MODUL III
DESAIN KOMPENSATOR DENGAN TEKNIK ROOT LOCUS
Chaeru Rachmadi Putra (F1B019036)
Asisten : Lalu Ishadi Darwinata (F1B017048)
Tanggal Percobaan : 10 November 2021
Abstrak
Pada percobaan 3 mendesain kompensator dengan Teknik root locus. Bertujuan untuk dapat
mengambar tempat kedudukan akar (Locus akar) dari sebuah sistem dan memahami informasi yang
terkandung didalamnya dan dapat membuat perancangan kompensator menggunakan metode Root
Locus. Yang dimana terdapat root locus leading dan lagging sebelum dan sesudah di kompensator.
Kompensator lead menghasilkan peningkatan nilai yang cukup besar terhadap nilai %OS, Ts
maupun Tr. Sedangkan kompensator lagging menghasilkan peningkatan nilai yang cukup besar
terhadap nilai Tr dengan mengorbankan peningkatan nilai %OS dan Ts. Diketahui bahwa nilai
%OS, Ts dan Tr yang diperoleh dengan menggunakan autotunning, sistem yang dihasilkan lebih
cepat menuju kestabilan dan lebih baik dibandingkan tanpa kompensator ataupun dengan
kompensator. Dikarenakan nilai kompensator pada autotunning lebih ideal dan sesuai dengan
fungsi alih yang digunakan.
Kata Kunci : Kompensator Lead, Kompensator Lag, Root Locus
2. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Kompensator
Kompensator adalah suatu alat/cara
Kompensator lead secara umum akan disubstitusikan untuk satu variable Akar– akar
kompensator lag akan menaikkan akurasi Locus adalah himpunan dari semua titik
steady-state dari sistem, tetapi cenderung yang lokasinya ditentukan oleh kondisi
memperlambat tanggapan sistem. Bila kita tertentu. Kondisi ini adalah 1 + KG(s) H(s) = 0
bagus spesifikasinya pada tanggapan transien Himpunan dari semua titik dalam bidang
dan tanggapan steady-state sekaligus, maka s yang memenuhi persamaan 1 + KG(s) H(s) =
menjadi pilihan yang cukup bagus (Triwiyatno, Root Locus adalah sebuah metode
sederhana untuk mencari akar-akar
Praktikum Dasar Sistem Kendali / 2021 / F1B019036
DESAIN KOMPENSATOR DENGAN METODE ROOT LOCUS
karakteristik, dengan cara menggambarkan
akar-akar persamaan karakteristik untuk semua
nilai dari suatu parameter sistem. Akar-akar
untuk suatu nilai tertentu dari parameter ini
selanjutnya digambarkan pada grafik yang
Gambar 3.4 (a). Gambar Root Locus untuk
yang bersangkutan.
system dengan G(s) seperti diatas
Yang dengan gambar ini seorang
perancang atupun analis sistem kontrol dapat 3. Masuk menu Analysis Plot, lalu click
melihat di mana dan bagaimana kutub loop menu dropdown (v) pada Plot1, lalu pilih
tertutup system bergerak pada bidang s, pilihan Step, kemudian centang kotak
sehingga variasi penguatan pun dapat pertama seperti terlihat pada Gambar 4.2.
diketahui. Setelah itu click menu Show Analysis Plot
Dari sudut pandang yang sederhana dan tunggu beberapa saat.
penguatan sebuah sistem diatur bergerak pada
kutub loop tertutup ke lokasi tertentu, hal inilah
yang akan dimunculkan pada penggambaran
letak kedudukan akar dari sebuah fungsi alih
yang dimiliki oleh sebuah sistem. (Purwadi,
J.W., 2011 : 54).
