Persoalan mendasar dalam analisa sistem adalah penentuan respon terhadap input tertentu. Pada bab
ini akan dibahas beberapa metode untuk mencari respon sistem LTI dalam kawasan waktu.
Suatu sistem linier, memiliki sifat superposisi. Jika input x(t) dapat dinyatakan sebagai :
n
x ( t ) a 1 1 ( t ) a 2 2 ( t ) .... a n n ( t ) a 1 i ( t )
i 1
dan jika respon terhadap i(t) adalah yi(t), maka respon sistem dengan input x(t) adalah :
n
y( t ) a i yi ( t )
i 1
Sinyal i(t) dapat menyatakan “sinyal dasar”, yaitu sinyal-sinyal yang memiliki sifat berikut ini :
Semua sinyal yang memiliki representasi analitik
Harus dapat digunakan untuk menyatakan sembarang input sebagai penjumlahan berbobot dari
sinyal-sinyal dasar tersebut.
Respon sistem terhadap semua sinyal dasar tersebut harus dapat direpresentasikan dengan
menggunakan bentuk analitik yang sama.
Page 1 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Suatu sinyal sembarang x(t) dapat dinyatakan sebagai penjumlahan kontinyu dari impuls berbobot .
x(t) x ()( t )d
Tinjau suatu sistem LTI waktu kontinyu dengan input x(t), dengan menggunakan sifat superposisi :
y( t ) x ()h ( t , )d
dimana h(t,) adalah respon sistem untuk input impuls tergeser (t-). Persamaan di atas dapat ditulis :
(IK) y( t ) x ()h ( t )d
Fungsi h(t) disebut respon impuls dari sistem LTI dan menyatakan output sistem pada waktu t, akibat
input impuls satuan yang terjadi pada t=0, jika kondisi mulanya nol.
Relasi yang diberikan oleh Persamaan (IK) disebut Integral Konvolusi dari sinyal x(t) dan h(t) dan
merelasikan input dan output sistem dengan menggunakan respon impuls sistem. Operasi konvolusi
dinyatakan secara simbolik sebagai :
y(t)=x(t)*h(t)
Page 2 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Syarat cukup agar konvolusi dari dua sinyal x(t) dan h(t) ada adalah :
(i) Baik x(t) maupun h(t) harus “absolutely integrable” pada interval (-,0)
(ii) Baik x(t) maupun h(t) harus “absolutely integrable” pada interval (0,).
(iii) x(t) atau h(t), atau keduanya harus “absolutely integrable” pada interval (-,)
b
Sinyal x(t) disebut “absolutely Integrable” pada interval [a,b] jika : a
x (t ) dt
Komutatif
x(t)*h(t)=h(t)*x(t)
Assosiatif
x ( t ) * h1 ( t ) *h2 ( t ) = [ x ( t )* h1 ( t ) ] * h2 ( t ) = x ( t ) * [ h1 ( t ) * h2 ( t ) ]
Distributif
x ( t ) * [ h1 (t) + h2 (t)] = [ x(t)*h1(t)] + [ x(t) * h2 (t) ]
Page 3 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Untuk sebarang nilai tetap t dalam interval [ti-1,ti], plot x(),h(t-) dan perkalian
g(t,)=x()h(t-) sebagai fungsi
Integralkan g(t,) sebagai fungsi dari . Perhatikan bahwa integran g(t,) bergantung kepada t
dan . Integral tersebut dapat dipandang sebagai luasan di bawah kurva fungsi yang
diintegralkan.
h(t)
x (t)
A 1
t
0 T t
Page 4 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
h(t - ) x()
A x()h(t - )
x(t) * h(t) 0
t-T t 0
t t x()h(t - )
A
x(t) * h(t) 0 A exp[ ]
T
d
A
{1 t exp[ t ]} 0tT
T
t-T 0 t 0 t
Page 5 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
A
= [ 1 T exp[ T ]] exp[ ( t )], tT
T
t-T t t-T t
x()h(t - )
A
[ 1 T exp[ T ]]
T
T t
Page 6 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Contoh 2 : Hitung konvolusi x(t)*h(t) untuk x(t) dan h(t) yang ditunjukkan pada gambar berikut.
