Anda di halaman 1dari 4

Transformasi Laplace

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan permasalahan dalam
suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan melakukan transformasi dari
suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang lain.
Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep yang penting sebagai
bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam melakukan analisis sistem
invarian-waktu linier, seperti rangkaian elektronik, osilator harmonik, devais optik dan
sistem-sistem mekanik. Dengan mengetahui deksripsi matematika atau fungsional sederhana
dari masukan atau keluaran suatu sistem, transformasi Laplace dapat memberikan deskripsi
funsional alternatif yang kadang dapat menyederhanakan proses analisis kelakukan dari
sistem atau membuat suatu sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.
Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering dianggap sebagai suatu
transformasi dari cara pandang domain-waktu, di mana masukan dan keluaran dimengerti
sebagai fungsi dari waktu, ke cara pandang domain-frekuensi, di mana masukan dan keluaran
yang sama dipandang sebagai fungsi dari frekuensi angular kompleks, atau radian per satuan
waktu. Transformasi ini tidak hanya menyediakan cara mendasar lain untuk mengerti
kelakukan suatu sistem, tetapi juga secara drastis mengurangi kerumitan perhitungan
matematika yang dibutuhkan dalam menganalisis suatu sistem.
Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi dalam bidang fisika,
optik, rekayasa listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal dan teori kemungkinan.
Nama transformasi ini diberikan untuk menghormati seorang ahli matematika dan astronomi,
Pierre-Simon Laplace, yang menggunakan teknik transformasi ini pada hasil karyanya dalam
teori kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan sebelumnya oleh Leonhard Euler,
seorang ahli matematika prolific Swiss abad kedelapanbelas.

Definisi formal[sunting | sunting sumber]


Transformasi Laplace dari suatu fungsi f(t), yang terdefinisi untuk semua nilai t riil dengan t
0, adalah fungsi F(s), yang didefinisikan sebagai:

Limit bawah

adalah kependekan dari

fungsi delta Dirac

dan memastikan inklusi dari keseluruhan

pada 0 jika terdapat suatu impuls dalam f(t) pada 0.

Secara umum parameter s bernilai kompleks:

Mari Berbagi walaupun hanya sekedar Informasi

Berbagi informasi tentang segala hal positif


Transformasi Laplace

leave a comment
Transformasi laplace adalah metode transformasi yang digunakan untuk penyelesaian
persamaan diferensial yang digagas oleh Piere Simon Laplace. Pierre Simon Laplace pertama
kali mengembangkan transformasi ini memang hanya bermaksud untuk mempermudah
penyelesaian persamaan deferensial dalam matematik. Perkembangannya transformasi
laplace banyak digunakan di bidang fisika, optik, kendali dan pengolahan sinyal.
Transformasi laplace digunakan untuk penyelesain sistem linier tidak ubah waktu (LTI).
Pada rangkaian listrik, devais optik, sistem kendali kita dapat menganalis menggunakan
transformasi laplace. Contoh sederhananya adalah pada rangkaian listrik dengan sumber
tegangan v(t) dihubungkan dengan saklar on off dengan induktor, resistor dan kapasitor
secara seri. Apabila terjadi perubahan arus saat saklar dari kondisi terbuka kemudian di tutup
maka akan didapatkan persamaaan deferensial integral sebagai berikut
v(t)=i(t)R+L.di(t)/dt+(1/C)Integral(I(t)dt
dengan menerapkan deferensial pada kedua suku maka akan didapatkan
v(t)=L.i(t)+R.i(t)+i(t)/C
Persamaaan deferensial tersebut dengan mudah dapat diselesaikan dengan transformasi
Laplace. Transformasi laplace sendiri mempunya rumusan sebagai berikut
F(s)=L{f(t)}= integral seluruh waktu ( f(t)e^(-st))dt
Untuk laplace satu sisi:
F(s)=L{f(t)}= integral dari nol sampai tak hingga ( f(t)e^(-st))dt
dengan s=a+jw
Laplace dari sebuah sistem atau suatu sinyal bisa dihitung dengan rumusan tersebut. Tabel
laplace dapat mempermudah untuk mendapatkan transformasi laplace dari suatu sinnyal atau
sistem. Kita tinggal memakai acuan dalam tabel untuk menentukan tranformasi laplace
maupun transformasi balik laplace.
Transformasi laplace digunakan untuk penyelesain sistem waktu kontinyu. Transformasi
laplace dari tanggapan impuls sistem h(t) akan menhasilkan H(s) yang dikenal sebagai
transfer function atau fungsi alih sistem. Analasis terhadap fungsi alih sistem adalah salah
satu metode analisis sistem. Pemodelan sistem kontinyu biasaya dilakukan dalam kawasan s.
Transformasi laplace digunakan untuk menganalis dan mencari solusi dari sebuah sistem.
Pada contoh rangkaian listrik yang disebutkan diatas dengan mudah kita dapat melihat di

