Anda di halaman 1dari 13

MODUL II

DESAIN DAN PENALAAN PID KONTROL

Chaeru Rachmadi Putra (F1B019036)


Asisten : Ida Ayu Nyoman Iswari Wikapti (F1B118021)
Tanggal Percobaan : 16 November 2021

ES3140 – Praktikum Dasar Sistem Kendali


LAB. SISTEM KENDALI - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Praktikum tentang desain penalaain PID control ini dilaksanakan pada
tanggal 16 November 2021 dengan tujuan agar praktikan dapat memahami
pengaruh perubahan parameter PID pada proses tunning PID control,
menggunakan berbagai metode empirik dalam proses penalaan PID serta
menggunakan bantuan software matlab dalam memodelkan dan penalaan PID
kontrol. Serta praktikan juga dapat melakukan proses tunning dengan
menggunakan metode Ziegler. PID C control densiri merupakan salah satu jenis
pengatur yang banyak dipakai dalam berbagai system. Salah satu alasannya
karena sistem ini mudah digabungkan dengan metode pengaturan yang lain
seperti Fuzzy dan Robust.

Kata Kunci : PID, Software Matlab, Metode Ziegler

I. PENDAHULUAN error sebagai input dan menghasilkan sinyal


Pada praktikum ini mempelajari kontrol yang menyebabkan controlled variable
langkah – langkah dalam merancang dan menjadi sama dengan set point. Dengan kata
melakukan penalaan pada suatu sistem PID lain, kontroler membandingkan harga yang
kontrol dengan menggunakan bantuan sebenarnya dari keluaran “plant” dengan harga
software/program komputer, selain itu pada yang diinginkan, menentukan deviasi, dan
percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap menghasilkan suatu sinyal kontrol yang akan
pengaruh perubahan paramaten PID pada proses memperkecil deviasi sampai nol atau sampai
tunning PID kontrol. harga yang kecil. Cara kontroler menghasilkan
Kontroler adalah komponen penting sinyal kontrol disebut aksi pengontrolan (control
dalam system dengan umpan balik yang action) (Ogata, 1996).
berfungsi untuk mengatur proses dinamik secara Kontroler adalah komponen penting
berkelanjutan yang mana bertujuan untuk dalam system dengan umpan balik yang
menjaga agar proses berjalan sedekat mungkin berfungsi untuk mengatur proses dinamik secara
dengan set point yang diinginkan. berkelanjutan yang mana bertujuan untuk
PID Controller merupakan salah satu menjaga agar proses berjalan sedekat mungkin
jenis pengatur yang banyak digunakan. Selain dengan set point yang diinginkan. Pada saat ini
itu sistem ini mudah digabungkan dengan maupun di masa yang akan datang, kontroler
metoda pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia
Robust. dalam mengendalikan suatu proses (Sembiring,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2014).
2.1 PENGERTIAN KONTROLER
Kontroler (alat pengendali/pengontrol)
merupakan “otak” dari sistem. Ia menerima

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Fungsi kontroler:
1. Membandingkan nilai masukan dan
keluaran sistem
2. Secara keseluruhan.
3. Menentukan penyimpangan.
4. Menghasilkan sinyal kontrol untuk
mengurangi penyimpangan
Tabel 2.1 Tabel Respon Kontroller PID
5. menjadi nilai nol/ nilai yang kecil.
Terhadap Konstanta
Kontroler P (Proporsional) adalah kontroler
Tujuan sistem kontrol secara khusus:
dengan penguatan murni Kp. Persamaan
1. Meminimumkan error steady state.
matematis dari kontroler proporsional ini adalah:
2. Meminimumkan settling time.
u(t) = Kp . e(t) (fungsi waktu)
3. Meminimumkan maximum overshoot.
U(s) = Kp .E(s) (fungsi frekuensi)
Kp: konstanta proporsional
1 ampere = 1 coulomb / detik = 1 coulomb /
Pengaruh penggunaan kontroler P ini pada
sekon = 1 C/s
sistem dapat berupa menambah atau mengurangi
Perlu kita ingat bahwa ada dua jenis muatan
kestabilan, memperbaiki respon transien
yaitu muatan positif dan negatif. Arah arus
khususnya rise time dan settling time,
positif ditetapkan sebagai arah aliran muatan
mengurangi (bukan menghilangkan) Error
positif netto, mengingat bahwa aliran arus di
steady state (untuk menghilangkan Ess
suatu titik mungkin melibatkan kedua macam
dibutuhkan Kp yang besar sehingga akan
muatan tersebut.
membuat sistem lebih tidak stabil. Kontroler
Proporsional memberi pengaruh langsung
2.2 KONTROLER P,PI,PID
(sebanding) pada error, jika semakin besar error
PID Controller merupakan salah satu jenis
maka semakin besar sinyal kendali yang
pengatur yang banyak digunakan. Selain itu
dihasilkan kontroler tersebut (Ferdiansyah,
sistem ini mudah digabungkan dengan metoda
2019).
pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan Robust.
Sehingga akan menjadi suatu sistem pengatur
yang semakin baik Tulisan ini dibatasi pada
sistem dengan Unity Feedback System, yang
gambarnya sebagai berikut (Arifin, 2019) : Gambar 2.2 diagram blok kontroler
proporsional