x(t) h(t)
1 1
1 2 -1 1 t
Interpretasi Grafisnya sebagai berikut :
1 2 t-1 t t+1 t 1 2 t
Page 7 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Untuk suatu sistem LTI tanpa memori, hubungan input/ output dapat ditulis sebagai berikut :
y(t) = k x (t)
sehingga : h(t) = k (t)
Sistem waktu kontinyu kausal tidak bergantung pada input x(), untuk > t. Jika sistemnya LTI
kausal, maka
h(t) = 0 untuk t<0
Sehingga outputnya menjadi :
t
y( t ) x ()h ( t )d
0 h ( ) x ( t ) d
Page 8 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Jika h1(t) menyatakan respon impuls dari sistem inversi, maka berlaku :
y (t) = h1(t) * h (t) * x(t) = x (t)
atau h1(t)*h(t) = h (t) * h1 (t) = (t)
Misalkan input x(t) bounded, yaitu |x(t)| < B untuk semua t, maka output sistem diberikan oleh :
y( t ) h () x ( t )d
atau y( t ) h () x ( t )d
h () x ( t ) d
B h ( ) d
Jadi sistem LTI stabil BIBO jika h () d
Page 9 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Tinjau sistem linier yang dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial (PD) input-output sbb:
N 2 2
d y ( t ) N 1 d y ( t ) M d x(t)
(PDL I) ai bi
N i 0 2 i 0 2
dt dt dt
dimana koefisien a1, i = 1,2,…,N-1 ; bj , j = 1,2,….M adalah konstanta riil dan N>M
(PDL II) ( D a i D ) y( t ) ( b i D i ) x ( t )
N i
i0 i0
Untuk menyelesaikan persamaan di atas diperlukan kondisi awal y(t 0),y’(t0),.....y(N-1)(t0), dimana t0
adalah waktu dimana input x(t) mulai dikenakan pada sistem.
Bilangan bulat N merupakan derajat atau dimensi sistem. Perlu diperhatikan bahwa jika turunan ke-i
dari x(t) mengandung impuls atau turunan impuls, maka untuk menyelesaikan Persamaan (PDL I)
untuk t > t0 harus diketahui kondisi mula pada t = t0-.
Page 10 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Contoh :
Sistem LTI dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial
dy ( t )
ay ( t ) bx ( t ) , y(t0) = y0
dt
t
Solusi khusus untuk input bx(t) : yp (t) t 0
exp[ a ( t )]bx ( )d , t t0
t
y( t ) C exp( at ) t 0 exp[ a ( t )]bx ()d
Untuk t=t0, y(t0) = y0 = C exp [-at0], karena itu untuk t t0,
Page 11 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Setiap sistem LTI waktu kontinyu dimensi berhingga yang dinyatakan oleh Persamaan (PDL) dapat
direalisasikan atau disimulasikan dengan menggunakan penjumlah, pengurang, pengali skalar dan
integrator. Komponen-komponen ini dapat diimplementasikan menggunakan resistor, kapasitor dan
OP-Amp.
Integrator
Hubungan input-output dari integrator : x(t) y(t)
t dy ( t )
y( t ) y( t 0 ) x ( )d, , t t0 atau
x(t)
t0 dt
Ada beberapa cara untuk membuat simulasi sistem yang dinyatakan oleh Persamaan (PDL II).
Berikut ini akan dibahas dua macam cara realisasi.
Bentuk Kanonik I
Asumsikan M=N dan Persamaan (PDL II) dapat ditulis sebagai :
b0 b1 bn-1 bn
-1
+ + + + y(t)
Page 13 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
N N 1
D a j D j v( t ) x ( t )
j 0
N
y( t ) b i D i v( t )
i 0
Dari persamaan di atas diperoleh diagram simulasi bentuk kanonik II sebagai berikut :
bn
bn-1 +
b1 +
x(t) + b0 + y(t)
+ -an-1
-a1
-a0
+
Page 14 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Respon impuls h(t) didefinikan sebagai respon y(t) jika x(t) = (t) dan y(t) = 0 untuk - < t < 0.
Contoh :
Solusi homogen dari persamaan di atas diberikan oleh : h(t) = C exp (-2t) u(t) (ii)
Solusi khusus dari persamaan di atas hp(t) = 0, Untuk memperoleh C, Substitusikan Pers (ii) ke (i) :
d
2 [C exp( 2 t ) u ( t )] 4C exp( 2 t ) u ( t ) 3( t )
dt
2 C exp (-2t) (t) = 3(t)
Dengan menggunakan sifat fungsi , diperoleh : 2Cexp(0) (t) = 3 (t) atau C= 1.5,
sehingga :
Page 15 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Keadaan (state) dari suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah minimal informasi yang cukup untuk
menentukan output dari sistem untuk semua t t0, jika input untuk t t0 diketahui. Variabel yang
mengandung informasi ini disebut Variabel Keadaan. Jika keadaan sistem saat t 0 dan input dari t0
sampai t1 diketahui maka kita dapat memperoleh baik output maupun keadaan saat t1.
