Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SIFAT – SIFAT BAHAN LISTRIK

DI SUSUN OLEH :

CHAERU RACHMADI PUTRA


F1B019036

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah,
yang berjudul “Sifat – Sifat Bahan Listrik”. Adapun maksud penyusunan makalah ini
untuk memenuhi tugas Bahan Listrik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan


Makalah ini, jadi Penulis mohon kritik dan sarannya untuk Makalah ini, supaya
Makalah ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna lagi di masa-masa yang akan
datang.

Mataram, 3 September 2019

Chaeru Rachmadi Putra


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah ..................................................................... 1

1.3.Tujuan Penulisan ....................................................................... 1

1.4. Manfaat..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1. Bahan Isolator .......................................................................... 4

2.2.Bahan Konduktor ...................................................................... 9

2.3 Bahan – Bahan Khusus ............................................................. 11

2.4 Bahan Magnet ........................................................................... 11

2.5 Bahan Nuklir ............................................................................. 12

2.6. Bahan Semikonduktor .............................................................. 13

2.7. Bahan Superkonduktor ............................................................. 15

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

SOAL ............................................................................................................... 20

JAWABAN ...................................................................................................... 24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik dapat diartikan sebagai aliran elektron dari atom ke atom pada
sebuah penghantar atau suatu energi yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia sehari – hari. Saat ini, hampir semua umat manusia di dunia
menggantungkan berbagai macam aktivitasnya kepada tenaga listrik.
Di dalam sistem tenaga listrik bahan listrik merupakan salah satu hal
pokok yang harus ada karena bahan listrik itulah yang akan menentukan kualitas
penyaluran listrik itu sendiri. Penyaluran ini dibutuhkan agar listrik dapat
digunakan sesuai kebutuhan oleh masyarakat.
Bahan – bahan yang digunakan dalam sistem listrik harus diperhatikan
dengan teliti, karena tidak semua benda dapat digunakan sebagai bahan listrik.
Dalam pemilihannya harus diperhatikan dari berbagai aspek, salah satunya adalah
sifat dari bahan tersebut karena sifat suatu benda sangat menentukan
kemampuannya dalam menghantarkan dan meredam listrik. Hal ini tentu sangat
penting demi keamanan pengguna maupun pihak distributor listrik itu sendiri.,
memgingat listrik itu sangat riskan akan resiko, salah sedikit saja bisa berakibat
fatal.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pentingnya mempelajari sifat bahan – bahan listrik
 Bagaimana sifat bahan – bahan listrik

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas saya selaku mahasiswa teknik
elektro dalam pembelajaran bahan listrik dan untuk dijadikan refrensi belajar sifat
bahan listrik..
1.4 Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini , semoga saya selaku penulis maupun
pembaca sekalian dapat mengenal dan memahami sifat materi bahan listrik dengan
lebih baik, sehingga pada proses praktik pembaca tidak salah dalam menggunakan
bahan bahan listrik.
BAB II
PEMBAHASAN

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran


dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum
diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. Adanya
listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang
radio.

Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok seluruh lapisan masyarakat
dunia. Peran listrik seolah tak tergantikan karena Listrik menjadi dasar dan sumber
energi teknologoli teknologi mutakhir masa ini. Disamping manfaatnya listrik juga
sangat berbahaya apabila tidak digunakn sebagaimana mestinya. Beberapa kecelakan di
bidang listrik bahkan pernah merenggut nyawa, mulai dari tesengat arus listrik,
korsleting hingga yang paling berbahaya yaitu kecelakaan nuklir.

Untuk menghindari dan mengantisipasi kecelakan listrik diperlukan


pengetahuan dasar tentang bahan bahan listrik beserta sifatnya masing - masing. Bahan
listrik adalah jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam peralatan,
perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung
dengan listrik. Dalam menggunakan suatu bahan/peralatan harus

memiliki suatu pengetahuan dan keahlian mengenai sifat-sifat suatu jenis


bahan agar dalam penggunaannya tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian atau
bahaya dalam penggunaannya.Dengan mengetahui jenis dan sifat bahan listrik, akan
dapat memanfaatkan atau memperlakukan dan mengetahui batasan aman atau bahaya
suatu bahan listik.

Dalam pemilihan jenis bahan listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat


umum dari bahan listrik, yaitu :

1. Sifat Listrik.

Sifat listrik adalah kemampuan suatu benda untuk menghambat atau


mengalirkan arus listrik.
2. Sifat Mekanis.