Kontroler PI (Proporsional–Integral)
merupakan kontroler yang aksi kontrolnya
mempunyai sifat proporsional dan integral
Gambar 2.1 Diagram Blok Unity Feedback terhadap sinyal kesalahan. Kontroler PI
Systems memberikan aksi kontrol proporsional dengan
error yang akan mengakibatkan efek pada
PID Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis pengurangan rise time dan menimbulkan
cara pengaturan yang saling dikombinasikan, kesalahan keadaan tunak (offset).Untuk
yaitu P (Proportional) Controller, D kontroler proporsional ditambah integral, sinyal
(Derivative) Controller, dan I (Integral) kesalahan e(t) merupakan masukan kontroler
Controller. Masing-masing memiliki parameter sedangkan keluaran kontroler aalah sinyal
tertentu yang harus diset untuk dapat beroperasi kontrol u(t). Hubungan antara masukan
dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. kontroler e(t) dan eluaran kontroler u(t) adalah:
1 𝑡
Setiap jenis, memiliki kelebihan dan kekurangan u(t) = Kp[e(t)+ 𝜏 ∫0 𝑒(𝑡)𝑑𝑡]
𝑖
masing-masing, hal ini dapat dilihat pada tabel 𝑈(𝑠) 1
= Kp [1+𝜏 ]
di bawah ini (Arifin, 2019) : 𝐸(𝑠) 𝑖𝑠
𝐾𝑝 (1+𝜏𝑖𝑠 )
= 𝜏𝑖𝑠
atau dalam tranformasi laplacenya:

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


1
U(s) = Kp[1 + 𝜏 ] E(s)
𝑖𝑠 𝑇
Dimana Kp adalah penguatan proporsional 𝐾𝑝 = 1,2 × ( )
𝐿
dan Ti adalah waktu integral (Ferdiansyah, 𝐾𝑝
2019). 𝐾𝑖 = 2 × ( )
𝑇𝑖
Dimana, 𝑇𝑖 = 2 × 𝐿
𝐾𝑑 = 𝐾𝑝 × 𝑇𝑑
Dimana, 𝑇𝑑 = 0,5 × 𝐿
Gambar 2.3 Diagram blok kontroler
proporsional integral Metode Tunning Ziegler Nichols 2
berguna untuk sistem yang mungkin
2.3 METODE TUNNING KONTROLER mempunyai step response berosilasi terus
Metode Tunning Ziegler Nichols 1 menerus dengan teratur. Metode ini dilakukan
dilakukan berdasarkan eksperimen dengan dengan memberikan kontroler P pada suatu
memberikan input step pada sistem dan sistem close loop dengan plant terpasang.
mengamati hasilnya. Sistem harus mempunyai Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan
step response (respon terhadap step) berbentuk untuk menentukan nilai dari konstanta kontrol
“kurva S” seperti pada Gambar 2.2. Dengan dari kontroler adalah sebagai berikut (Ogata,
memperhatikan “kurva S” tersebut, metode ini 1996):
memiliki syarat sebagai berikut (Ogata, 1996):
1. Sistem tidak memiliki integrator (1/s). Buatlah suatu sistem loop tertutup dengan
2. Sistem tidak memiliki pasangan pole kontroler P dan plant di dalamnya.
kompleks dominan (seperti: j dan –j, 2j
dan - 2j). Pasangan pole ini muncul dari
sistem yang berosilasi dan memiliki
persamaan karakteristik dengan orde
dua (seperti: s2+1, s2+4).