Gambar 3.5 Control and Estimation Tool
3. Prosedur Percobaan Manager Analysis Plot
3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen Kemudian arahkan kursor pada
1. Komputer (Laptop /PC) grafik step respond dan clik kanan lalu
Jika a dan b, adalah sebuah konstanta, Kemudian catat nilai %OS, Tp, Ts,.
dimana “a” adalah tanggal lahir anda Untuk melihat % OS, Tp, Ts, dan parameter
dan “b” adalah bulan lahir anda : yang lain dapat dilakukan dengan cara
2. Sket diagram Root Locus dari sistem mengarahkan kursor ke tiap titik biru, seperti
tersebut dengan toolbox rltool, misal terlihat pada Gambar 3.7
untuk yang lahir tanggal 20 April maka
listing Matlab code adalah sbb :
Data 1
4. DATA HASIL
Tabel 3.1 Root locus Leading
Data 2
Gambar 3.21 Grafik Sebelum Kompensator Gambar 3.23 Grafik Sebelum Kompensator
Gambar 3.2 Grafik Setelah Kompensator Gambar 3.24 Grafik Setelah Kompensator
Dari gambar 3.21 dapat diketahui Dari gambar 3.23 dapat diketahui sebelum
sebelum kompensator, nilai overshoot nya kompensator, nilai overshoot nya 3.87% ,
3.78% , rise time 0.317 serta setling time setling time 0.387 serta rise time 0.143.
0.854. Sedangkan pada gambar 3.22 Sedangkan setelah dikompensator nilai
dikompensator nilai overshoot nya 0.65%, rise overshoot nya 4.21%, setling time 0.363 serta
time 0.270 serta setling time 0.427. Yang rise time 0.131. Yang berarti bahwa nilai
berarti bahwa nilai overshoot, setling time dan overshoot sebelum kompensator lebih kecil
rise time sebelum kompensator lebih besar daripada nilai overshoot setelah kompensator.
daripada nilai setelah kompensator. Hal ini Sedangkan untuk nilai setling time dan rise
menunjukkan bahwa kompensator dapat time lebih besar sebelum komepnsator daripada
merubah suatu sistem dinamik sehingga setelah kompensator. Hal ini menunjukkan
mempunyai spesifikasi yang dikehendaki tanpa bahwa kompensator dapat merubah suatu
merubah bentuk fisik suatu sistem itu. sistem dinamik sehingga mempunyai
spesifikasi yang dikehendaki tanpa merubah
bentuk fisik suatu sistem itu sendiri.
Data 1
Gambar 3.29 Grafik Sebelum Kompensator Gambar 3.31 Grafik Sebelum Kompensator
Gambar 3.30 Grafik Sebelum Kompensator Gambar 3.32 Grafik Setelah Kompensator
Dari gambar 3.29 dapat diketahui sebelum Dari gambar 3.31 dapat diketahui sebelum
setling time 0.606 serta rise time 0.222. 3.78%,setling time 0.854 serta rise time 0.317.
Sedangkan pada gambar 3.30 setelah Sedangkan pada gambar 3.32 setelah
dikompensator nilai overshoot nya 5.98%, dikompensator nilai overshoot nya 3.95%,
setling time 0.434 serta rise time 0.142 . Yang setling time 0.859 serta rise time 0.315. Yang
berarti bahwa nilai overshoot, setting time, dan berarti bahwa nilai overshoot, setling time dan
rise time sebelum kompensator lebih kecil dari rise time sebelum kompensator lebih kecil dari
pada nilai setelah kompensator. Hal ini pada nilai setelah kompensator. Hal ini
merubah suatu sistem dinamik sehingga merubah suatu sistem dinamik sehingga
mempunyai spesifikasi yang dikehendaki tanpa mempunyai spesifikasi yang dikehendaki tanpa
merubah bentuk fisik suatu sistem itu sendiri. merubah bentuk fisik suatu sistem sendiri.