tabel dan melaplacekan tiap suku dari persamaan tersebut sehingga didapatkan
V(s)=L.(s^2.I(s)+s.i(0)+i(0)) + R(s.I(s)-i(0)) +(1/C)I(s)
Dengan anggapan kondisi awal adalah nol dan i(t) adalah keluaran maka didapatan fungsi
alih sistem
H(s)= 1/(L.s^2 + R.s +1/C)
Sebagai contoh lainnya, dalam bidang teknik kendali kita dapat melakukan simulasi input
output sebuah sistem yang kita bangun. misalkan kita ingin membangun suatu sistem
penampungan limbah dengan tiga buah tangki pemroses limbah dengan satu masukan dari
sistem pembuangan limbah yang dapat diatur volume yang masuk. Laju dari tangki satu ke
tangki lainnya juga dapat diatur. Maka secara sederhana kita dapat memodelkan sistem
tersebut dengan menggunakan analogi rangkaian R L dan C. Kapasitas dapat diwakili dengan
C, katup pengatur tiap tangki dapat diwakili dengan R. Laju masukan limbah dapat diwakili
dengan Q1 dan laju keluaran limbah dapat diwakili dengan Q2. Maka dengan menelusuri dari
tangki pertama dengan menganalisa hubungan masukan dan keluaran dari tangki tersebut dan
karakteristiknya akan didapatkan suatu fungsi alih H1(s) yang merupakan representasi
hubungan input outpu dari tangki pertama. Keluaran tangki pertama akan menjadi masukan
tangki kedua sehingga sistem ini dapat dikategorikan sebagai sistem cascade. Dengan
menganalisnya maka kita juga akan mendapatkan H2(s) sebagai fungsi alih tangki kedua,
demikian halnya dengan tangki ketiga. Dengan menggabung komponen-komponen kecil dari
penyusun sistem tersebut maka kita akan dapatkan diagram blok sistem dalam representasi s.
Diagram blok sistem tersebut dengan mudah dapat kita selesaikan menggunakan aljabar
diagram blok untuk mendapatkan fungsi alih sistem secara keseluruhan. Apabila fungsi alaih
sistem sudah didapatkan maka analisis terhadap sistem akan menjadi mudah. Kita dapat
mengetes sistem tersebut terhadap beberapa masukan untuk mendapatkan keluarannya.
Pemodelan sistem dan analis sistem melalui simulasi menjadi sangat penting karena prototipe
tanpa didahului pemodelan dan analisis terhadap model akan membuat peluang kegagalan
protipe besar. Dan hal ini akan memakan biaya banyak. Bisa dibayangkan berapa biaya jika
pembangunan sebuah pengolah limbah seperti pada contoh yang dikemukan langsung pada
trial error sistem nyata. Bahkan untuk prototyping saja sudah memakan biaya banyak.
Tentunya hal yang murah adalah pemodelan sistem dan uji coba komputer based karena
perubahan nilai parameter desain semudah mengetikkan angka baru nilai parameter tersebut
tanpa biaya apapun kecuali biaya license software jika software design menggunakan
software komersial.
Dengan berkembangnya metode numeris yang sangat pesat, maka analisis sebuah sistem
yang berbasis fungsi alih sistem dalam s dapat dikerjakan dengan software seperti Matlab dan
Scilab. Dengan leluasa kita bisa membuat model sistem dengan simulink dan mengamati
karakteristik sistem dengan berbagai masukan tes. Dasar-dasar transformasi laplace menjadi
sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif sehingga dapat
memodelkan sistem dengan baik. Mengenai syntax akan dengan mudah dikuasai jika kita
mencoba. Mungkin bagi yang belum pernah dapat mencoba dengan membaca help dari

syntax lti dan tf. Pemodelan sistem juga dapat dilakukan dengan membuat sistem dengan
simulink yang tersedia pada Matlab. Yang harus dipahami adalah penurunan dari karakteristik
fisik atau elektronik ke model sistem.
Demikian sedikit penjelasan tentang transformasi laplace dan kegunaannya.
Ditulis oleh:
Dhidik prastiyanto
referens:
Diktat Kuliah Sinyal dan Sistem (Dhidik Prastiyanto)

Jenis transformasi integral ini memiliki sejumlah sifat yang membuatnya amat berguna bagi
analisis sistem dinamik linier. Keunggulan utama dari cara ini adalah mengubah proses
diferensiasi menjadi perkalian dan integrasi menjadi pembagian, dengan adanya s (Hal ini
mirip dengan fungsi logaritma yang mengubah operasi perkalian dan pembagian menjadi
penjumlahan dan pengurangan). Perubahan persamaan integral dan diferensial menjadi
bentuk polinomial menyederhanakan proses penyelesaian.
Artikel bertopik matematika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya.

Anda mungkin juga menyukai