Disusun oleh :
Thomi Nugraha Pratama NIM. 1741420099
Kelompok:
Kelompok 2
DOSEN PEMBIMBING
Khalimatus Sa’diyah, S.T., M.T.
2. Dasar Teori
Closed-loop control system adalah suatu kondisi di mana
controller/pengendali dihubungkan ke proses, kemudian controller bertugas
membandingkan Set Point (SP) dengan Procces Variable (PV) serta menentukan
tindakan perbaikan.
Closed-loop control system biasa disebut Feedback Control System
dikarenakan pengukuran nilai PV dikembalikan (feedback) ke sebuah alat yang
disebut “comparator”. Di dalam comparator PV dibandingkan dengan nilai SP.
Jika ada perbedaan antara measured variable dengan SP maka akan dihasilkan
Error (E). Error dapat juga disebut sebagai Offset, sehingga hubungan antara
ketiga variabel tersebut dapat dinyatakan sebagai:
𝑂𝑓𝑓𝑠𝑒𝑡 = 𝑆𝑃 − 𝑃𝑉
Nilai error ini disampaikan ke controller, kemudian controller akan
memberikan perintah pada Final Control Element untuk membuka, menutup,
menambah, atau mengurangi bukaan valve agar mengembalikan nilai PV ke nilai
SP.
Keuntungan dari Feedback Control System adalah dapat menghilangkan
semua disturbance, sedangkan kerugiannya adalah jika ada disturbance maka sulit
untuk mengembalikan seperti semula dan kurang baik dalam merespon dead time.
Ada dua jenis perubahan yang terjadi pada Closed-Loop Control System, yaitu:
SERVO PROBLEM di mana Set Point berubah, sedangkan Disturbance
tetap (D = 0).
Sinyal kesalahan (error) merupakan selisih antara besaran Set Point (SP) dengan
besaran aktualnya atau PV. Selisih ini akan mempengaruhi controller untuk
mengeluarkan sinyal positif (mempercepat pencapaian harga SP) atau sinyal
negatif (memperlambat tercapainya harga SP).
Pada Proportional Controller terdapat dua parameter yaitu Proportional Band dan
Konstanta Proporsional (Kp). Proportional Band adalah rentang maksimum
sebagai input pengendali yang dapat menyebabkan pengendali memberikan output
pada rentang maksimumnya dan sering kali disebut gain pengendali. Harga PB
berkisar antara 0 - 500. Sedangkan konstanta proporsional (Kp) menunjukkan nilai
faktor penguatan terhadap sinyal kesalahan (error).
Proportional Controller memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan ketika
kontroler tersebut diterapkan pada suatu sistem :
Jika nilai Kp kecil, Proportional Controller hanya mampu melakukan koreksi
kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon sistem yang lambat.
Jika nilai Kp dinaikkan, respon sistem menunjukkan semakin cepat mencapai
keadaan stabil. Namun jika nilai Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang
berlebihan, maka akan mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil, atau respon
sistem akan berosilasi.
𝑲
𝑷 = 𝑲𝒄 ∙ 𝑬 + ( 𝝉 𝒄 ) ∫ 𝑬 𝒅𝒕 + 𝑷𝒔
𝒊
di mana:
Kc = gain controller
τi = integral time
Ps = keluaran pada E = 0
Kekurangan pengendali tipe ini adalah overshoot tinggi, banyak osilasi, dan respon
untuk stabil lebih lambat karena error tidak bisa dihilangkan dengan cepat.
Fungsi transfer untuk Proportional-Integral controller ditunjukkan dalam
persamaan [IV.5], sedang Gambar IV.2 menunjukkan respon sistem karena ada
perubahan disturbance.
𝑷(𝒔) 𝟏
= 𝑲𝒄 [𝟏 + 𝝉 𝒔]
𝑬(𝒔) 𝒊
−𝟐𝝅
𝑫𝒆𝒄𝒂𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒆𝒙𝒑 [ ] = 𝒐𝒗𝒆𝒓𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕𝟐
√𝟏− 𝟐
c. Rise Time
Rise time adalah waktu yang dibutuhkan untuk pertama kali mencapai
harga akhir dan ditunjukkan sebagai tr pada gambar IV.5. Semakin besar ζ
maka rise time (tr) semakin besar.
d. Response Time
Respon time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai respon pada
rentang ±5% dari harga akhir.
e. Period of Oscillation (periode osilasi)
√1−2
𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑓𝑟𝑒𝑞𝑢𝑒𝑛𝑐𝑦, 𝜔 = 𝜏
Di mana 𝜔 = 2𝜋𝑓
Percobaan 1
Pengendali Aras
Keterangan gambar:
1. Water Drainage Tank 9. Supply and conditioning unit
2. Centrifugal pump 10. Personal computer
3. Proportional Pneumatic Valve 11. Reservoir
4. I/P Tranducer 12. Drainage valve
5. Compressed air feed 13. P/I tranducer
6. Low Pressure gauge 14. Drainage electric valve
7. Pressure regulator (manual)
8. Electronic mini regulator
3.1.3 Prosedur Percobaan
a. Persiapan
Periksa air yang terdapat di tangki penampung, tambahkan air jika tangki
penampung kosong.
Klik tab “File”, pilih “New”. Pilih menu pengendali “PID”, klik “OK”.
Pada menu pengisian parameter, atur set point (SP) = 40 – 50, Proportional
Band (PB) = 20 – 50%, Integrative Constant (I) = 0 menit, Derivative Constant
(D) = 0 menit, klik “OK”
Lakukan start up process dengan cara mengatur persen bukaan valve pengatur
laju alir air masuk hingga tercapai kondisi steady dan SP tercapai.