Sifat mekanis adalah perubahan bentuk suatu benda akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Adanya perubahan itu tergantung kepada
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.

3. Sifat Kimia.

Sifat kimia adalah perubahan susunan bahan kimia suatu benda akibat adanya
reaksi antara benda tersebut dengan keadaan disekitar. Contoh yang paling sering
dijumpai adalah korosi atau berkarat.

4. Sifat Fisis.

Sifat fisis adalah perubahan volume suatu benda akibat adanya perubahan suhu
pada benda tersebut. Volume akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan
suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda
tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut :

• Jika benda memuai, maka kepadatannya akan berkurang


• Jika benda menyusut, maka kepadatannya akan bertambah
• Benda lebih padat dalam suhu rendah daripada dalam keadaan suhu tinggi.

5. Kombinasi sifat listrik, fisis, kimia, dan mekanis.

Adapun Setelah mempelajari sifat listrik, fisis, kimia, dan mekanis benda,
berikutnya adalah bagaimana kombinasi dari sifat sifat tersebut dalam bahan yang akan
digunakan sebagai perangkat listrik. Kombinasi sifat ini sangat penting untuk
diperhatikan ketika memilih bahan listrik karena kombinasi dari sifat sifat ini yang
menentukan kemampuan bahan dalam meredam dan menghantarkan arus listrik.

Adapun bahan listrik dikelompokkan menjadi 7 yaitu :

2.1 Bahan Isolator

Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak dapat menghantarkn arus
listrik. Sifat seperti ini sangat baik bila dipakai untuk menyekat atau mengisolasi
bahan penghantar dan juga dipakai sebagai komponen untuk meletakkan dan
merentangkan kabel agar tidak terhubung singkat ( korslet ). Komponen untuk
meletakkan dan merentangkan kabel tersebut dinamakan rol isolator.

Perlu diketahui fungsi isolasi pada bahan penghantar adalah untuk


mencegah mengalirnya arus listrik ke benda lain apabila terjadi kerusakan pada
bagian isolasi kabelnya.Sedangkan rol isolator berfungsi selain dipakai untuk
meletakkan dan merentangkan kabel juga berfungsi untuk mencegah terjadinya
hubungan singkat, jika terjadi kerusakan pada isolasi kabel. Untuk itu sifat
kelostrikannya memegang peran yang sangat penting. Namun demikian sifat
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia serta sifat - sifat lainnya perlu
juga di perhtikan.

2.1.1 Sifat Kelistrikan

Terdapat 3 hal pokok yang dibahas di dalam sifat kelistrikan yaitu


resistivitas, permitivitas dan sudut kerugian dielektrik. Dari 3 hal tersebut akan
memberikan gambaran sifat kelistrikan suatu bahan isolasi di samping sifat-sifat
yang lain.

2.1.1.1. Resistivitas

Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi
yang resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang
demikian itu belum bisa diperoleh.

Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih
mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini
menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas besarnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikn sehubungan dengn resistivitas


adalah :

• Resistivitas akan berkurang besarnya


• jika suhu dinaikkan. Banyak bahan yang mempunyai resistivitas
besar pada suhu kamar, tetapi, turun drastis pada suhu 100° C.
• Untuk bahan isolasi yang higroskopis, di daerah-daerah yang lembab
resistivitasnya akan turun secara mencolok.
• Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik.

Dari 3 hal tersebut di atas, maka pada pemakaian sehari-hari dalam


pemakaian bahan isolasi misalnya untuk daerah kerja yang suhunya tinggi atau
lembab, harus dipilih bahan yang sesuai baik bahan maupun tegangan kerjanya.

2.1.1.2. Permitivitas

Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini penting bagi bahan
- bahan yang digunakan sebagai dielektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor
tergantung beberapa faktor yaitu:luas permukaan, jarak antara keping-keping
kapasitor serta dielektriknya.

2.1.1.3. Sudut Kerugian Dielektrik

Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak-balik, maka terdapat energi
yang diserap oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif.

2.1.2. Sifat Terhadap Panas

Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya.
Kerugian daya ini selanjutnya didesipasikan dalam bentuk energi panas. Untuk
itu perlu dipelajari pengaruh panas terhadap bahan-bahan isolasi karena panas
dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam hal : sifat kelistrikan, kekuatan
mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh kimia dan
sebagainya. Suatu bahan isolasi dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun
waktu tertertentu. Waktu tersebut dikatakan sebagai umur-panas bahan isolasi.
Sedangkan kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan
disebut ketahanan panas (heat resistance).

