Anda di halaman 1dari 8

PID CONTROLLER

MEKATRONIKA
Nama : Ahmad Zamakhsyary Taufiq
NIT : C1022009331
Course : TBU IX
PENGERTIAN
Click
PID Blok icon
Diagram to add
dapat
gambar berikut ini:
dilihat pada
SYSTEM KONTROL
picture PID
PID (Proportional–Integral–Derivative
controller) merupakan kontroler untuk
menentukan presisi suatu sistem instrumentasi
dengan karakteristik adanya umpan balik pada
sistem tesebut. Pengontrol PID adalah
pengontrol konvensional yang banyak dipakai
dalam dunia industri. Pengontrol PID akan
memberikan aksi kepada Control Valve
berdasarkan besar error yang diperoleh.
Control valve akan menjadi aktuator yang
mengatur aliran fluida dalam proses industri
yang terjadi Level air yang diinginkan disebut
dengan Set Point. Error adalah perbedaan dari
Set Point dengan level air aktual.
PERSAMAAN PENGONTROL PID

Adapun persamaan Pengontrol PID adalah :

Keterangan :
mv(t) = output dari pengontrol PID atau Manipulated Variable
Kp = konstanta Proporsional
Ti = konstanta Integral
Td = konstanta Detivatif
e(t) = error (selisih antara set point dengan level aktual)
Persamaan Pengontrol PID diatas dapat juga dituliskan sebagai
berikut:

Dengan:

Untuk lebih memaksimalkan kerja pengontrol diperlukan nilai


batas minimum dan maksimum yang akan membatasi
nilai Manipulated Variable yang dihasilkan.
KOMPONEN KONTROL PID TERDIRI DARI TIGA JENIS, YAITU:

1. Kontrol Proporsional 2.Kontrol Integratif


Kontrol P jika G(s) = kp, dengan k Pengontrol Integral berfungsi
adalah konstanta. menghasilkan respon sistem yang
Jika u = G(s) • e maka u = Kp • e memiliki kesalahan keadaan mantap
dengan Kp adalah Konstanta nol (Error Steady State = 0 ). Jika
Proporsional. Kp berlaku sebagai Gain sebuah pengontrol tidak memiliki unsur
(penguat) saja tanpa memberikan efek integrator, pengontrol proporsional
dinamik kepada kinerja kontroler. tidak mampu menjamin keluaran
Penggunaan kontrol P memiliki sistem dengan kesalahan keadaan
berbagai keterbatasan karena sifat mantapnya nol. Jika G(s) adalah
kontrol yang tidak dinamik ini. kontrol I maka u dapat dinyatakan
Walaupun demikian dalam aplikasi- sebagai u(t) = [integrale(t)dT]Ki dengan
aplikasi dasar yang sederhana kontrol Ki adalah konstanta Integral, dan dari
P ini cukup mampu untuk memperbaiki persamaan diatas, G(s) dapat
respon transien khususnya rise time dinyatakan sebagai u = Kd.[deltae /
dan settling time. Pengontrol deltat] Jika e(T) mendekati konstan
proporsional memiliki keluaran yang (bukan nol) maka u(t) akan menjadi
sebanding/proporsional dengan sangat besar sehingga diharapkan
besarnya sinyal kesalahan (selisih dapat memperbaiki error. Jika e(T)
antara besaran yang diinginkan mendekati nol maka efek kontrol I ini
dengan harga aktualnya). semakin kecil.
LANJUTAN
Kontrol I dapat memperbaiki sekaligus 3.Kontrol Derivatif
menghilangkan respon steady-state, Sinyal kontrol u yang dihasilkan
namun pemilihan Ki yang tidak tepat oleh kontrol D dapat dinyatakan
dapat menyebabkan respon transien sebagai G(s) = s.Kd Dari
yang tinggi sehingga dapat persamaan di atas, nampak bahwa
menyebabkan ketidakstabilan sistem. sifat dari kontrol D ini dalam
Pemilihan Ki yang sangat tinggi justru konteks "kecepatan" atau rate dari
dapat menyebabkan output berosilasi error. Dengan sifat ini ia dapat
karena menambah orde system. digunakan untuk memperbaiki
Keluaran pengontrol ini merupakan hasil respon transien dengan
penjumlahan yang terus menerus dari memprediksi error yang akan
perubahan masukannya. Jika sinyal terjadi. Kontrol Derivative hanya
kesalahan tidak mengalami perubahan, berubah saat ada perubahan error
maka keluaran akan menjaga keadaan sehingga saat error statis kontrol
seperti sebelum terjadinya perubahan ini tidak akan bereaksi, hal ini pula
masukan. Sinyal keluaran pengontrol yang menyebabkan kontroler
integral merupakan luas bidang yang Derivative tidak dapat dipakai
dibentuk oleh kurva kesalahan / error. sendiri.
EFEK DARI SETIAP PENGONTROL PROPORSIONAL, INTEGRAL DAN
DERIVATIF PADA SISTEM LUP TERTUTUP DISIMPULKAN PADA
TABLE BERIKUT INI :

Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pengontrol P, I dan D dapat


saling menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel menjadi pengontrol
proporsional plus integral plus diferensial (pengontrol PID). Elemen-elemen
pengontrol P, I dan D masing-masing secara keseluruhan bertujuan :
1. mempercepat reaksi sebuah sistem mencapai set point­-nya
2. menghilangkan offset
3. menghasilkan perubahan awal yang besar dan mengurangi overshoot. 
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA.

Anda mungkin juga menyukai