Gambar 2.5 Diagram Blok Sistem Loop


Tertutup

Tambahkan nilai Kp sampai sistem berosilasi


berkesinambungan.
Dapatkan responnya, tentukan nilai Kcr dan Pcr

Gambar 2.4 Kurva respon berbentuk S

Kurva berbentuk-s mempunyai dua


konstanta, waktu mati (dead time) L dan waktu
tunda T. Dari gambar 13 terlihat bahwa kurva
reaksi berubah naik, setelah selang waktu L.
Sedangkan waktu tunda menggambarkan Gambar 2.6 Respon Sistem Setelah Diberi KP
perubahan kurva setelah mencapai 66% dari
keadaan mantapnya. Pada kurva dibuat suatu Tentukan nilai Kp Ti, dan Td berdasar
garis yang bersinggungan dengan garis kurva. tabel berikut.
Garis singgung itu akan memotong dengan
sumbu absis dan garis maksimum. Perpotongan
garis singgung dengan sumbu absis merupakan
ukuran waktu mati, dan perpotongan dengan
garis maksimum merupakan waktu tunda yang
diukur dari titik waktu L (Guterus, 1994). Tabel 2.2 Tabel Tunning Ziegler Nichols 2.
Sedangkan untuk mencari nilai Kp, Ki dan
Kd dapat menggunakan rumus berikut:

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Sedangkan untuk mencari nilai Kcr, Mux Menggabungka
Pcr, Kp, Ki dan Kd dapat menggunakan n 2 atau lebih
rumus berikut: sinyal dalam
suatu scope
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 sehingga
𝐾𝑐𝑟 =
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 sinyal-sinyal
𝑃𝑐𝑟 = (𝑋2 − 𝑋1 ) × 𝐾𝑐𝑟 tersebut dapat
𝐾𝑝 = 0,6 × 𝐾𝑐𝑟 bersamaan
𝐾 muncul di
𝐾𝑖 = 2 × ( 𝑇𝑝 )
𝑖 scope.
Dimana, 𝑇𝑖 = 2 × 𝑃𝑐𝑟 Scope Melihat output
𝐾𝑑 = 𝐾𝑝 × 𝑇𝑑 dari sinyal
Dimana, 𝑇𝑑 = 0,125 × 𝑃𝑐𝑟 output yang
dihasilkan
suatu system.
2.4 DIAGRAM BLOK PADA SIMULINK
III. METODE PRAKTIKUM
Gambar Nama Fungsi
diagram diagram 3.1 Alat dan Bahan
blok Praktikum ini menggunakan alat dan
Sinyal Memberikan bahan sebagai berikut :
step sinyal masukan 1. Komputer
ke sistem 2. Software MATLAB R2015a
sebagai
3.2 Prosedur Percobaan
refrensinya.
Pada praktikum ini terdapat dua sub
Gain Memberikan
percobaan yaitu open loop dan close loop,
gain atau
Adapun Langkah-langkah dalam
penguatan
pengambilan serta pengamatan data hasil
sinyal kepada
sebagai berikut:
system.
Sum Untuk
A. OPEN LOOP
membandingka
1. Membuat fungsi transfer sesuai
n antara sinyal
dengan format yang diberikan
refrensi dengan (𝑎)(𝑏)
sinyal umpan 𝐺 (𝑠 ) =
balik sehingga (𝑠 + 𝑎)(𝑠 + 𝑏)
didapatkan a = tanggal lahir ; b = bulan lahir
%error sinyal 2. Membuat model diagram bloknya
keluaran yang pada simulink
selanjutnya
akan masuk ke
suatu sisem.
integrato Mengintegralka
r n sinyal error.
Gambar 2.7 Diagram Blok Open
derifativ Memberikan Loop
e efek 3. Menekan run untuk memulai simulasi
differensial agar didapatkan performasi
pada sinyal. sistemnya. Hitung faktor redaman (ζ)
Transfer Model system, jika ζ ≤ 1 maka harus fungsi
function matematis dari alih G(s) harus diganti dengan
suatu sistem menggunakan tanggal lahir saudara,
fisis. ayah, ibu atau kerabat yang lain.

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


4. Melakukan pengamatan dan 8. Melihat dan mengamati hasilnya.
perhitungan untuk mendapatkan Klik show parameter untuk melihat
parameter nilai Kp, Ti dan Td dengan parameter-parameternya dan catat
cara mengetik baris kode di bawa ini hasilnya .
pada comman line matlab dengan 9. Membandingkan ketiga rangkaian
mengacu ke metode Ziegler Nichole 1 tadi dengan menghubungkan
plot(t,y) ketiganya sesuai dengan gambar di
title('Respon rangkaian dgn bawah ini:
masukan step')
ylabel('Respon (y)')
xlabel('Waktu (Detik)')
grid on