2.1.3. Ketahanan Terhadap Suhu Rendah


Ketahanan terhadap suhu rendah ialah kemampuan bahan isolasi untuk
digunakan pada suhu rendah dalam hal ini -60° hingga -70° C. Hal ini perlu
diperhitungkan bagi bahan isolasi yang digunakan untuk penghantarpada
pesawat terbang, pegunungan, dan sebagainya. Umumnya bahan isolasi jika
terkena suhu yang rendah akan menjadi keras dan regas. Untuk itu biasanya
bahan isolasi juga diuji pada suhu rendah dengan diberi vibrasi.

2.1.4. Konduktivitas Panas

Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik pada


mesin listrik melalui bahan isolasi diteruskan ke udara sekelilingnya. Kenaikan
suhu pada penghantar dipengaruhi pula oleh resistansi panas dari bahan isolasi.

2.1.5. Sifat Fisis dan Kimia

Beberapa sifat fisis dan kimia yang akan dibahas di sini adalah : sifat
kemampuan larut, resistansi kimia, higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh
tropis dan resistansi radio aktif.

2.1.5.1. Sifat kemampuan Larut

Sifat ini adalah diperlukan ketika menentukan macam bahan pelarut


untuk suatu bahan, misalnya : vernis, plastik dan sebagainya. Juga ketika
menguji bahan isolasi atas kemampuannya tetap tahan di dalam cairan selama
diimpregnasi dan selama pemakaiannya (bahan isolasi trafo minyak).
Kemampuan larut bahan padat dapat dievaluasi berdasarkan banyaknya bagian
permukaan bahan yang dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut.
Kemampuan larut suatu bahan akan lebih besar jika suhunya dinaikkan.
Umumnya bahan pelarut komposisi kimianya sama dengan bahan yang
dilarutkan. Contohnya hidro karbon (parafin, karet alam) dilarutkan dengan
cairan hidrokarbon atau phenol formaldehida.

2.1.5.2. Resistansi Kimia

Bahan isolasi mempunyai kemampuan yang berbeda ketahanannya


terhadap korosi yang disebabkan oleh gas, air, asam, basa dan garam. Hal ini
perlu diperhatikan untuk pemakaian bahan isolasi yang digunakan di daerah
yang konsentrasi kimianya aktif, suhu di atas normal. Karena kecepatan korosi
dipengaruhi pula oleh kenaikan suhu.

Bahan isolasi yang digunakan pada instalasi tegangan tinggi harus


mampu menahan terjadinya ozon. Artinya, bahan tersebut harus mempunyai
resistansi ozon yang tinggi. Karena ozon dapat menyebabkan isolasi berubah
menjadi regas. Pada prakteknya, bahan isolasi anorganik mempunyai ketahanan
terhadap ozon yang baik.

2.1.5.3. Higroskopisitas

Beberapa bahan isolasi ternyata mempunyai sifat higroskopisitas, yaitu


sifat menyerap air di selilingnya. Uap air ternyata dapat mengakibatkan
perubahan mekanis-fisik (physico-mechanical) dan memperkecil daya isolasi.
Untuk itu selama penyimpanan atau pemakaian bahan isolasi agar tidak terjadi
penyerapan uap air oleh bahan isolasi, maka hendaknya bahan penyerap uap air
yaitu senyawa P2Os atau Ca Cl2. Bahan dielektrik yang molekulnya berisi
kelompok hidroksil (OH), higroskopisitasnya relatif besar. Sedangkan bahan
dielektrik seperti parafin, polietilin dan politetra fluoro etilen adalah bahan-
bahan non higroskopis.

2.1.5.4. Permeabilitas Uap

Kemampuan bahan isolasi untuk dilewati uap disebut permeabilitas uap


bahan tersebut. Faktor ini perlu diperhatikan bagi bahan yang digunakan untuk
isolasi kabel dan rumah kapasitor.