Klik OK dan START, tunggu hingga proses berjalan stabil pada kondisi
otomatis.
Berikan perubahan berupa SP menjadi 60% - 80%, dengan cara: klik tab
“Parameter”, Atur set point pada 60% - 80%, tekan “OK”.
Tunggu beberapa saat sampai SP yang baru tercapai dan kondisi stabil
Simpan file .
Simpan file.
c. Mematikan
Pindahkan tombol PC control di CRL pada tulisan “0”, tunggu hingga air pada
tangki penampung habis.
Matikan PC
Proportional Band ( PB 50 )
Proportional-Integral ( τi 0.2 )
t %PV Set Point 360 58.1 60
0 29.9 30 390 57.7 60
30 54.9 60 420 59.3 60
60 67.9 60 450 61.2 60
90 68.8 60 480 62.2 60
120 64.1 60 510 61.1 60
150 59.3 60 540 59.4 60
180 55 60 570 58.1 60
210 55.3 60 600 59 60
240 59.7 60 630 60.8 60
270 63.5 60 660 62 60
300 64 60 690 61.5 60
330 61.4 60 720 59.9 60
Proportional-Integral ( τi 0.3 )
Proportional-Derivative ( τd 0.5 )
Proportional-Derivative ( τd 1 )
70
60
50
40
%PV
SET POINT 1
30
100
20 50
10
0
0 30 60 90120150180210240270300330360390420450480510540570600630660690720
t
Proportional – Integral
80
70
60
50
%PV
40 SET
POINT 1
30
0.3
20
0.2
10
0
0 306090120150180210240270300330360390420450480510540570600630660690720750780810840870900930960990
t
Proportioanl – Derivative
70
60
50
40 SET
%PV
POIN
30
T1
1
20
10 0.5
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
t
4. Analisis Data
Proportional Band (PB) 50
A
A. Overshoot = B (Tidak Ada)
C
B. Decay Ratio = A (Tidak Ada)
F. Offset = SP – NA
= 60 – 59,4
= 0,6
Proportional Band (PB) 100
A
A. Overshoot = B (Tidak Ada)
C
B. Decay Ratio = A (Tidak Ada)
F. Offset = SP – NA
= 60 – 58,2
= 1,8
Proportional-Integral ( τi 0.2 )
1,2
A = 1,7 × 10
= 7,058 + 60 = 67,058
B = 61,5 – 30 = 31,5
0,4
C = 1,7 × 10
= 2,353 + 60 = 62,353
𝐴
A. Overshoot =𝐵
5,558
= = 0,1764
31,5
𝐶
B. Decay ratio = 𝐴
0,853
= 5,558 = 0,1535
0,25
C. Rise time = 𝑥 30 = 12,5 + 30 = 42,5 sekon
0,6
F. Offset = SP – NA
= 60 – 61,5 = 1,5
Proportional-Integral ( τi 0.3 )
B = 58,8 – 30
=28,8
0,7
C = 1,9 X 11,2
= 4,13
A
A. Overshoot =B
9,43
= 28,8
= 0,327
C
B. Decay Ratio =A
4,13
= 9,43
= 0,438
C. Rise Time = 60 sekon
= 2,63
B = 60 – 30
= 30
𝐴
A. Overshoot =𝐵
2,63
= = 0,087
30
= 60 – 59,9 = 0,1
Proportional-Derivative ( τd 1 )
0,3
A = 1,9 × 10
= 1,57
B = 60 – 30
=3
𝐴
A. Overshoot =𝐵
1,57
= = 0,0253
30
= 60 – 60,2 = 0,2
5. Pembahasan
Pada Praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum dengan
pengendali aras. Pada percobaan ini menggunakan jenis perubahan servo,
dimana pada percobaan ini dilakukan perubahan SP dengan perubahan 30%
menjadi 60% dalam kondisi steady state. Dan tidak ada perubahan pada
disturbance. Pada percobaan ini dilakukan tiga kali percobaan dengan masing-
masing variabel 2 kali. Dilakukan percobaan Proportional Band 50 dan 100,
Proportional Integratif, dan Proportional Integral Derivative. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing controller.
70
60
50
40
%PV
SET POINT 1
30
100
20 50
10
0
0 30 60 90120150180210240270300330360390420450480510540570600630660690720
t
80
70
60
50
%PV
40 SET
POINT 1
30
0.3
20
0.2
10
0
0 30 60 90120150180210240270300330360390420450480510540570600630660690720750780810840870900930960990
t
70
60
50
40 SET
%PV
POINT
30
1
1
20
10 0.5
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
t
Percobaan ketiga pada pengendali Aras yaitu untuk jenis controller PID atau
Proportional Integral Derivative. Untuk jenis controller ini dimasukkan nilai PB
50, τi 0,2, dan τd 0,5 dan τd 1. Pada percobaan variabel pertama τd sebesar 0,5
menghasilkan overshoot 0,087 ; decay ratio tidak ada ; rise time 73,3 sekon ,
Response time 228 sekon, periode tidak ada dan offset 0,1. Sedangkan untuk nilai
τd sebesar 1 menghasilkan overshoot 0,0253 ; decay ratio tidak ada ; rise time 61,67
sekon , Response time 171 sekon, periode tidak ada dan offset 0,2.
6. Kesimpulan
Harga Proposional Band (PB) berpengaruh pada nilai Kp (Konstanta
proporsional), semakin besar nilai Kp maka respon akan berjalan cepat.
Pada praktikum pengendali pH didapatkan hasil respon grafik terbaik
dengan menggunakan PB 50, τi 0.2, dan τd 1.