Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENGENDALIAN LOOP TERTUTUP

PENGANTAR

Dalam bahasan ini akan dijelaskan tentang sistem pengendalian loop tertutup : apa yang
dimaksud dengan sistem pengendalian loop tertutup, bagaimanakah perilakunya dan
representasi diagram bloknya. Materi yang dibahas merupakan dasar pengetahuan teknik
yang diperlukan untuk melakukan instalasi, perawatan, dan “troubleshooting” bila terjadi
penyimpangan di dalam sistem.

SISTEM PENGENDALIAN LOOP TERTUTUP

Sistem pengendalian loop tertutup merupakan sistem pengendalian dimana sinyal


keluaran mempunyai pengaruh langsung terhadap sinyal kontrol (aksi kontrol).

Pada sistem pengendalian loop tertutup terdapat jaringan umpanbalik (feedback) karenanya
sistem pengendalian loop tertutup seringkali disebut sebagai sistem pengendalian
umpanbalik. Praktisnya, istilah pengendalian loop tertutup dan sistem pengendalian
umpanbalik dapat saling dipertukarkan penggunaannya.

Pada sistem pengendalian loop tertutup, sinyal keluaran dari plant atau sinyal keluaran
terukur dari elemen ukur (biasanya sensor atau tranduser) diumpanbalikkan untuk
dibandingkan dengan setpoin. Perbedaan antara sinyal keluaran dan setpoin yaitu sinyal
kesalahan atau error, disajikan ke kontroler sedemikian rupa untuk mengurangi kesalahan dan
membawa keluaran sistem ke nilai yang dikehendaki.
Jadi, pada sistem pengendalian loop tertutup keluaran sistem digunakan untuk menentukan
sinyal masukan ke plant

Representasi diagram blok dari sistem pengendalian loop tertutup adalah sebagai berikut :

Dibandingkan dengan sistem pengendalian loop terbuka, kelebihan sistem pengendalian loop
tertutup adalah :

 Dapat mengatasi ketidakpastian pengetahuan akan plant dan perubahan kelakuan atau
karakteristik plant
 Nonlinearitas komponen tidak terlalu mengganggu
 Ketelitian (accuracy) terjaga

Sedangkan kekurangan sistem pengendalian loop tertutup adalah :


 Perlengkapannya lebih komplek dan lebih mahal dibandingkan dengan pengendalian
loop terbuka
 Instalasi dan perawatannya lebih sulit
 Kecenderungan ke arah osilasi

CONTOH SOAL

Berikut ini contoh sistem pengendalian loop tertutup :

Contoh 1. Sistem pengendalian temperatur cairan pada Continuous Stirred-Tank Reactor


(CSTR).
Diagram blok dari Sistem pengendalian temperatur cairan pada Continuous Stirred-Tank
Reactor (CSTR) adalah sebagai berikut :
Dengan mengukur temperatur cairan pada aliran keluar (Tout) dan membanding kannya
dengan temperatur cairan yang dikehendaki (Tsp), maka sinyal error yaitu selisih antara Tout
dengan Tsp diumpankan ke kontroler. Kontroler akan mengha silkan sinyal kontrol berupa
panas yang dihasilkan oleh heater (Q) sedemikian hingga temperatur cairan di aliran keluar
sama dengan temperatur cairan yang dikehendaki.

Contoh 2. Sistem pengendalan kecepatan Governor

Prinsip kerja dari sistem pengendalian kecapatan governor adalah sebagai berikut :
 Kecepatan governor disetel sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dan tidak terdapat
tekanan minyak yang masuk dalam sisi silinder.
 Jika kecepatan mesin yang sebenarnya turun di bawah harga yang diinginkan, maka gaya
sentrifugal dari governor kecepatan mengecil, menyebabkan katup pengontrol (katup
pilot) bergerak ke bawah, mencatu bahan bakar yang lebih banyak sehingga kecepatan
mesin membesar sampai dicapai harga yang diinginkan.
 Sebaliknya, jika kecepatan mesin melebihi nilai yang diinginkan, maka gaya sentrifugal
dari governor kecepatan membesar, menyebabkan katup pengontrol (katup pilot) bergerak
ke atas. Hal ini akan memperkecil catu bahan bakar sehingga kecepatan mesin mengecil
sampai dicapai nilai yang diinginkan.

Diagram skematik dari sistem pengendalian kecepatan governor adalah sebagai berikut :

Contoh 3. Sistem pengendalian temperatur pada oven listrik

Diagram blok dari sistem pengendalian temperatur pada oven listrik dapat dilihat pada
Gambar 1.15. Prinsip kerja dari sistem pengendalian temperatur pada oven listrik :
 Temperatur di dalam oven listrik diukur oleh sensor temperatur, yang adalah alat analog.
temperatur analog dikonversi menjadi temperatur digital oleh konverter A/D.
 Temperatur digital tersebut dimasukkan ke kontroler melalui sebuah antarmuka.
 Temperatur digital ini dibandingkan dengan temperatur masukan yang diprogram dan
jika terdapat penyimpangan (error), kontroler mengirim sinyal ke pemanas, melalui
sebuah antarmuka, penguat, dan relai untuk membawa temperatur pada oven listrik ke
nilai yang dikehendaki
RINGKASAN

1. Pada sistem pengendalian loop tertutup terdapat jaringan umpan balik (feedback).
2. Pada sistem pengendalian loop tertutup, keluaran sistem digunakan untuk menentukan
masukan ke plant
3. Feedback merupakan fitur esensial pada sistem pengendalian yang efektif (hal ini
membantu kita mengatasi ketidakpastian pada pengetahuan akan plant dan perubahan
kelakuan/karakteristik plant)

LATIHAN

Beri satu contoh sistem pengendalian loop tertutup serta jelaskan dan gambar diagram
bloknya.

Anda mungkin juga menyukai