*Membuat garis singung dan line untuk


memudahkan dalam menemukan
parameternya serta lakukan manipulasi
grafik plot pada matlab dengan
menggunakan fungsi xlim([nilaiAwal
nilaiAkhir]) kemudian ubah-ubah nilainya
hingga grafik plotnya menyerupai huruf S.
5. Menambahkan rangkaian kontroler PID
pada simulink sesuai dengan hasil hasil
Gambar 2.10 Diagram Blok Keseluruhan
perhitungan tadi.
B. CLOSE LOOP
1. Membuat fungsi transfer sesuai
dengan format yang diberikan
(𝑏)
𝐺 (𝑠 ) = 2
(𝑠 + 𝑎)
a = tanggal lahir ; b = bulan lahir
Gambar 2.8 Diagram Blok Rangkaian 2. Membuat model diagram bloknya
kontroler PID pada simulink
6. Melihat dan mengamati respon yang
dihasilkan kemudian catat nilai-nilai Tr,
Ts, %OS ke dalam tabel 1.2 di data hasil.
Untuk melihat nilai-nilai tersebut pada
matlab, gunakan perintah :
stepinfo(nama_variabel_outpu
t)
7. Selanjutnya menggunakan metode
autotunning dengan menggunakan diagram Gambar 2.11 Diagram Blok Close
blok PID yang sudah ada di library Loop
simulinknya. Susun rangkaian sesuai
gambar di bawah ini. Klik diagram PID 3. Menekan run untuk memulai simulasi agar
tersebut, lalu klik tombol tune. Selanjutnya didapatkan performasi sistemnya
klik apply lalu ok.
4. Melakukan pengamatan dan perhitungan
untuk mendapatkan parameter nilai Kp, Ti
dan Td dengan cara mengetik baris kode di
bawah ini pada comman line matlab dengan
mengacu ke metode Ziegler Nichole 2.

Gambar 2.9 Diagram Blok Autotuning

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


plot(t,y)
title('Respon rangkaian dgn
masukan step')
ylabel('Respon (y)')
xlabel('Waktu (Detik)')
grid on

5. Menambahkan rangkaian kontroler PID


pada simulink sesuai dengan hasil hasil
perhitungan tadi.

Gambar 2.14 Diagram Blok Keseluruhan


Close Loop
Gambar 2.12 Diagram Blok Kontroler PID

6. Melihat dan mengamati respon yang


dihasilkan kemudian catat nilai– nilai Tr,
IV. Hasil Dan Pembahasan
Ts, %OS ke dalam tabel 2.2 di data hasil.
Untuk melihat nilai-nilai tersebut pada 1) Open Loop
matlab, gunakan perintah:
a. Simulasi menggunakan software
stepinfo(nama_variabel_
Pada percobaan dengan rangkaian open
output);
loop ini dilakukan simulasi sebanyak 5 kali
7. Selanjutnya menggnakan metode (dengan data yang berbeda) dan dilakukan
autotunning dengan menggunakan diagram pengamatan pada perubahan respon sistem
blok PID yang sudah ada di library masing-masing data.
simulinknya. Susun rangkaian sesuai
gambar di bawah ini. Klik diagram PID - Fungsi transfer data 1
tersebut, lalu klik tombol tune. Diketahui:
a = 9, b = 7
(𝑎)(𝑏)
𝐺 (𝑠 ) =
(𝑠 + 𝑎)(𝑠 + 𝑏)
(9)(7)
=
(𝑠 + 9)(𝑠 + 7)
Gambar 2.13 Diagram Blok Autotunning
Kontroler PID - Hasil running scope
8. Melihat dan mengamati hasilnya. Menekan
show parameter untuk melihat parameter- Tr=214,0 Ts=874,1 %OS=0%
parameternya. Catat hasilnya ke dalam
tabel 2 pada data hasil.
9. Membandingkan ketiga rangkaian tadi
dengan menghubungkan ketiganya sesuai
dengan gambar di bawah ini.

Gambar 2.14. Respon sistem tanpa


menggunakan PID kontrol

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Tr=993,3 Ts=4007,3 %OS=0,8056% 45
3 𝐺 (𝑠 ) =
(s + 15)(s + 3)
42
4 𝐺 (𝑠 ) =
(s + 14)(s + 3)
207
5 𝐺 (𝑠 ) =
(s + 23)(s + 9)
Dari tabel 2.3 dapat dilihat bahwa fungsi
transfer yang digunakan untuk setiap simulasi
yang dilakukan, dimana fungsi transfer ini
disesuaikan dengan data masing-masing
Gambar 2.15. Respon sistem praktikan.
menggunakan PID kontrol
Tabel 2.4 Data Hasil Percobaan Spesifikasi
Performasi Open Loop (Tanpa kontroler PID)
Tr=0,186 Ts=0,591 %OS=6,49%

