FISIKA
LANJUT
KAPASITOR
06
Teknik Teknik Elektro W141700048 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak,S.T.,M.T.
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan elemen pasif berupa kapasitor Setelah membaca modul ini, mahasiswa diharapkan
mulai dari kapasitansinya, dielektrik dan energi yang mampu untuk:
disimpan oleh kapasitor tersebut. Menjelaskan kapasitansi, dan dielektrik dari
kapasitor.
Menganalisa dan menyelesaikan kapasitansi
kapasitor
Menganalisa dan menyelesaikan energi
elektrostatik
KAPASITOR
Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan dan energi.
Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan
membawa muatan yang sama besar dan berlawanan. Kapasitor memiliki banyak kegunaan.
Pemberi cahaya kilat pada kamera anda menggunakan suatu kapasitor untuk menyimpan
energi yang diperlukan untuk memberikan cahaya kilat secara tiba-tiba. Kapasitor juga
digunakan untuk memperhalus riak yang timbul ketika arus bolak-balik dikonversi menjadi
arus searah pada catu daya, sehingga dapat digunakan pada kalkulator atau radio Anda ketika
baterai tidak dapat digunakan.
Kapasitor yang biasa digunakan adalah kapasitor keping sejajar yang menggunakan dua
keping konduktor sejajar. Dalam praktek, keping ini dapat berupa lapisan-lapisan logam yang
tipis, yang terpisah dan terisolasi satu sama lain dengan suatu tumpukan kertas. Tumpukan
kertas tersebut dapat digulung untuk menghemat ruang. Misalkan Q adalah besar muatan
pada tiap keping dan V adalah perbedaan potensial antara keping-keping. (Ketika kami
mengatakan muatan pada suatu kapasitor, berarti besar muatan pada setiap keping). Rasio
Q/V disebut kapasitansi C:
Q
C (6-1)
V
Kapasitansi adalah suatu ukuran dari “kapasitas” penyimpanan muatan untuk suatu perbedaan
potensial tertentu. Satuan SI dari kapasitansi adalah Coulomb per Volt, yang sering disebut
farad (F)
1 F = 1 C/V (6-2)
Karena farad merupakan satuan yang cukup besar, sering digunakan subkelipatan dari farad
seperti mikrofarad (1 F = 10–6 F) atau picofarad ( 1 pF = 10–12 F)
Misalkan suatu kapasitor keping sejajar terdiri dari dua keping yang sama luasnya A
dan terpisah dengan jarak s. Harga s lebih kecil dibanding panjang dan lebar keping. Kita
berikan muatan +Q pada satu keping dan –Q pada keping lainnya. Karena keping-keping ini
berdekatan, medan listrik pada suatu titik di antara keping (tidak termasuk titik-titik di dekat
ujung keping) mendekati besar medan yang diakibatkan oleh dua bidang tak berhingga yang
sejajar tetapi muatannya berlawanan. Tiap bidang memberikan medan listrik seragam sebesar
muatan per satuan luas pada tiap bidang. Karena medan listrik antara bidang-bidang kapasitor
berseifat seragam (Gambar 6.1), perbedaan potensial antara bidang sama dengan medan
dikali jarak pemisah s:
Qs
V Es s (6-3)
0 0A
Gambar 6.1: (a) Garis-garis medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor keping sejajar yang
terpisah pada jarak yang sama menunjukkan bahwa medan listrik bersifat seragam. (b) Garis-garis
medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor keping sejajar ditunjukkan oleh semburan minyak.
Contoh 1:
Kapasitor silinder terdiri dari suatu konduktor silinder kecil atau kabel berjari-jari a dan suatu
lapisan konduktor berbentuk silinder konsentrik dengan jari-jari b yang lebih besar dari a.
kabel koaksial, seperti yang digunakan pada televisi dapat dikategorikan sebagai kapasitor
silinder. Kapasitansi per satuan panjang dari suatu kabel koaksial penting dalam penentuan
karakteristik transmisi kabel. Misalkan L adalah panjang suatu kapasitor yang membawa
suatu muatan +Q pada konduktor terdalam dan muatan –Q pada konduktor terluar. Medan
listik di luar suatu kabel panjang atau silinder bermuatan Q adalah:
1 Q
Er (6-6)
2 0 r 2 0 Lr
di mana Q L adalah densitas muatan linear. Medan akibat muatan –Q pada lapisan
silinder terluar sama dengan nol di dalam kulit silinder, sebagaimana telah ditunjukkan
dengan hukum Gauss.
Perbedaan potensial V antara kedua konduktor dapat ditentukan dari persamaan 4-3b.
Misalkan Va adalah potensial dari konduktor terdalam dan Vb untuk konduktor terluar.
