Anda di halaman 1dari 22

KOMPOSISI TANAH

Materi Mekanika Tanah

source :
hary c. hardiyatmo, adhi muhtadi, hikmatul farichah, hinawan t. santoso
Tanah:
• Himpunan mineral, bahan organik, dan
endapan-endapan yang relatif lepas (loose) yg
terletak diatas batuan dasar (bedrock)
• Proses pelapukan batuan atau proses geologi
lainnya yang terjadi di permukaan bumi
membentuk tanah
• Pembentukan tanah : - proses fisik
- proses kimia
Proses fisik terjadi karena
pengaruh:
• Erosi
• Angin
• air,
• Es
• Manusia
• Perubahan suhu / cuaca
Tanah residual:
• Tanah hasil pelapukan yang masih berada di
tempat asalnya
• Tanah terangkut (transported soil) : tanah
yang sudah berpindah tempatnya
• Lempung: jenis tanah yang bersifat kohesif
dan plastis
• Pasir : tanah yang tidak kohesif dan tidak
plastis
Pengelompokan jenis tanah dalam praktek
berdasarkan campuran butir:
(1) Tanah berbutir kasar: tanah yang
sebagian besar butir-butir
tanahnya berupa pasir dan
kerikil.
(2) Tanah berbutir halus: tanah yang
sebagian besar butir-butir
tanahnya bertipe lempung dan
lanau.
(3) Tanah organic: tanah yang cukup
banyak mengandung bahan-
bahan organik.
Pengelompokan tanah berdasarkan
sifat lekatannya:
(1) Tanah Kohesif: tanah yang mempunyai sifat
lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan
= mengandung lempung cukup banyak).
(2). Tanah Non Kohesif : tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara
butir-butirnya. (hampir tidak mengandung
lempung misal pasir).
(3). Tanah Organik : tanah yang sifatnya sangat
dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat
tidak baik).
Berat Volume Tanah dan
Hubungan-hubungannya
• Segumpal tanah ➔ 2 atau 3 bagian
• Tanah kering (2 bagian) butir-butir tanah dan
pori-pori udara
• Tanah jenuh (2 bag): bagian padat/butiran &
air pori
• Tanah tidak jenuh (3 bag): bagian padat
(butiran), pori-pori udara & air pori
• Berat udara (Wa) = 0
• Hubungan-hubungan volume yang sering
digunakan dalam mekanika tanah : kadar air
(w), angka pori (e), porositas (n), & derajat
kejenuhan (S)
• Kadar air (w) = (Ww / Ws) . 100%
W = Ww +Ws +Wa (dgn Wa = 0), bila Vol udara
(Va )= 0, mk tanah menjadi jenuh
• Berat vol kering (γd) :
Tabel 1.1: Berat jenis tanah
Macam tanah Berat jenis (Gs)
Kerikil 2,65 - 2,68
Pasir 2,65 - 2,68
Lanau anorganik 2,62 - 2,68
Lempung organik 2,58 - 2,65
Lempung anorganik 2,68 - 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 - 1,80
Tabel 1.2: Derajat kejenuhan & Kondisi Tanah

Keadaan Tanah Derajat kejenuhan (S)


Tanah kering 0
Tanah agak lembab > 0 - 0,25
Tanah lembab 0,26 - 0,50
Tanah sangat lembab 0,51 - 0,75
Tanah basah 0,76 - 0,99
Tanah jenuh air 1
• Berat vol basah / lembab:
γb= Gs.γw . (1+w)
1 +e
➢ Berat vol jenuh air (S=100%)
γ sat = γw . (Gs + e)
1+e
➢Bila tanah terendam air, berat vol apung /
berat vol efektif dinyatakan sbg γ' dengan :
γ' = (Gs - 1) . γw = γ sat - γw
1+e
γw = 1t/m3 atau 9,81 kN/m3
➢Kerapatan relatif (Dr):

➢ γd (max) = Gs. γw atau e(min) = Gs. γw - 1


1+e(min) γd(max)
e(max) = Gs. γw - 1
γd(min)
• Kerapatan relatif (%);
Dr = γd(max) . γd - γd(min)
γd γd(max) - γd(min)
• Kepadatan relatif (Rc):
Rc = γd / γd(max) = Ro = 80 + 0,2 . Dr
1 - Dr . (1-Ro)
Contoh Soal:
1) Pada kondisi di lapangan, tanah mempunyai
volume 10 cm3 & berat basah 18 gram. Berat
tanah kering oven 16 gram.
Jika berat jenis tanah Gs=2,71.
Hitung:
kadar air (w), berat vol basah (γb), berat vol
kering (γd), angka pori (e), porositas (n), dan
derajat kejenuhan (S).
Catatan: berat vol air 1 gr/cm3

Anda mungkin juga menyukai