Tanpa kontroler PID


No
Tr Ts %OS
1
214,0015 0%
874.1377
2
0%
134.585 734.908
3
378.7806 1190.2 0%
Gambar 2.15. Respon sistem 4
menggunakan Autotunning 0%
380.5443 1193.2
5
Dari simulasi yang telah dilakukan dengan 0%
136.3661 745.8924
fungsi transfer:
Dari tabel 2.4 dapat dilihat bahwa nilai Tr,
63 Ts dan %OS dari sistem tanpa kontroler PID,
𝐺(𝑠) = diperoleh nilai Tr dan Ts yang fluktuatif dan
(𝑠 + 9)(𝑠 + 7) %OS konstan yaitu 0% untuk seluruh sistem
dikarenakan nilai faktor redaman lebih dari satu
Diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS untuk sistem (ς > 1).
tanpa PID kontrol secara berurut yaitu 214,0015,
874,1377 dan 0%, Kemudian sistem dengan PID Tabel 2.5 Data Hasil Percobaan Spesifikasi
kontrol diproleh nilai secara berurut yaitu Performasi Open Loop (Dengan kontroler
993,2692, 4007,3 dan 0.8056%, Dan sistem PID)
dengan autotunning diproleh nilai secara berurut
Dengan kontroler PID
yaitu 0,186, 0.591 dan 6.49%. Adapun nilai Tr, No
Ts dan %OS untuk data selanjutnya dapat dilihat Tr Ts %OS
pada tabel berikut: 1
993.2692 4007.3 0.8056 %
Tabel 2.3 Data Hasil Percobaan Spesifikasi 2
Performasi Open Loop (Fungsi Transfer ) 2177.6 4294.8 0.8562 %
3
No Fungsi Transfer 1945.9 4191.5 0.8627 %
63 4
1 𝐺 (𝑠 ) =
(s + 9)(s + 7) 1364.8 4110.6 0.8274 %
156 5
2 𝐺 (𝑠 ) =
(s + 13)(s + 12) 2147.6 4207.5 0.8706 %

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Dari tabel 2.5 dapat dilihat bahwa nilai Tr, √45ç = 9
Ts dan %OS dari sistem tanpa kontroler PID
dimana nilai parameter PID ditentukan secara 9
manual menggunakan rumus Ziegler Nichols 1, ç =
√45
diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS yang fluktuatif
untuk seluruh sistem. Hal ini menandakan = 1,34
bahwa penambahan parameter PID pada sistem
sangat mempengaruhi nilai Tr, Ts dan %OS
yang dihasilkan.
Ditanya: ωn, tr, ts dan %OS
Tabel 2.6 Data Hasil Percobaan Spesifikasi
Performasi Open Loop (Autotunning)
𝜔𝑛 = √𝜔𝑛2
Autotunning
No
Tr Ts %OS
= √45
1
0,186 0.591 6,49 % = 6,7
2
0.118 0.373 6.4 %
𝜔𝑑 = 𝜔𝑛. √1 − ç2
3
0.28 1.04 7.13 %
= 6.7 √1 − 1,342
4
0.289 1.06 6.85 % = 5,9
5
0.11 0.373 6.7 % 𝜋−0
Tr =
𝜔𝑑
Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa nilai
Tr, Ts dan %OS dari sistem Autotunning dimana 3.14 − 0
nilai parameter PID ditentukan secara otomatis =
5.9
oleh software, diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS
yang fluktuatif untuk seluruh sistem, akan tetapi 3.14
respon sistemnya lebih cepat dan stabil bila =
5.9
dibandingkan dengan sistem kontrol PID yang
nilai parameter PID-nya dihitung secara manual. = 0,53
Hal ini dikarenakan adanya human error pada
saat perhitungan. 4
Ts =
ç𝜔𝑛
b. Perhitungan secara manual
4
Diketahui pada data 1: =
1,34 × 6,7
a = 15 dan b = 3
= 0.43
(𝑎)(𝑏)
G(s) = (𝑠+𝑎)(𝑠+𝑏)
𝜋
(15)(3) −(ç )×100%
G(s) = (𝑠+15)(𝑠+3) %𝑂𝑆 = 𝑒 √1−ç

45 3,14
G(s) = 𝑠 2+18𝑠+45 −( 1,34 )
%𝑂𝑆 = 𝑒 √1− 1,34 × 100%
𝐶(𝑠) 𝜔𝑛 2
= 𝑠 2+2𝜍𝜔𝑛𝑠+𝜔𝑛2
𝑅(𝑠) = 0,59%
Maka 2ç𝜔𝑛 = 18

