Disusun oleh :
1. Choiri Muchlis (18045000014)
2. Yulius Malo (18045000010)
3. Charlos Kurniawan Umbu Nggiku (18045000011)
4. Simplisius Yerky Kurniawan (18045000012)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
ucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang ikut berkontribusi mengumpulkan
materi serta dosen pembimbing kami
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk
maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan
yang luas dan lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik
yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk
mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah
sistem kendali ini dapat dipraktekkan secara manual untuk mengendalikan stir
mobil pada saat kita mengendarai/menyetir mobil kita. Dalam sistem yang
otomatis, alat semacam ini sering dipakai untuk peluru kendali sehingga peluru
akan mencapai sasaran yang diinginkan. Banyak contoh lain dalam bidang
industri / instrumentasi dan dalam kehidupan kita sehari-hari dimana sistem
kendali sering dipakai. Dalam pembahasan kali ini akan memperdalam
pengetahuan dalam penggambaran sistem kendali.
Pada dunia industri yang modern ini, tujuan dari kebijakan-kebijakan
dalam pengembangan teknologi diarahkan pada penciptaan suatu alat
pengendalian yang sempurna yang secara terpadu ditunjang oleh pengembangan
teknologi modern dengan mengeksploitasi semua kemampuan dan pengetahuan
yang ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Dengan
demikian diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
ada untuk dapat mengembangkan teknologi-teknologi modern yang hasilnya
dapat diterapkan di industri-industri yang ada di Indonesia. Suatu alat pengendali
yang dewasa ini sangat banyak digunakan dalam dunia industri, dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, peran penggunaan pengendalian
otomatis menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan pengendalian otomatis erat
sekali hubungannya dengan effisiensi waktu, tenaga kerja, hemat energi, ramah
lingkungan dan kualitas produk yang tinggi.
4
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Bagaimana model matematis sistem kendali.
2. Bagaimana Diagram Blok sistem yang di peroleh dari interkoneksi
komponen-komponen tersebut.
3. Bagaimana metode analisis dan desain untuk mendapatkan rancangan
yang diinginkan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Alih
6
Dengan menggunakan konsep fungsi alih dapat dinyatakan sistem dinamik
dengan persamaan aljabar dalam s. Jika perangkat tertinggi dan s dalam penyebut
fungsi alih semua dengan n. maka sistem disebut sistem orde ke-n.
Contoh :
7
Misal : Tingkat kedua rangkaian (R2C2) membebani tingkat
pertama (R1C1).
Contoh :
9
Fungsi Alih Loop terbuka :
𝐵(𝑠)
= 𝐺 (𝑠)𝐻(𝑠)
𝐸(𝑠)
𝐶(𝑠)
= 𝐺 (𝑠 )
𝐸(𝑠)
C(s) = G(s)E(s)
E(s) = R(s) – B(s)
= R(s) – H(s)C(s)
Atau
Sehingga :
𝐶(𝑠) 𝐺(𝑠)
=
𝑅(𝑠) 1+𝐺(𝑠)𝐻(𝑠)
1. Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam arah litasan maju harus tetap
sama
2. Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam loop harus tetap sama.
Aturan Aljabar
10
2. Penguraian titik jumlahan
3. Blokseri
4. Blok Paralel
11
7. Pertukaran posisi antara titik cabang dengan titik jumlahan
Contoh :
12
2.4 Signal Flow Graph
Signal flow graph adalah grafik aliran khusus, grafik terarah di mana node
meawakili variabel sistem, dan cabang mewakili fungsional koneksi antara pasangan
node, dan juga grafik aliran sinyal merupakan suatu diagram yang mewakili
seperangkat persamaan aljabar linear,sedangkan aliran sinyalnya hanya dalam satu
arah, grafik aliran sinyal juga menggambarkan aliran sinyal dari satu titik sebuah
sistem ke titik yang lain dan memberikan hubungan antara sinyal-sinyal tersebut.
Istilah Grafik Aliran Sinyal
Simpul => suatu titik yang menyatakan suatu variabel atau sinyal.
Transmitansi => penguatan antara dua buah simpul.
Cabang => segmen garis berarah yang menghubungkan dua simpul.
Penguatan suatu cabang adalah transmitansi.
Lintasan => jalan yang dilewati oleh cabang-cabang yang berhubungan, pada
arah yang ditunjukkan oleh anak panah cabang.
Loop => lintasan tertutup
Penguatan loop => hasil kali transmitansi-transmitansi cabang pada loop
tersebut.
Loop-loop tidak bersentuhan => jika tidak mempunyai simpul bersama.
Lintasan maju => lintasan dari simpul masukan (sumber) ke simpul keluaran
(sink) yang melewati setiap simpul hanya sekali.
13
Sifat Grafik Aliran Sinyal
1. Suatu cabang menunjukkan ketergantungan fungsional suatu sinyal terhadap
sinyal lain.
