua jenis
muatan listrik tersebut disebut positif dan negatif oleh negarawan, filsuf dan ilmuwan
Amerika Benjamin Franklin (1706 – 1790).

Gambar 1-2: Muatan yang tidak sama akan tarik menarik, sementara
yang sama saling tolak-menolak, (a) dan (b) Dua penggaris plastik
yang bermuatan saling sama saling tolak-menolak, (c) Batang kaca
bermuatan menarik penggaris plastik bermuatan. [4]

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 3


1.2 Isolator dan Konduktor

Misalkan kita memiliki dua bola logam, yang satu dibuat bermuatan tinggi dan yang lainnya
secara elektris netral (Gambar 1-3a). Jika sekarang kita menempatkan sebuah paku besi
sedemikian sehingga menyentuh kedua bola (Gambar 1-3b), ternyata bola yang tadinya tidak
bermuatan menjadi bermuatan dalam tempo yang singkat. Jika kita menghubungkan kedua
bola dengan batang kayu atau sepotong karet (Gambar 1-3c), bola yang tidak bermuatan tidak
akan terlihat bermuatan. Materi seperti paku besi disebut konduktor (penghantar) listrik,
sementara kayu dan karet adalah nonkonduktor atau isolator.

Logam pada umumnya merupakan konduktor yang baik sementara sebagian besar
materi yang lain adalah isolator (walaupun isolator tetap menghantar sedikit listrik).
Bagaimana pun, ada beberapa materi (yang jelas, silikon, germanium, dan karbon), yang
termasuk dalam kategori pertengahan (tetapi jelas bedanya) yang disebut semikonduktor.

Gambar 1-3(a) Bola logam bermuatan dan bola logam netral. (b) Kedua bola
dihubungkan oleh paku logam, yang menghantar muatan dari bola yang satu
ke yang lainnya. (c) Kedua bola dihubungkan oleh isolator (kayu): hampir
tidak ada muatan yang dihantarkan. [2]

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 4


1.3 Hukum Coulomb

Kita telah melihat bahwa sebuah muatan listrik memberikan gaya pada muatan listrik yang lain.
Faktor-fakor apa yang mempengaruhi besar gaya ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, fisikawan
Prancis Charles Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki gaya listrik pada tahun 1780-an dengan
menggunakan pengimbang torsi (Gambar 1-4) yang sangat mirip dengan yang digunakan Cavendish
dalam studinya mengenai gaya gravitasi.

Gambar 1-4: Timbangan puntir Coulomb. [4]

Walaupun peralatan yang khusus untuk mengukur muatan listik tidak ada pada masa
Coulomb, ia bisa menyiapkan bola-bola kecil dengan besar muatan yang berbeda di mana rasio
muatan diketahui. Ia mengajukan argumen bahwa jika sebuah bola penghantar bermuatan disentuhkan
dengan bola tidak bermuatan yang identik, muatan bola pertama akan terbagi rata pada keduanya
karena adanya simetri. Dengan demikian ia memiliki cara untuk menghasilkan muatan yang sama
dengan 12bagian, 1 bagian,
4
dan seterusnya dari muatan awal. Walaupun ia mendapatkan kesulitan

dengan muatan induksi, Coulomb dapat mengajukan argumen bahwa gaya yang diberikan satu benda
kecil bermuatan pada benda kecil bermuatan yang kedua berbanding lurus dengan muatan pada
masing-masing benda tersebut. Artinya, jika muatan pada salah satu benda digandakan, gaya
digandakan; dan jika muatan pada kedua benda digandakan, gaya akan naik menjadi empat kali lipat
nilai awalnya. Hal ini berlaku jika jarak antara kedua muatan tersebut tetap sama. Jika jarak antara
keduanya bertambah, gaya berkurang terhadap kuadrat jarak tersebut. Artinya, jika jarak digandakan,
gaya berkurang menjadi seperempat nilai awalnya. Dengan demikian, Coulomb menyimpulkan, gaya
yang diberikan satu benda kecil bermuatan pada muatan kedua sebanding dengan hasil kali besar
muatan benda pertama, q1, dengan besar muatan benda kedua, q2, dan berbanding terbalik terhadap

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 5


kuadrat jarak r12 yang merupakan besar vektor r12 yang mengarah dari q1 ke q2 (Gambar 1-5) di
antaranya. Gaya F12 yang dilakukan q1 pada q2 adalah: [3]

Gambar 1-5: Muatan q1 terletak pada r1 dan muatan q2 terletak pada r2 relatif
terhadap titik asal O. Gaya dilakukan q1 pada q2 berada pada arah vektor r12 = r2 – r1
jika kedua muatan bertanda sama dan mempunyai arah yang berlawanan jika kedua
muatan berlawanan tanda. [4]

(1)

Di mana r̂12  r12 r12 yaitu vektor satuan yang mengarah dari q1 ke q2 dan k adalah tetapan Coulomb
yang mempunyai harga:

k  8,99 109 Nm2/C2  9,0  109 Nm2/C2 (2)

Berarti, 1 C adalah jumlah muatan yang, jika diletakkan pada masing-masing benda titik yang
berjarak 1,0 m, akan mengakibatkan setiap benda memberikan gaya sebesar (9,0  109 Nm2/C2)(1,0
C)(1,0 C) / (1,0 m)2 = 9,0  109 N terhadap benda yang kedua. Gaya ini sangat besar, hampir sama
dengan berat satu juta ton. Biasanya kita tidak menemukan muatan yang besar mencapai satu
Coulomb.