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


overshoot tetapi pada autotunning sendiri
Diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS untuk terdapat overshoot. Hal ini disebabkan oleh
sistem tanpa PID kontrol secara berurut proses dari autotuning itu dalam perbaikan
yaitu 0,43, 0.53 dan 0.59%. Adapun hasil sistem respon tersebut sehingga untuk mencapai
perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada kestabilan membutuhkan waktu yang cukup
tabel berikut: singkat. Dapat juga dilihat perbedaan dari ketiga
respon tersebut baik tanpa menggunakan
Tabel 2.7 Data Hasil Perhitungan nilai ς, ωn, kontroler, menggunkan kontroler PID maupun
Tr, Ts dan %OS dengan menggunakan metode dengan menggunakan autotuning, dimana
ZN 1 pada percobaan open loop. respon yang paling cepat untuk mencapai
keadaan steady state adalah saat percobaan
Perhitungan dengan autotuning dimana hal ini di sebabkan
NO
𝜍 𝜔𝑛 Tr Ts %OS karena dilakukannya proses tunning pada
1,007 7,93 0,31 0,502 0,32% respon, sedangkan untuk percobaan dengan
1 menggunakan kontroler PID sedikit lebih lama
2 1,0008 12,5 0,32 0,317 0,38% karena nilai Kp, Ti, dan Td di tentukan secara
manual dengan metode ZN 1, dan untuk respon
3 1,34 6,7 0,43 0,53 0,59% tanpa menggunakan kontroler sangat lama
karena untuk mencapai keadaan stady state
4 1,31 6,5 0,4 0,047 0,53%
respon tidak di kontrol.
5 1,112 14,4 0,38 0,25 0,5%
2) Close Loop
Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa nilai, a. Simulasi menggunakan software
ς, ωn, Tr, Ts dan %OS yang ditentukan secara Pada percobaan dengan rangkaian close
manual menggunakan metode Ziegler Nichols 1, loop ini dilakukan simulasi sebanyak 6 kali
diperoleh nilai ς dan ωn, yang fluktuatif untuk (dengan data yang berbeda) dan dilakukan
seluruh sistem, hal ini sangat bergantung pada pengamatan pada perubahan respon sistem
nilai parameter a dan b yang digunakan, begitu masing-masing data.
pula dengan nilai Tr,Ts dan % OS yang juga
fluktuatif
- Fungsi transfer data 1
c. Analisa Perbandingan Diketahui:
a = 9, b = 7
(𝑎)(𝑏)
𝐺 (𝑠 ) =
(𝑠 + 𝑎)(𝑠 + 𝑏)
(9)(7)
=
(𝑠 + 9)(𝑠 + 7)

- Hasil running scope


Tr=7,72 Ts=382,9 %OS=530%

Gambar 2.13 kombinasi antara sistem tanpa


kontroler (ungu), sistem dengan kontroler PID
(merah) dan sistem dengan autotuning (biru tua)
Gambar 2.14. Respon sistem tanpa
Dari gambar percobaan 2.13 dapat dianalisa
menggunakan PID kontrol
bahwa respon dari sistem pada ketiga percobaan
tersebut dikategorikan dalam respon sistem
dengan redaman lebih (Overdamped) dimana
respon transiennya tidak berosilasi dan tanpa

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Tr=491,5 Ts=709,6 %OS=788,4%

Dari tabel 2.8 dapat dilihat bahwa fungsi


transfer yang digunakan untuk setiap simulasi
yang dilakukan, dimana fungsi transfer ini
disesuaikan dengan data masing-masing
praktikan.
Gambar 2.15. Respon sistem
menggunakan PID kontrol Tabel 2.9 Data Hasil Percobaan Spesifikasi
Performasi Close Loop (Tanpa kontroler PID)
Tr=3,887 Ts=422,8 %OS=14,074%