2. Menambahkan sinyal dengan semua sinyal yang datang
3. Terdapat simpul campuran
4. Untuk sistem yang diberikan, grafik aliran sinyal tidak unik.
Untuk menentukan hubungan masukan-keluaran, dapat menggunakan rumus Mason.
Untuk menyelesaikannya, kita gunakan aturan berikut :
1. Nilai suatu simpul dengan satu cabang masuk adalah
2. Cabang kaskade dapat digabung menjadi satu cabang dengan pengali transmitan
𝑥3 = 𝑎𝑏𝑥1 + 𝑏𝑐𝑥3
14
Grafik Aliran Sinyal Sistem Kendali
15
2.5 Formula Mason
Penguatan Masaon merupakan suatu teknik dalam mereduksi grafik sinyal
menjadi sebuah fungsi transfer tunggal. Penguatan Mason juga merupakan salah
satu cara untuk memperoleh fungsi transfer.
Persamaan Mason :
𝐶(𝑠) 1
= ∑𝑁
𝑘=0 𝑝𝑘 ∆𝑘
𝑅(𝑠) ∆
∆ = determinan dari grafik aliran sinyal
= 1 − ∑ 𝐿𝑖 + ∑ 𝐿𝑖 𝐿𝑗 − ∑ 𝐿𝑖 𝐿𝑗 𝐿𝑘 +. . .,
𝐿𝑖 = Fungsi Transfer dari loop ke i
𝐿𝑖 𝐿𝑗 = perkalian fungsi transfer dari dua loop yang tidak bersentuhan
𝐿𝑖 𝐿𝑗 𝐿𝑘 = perkalian fungsi transfer dari tiga loop yang tidak bersentuhan
𝐿𝑖 𝐿𝑗 𝐿𝑘 𝐿𝑙 , …,
𝑁= Jumlah total arah maju;
𝑃𝑘 = fungsi transfer dari arah maju ke k;
∆𝑘 =Kofaktor dari arah maju ke ka dengan loop yang menyentuh arah maju ke k
yang dihilangkan
Contoh :
Perhatikan grafik aliran dibawah ini :
Terdapat 4 loop
𝐿1 = 𝐺2 𝐻2
𝐿2 = 𝐺3 𝐻3
𝐿3 = 𝐺6 𝐻6
𝐿4 = 𝐺7 𝐻7
16
Loop 1 dan 2 tidak menyentuh loop 3 dan 4.
Sehingga determinanya
Path 1 : 𝑃1 = 𝐺1 𝐺2 𝐺3 𝐺4
Path 2 : 𝑃2 = 𝐺5 𝐺6 𝐺7 𝐺8
𝑌(𝑠) 𝑃1 ∆1 +𝑃2 ∆2
Fungsi transfer : = 𝑇(𝑠) =
𝑅(𝑠) ∆
𝐺 𝐺 𝐺 𝐺 (1 − 𝐿3 − 𝐿4 ) + 𝐺5 𝐺6 𝐺7 𝐺8 (1 − 𝐿1 − 𝐿2 )
= 1 −1 𝐿2 −3 𝐿4 − 𝐿
1 2 3 − 𝐿4 + 𝐿1 𝐿3 + 𝐿1 𝐿4 + 𝐿2 𝐿3 + 𝐿2 𝐿4
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi alih digunakan untuk mencirikan hubungan masukan dan
keluaran dari komponen atau sistem yang dapat digambarkan dengan persamaan
differensial linear, invarian-waktu. Dengan menggunakan konsep fungsi alih dapat
dinyatakan sistem dinamik dengan persamaan aljabar dalam s. Diagram blok
adalah Interkoneksi antar beberapa blok fungsional sehingga membentuk suatu
sistem kendali (loop terbuka/tertutup). Diagram blok dapat menggambarkan sifat-
sifat dinamis suatu sistem dan aliran sinyal, tetapi tak menggambarkan konstruksi
fisik sistem tersebut. Dalam menyederhanakan diagram blok harus diingat bahwa:
Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam arah litasan maju harus tetap sama,
Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam loop harus tetap sama. Signal flow
graph adalah grafik aliran khusus, grafik terarah di mana node meawakili variabel
sistem, dan cabang mewakili fungsional koneksi antara pasangan node, dan juga
grafik aliran sinyal merupakan suatu diagram yang mewakili seperangkat
persamaan aljabar linear. Penguatan Masaon merupakan suatu teknik dalam
mereduksi grafik sinyal menjadi sebuah fungsi transfer tunggal. Penguatan Mason
juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh fungsi transfer.
18
DAFTAR PUSTAKA
FungsiAlih & Diagram Blok oleh Silmina Ulfah 2016 diambil dari
http://silmina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50178/Fungsi+Alih+%26+Diagram+Bl
ok.pdf
SISTEN KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok oleh PTIIK diambil dari
http://gembong.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/Diagram-blok.pdf
19