Muatan yang dihasilkan dengan menggosok benda biasa (seperti sisir atau penggaris plastik)
biasanya sekitar satu microcoulomb (1 C = 10-6 C) atau lebih kecil lagi. Besar muatan pada satu
elektron, di pihak lain, telah ditentukan sekitar 1,602  10-19 C dan tandanya negatif. Ini merupakan

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 6


2012

muatan terkecil yang diketahui, dan karena sifatnya yang fundamental, diberi simbol e dan sering
disebut sebagai muatan elementer:

e = 1,602  10-19 C (3)

Perhatikan bahwa e didefinisikan sebagai angka positif, sehingga muatan elektron adalah –e. (Muatan
proton, di pihak lain adalah +e)

Dengan hukum Newton ketiga, gaya F21 yang dilakukan q2 pada q1 adalah negatif dari F12.
Dengan demikian F21 mempunyai harga yang sama dengan F12 tetapi mempunyai arah yang
berlawanan. Besar dari gaya listrik yang dilakukan muatan q1 pada muatan lain q2 yang berada pada
jarak r adalah sebagai berikut: [3]

(4)

1.4 Contoh Soal

1. Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 C dipisahkan pada jarak 10 cm.
Carilah (a) besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan
(b) Jumlah satuan muatan dasar pada masing-masing muatan. [3]

Jawab:

(a) Dari hukum Coulomb, besarnya gaya adalah:

(b) Jumlah elektron yang diperlukan untuk menghasilkan muatan sebesar 0,05 C
diperoleh dari:
q  Ne
6
 0,05 10 C  3,12 1011
q
N
e 1,6 1019 C

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 7


Muatan dengan ukuran seperti ini tidak menunjukkan muatan yang terkuantisasi (diskrit).
Satu juta elektron dapat ditambahkan atau dikurangkan dari muatan ini tanpa terdeteksi oleh
peralatan biasa.

2. Tiga muatan titik terletak pada sumbu x; q1 = 25 nC yang terletak pada titik asal, q2 =
–10 nC berada pada x = 2 m, dan q0 = 20 nC berada pada x = 3,5 m (Gambar 1-6).
Carilah gaya total pada q0 akibat q1 dan q2.

Gambar 1-6: Muatan-muatan titik pada sumbu x untuk contoh 2. [4]

Jawab:

Gaya pada q0 akibat q1, yang berada pada jarak 3,5 m, dinyatakan dengan

kq1q0
F  rˆ
10 2 10
r10

8,99 109  25 109  20 109


 i
3,52
 0,367 i

di mana kita telah menggunakan i untuk menyatakan vektor satuan r̂10 dari muatan q1
ke q0 yang mengarah sepanjang sumbu x. Gaya pada q0 akibat q2 yang berada 1,5 m
jauhnya adalah:

kq2q0
F  rˆ
20 2 20
r
20
8,99 109  10 109  20 109
 i
1,52
 0,799 i

Gaya total pada muatan q0 akibat muatan-muatan q1 dan q2 adalah

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 8


Ftotal  F10  F20
 0,367 i  0,799 i  0,432 i

Perhatikan bahwa muatan q2 yang berada di antara q1 dan q0 tidak berpengaruh pada
F10 yang dilakukan oleh q1 pada q0, seperti halnya q1 tidak mempengaruhi gaya yang
dilakukan q2 pada q0. Gaya total yang diterima oleh satu muatan (seperti q0 pada
contoh ini) akibat muatan-muatan lain di dalam sistem, dapat diperoleh dari
superposisi sederhana gaya-gaya yang dilakukan oleh setiap muatan dalam sistem
tersebut. Prinsip superposisi dari gaya-gaya listrik ini telah diperiksa kebenarannya
dengan percobaan.

3. Muatan q1 = +25 nC berada pada titik asal, muatan q2 = –15 nC pada sumbu x = 2 m
dan muatan q0 = +20 nC pada x = 2 m, y = 2 m seperti tampak pada Gambar 1-7.
Carilah gaya pada q0.

