MODUL PERKULIAHAN
Kendali Proses
Abstrak Sub-CPMK
Proses dapat didekati oleh model matematis IPDT jika untuk sebuah perubahan tangga
input kontrol - CO pada keadaan steady atau titik kesetimbangannya, output proses – PV
tersebut akan terus menerus membesar atau terus menerus mengecil tergantung dari sifat
prosesnya itu sendiri (apakah bersifat direct atau reverse).
Gambar dibawah ini menunjukan secara tipikal model proses IPDT direct dan IPDT reverse
terhadap perubahan input kontrol disekitar nilai kesetimbangannya.
Salah satu contoh proses nyata di industri untuk model IPDT ini adalah pengontrolan level
fluida pada tangki dengan menggunakan pompa penghisap sebagai penggerak pada sisi
outletnya seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Dalam kasus pengontrolan level tersebut, debit fluida output pada dasarnya hanya
tergantung pada besar sinyal kontrol penggerak pompa (tidak tergantung terhadap level
fluida), hal ini akan berbeda jika penggerak yang digunakan adalah control valve.
Dengan menganggap tidak terjadi perubahan debit fluida input (𝑞𝑖 = 0) serta sistem telah
berada dalam kesetimbangannya (debit fluida input - 𝑄𝑖 = debit fluida output-𝑄𝑜𝑢𝑡 ), maka
perubahan level fluida di dalam tangki (dalam hal ini berlaku sebagai output proses - 𝑝𝑣)
tentunya hanya tergantung pada perubahan debit fluida output yang disebabkan oleh
perubahan sinyal kontrol penggerak pompa (𝑐𝑜): Jika sinyal kontrol diperkecil dari keadaan
steady awalnya, maka debit fluida output juga akan semakin mengecil, semakin kecil debit
fluida output maka level fluida akan semakin naik (hal sebaliknya terjadi jika sinyal kontrol
diperbesar). Disekitar nilai steady atau titik kesetimbangannya tersebut, dinamika
Eq.8.2
dalam hal ini:
𝑲∗ : gain integratif proses
𝑳 : delay transportasi proses
𝒄𝒐 : deviasi (perubahan) input proses atau output kontroler disekitar nilai steady-nya
𝒑𝒗 : deviasi (perubahan) output proses disekitar nilai steady-nya
𝒅𝒑𝒗(𝒕)
: laju perubahan output proses disekitar nilai steady-nya.
𝒅𝒕
𝒑𝒗(𝟎): deviasi output proses awal sebelum terjadi perubahan input. Karena proses
sebelum terjadi perubahan input telah dalam keadaan steady (menetap), maka
tentu saja nilai deviasi awalnya akan sama dengan nol.
Jika disajikan dalam bentuk fungsi alihnya, maka persamaan Eq.8.2 akan berbentuk:
Eq.8.3
Perlu diperhatikan disini bahwa untuk model proses kontrol level dengan pompa ini, gain
integratifnya (𝐾 ∗ ) akan bernilai negative (level fluida akan semakin menurun untuk setiap
perubahan positive pada output kontrol penggerak pompa) Sekarang, bagaimana jika debit
fluida input untuk proses diatas mengalami perubahan dari nilai steady awalnya?
Dalam kasus ini perubahan debit fluida input pada dasarnya berlaku sebagai input
gangguan-disturbance. Dengan cara analisis yang relatif sama seperti penjelasan
sebelumnya, dapat dibuktikan bahwa secara matematis hubungan antara perubahan debit
fluida input terhadap perubahan level fluida untuk kasus tersebut pada dasarnya juga akan
memiliki model IPDT:
Eq.8.4
Dalam hal ini nilai gain integratif gangguan (𝐾𝑒∗ ) pada persamaan Eq. 8.4 akan bernilai
positive (level fluida akan semakin naik untuk setiap perubahan positive pada debit fluida
input).
Dengan menggabungkan persamaan Eq.8.3 dan Eq.8.4, maka dinamika perubahan level
fluida karena pengaruh perubahan output kontroler dan perubahan debit fluida input
(sebagai gangguan) secara lengkap dapat direpresentasikan seperti terlihat pada
persamaan Eq.8.5 (Persamaan tersebut pada dasarnya juga berlaku untuk model IPDT
lainnya).
Gambar 8.5 Analisis performa sistem dengan kriteria ITAE menggunakan simulink
MATLAB
Gambar 8.6. Model Simulink dari kompensator yang dioptimalkan berdasarkan kriteria
ITAE
Gambar 8.7 dibawah adalah blok diagram kontrol Proporsional integral derivative
(PID) dengan pengukuran kriteria ITAE menggunakan Simulink Matlab.
Fungsi transfer motor DC :
Gambar 8.8 berikut adalah blok diagram kontrol Proporsional integral derivative (PID)
dengan pengukuran kriteria IAE menggunakan Simulink Matlab.
Fungsi transfer motor DC :
Gambar 8.9 Model Simulink untuk kontrol kecepatan Motor DC menggunakan kontroler PID.
Gambar 8.10 Model Simulink untuk kontrol kecepatan Motor DC menggunakan kontroler
PID.
Daftar Pustaka
Instrumentation & Control Process Control Fundamentals
(https://www.academia.edu/36548458/Instrumentation_and_Control_Process_Control_Fu
ndamentals)
Systems Engineering and Process Control: Lecture Notes, Department of Automatic
Control, Lund University, Sweden
(book.dvi (lth.se))
Arindya, Radita (2014). Instrumentasi dan Kontrol Proses, GRAHA ILMU
Setiawan, I. (2013). Kontrol PID untuk proses industri. Elex Media Komputindo
Marlin, Thomas E. (2015). Process Control : Designing Processes and Control Systems
for Dynamic Performance , 2nd Edition (Textbook Download (mcmaster.ca)