Tanpa kontroler PID


No
Tr Ts %OS
1 4.72 382.99 530 %
2 7.66 913.79 62.07 %
3
Gambar 2.15. Respon sistem 23.94 2.10 9.35 %
menggunakan Autotunning
4 1.78 717.26 171.12 %
Dari simulasi yang telah dilakukan 5 25.80 4.87 115.18 %
dengan fungsi transfer:
9 6
𝐺(𝑠) =
(𝑠 + 9)(𝑠 + 7)
Dari tabel 2.9 dapat dilihat bahwa nilai Tr,
Diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS untuk Ts dan %OS dari sistem tanpa kontroler PID,
sistem tanpa PID kontrol secara berurut diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS yang fluktuatif
yaitu 1.1964, 2.2665 dan 0%, Kemudian untuk seluruh sistem dikarenakan nilai faktor
sistem dengan PID kontrol diproleh nilai redaman lebih dari satu (ς = 0).
secara berurut yaitu 233.92, 4,879 dan
46.67%, Dan sistem dengan autotunning Tabel 2.10 Data Hasil Percobaan Spesifikasi
diproleh nilai secara berurut yaitu 141.78, Performasi Close Loop (Dengan kontroler
0.875 dan 8.33%. Adapun nilai Tr, Ts dan PID)
%OS untuk data selanjutnya dapat dilihat
Dengan kontroler PID
pada tabel berikut: No
Tr Ts %OS
Tabel 2.8 Data Hasil Percobaan Spesifikasi 1 491.56 709.65 788.4 %
Performasi close Loop (Fungsi Transfer ) 2 366.16 209.45 162.86 %
No Fungsi Transfer 3
271.62 386.82 17.43 %
9
1 𝐺 (𝑠 ) = 4
(s + 3)(s + 1) 526.90 789.97 90.3 %
7
2 𝐺 (𝑠 ) = 5 491.56 709.65 788.4 %
(s + 13)(s + 12)
3
3 𝐺 (𝑠 ) = Dari tabel 2.10 dapat dilihat bahwa nilai
(s + 15)(s + 3)
3 Tr, Ts dan %OS dari sistem tanpa kontroler PID
4 𝐺 (𝑠 ) = dimana nilai parameter PID ditentukan secara
(s + 14)(s + 3)
12 manual menggunakan rumus Ziegler Nichols 1,
5 𝐺 (𝑠 ) = diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS yang fluktuatif
(s + 23)(s + 9) untuk seluruh sistem. Hal ini menandakan bahwa

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


penambahan parameter PID pada sistem sangat 𝜋−0
=
ω𝑛 √1−(ς2 )
mempengaruhi nilai Tr, Ts dan %OS yang
dihasilkan. 𝜋
=
1,73√1−(02 )

Tabel 2.11 Data Hasil Percobaan Spesifikasi = 1,81


Performasi Close Loop (Autotunning) 4
Ts = ς 𝑥 ω
𝑛
Autotunning
No 4
Tr Ts %OS = 0 𝑥 1,73
1 3.887 422.8 14.074 % =∞
2 366.16 209.45 162.86 % ς𝑥π
−( )
√1−ς
3 %OS = e 𝑥 100%
10.85 1.71 11.65 % 0𝑥π
−( )
=e √1−0 𝑥 100%
4 4.47 386.8 11.64 %
5 17.39 119.67 14.85 % = 100 %

Diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS untuk


Dari tabel 2.11 dapat dilihat bahwa nilai sistem tanpa PID kontrol secara berurut
Tr, Ts dan %OS dari sistem Autotunning dimana yaitu 1.81, ∞ dan 100%. Adapun hasil
nilai parameter PID ditentukan secara otomatis perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada
oleh software, diperoleh nilai Tr, Ts dan %OS tabel berikut:
yang fluktuatif untuk seluruh sistem, akan tetapi
respon sistemnya lebih cepat dan stabil bila Tabel 2.12 Data Hasil Perhitungan nilai ς,
dibandingkan dengan sistem kontrol PID yang ωn, Tr, Ts dan %OS dengan menggunakan
nilai parameter PID-nya dihitung secara manual. metode ZN 1 pada percobaan open loop.
Hal ini dikarenakan adanya human error pada
saat perhitungan. Perhitungan
NO
𝜍 𝜔𝑛 Tr Ts %OS
b. Perhitungan secara manual 0 1,73 1,81 ∞ 100 %
1
Diketahui pada data 1: 2 0 6,16 0,51 ∞ 100 %
a = 3, b = 1 dan ς = 0 0 4,90 ∞ 100 %
3 0,64
(𝑎)(𝑏)
G(s) = (𝑠+𝑎)(𝑠+𝑏) 0 6,00 ∞ 100 %
4 0,52
(3)(1)
G(s) = (𝑠+3)(𝑠+1) 5 0 18,00 0,17 ∞ 100 %