Maka,
b Q b dr
Vb Va E r dr
a 2 0 L a r
(6-
Q b
ln
2 0 L a
7)
Contoh 2:
Suatu kabel koaksial terdiri dari kabel berjari-jari 0,5 mm dan lapisan konduktor terluar
dengan jari-jari 1,5 mm. Tentukan kapasitansi per satuan panjang
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan 6-8, kita peroleh:
C 2 0 2 8,85 10 12
50,6 pF/m
L ln b a ln 1,5 0,5
6.3 Dielektrikum
Sebagian besar kapasitor memiliki lembar isolator (misalnya kertas atau plastik) yang
disebut dielektrikum yang diletakkan di antara pelat-pelatnya. Hal ini dilakukan untuk
beberapa tujuan. Pertama, karena tegangan yang lebih tinggi dapat diberikan tanpa adanya
muatan yang melewati ruang antar pelat, walaupun tidak secepat udara, dielektrikum terputus
(muatan tiba-tiba mulai mengalir melaluinya ketika tegangan cukup tinggi). Di samping itu
dielektrikum memungkinkan pelat diletakkan lebih dekat satu sama lain tanpa bersentuhan,
sehingga memungkinkan naiknya kapasitansi karena d lebih kecil dibanding persamaan 6-4.
Dan akhirnya, secara eksperimental ditemukan bahwa jika dielektrikum memenuhi ruang
antara kedua konduktor tersebut, kapasitansi akan naik sebesar faktor K yang dikenal sebagai
konstanta dielektrikum (Tabel 6-1). Maka untuk kapasitor pelat sejajar,
Sekarang mari kita teliti dari sudut pandang molukeler, mengpa kapasitansi sebuah
kapasitor bertambah bila dielektrikum disisipkan antara kedua pelatnya. Perhatikan sebuah
kapasitor yang pelat-pelatnya dipisahkan oleh udara. Kapasitor ini mempunyai muatan +Q
pada satu pelat dan –Q di pelat yang lain. (Gambar 6.2a). Kapasitor diisolasi (tidak
dihubungkan ke baterai) sehingga muatan tidak bisa mengalir ke atau dari pelat-pelat
tersebut. Beda potensian antara kedua pelat V0, dinyatakan oleh persamaan 6-1: Q C 0V0 ;
indeks (0) menunjukkan situasi ketika di antara pelat-pelat tersebut hanya udara. Sekarang
kita sisipkan dielektrikum di antara kedua pelat (Gambar 6.2b). Molekul-molekul
dielektrikuk mungkin merupakan polar. Maksudnya, walaupun molekul-molekul tersebut
netral, elektron-elektronnya mungkin tidak terdistribusi merata, sehingga satu bagian dari
molekul akan positif dan bagian lainnya negatif. Karena adanya medan listrik di antara pelat-
pelat tersebut, molekul-molekul akan cenderung menjadi terorientasi sebagaimana
digambarkan. Bahkan jika molekul-molekul itu bukan polar, medan listrik di antara pelat
akan menginduksi beberapa pemisahan muatan pada molekul. Walaupun elektron-elektron
di mana C adalah kapasitansi bila ada dielektrikum. Jika kita gabungkan persamaan ini
dengan hubungan, V V0 K , kita mendapatkan
Q Q QK
C KC 0
V V0 K V0
karena C 0 Q V0 . Dengan demikian, dari sudut pandang atomik, kita memahami mengapa
kapasitansi bertambah dengan faktor K.
Contoh 3:
Suatu kapasitor keping sejajar memiliki keping berbentuk bujursangkar dengan sisi 10 cm
dan jarak pemisah 4 mm. Suatu lapisan dielektrik dengan konstanta K = 2 memiliki luas yang
sama dengan keping tetapi dengan ketebalan 3 mm. Berapa kapasitansi (a) tanpa dielektrik
dan (b) dengan dielektrik?
