I. PENDAHULUAN
pada penyulang 2 sampai dengan penyulang yang lain juga D. Setting Rele Arus lebih
mengalir menuju titik gangguan di fasa R pada penyulang 1 Untuk pertama-tama setting yang dilakukan adalah
melalui interbus trafo. setelan pickup ( nilai arus minimum yang menyebabkan rele
Bila setelan rele pada penyulang 2 dan penyulang yang lain bekerja (Iset)). Besarnya arus pickup ini ditentukan dengan
lebih kecil dari arus kapasitif yang mengalir, maka penyulang pemilihan tap. Adapun untuk menentukan besarnya tap yang
2 dan penyulang yang lain akan trip. Tetapi bila settingan digunakan dapat menggunakan persamaan berikut :
relenya lebih besar dari arus kapasitif yang mengalir maka
penyulang 2 dan penyulang yang lainnya tidak akan trip. Jadi Tap =
Iset
sebagai kesimpulan, agar tidak terjadi simpatetik trip, setelan CT primary
rele tanah harus lebih besar dari arus kapasitif yang dikandung Selanjutnya adalah setelan time dial untuk menentukan
masing-masing penyulang yang keluar dari interbus trafo yang waktu operasi rele. Untuk menentukan time dial dari masing-
sama. masing kurva karakteristik invers rele arus lebih dapat
B. Pemilihan Tipikal Koordinasi digunakan
Untuk mempermudah studi koordinasi rele pengaman pada
penyulang ungasan dan bali resort, diambil beberapa tipikal
koordinasi yang dapat mewakili bentuk koordinasi keseluruhan
sistem pengaman yang ada. Terdapat tiga tipikal koordinasi
yang diambil, yaitu tipikal 1, tipikal 2, dan tipikal 3. Ketiga
tipikal tersebut dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 3.
Tipikal 1 : Koordinasi mulai dari Utility PLN hingga
Bus 48. Pada jalur ini terdapat relay 3,
recloser bayuh dan recloser bali cliff dan
semua perlu diperiksa apakah ada yang
bermasalah dengan setelan yang sudah
terpasang. (ditandai dengan warna merah).
Tipikal 2 : Koordinasi mulai dari Utility PLN hingga
Bus 66 . Pada jalur ini terdapat relay3,
recloser bali cliff dan recloser balangan.
Semuanya juga perlu diperiksa apakah ada
yang bermasalah dengan setelannya atau
tidak. (ditandai dengan warna biru).
Tipikal 3 : Koordinasi rele pengaman pada penyulang
Bali Resort. (ditandai dengan warna
kuning).
C. Perhitungan Arus Hubung Singkat
Perhitungan praktis untuk menghitung besar arus hubung
singkat dalam sistem distribusi dapat dilakukan sebagai berikut
[1] :
a. Hubung Singkat Tiga Fasa
V/ 3
I3F = (1)
Zeq
Di mana V adalah tegangan nominal line to line, dan Zeq
adalah impedansi ekivalen sistem ketika arus mengalir
dari sumber menuju titik hubung singkat.
b. Hubung Singkat Dua Fasa
V
I2F = (2)
Z1eq Z 2 eq
c. Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah Gambar 3. Tipikal Koordinasi Rele Pengaman
Hubung singkat ini melibatkan impedansi urutan nol Tabel 1
(Z0), dan besarnya arus hubung singkat ini tergantung Koefisien Invers Time Dial
sistem pentanahan yang digunakan. Tipe Kurva k L
3V/ 3 Standard Inverse 0,14 0,02 0
I1F = (3)
Z1eq Z 2 eq Z 0 eq Very Inverse 13,50 1,00 0
Extremely Inverse 80,00 2,00 0
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-83
Di mana: Tabel 6
TM = time multiplier Setting Waktu dan Arus
M = multiples of pickup Hasil Perhitungan
A = koefisien invers 1 (lihat Tabel 2) No Penyulang
B = koefisien invers 2 (lihat Tabel 2) Ik (A) CT Ratio Iset ts TMS
P = koefisien invers 3 (lihat Tabel 2) 1 Ungasan 94.62 300/1 0.3 0.67 0.1
ts = 0.14
0.02
TMS
I1F
Ik 1
dari perhitungan didapatkan setting waktu rele tiap penyulang
yang tertera pada Tabel 6.
Tabel 3
Arus Kapasitif yang Mengalir
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-84
Time Setting
M = Multples of Pickup
TM = Time Multiplier Setting (time dial)
Iset = 192 A
M= = = 23.02
td = TM
0.2 = TM
TM = = 0.085 0.09
Trip range :
trip = = =3
Tabel 12
Setelan Resetting Relay 5
Relay ID
CT
& Setting
Ratio
Model
Curve Type SI
Relay 5 Pickup Range × CT Sec. 0,5 - 2,5
Pickup (I>) 1,03
Model : 400/5
Alstom Time Dial 0,18
Micom P121 Instantaneous Pickup (I>>) 3,69
Delay 0,15