Secara umum, deskripsi variabel keadaan dari suatu sistem LTI single input-single output (SISO)
berdimensi N dapat ditulis sbb :
v ' ( t ) Av ( t ) bx ( t ) (Persamaan Keadaan)
y( t ) Cv ( t ) dx ( t ) (Persamaan Output)
dimana A adalah matriks dimensi N x N, b adalah vektor kolom N x 1, C adalah vektor baris 1 x N.
Page 16 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Contoh :
R = 1 L = 1H dv1 ( t )
C v2
dt
v2 + dv 2 ( t )
C = 0.5 F L x ( t ) Rv 2 ( t ) v1 ( t )
x(t) v2
dt
_ y
y(t) = v1(t)
0 1/ 2 0
Dalam bentuk matriks, dapat ditulis : v ' ( t ) v ( t ) 1 x ( t )
1/ L R / L
L
y(t) = (1 0 ) v(t)
0 2 0
atau v ' ( t ) v ( t ) x ( t )
1 1 1
y(t) = ( 1 0 )v(t)
Page 17 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
t
= ( t t 0 ) v 0 t ( t ) bx ( )d ( )
0
t2 3 t
3
k t
k
C ( t ) b d ( t ) , t t 0
Sehingga : h ( t )
0 , t yang lain
Page 18 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Metode lain untuk mendapatkan matriks transisi kedaan adalah menggunakan teorema Cayley-
Humilton, yang menyatakan bahwa setiap matriks A N x N memenuhi persamaan karakteristiknya,
yaitu :
det ( A - I ) = 0
Dengan teorema Cayley-Hamilton, kita dapat menyatakan setiap perpangkatan matrik A dalam
bentuk kombinasi linier dari Am , m=0,1,…, N-1.
Matriks eksponensial exp (At) dapat dinyatakan dalam bentuk kombinasi linier dari (At) i,
Jika A memiliki nilai eigen i(t) yang berbeda, i dapat diperoleh dengan menyelesaikan komponen
persamaan
N 1
exp( j t ) i ( t ) j , j 1,2,...., N
2
i0
Page 19 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
1 0 0
Contoh : A 0 4 4 , Dapatkan matrik transisi keadaan (t) dari matrik A !
0 1 0
exp (-t) = 0(t) - 1(t) + 2(t) (i)
0(t) = 4exp(-t) – 3 exp(-2t) – 2t exp(-2t)
exp (-2t) = 0(t) -2 1(t) +4 2(t) (ii)
1(t) = 4exp(-t) – 4 exp(-2t) – 3t exp(-2t)
exp (-2t) = 0(t) - 21(t) + 42(t)
2(t) = exp(-t) – exp(-2t) – t exp(-2t)
t exp (-2t) = 1(t) - 42(t) (iii)
sehingga
exp( t ) 0 0
( t ) 0 exp( 2 t ) 2 t exp( 2 t ) 4 t exp( 2 t )
0 t exp( 2 t ) 4 exp( t ) 4 exp( 2 t ) 4 t exp( 2 t )
Page 20 of 21
SISTEM LINIER, Sistem LTI Waktu Kontinyu
Dari pembahasan sebelumnya tampak bahwa nilai eigen dari matrik A menentukan perilaku sistem,
dimana exp (At) memiliki komponen vektor keadaan : exp (1t),exp (2t),......,exp (Nt), yang mana
I untuk i = 1,2,....,N adalah nilai eigen dari matriks A.
Agar suku exp (it) “bounded “, maka bagian riil dari xi, i=1,2,…,N haruslah negatif. Sistem yang
memiliki nilai eigen bagian riil semuanya negatif disebut sistem “Stabil Asimtotis”.
Syarat sistem stabil BIBO adalah respon impulsnya, h(t), “Absolutely Integrable”.
Untuk sistem LTI, stabil asimtotis berimplikasi stabil BIBO, tapi tidak sebaliknya.
Page 21 of 21