2.1.5.5. Pengaruh Tropis

Terdapat 2 macam daerah tropis yaitu daerah tropis yang basah


(termasuk Indonesia) dan daerah tropis yang kering. Di daerah tropis basah
memungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga dapat hidup dengan baik. Suhu
yang cukup tinggi disertai kelembaban yang terjadi dalam waktu lama dapat
meyebabkan turunnya resistivitas isolasi, menambah besarnya sudut rugi
dielektrik, menambah permitivitas dan mengurangi kemampuan ke listrik bahan.
Pada penggunaan bahan isolasi di daerah tropis harus diperhatikan 2 hal
yaitu perubahan sifat kelistrikan setelah bahan direndam dan kecepatan
pertumbuhan jamur pada bahan tersebut. Karena hal-hal tersebut maka bahan
isolasi sebaiknya dilapisi dengan bahan anti jamur, antara lain: paranitro phenol,
pentha chloro phentanol.

2.1.5.6. Resistansi Radiasi

Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energi


radiasi. Pengaruh ini dapat mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar matahari
mempengaruhi umur bahan isolasi, khususnya jika bahan tersebut bersinggungan
langsung dengan oksigen. Sinar ultraviolet dapat merusak beberapa bahan
organik yaitu menurunnya kekuatan mekanik, elastisitas dan retak-retak. Sinar
X, sinar-sinar dari reaktor nuklir misalnya : sinar a, B dan y partikel-partikel
radio isotop, mempunyai pengaruh sangat besar pada bahan isolasi. Bahan
polimer organik akan menjadi lebih keras dan akan menjadi lebih tahan terhadap
panas jika terkena sinar-sinar tersebut, misalnya : politetrafluoroetilen.
Kemampuan suatu bahan isolasi untuk menahan pengaruh radiasi tanpa
mengalami kerusakan disebut resistansi radiasi.

2.1.6. Sifat-sifat Mekanis

Kekuatan mekanis bahan-bahan isolasi maupun logam adalah


kemampuan menahan beban dari dalam atau luar, pada prakteknya adalah beban
tarik dan geser. Jika suatu bahan dengan luas penampang A ditarik dengan suatu
gaya tarik yang bertambah secara perlahan, maka bahan tersebut akan putus
pada gaya tarik tertentu.

2.2. Bahan Konduktor

Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan


mudah, bahan ini mempunyai daya hantar listrik yang besar dan tahanan listrik kecil.
Bahan penghantar mempunyai sifat penting, seperti sifat daya hantar listrik, koefisien
suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan timbulnya daya elektro
motoris termo. Beberapa bahan penghantar antara lain almunium, tembaga, baja,
wolfram, molybdenum, platina, air raksa, timah hitam dan bimetal

Sifat sifat bahan konduktor


A. Daya Hantar Listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari
bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada
temperatur200C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu
bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
R= ρl/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
B. Koefesien Suhu Tahanan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami
perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika
temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga ,
karena tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan
harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini
banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan
jenisnya cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan
harganya menjadi lebih murah
C. Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahan-
bahan bukan logam rendah.
D. Kekuatan tegangan tarik
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas
tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus
diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian
tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang
berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan
penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon) ,kripton
,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .
E. Timbulnya daya electro motoris termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam
pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil.
Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua
bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya
elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan
daya elektro-motoris termo.
2.3. Bahan – bahan Khusus

Bahan khusus adalah bahan – bahan lain yang digunakan secara tidak
langsung sebagai bahan utama peralatan listrik. Contohnya adalah bahan yang
digunakan untuk memperindah, kontak, sekring, dll.
2.4. Bahan Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat
dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik
yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan, bahan dapat
digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetik, paramagnetik, ferromagnetik,
antiferromagnetik dan ferrimagnetik ( ferrit )

Istilah bahan magnetik pada kelistrikan yang umum digunakan hanyalah


bahan ferromagnetik karena merupakan jenis bahan magnet yang paling mudah
menyalurkan garis gaya magnet. Hal ini dikarenakn nilai permeqbilitasnya yang jauh
di atas 1. Bahan - bahan ferromagnetik antara lain : Fe, Co, Ni, Gd, Dy.

Bahan - bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :

 Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan


magnetik lunak. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator,
inti motor atau generator, rele, peralatan sonar atau radar.
 Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik
keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.

Sifat-sifat bahan magnetik adalah mirip dengan sifat-sifat dari bahan


dielektrik. Momen atom dan molekul-molekul yang menyebabkan adanya dwikutub
adalah sama dengan momen dwikutub pada bahan dielektrik. Magnetisasi pada
bahan magnet seperti halnya polarisasi pada bahan dielektrik.