3
G(s) = 𝑠 2+4𝑠+3
Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa nilai,
𝐶(𝑠) 𝜔𝑛 2 ς, ωn, Tr, Ts dan %OS yang ditentukan secara
= 𝑠 2+2𝜍𝜔𝑛𝑠+𝜔𝑛2 manual menggunakan metode Ziegler Nichols 2,
𝑅(𝑠)
nilai ς yang digunakan sama dengan nol (ς = 0),
Ditanya: Tr, Ts dan %OS?
nilai ωn dan Tr yang fluktuatif untuk seluruh
ωn = √𝜔 2 sistem, hal ini sangat bergantung pada nilai
parameter a dan b yang digunakan, begitu pula
= √3 dengan nilai Ts yang flukktuatif. Nilai Ts yang
= 1,73 diperoleh yaitu tak hingga (∞). Sedangkan nilai
%OS yang diperoleh yaitu 100% untuk seluruh
𝜋−0
Tr = sistem.
ω𝑑

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


c. Analisa Perbandingan a. Pada metode ZN 1 Open Loop, semakin
besar nilai a dan b yang dimasukkan
pada persamaan fungsi transfer, maka
nilai tr, ts, dan %OS akan semakin
minimal pada kondisi tanpa kontroler,
dengan kontroler, dan autotuning.
Namun tidak seminimal metode ZN 2
Close Loop. Dimana nilai tr dan ts
pada Metode ZN 1 Open Loop masih
lebih besar dengan nilai tiga digit
angka di depan koma dibandingkan
Metode ZN 2 Close Loop yang
memiliki nilai satu digit angka di
depan koma.
Gambar 2.14 kombinasi antara sistem tanpa
kontroler (ungu), sistem dengan kontroler PID b. Pada metode ZN 2 Close Loop,
(merah) dan sistem dengan autotuning (biru tua) semakin besar nilai a dan b yang
pada close loop dimasukkan pada persamaan fungsi
transfer, maka nilai tr, ts, dan %OS
Dari gambar percobaan 2.14 dapat akan semakin minimal dengan nilai
dianalisa bahwa respon dari sistem pada ketiga yang memiliki satu digit angka di
percobaan tersebut dikategorikan dalam respon depan koma pada kondisi tanpa
sistem tanpa redaman (undamped) dimana kontroler, dengan kontroler, dan
respon transiennya berosilasi secara terus autotuning. Disimpulkan bahwa
menerus dan tidak mengalami keadaan stabil Metode ZN 2 Close Loop lebih efisien
(steady state). Sistem tanpa radaman adalah dalam proses penalaan kontroler PID.
sistem dengan faktor redaman sama dengan 0 (ς 3. Pemodelan PID dengan kontrol dan
= 0). Dapat dilihat bahwa perbedaan dari ketiga tanpa kontrol pada rangkaian open
respon tersebut adalah pada autotunning respon loop dan close loop dilakukan tunning
hanya mengalami sedikit osilasi dimana hal ini menggunakan software MATLAB
disebabkan karena respon dioperasikan secara dengan memanggil step info untuk
otomatis, sedangkan untuk percobaan dengan melihat nilai perbandingan dari Tr, Ts
menggunakan kontroler PID sedikit lebih lama dan %OS dengan tanpa kontroler,
karena nilai Kp, Ti, dan Td di tentukan secara kontroler PID dan autotuning.
manual dengan metode ZN 2, dan untuk respon
tanpa menggunakan kontroler sangat lama
karena untuk mencapai keadaan stady state DAFTAR PUSTAKA
respon tidak di kontrol. Anonim, 2021. “Modul Pratikum Dasar Sistem
Kendali”. Laboratorium Sistem Kendali.
Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik.
KESIMPULAN Universitas Mataram.
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat Benjamin C. KUO, Farid Golnaraghi. 2010.
disimpulkan bahwa: Automatic Control System. Jonh Willey
1. Pada percobaan menggunakan rangkaian and Sons, Inc.
open loop, close loop dan pengaruh
perubahan parameter PID akan Faizal Arya S. 2016. Dasar Sistem Kendali.
mempengaruhi hasil respon keluarannya Lembaga Sains, Teknologi dan Seni
serta meningkatkan performansi kontroler (Institute of Sciences, Technologies and
lebih cepat dibandingkan tanpa Arts – IESTA). Gowa, Sulawesi Selatan.
menggunakan kontroler PID. Indonesia.
2. Pada percobaan ini digunakan dua metode
Mustaqim, Ilmawan. 2019. “Diktat Sistem
dalam proses penalaan PID yaitu sebagai Kendali UNY”. Yogyakarta :
berikut:
Universitas Negeri Yogyakarta.

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021


Ogata, Katsuhiko. 1996. “Teknik Kontrol
Automatik (Sistem Pengaturan) Jilid I”.
Jakarta: Erlangga.

MODUL 2 | Praktikum Dasar Sistem Kendali 2021

Anda mungkin juga menyukai