NIM : 17525110
Dalam sistem kontrol lingkar tertutup, nilai keluaran berpengaruh langsung terhadap aksi
pengaturan. Sinyal selisih (error) yaitu perbedaan antara masukan acuan dan sinyal umpan balik
diberikan kepada kontroler sedemikian sehingga dalam prosesnya memperkecil selisih dan
menghasilkan keluaran sistem pada harga atau kondisi yang diinginkan. Sistem kontrol lingkar
tertutup dalam kenyataannya selalu merujuk kepada sistem yang menggunakan umpan balik untuk
mengurangi error sistem.
Keuntungan dari sistem kontrol lingkar-tertutup terlihat dari penggunaan umpan balik yang
membuat respon sistem tidak terlalu peka (sensitif) terhadap gangguan luar ataupun perubahan nilai-
nilai komponen dalam sistem. Hal tersebut memungkinkan penggunaan komponen yang tidak akurat
dan murah untuk mewujudkan pengendalian yang akurat untuk suatu plant. Dari sisi kestabilan,
sistem kontrol lingkar-terbuka relatif lebih mudah dibuat karena kestabilan sistem bukan masalah
utama. Di lain pihak, kestabilan menjadi masalah besar dalam sistem kontrol lingkar-tertutup karena
penanganan error yang berlebihan bisa menyebabkan osilasi. Sistem kontrol ini bermanfaat apabila
ada gangguan yang bersifat sukar ditentukan atau diramalkan, tetapi biasanya sistem kontrol lingkar
tertutup juga memerlukan daya dan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan sistem kontrol
lingkar-terbuka yang bersesuaian.
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi dalam bidang elektronika dan komputer, hampir
seluruh sistem dikendalikan secara elektronis dan terkomputerisasi. Peran manusia menjadi hanya
sebagai operator. Dalam merealisasikan sistem yang dikendalikan dengan komputer maka
penambahan komponen pengubah dari sinyal analog ke digital dan sebaliknya mutlak diperlukan
untuk menjamin keberlangsungan proses dalam sistem tersebut
Persamaan differential suatu sistem yang menghubungkan output dengan input. Fungsi transfer
didefinisikan sebagai perbandingan transformasi Laplacesinyal output terhadap transformasi Laplace
sinyal input dengan menganggap seluruh kondisi mulanya nol. Dengan mengetahui fungsi transfer
sistem, maka kita dapat mengetahui ”relasi” langsung antara masukan dan keluaran dari sistem. Untuk
menurunkan fungsi transfer sistem yang dimodelkan dengan persamaan diferensial, kita memanfaatkan
sifat transformasi Laplace berikut :
f ⇒ F s
f ′ ⇒ sF s
f ′′ ⇒ s 2 F s (1)
M
f τ dτ ⇒ 1F
s
s
Perhatikan model mekanis sistem pegas dengan u(t) adalah perpindahan dari dasar, y(t) adalah
perpindahan massa, k konstanta pegas, m massa total sistem, dan b koefisien gesekan, yang
digambarkan secara skematik sebagai berikut :
Gambar : Model Sistem Suspensi
ms 2Y s bsY s kY s bsU s kU s
atau
Y s bs k
U s ms 2 bs k (9)