2.5. Bahan Nuklir

Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi nuklir. Beberapa bahan yang ada di alam, seperti
uranium, apabila direaksikan dengan neutron, akan mengalami reaksi pembelahan
dan menghasilkan energi. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor
nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang
dapat membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat
berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu
bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat
mengadakan fisi (pembelahan atom).contoh bahan tang digunakan dalam reaktor
nuklir adalah uranium 235, plutonium-239, uranium-233. Semua bahan nuklir
bersifat radioaktif.

2.6. Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang


berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai
insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun
pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan
penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus
tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat
operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering
digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. (id.wikipedia.com)

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti


dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). alam bidang industri penemuan
komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan
manusia; terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri,
diantaranya:

 Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan


transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
 Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna,
pemancar FM
 Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industry,dengan ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi

Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian yang


tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan
semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor hingga pada transistor. Nyaris
semua peralatan elektronik bergantung sepenuhnya pada keberadaan semikonduktor.

2.6.1 Susunan Atom Semikonduktor


Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon
(Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua
yang ada di bumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah
jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut
membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang
sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar
berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu
inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk
menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas
karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya.
Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.

2.6.2 Jenis Jenis Semikonduktor


Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan
semikonduktor ekstrinsik.
2.6.2.1 Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum
mengalami penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor. Pada suhu
tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan
menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada
semikonduktor adalah elektron dan hole.
2.6.2.2. Semikonduktor Ekstrinsik
Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang
memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.

2.6.3 Karaktersitik Bahan Semikonduktor


2.6.3.1 Semikonduktor elemental
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada sistem
periodik golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan
Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal
intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi
sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas
pada pembuatan semikonduktor laser.
2.6.3.2 Semikonduktor Gabungan
Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang
dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan
3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6)
sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor
gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan
VI misalnya CdTe dan ZnS.

2.7. Bahan Superkonduktor

Superkonduktor merupakan material yang tidak memiliki hambatan namun


memiliki arus yang mengalir beserta energinya di bawah temperatur tertentu.

Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber


tegangan. Karateristik dari bahan superkonduktor adalah medan magnet dalam
superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Hambatan suatu bahan
bernilai nol jika berada di bawah suhu kritisnya.

Aplikasi-aplikasi dari fenomena superkonduktor ini, terdapat pada kereta api


MagLev yang mampu berjalan dengan kecepatan hingga 550 km/jam. Kereta ini
melayang di atas magnet superkonduktor yang mengakibatkan hilangnya gesekan
antara roda dengan rel. Prinsip tersebut memanfaatkan efek Meissner dimana terjadi
pengangkatan magnet oleh superkonduktor.
Selain itu, fenomena superkonduktivitas ini dapat dipakai juga untuk
merancang sebuah generator dengan efisiensi hingga 99%, alat kemiliteran untuk
mendeteksi ranjau dan kapal selam, alat kedokteran untuk menampilkan gambar
struktur dan organ dalam tubuh, digunakan untuk mengurangi emisi green-house gas,
bahkan dapat pula dipakai untuk merancang sebuah motor listrik bertenaga 5000
tenaga kuda.

2.7.1 Sifat Kelistrikan Superkonduktor


Pada bahan superkonduktor terjadi l interaksi antara electron dengan inti
atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi.
Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang
bermuatan positif menarik elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan
elektron bergetar.

Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan
mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar.
Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar electron sehingga kedua elektron
bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan
dengan istilah Phonons. Ketika elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti
atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan
Phonon. Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini
mengakibatkan gaya Tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan melalu
kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.

2.7.2 Sifat Kemagnetan Superkonduktor


Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika
sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada
medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor
menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan
magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet
diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi
superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan
Efek Meissner.
2.7.3 Sifat Quantum Superkonduktor
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan
Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Fungsi
gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan. Ini adalah bentuk lain dari
pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan bahwa :

 Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar


terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
 Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap
yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu
elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua
memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini
beronteraksi melalui deformasi kisi. (academica.edu)
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II dapak kita simpulkan bahwa bahan
listrik memiliki sifat yang berbeda – beda. Perbedaan sifat ini sangat menentukan
kemampuan bahan listrik dalam menyalurkan dan menahan listrik. Dari sifat
masing – masing bahan kita bisa menentukan bagaimana memilih bahan listrik
sesuai kebutuhan dan tempat pemakaian.
DAFTAR PUSTAKA

1. www.wikipedia.org

2. Muhaimin. 1999. Bahan - Bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: PT Pradnya

Paramita.

