Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Transformasi Fourier dan Laplace

Adib Muhammad Wildan Lazuardi


(081711733058)
Teknik Biomedis
Fakultas Sains dan Teknologi Unversitas Airlangga

1. Transformasi Fourier
Dinamakan atas Joseph Fourier, adalah sebuah transformasi integral yang
menyatakan-kembali sebuah fungsi dalam fungsi basis sinusoidal, yaitu sebuah
fungsi sinusoidal penjumlahan atau integral dikalikan oleh beberapa koefisien
("amplitudo"). Ada banyak variasi yang berhubungan-dekat dari transformasi ini
tergantung jenis fungsi yang ditransformasikan.
Transformasi Fourier adalah suatu model transformasi yang memindahkan
domain spasial atau domain waktu menjadi domain frekwensi.

F(t) Transformasi F()


Fourier

Transformasi Fourier merupakan suatu proses yang banyak digunakan


untuk memindahkan domain dari suatu fungsi atau obyek ke dalam domain
frekwensi. Di dalam pengolahan citra digital, transformasi fourier digunakan untuk
mengubah domain spasial pada citra menjadi domain frekwensi. Analisa-analisa
dalam domain frekwensi banyak digunakan seperti filtering. Dengan menggunakan
transformasi fourier, sinyal atau citra dapat dilihat sebagai suatu obyek dalam
domain frekwensi.
Ada beberapa pengertian mengenai definisi transformasi Fourier ƒ̂ dari
sebuah fungsi integrasi ƒ: R → C[1]. Secara umum, definisi transformasi Fourier
adalah:

F ( )  

f (t ).e  jt dt
dimana F( ) adalah fungsi dalam domain frekwensi
adalah frekwensi radial 0 – 2 f,
atau dapat dituliskan bahwa =2 f
2. Transformasi Laplace

Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan


permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan
melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan
yang lain.
Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep yang
penting sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam
melakukan analisis sistem invarian-waktu linier, seperti rangkaian elektronik,
osilator harmonik, devais optik dan sistem-sistem mekanik. Dengan mengetahui
deksripsi matematika atau fungsional sederhana dari masukan atau keluaran suatu
sistem, transformasi Laplace dapat memberikan deskripsi funsional alternatif yang
kadang dapat menyederhanakan proses analisis kelakukan dari sistem atau
membuat suatu sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.
Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering dianggap
sebagai suatu transformasi dari cara pandang domain-waktu, di mana masukan dan
keluaran dimengerti sebagai fungsi dari waktu, ke cara pandang domain-frekuensi,
di mana masukan dan keluaran yang sama dipandang sebagai fungsi dari frekuensi
angular kompleks, atau radian per satuan waktu. Transformasi ini tidak hanya
menyediakan cara mendasar lain untuk mengerti kelakukan suatu sistem, tetapi juga
secara drastis mengurangi kerumitan perhitungan matematika yang dibutuhkan
dalam menganalisis suatu sistem.
Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi
dalam bidang fisika, optik, rekayasa listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal
dan teori kemungkinan.
Nama transformasi ini diberikan untuk menghormati seorang ahli
matematika dan astronomi, Pierre-Simon Laplace, yang menggunakan teknik
transformasi ini pada hasil karyanya dalam teori kemungkinan. Sebenarnya teknik
ini ditemukan sebelumnya oleh Leonhard Euler, seorang ahli matematika prolific
Swiss abad kedelapanbelas.
Transformasi Laplace dari suatu fungsi f(t), yang terdefinisi untuk semua
nilai t riil dengan t ≥ 0, adalah fungsi F(s), yang didefinisikan sebagai berikut:

Limit bawah 0- adalah kependekan dari dan memastikan inklusi dari

keseluruhan fungsi delta Dirac δ(t) pada 0 jika terdapat suatu impuls dalam f(t)
pada 0.

Secara umum parameter s bernilai kompleks:

𝑠 = 𝜎 + 𝑖𝜔
Jenis transformasi integral ini memiliki sejumlah sifat yang membuatnya
amat berguna bagi analisis sistem dinamik linier. Keunggulan utama dari cara ini
adalah mengubah proses diferensiasi menjadi perkalian dan integrasi menjadi
pembagian, dengan adanya s (Hal ini mirip dengan fungsi logaritma yang
mengubah operasi perkalian dan pembagian menjadi penjumlahan dan
pengurangan). Perubahan persamaan integral dan diferensial menjadi bentuk
polinomial menyederhanakan proses penyelesaian.

3. Kesimpulan
Dari penejelasan diatas kita dapat membedakan antara transformasi fourier
dan transformasi laplace. Pada transformasi fourier lebih cocok untuk digunakan
pada analisis sinyal dengan kondisi yang stabil, sedangkan untuk transformasi
laplace digunakan untuk analisis sinyal sementara. Transformasi laplace juga cocok
untuk mencari respons terhadap pulsa, fungsi langkah, dan fungsi delta, sedangkan
pada transformasi fourier cocok untuk mencari sinyal kontinyu.
Transformasi Fourier bisa dihitung dari seleuruh sumbu (-∞,∞), pada fourier
multidimensi, sedangkan pada Transformasi Laplace dihitung dari setengah sumbu
[0, ∞), pada laplace hanya satu dimensi. Pada transformasi laplace biasanya
menggunakan variabel waktu t, pada saat menggunakan transformasi fourier spasial
x,y,...; Fungsi – fungsi yang tidak boleh mengubah fourier menigkat lebih cepat
daripada polinomial, sedangkan fungsi yang dapat menigkatkan transformsi laplace
pesat di infinity (∞). Transformasi laplace darisuatu fungsi tinggal di seluruh
kompleks rencana, sedangkan transformasi fourier dari fungsi masih tinggal di
sumbu nyata atau ruang real.
4. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Laplace
https://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourier
https://smf.edaboard.com/topic-2362207.0.html

Anda mungkin juga menyukai