𝑙𝑛(%𝑜𝑠/100)2
𝜍=√ 2
𝜋 + 𝑙𝑛(%𝑜𝑠/100)2
𝑙𝑛(16/100)2
=√
3,142 + 𝑙𝑛(16/100)2
𝑙𝑛(0,16)2
=√
9,8596 + 𝑙𝑛(0,16)2
Gambar 3.33 Grafik Sebelum Kompensator
𝑙𝑛0,0256
=√
9,8596 + 𝑙𝑛0,0256
−3,665
=√
9,8596 + (−3,665)
−3,665
=√
6,1946
𝑎𝑏
𝑃(𝑆𝑑) =
𝑠𝑑 + (𝑎 + 𝑏)𝑠𝑑 + 𝑎𝑏
9𝑥7
=
𝑠𝑑 + (9 + 7)𝑠𝑑 + (9 × 7)
63
=
−88.13 + 𝐽261.6
= 108.62° 1
=
|0.023|
= 43.47
Sudut Pole dan Zero
120° − ∅𝑐
∅𝑝 = 𝑆+𝑍
2 C(S)= Kc. 𝑆+𝑃𝑜
120° − (108.62°) 𝑆+1,93
= C(S)= 43.47 𝑆+163.45
2
= 5.69° = 0.52
𝑃𝑜 = −𝑅𝑒{𝑠𝑑 } + 𝐼𝑚{𝑠𝑑}𝑐𝑜𝑡∅𝑝
15.4
= −(−8,89) + ( ) Lag Kompensator
tan (5,69°)
= 163.45 Data 1
𝑙𝑛(%𝑜𝑠/100)2
𝜍=√ 2
Penguat Kompensator 𝜋 + 𝑙𝑛(%𝑜𝑠/100)2
𝑆𝑑 + 𝑍𝑜
𝐷(𝑆𝑑) =
𝑆𝑑 + 𝑃𝑜 𝑙𝑛(16/100)2
=√
(−8,89 + 𝐽15,4) + (1,93) 3,142 + 𝑙𝑛(16/100)2
=
(−8,89 + 𝐽15,4) + (163.45)
𝑙𝑛(0,16)2
−6.96 + 𝐽15.4 =√
= 9,8596 + 𝑙𝑛(0,16)2
154,45 + 𝐽15.4
16.90∠ − 65,68
=
155.22 ∠ 5.69
Praktikum Dasar Sistem Kendali / 2021 / F1B019036
DESAIN KOMPENSATOR DENGAN METODE ROOT LOCUS
Sudut Pole dan Zero
𝑙𝑛0,0256
=√ 120° − ∅𝑐
9,8596 + 𝑙𝑛0,0256 ∅𝑝 =
2
−3,665 120° − (108.62°)
=√ =
9,8596 + (−3,665) 2
= 5.69°
−3,665
=√
6,1946
120° + ∅𝑐
∅𝑧 =
= √−0,5916 2
120° + 108.62°
= 0,5 =
2
= 114.31°
4
𝜔𝑛 =
𝜍𝑇𝑛
Batas-batas steady state
4
= 1
0,5 × 0,45 Ess = lim ( )
𝑠→0 𝑆𝑐𝑠 𝑥𝑃𝑠
= 17,78 1
2% = lim ( 1 63 )
𝑠→0 𝑆𝑐𝑠 𝑥 𝑥 2
𝑠 𝑠 +16𝑠+63
= −8,89 + 𝐽17,78√0,75
Desain Kompensator
= −8,89 + 𝐽17,78 × 0,87
= −8,89 + 𝐽15,4 1
𝐾𝑐 =
|𝑃𝑠𝑑|
𝑎𝑏 1
𝑃(𝑆𝑑) = =
𝑠𝑑 + (𝑎 + 𝑏)𝑠𝑑 + 𝑎𝑏 |0,22|
9𝑥7
= = = 4,545
𝑠𝑑 + (9 + 7)𝑠𝑑 + (9 × 7)
63
=
−88.13 + 𝐽261.6 𝐶𝑜
β = 𝐾𝑐
63
= 50
276.05 − 71.38°
=
= 0.22 ∠ − 71.38° 4,545
= 11,01