3. Rusmawadi Dedi. 2001. Belajar Instalasi Listrik. Bandung; CV Pionir Jaya.

4. http://kinetika.hmtk.undip.ac.id/2017/03/26/material-super-konduktor/

5. http://elektrounram2014.blogspot.com/2015/10/makalah-sifat-sifat-bahan-

listrik.html?m=1

6. http://rafitaalqoerny.blogspot.com/2016/05/makalah-sifat-sifat-bahan-bahan-

listrik.html?m=1

7. elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2018/07/pengertian-bahan-

listrik.html?m=1

8. fikrulmaarif.blogspot.com/2018/02/sifat-bahan-bahan-listrik.html?m=1
SOAL

1. Sifat utama yang dimiliki oleh bahan isolator adalah...

a. Tahanan yang besar d. Tahan korosi

b. Daya hantar listrik besar e. Elastisitas tinggi

c. Daya tegangan tarik besar

2. Apa yang dimaksud dengan Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor)?


a. Bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor,
tetapi lebih besar dibanding bahan isolator
b. Penghantar listrik yang sulit
c. Bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik
d. Bahan pemisah 2 penghantar yang bertegangan
e. Semua benar
3. Yang merupakan bahan dengan permeabilitas tinggi?

a.kayu b.karet

c.kertas d.besi

e.semua benar

4. Sifat mekanis di mana suatu benda kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya
adalah...

a. Korosi d. Menyusut

b. Memuai e. Membeku

c. Elastis

5. Yang termasuk sifat kimia adalah...

a. Korosi c. Elastis e. Menyusut

b. Memuai d. Membeku
6. Macam- macam jenis semi konduktor?
a. Semikonduktor Intrinsik dan ekstrinsik
b. semikonduktor bawaan
c. semikonduktor buatan
d. semikonduktor komponen
e. semua benar
7. Yang merupakan logam ferromagnetik adalah

a. Al, Mg, Cl d. P, Mg, S

b. P, S, Al e. N, F, Cl

c. Fe, Co, Ni

8. Yang termasuk bahan konduktor adalah

a. Plastik d. Aluminium

b. Karet e. Klor

c. Karbon

9. Sifat yang paling tampak pada bahan nuklir adalah


a. Radioaktif d. Mudah meleleh
b. Elastis e. Korosi
c. Lunak
10. Fungsi utama isolator adalah
a. Penyekat d. Penambah daya
b. Penghantar e. Pengatur tegangan
c. Penghasil Listrik
11. Berkaitan dengan perubahan volume suatu benda akibat adanya perubahan suhu
pada benda tersebut merupakan sifat
a. Kimia d. Korosi
b. Fisis e. Listrik
c. Mekanis
12. yang termasuk sifat kelistrikan bahan isolator adalah
a. Resistivitas d. Korosi
b. Fisis e. Keelektronegatifan
c. Mekanis
13. Plastik termasuk contoh bahan...?

a.bahan penyekat d.bahan semi konduktor

b.bahan penghantar e. bahan super konduktor

c.bahan magnetis

14. Hidrogen termasuk bahan penyekat berbentuk?

a.padat d.elastis

b.cair e.semua benar

c.gas

15. Air raksa merupakan bahan


a.Penghantar padat d.isolator cair
b.Penghantar cair e.isolator elektrolit
c.Penghantar gas
16. kegunaan umumnya germanium adalah sebagai bahan

A.isolator B.konduktor C.semikonduktor

D.tidak ada jawaban yang benar E. Superkonduktor

17. Bahan semikonduksi yang sering di gunakan adalah


A.silikon
B.belerang D. Grafit
C.garam E..oksida
18. konduktor memiliki sifat sebagai berikut adalah
A.konduksif
B.konduktif D. Produktif
C.konduksi E..kroduktif
19. Semikonduktor tersusun atas unsur
A. Si, Ge, AaAs
B. Li, K, Ba D. F, Cl, Br
C.Ca, B, Sr E..H, O2, N
20. Material yang tidak memiliki hambatan namun memiliki arus yang mengalir
beserta energinya di bawah temperatur tertentu.
21. Konduktor
22. Isolator D. Superkonduktor
23. Semikonduktor E..Bahan – bahan khisis
JAWABAN

1. A 11. B
2. B 12. A
3. D 13. A
4. C 14. B
5. E 15. B
6. A 16. C
7. C 17. A
8. D 18. B
9. A 19. A
10. A 20. D

Anda mungkin juga menyukai