Gambar 1-7: (a) Diagram gaya untuk contoh 3. Gaya total pada muatan q0
adalah jumlah vektor dari F10 akibat q1 dan F20 akibat q2. (b) Diagram
menunjukkan gaya total (a) beserta komponen-komponennya pada sumbu x
dan y. [4]

Jawab:

Karena q2 dan q0 mempunyai tanda yang berlawanan maka gaya yang dilakukan oleh
q2 pada q0 adalah tarik-menarik dan searah degan sumbu x negatif, seperti ditunjukkan
pada Gambar. Besarnya gaya yang bekerja adalah

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 9


kq2q0
F20  rˆ20
r202
8,99 109  15 109  20 109
 j
2
2
 6,74 107  j

Jarak antara q1 dan q0 adalah 2 2 m . Gaya yang dilakukan oleh q1 pada q0 adalah

kq1q0
F  rˆ
10 210
r 10
8,99 109  25 109  20 109
 ˆ
r10
2 2  2

 5,62 107  rˆ10

Di mana r̂10 adalah vektor satuan yang mengarah sepanjang garis dari q1 dan q0.

Jumlah vektor dari kedua gaya ini dapat dicari dengan mudah yaitu mula-mula dengan
menguraikan gaya-gaya tersebut ke dalam komponen-komponennya. Karena F10
membentuk sudut 45° dengan sumbu x dan y maka besar komponen x akan sama

dengan besar komponen y yaitu sebesar F10 2:

5,62 107 
F10 x  F10 y   3,97 107 
 2

Komponen-komponen gaya total pada sumbu x dan y adalah:

Fx  F10 x  F20x  3,97 107   0  3,97 107 


Fy  F10 y  F20 y  3,97 107   6,74 107   2,77 107 

Besarnya gaya total adalah:

F  F 2 F2
total x y

 3,97 10    2,77 10 


7 2 7 2

 4,84 107 

Gaya total mengarah ke kanan dan ke bawah seperti yang diperlihatkan pada Gambar
1-7b serta membentuk sudut  terhadap sumbu x sebesar:

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 10


Fy
tan   2,77
  0,698
Fx 3,97
  34,9



1.5 Soal Latihan

1. Tentukan besar gaya listrik pada elektron di atom hidrogen yang diberikan oleh satu
proton (q2 = +e) yang merupakan intinya. Anggap elektron “mengorbit” proton pada
jarak rata-rata r = 0,53  1010 m,
2. Tiga partikel bermuatan disusun dalam satu garis, muatan q1 = 8,0 C terletak sejauh
0,3 m di sebelah kiri dari muatan q2 = +3 C dan muatan q3 = 4,0 C terletak di
sebelah kanan muatan q2 sejauh 0,2 m, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1-8.
Hitung gaya elektrostatik total pada partikel q3 yang disebabkan oleh dua muatan
yang lain.

Gambar 1-8: Soal 2.


3. Sebuah mutan titik q2 = +50 C terletak pada titik asal dan muatan q1 = 86 C
terletak pada sumbu x sejauh 52 cm dari titik asal hitunglah gaya elektrostatik total
pada muatan q3 = +65 C yang disebabkan oleh muatan-muatan q1 dan q2 jika muatan
q3 tersebut terletak pada sumbu y sejauh 30 cm dari titik asal.

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 11


4. Satu muatan q1  4,0C terletak pada titik pusat koordinat dan q2  6,0C terletak
pada sumbu x dengan x = 3,0 m. (a) Hitung gaya pada q2 . (b) Cari gaya pada q1 . (c)

Bagaimana jawaban saudara akan berbeda untuk bagian (a) dan (b) jika q2  6,0C.
5. Tiga muatan titik berada pada sumbu x; q1  6,0C pada x = 3,0 m, q2  4,0C

pada titik pusat koordiant dan q3  6,0C pada x = 3,0 m. Carilah gaya pada q1 .

6. Dua buah muatan yang sama besar yaitu 3,0 C terletak pada sumbu y, yang satu
terletak pada pusat koordinat dan lainnya pada y = 6 m. Muatan ketiga dari q3  2C
terletak pada sumbu x dengan x = 8 m. Carilah gaya pada muatan q3 .
7. Tiga buah muatan masing-masing 3 nC terletak pada sudut-sudut segi empat yang
mempunyai panjang sisi 5 cm. Dua muatan yang terletak pada sudut yang berlawanan
bertanda positif sedangkan muatan ketiga bertanda negatif. Jika ada muatan keempat
sebesar +3 nC terletak pada sudut keempat yang kosong, tentukan besarnya gaya pada
muatan tersebut.
8. Suatu muatan sebesar 5 C berada pada sumbu y di mana y = 3 cm dan muatan kedua
5 C juga berada pada sumbu y dengan y = 3 cm. Carilah gaya pada muatan ketiga
2 C pada sumbu x dengan x = 8 cm.

Daftar Pustaka

[1] Giancoli. (2001). Fisika. 5th ed., Jakarta, Erlangga


[2] Giancoli. (2013). Physics Principles With Applications. 7th ed. NY. Pearson.
[3] Tripler. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknik. 3rd ed. Jakarta: Erlangga
[4] Tripler, Paul A & Gene Mosca. (2008). Physics For Scientists and Engineers. 6th ed.
NY: W. H. Freeman and Company
[5] David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. (2010). Fundamental of Physics
Extended. 9th ed. NY. John Wiley & Sons.

2012

Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. | Fisika Lanjut 12

Anda mungkin juga menyukai