Proportional Controller
Penambahan P Controller mengurangi rise time dan steady state error, tetapi menambah
overshoot. Namun, overshoot yang terjadi masih terlalu besar. Jika konst nta Kp diperbesar,
maka overshoot yang terjadi juga semakin besar, settling time juga semakin besar, tetapi rise
timenya menjadi kecil. Kebalikan dari keadaan itu terjadi jika konstanta Kp diperkecil.
6. PI CONTROLLER
Jika G(s) adalah kontrol I maka u dapat dinyatakan sebagai u(t)=[integral e(t)dT]Ki
dengan Ki adalah konstanta Integral, dan dari persamaan di atas, G(s) dapat dinyatakan sebagai
u=Kd.[delta e/delta t]. Jika e(T) mendekati konstan (bukan nol) maka u(t) akan menjadi sangat
besar sehingga diharapkan dapat memperbaiki error. Jika e(T) mendekati nol maka efek kontrol I
ini semakin kecil. Kontrol I dapat memperbaiki sekaligus menghilangkan respon steady-state,
namun pemilihan Ki yang tidak tepat dapat menyebabkan respon transien yang tinggi sehingga
dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Pemilihan Ki yang sangat tinggi justru dapat
menyebabkan output berosilasi karena menambah orde system.
Keluaran pengontrol ini merupakan hasil penjumlahan yang terus menerus dari
perubahan masukannya. Jika sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, maka keluaran akan
menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan. Sinyal keluaran pengontrol
integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan / error.
Secara garis besar Kontrol Proporsional Integral bekerja berdasarkan perubahan step pada
pengukuran sehingga menyebabkan pengontrol merespon dengan cara yang proporsional
yang juga diikuti oleh respon integral, ditambah dengan respon proporsi. Dengan kata lain
bagian integral juga bisa mengeliminasi kesalahan yang muncul jika hanya menggunakan
kontrol Proporsional saja. Karena mode integral menentukan perubahan output sebagai
fungsi waktu, maka semakin banyak aksi integral pada kontrol akan menjadikan semakin
cepat pula perubahan output.
Selain itu kontrol Proporsional Integral akan lebih efektif dalam sistem dengan perubahan
beban secara perlahan karena perubahan beban yang cepat akan menyebabkan instabilitas
sistem, jika waktu integrasi tidak ditentukan dengan baik. Kontroller integral mempunyai
beberapa karakteristik yaitu, sinyal keluaran kontroller cenderung memperlambat respon
sistem dan ketika sinyal error berharga nol, sinyal keluaran bertahan pada nilai sebelumnya,
sedangkan jika sinyal error tidak berharga nol, maka sinyal keluaran akan mengalami
perubahan sesuai dengan besarnya sinyal error dan nilai Ki. Nilai Ki yang besar akan
mempercepat hilangnya nilai offset tetapi mengakibatkan peningkatan osilasi dari sinyal
control.
7. Gain Margin dan Phase Margin
- Definisinya
Phase margin fase lag tambahan itu yang membuat system diambang ketidakstabilan
- Keuntungannya
- Pertubasi Model
∆ G ( s )=model perturbation