Jawab:
(a) Kapasitor ini sama dengan kapasitor pada contoh 1, kecuali jarak pemisahnya diubah
dari 1 mm menjadi 4 mm. Karena kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak
pemisah keping, kapasitansi tanpa dielektrik adalah seperempat dari harga yang
adalah 3
4 s dan ruang bebas adalah 1
4 s . Perbedaan potensial antara keping adalah
1 E 3 1 3 K 3
V E 0 s 0 s E 0 s V0
4 K 4 4 4K 4K
di mana kita telah menggunakan E 0 s V0 , perbedaan potensial awal tanpa
dielektrik. Dengan menggunakan K = 2, kita peroleh perbedaan potensial dengan
dielektrik sebesar
V 85 V0
Kapasitansi yang baru adalah
Q Q 8Q 8
C 5 C0
V V
8 0
5 V0 5
8
22,1 pF 35,5 pF
5
Selama kapasitor dimuati, suatu muatan positif dipindahkan dari konduktor bermuatan
negatif ke konduktor bermuatan positif. Karena konduktor positif memiliki potensial yang
lebih tinggi dari konduktor negatif, energi potensial dari muatan yang dipindahkan
meningkat. Contohnya, jika sejumlah kecil muatan q dipindahkan melalui perbedaan
potensial V, energi potensial muatan naik sebesar qV. (Ingat bahwa berdasarkan definisi,
perbedaan potensial adalah perbedaan energi potensial per satuan muatan). Dengan demikian
untuk memuati suatu kapasitor diperlukan kerja. Sebagian dari kerja ini disimpan sebagai
energi potensial elektrostatik. Pada awal proses permuatan, tidak ada konduktor yang
termuati. Tidak ada medan listrik dan kedua konduktor memiliki potensial yang sama. Setelah
proses pemuatan, sejumlah muatan Q telah dipindahkan dari satu konduktor ke konduktor
yang lain dan perbedaan potensialnya menjadi V Q C di mana C adalah kapasitansi.
Misalkan q adalah muatan yang dipindahkan pada suatu waktu selama proses.
Perbedaan potensial adalah V q C. Jika sejumlah kecil muatan tambahan dq sekarang
dipindahkan dari konduktor negatif dengan potensial nol ke konduktor positif dengan
potensial V(Gambar 6.3), perbedaan potensial dari muatan naik sebesar
q
dU V dq dq
C
Kenaikan total pada energi potensial U adalah penjumlahan atau integral dari muatan-muatan
ini dU seiring naiknya q dari nol hingga harga akhir Q. (Gambar 6.4).
Q q 1 Q2
U dU dq
0 C 2 C
Energi potensial ini adalah energi yang tersimpan dalam suatu kapasitor. Kita dapat
menyatakan energi ini dengan beberapa cara menggunakan C Q V :
1 Q2 1 1
U QV CV 2 (6-10)
2 C 2 2
Persamaan 6-10 adalah suatu bentuk umum untuk energi potensial elektrostatik yang
tersimpan dalam suatu kapasitor.
Contoh 4:
Suatu kapasitor 60 F dimuati sampai 12 V. Kapasitor dilepaskan dari baterai dan jarak
pemisah keping-keping kapasitor dinaikkan dari 2,0 mm sampai 3,5 mm. (a) Berapa muatan
pada kapasitor? (b) Berapa banyak energi yang awalnya tersimpan dalam kapasitor? (c)
Berapa kenaikan energi ketika jarak pemisah kapasitor diubah?
Jawab:
(a) Dari definisi kapasitansi 6-1 muatan pada kapasitor adalah
Q CV 60F 12V 720C
(b) Energi awal yang tersimpan adalah:
W 12 QV 12 720 12 4320J
Kita dapat menentukan energi tanpa menghitung muatan terlebih dahulu dari
1 1
W CV 2 60F 12 2 4320 J
2 2
(c) Setelah kapasitor dilepaskan dari baterai, muatan pada keping-keping harus tetap
konstan. Ketika jarak pemisah keping diperbesar, tegangan antara keping-keping
meningkat dan kapasitansi berkurang. Kita dapat menentukan kenaikan energi yang
Kapasitansi ekivalen adalah kapasitansi kapasitor tunggal yang mampu menggantikan sejumlah
kombinasi kapasitor dalam suatu rangakaian dan menyimpan jumlah energi yang sama untuk beda
potensial yang diberikan. Kapasitansi ekivalen dari dua kapasitor paralel adalah rasio antara total
tersimpan dengan beda potensial:
Q
C eq C1 C 2 (6-11)
V
Jadi, kapasitansi ekivalen dua kapasitor paralel besarnya sama dengan jumlah kapasitor tunggal.
Penalaran yang sama dapat diperluas untuk tiga kapasitor atau lebih yang terhubung paralel seperti
Gambar 6.5:
C eq C1 C 2 C 3 (6-12)
Sedangkan kapasitansi ekivalen dua kapasitor seri adalah kapasitansi kapasitor tunggal yang mampu
menggantikan kedua kapasitor tersebut dan menghasilkan muatan yang sama Q, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 6.6. Jadi,
Q 1 1 1
C eq
V C1 C 2 C 3
Beda potensial di seberang satu set kapasitor seri adalah jumlah beda potensial kapasitor tunggal.
Perhatikan bahwa penambahan kapasitor seri akan menaikkan 1 C eq , yang artinya akan mengurangi
kapasitansi ekivalen C eq