PADA AC SPLIT
ARTIKEL
Oleh :
FARHAN AWALUDIN
MID136035
PADA AC SPLIT
Oleh : Farhan Awaludin
PENDAHULUAN
Sistem kontrol atau kendali saat ini mulai bergeser pada otomatisasi sistem
kontrol yang menuntut penggunaan komputer, sehingga campur tangan manusia
dalam pengontrolan sangat kecil. Bila dibandingkan dengan pengerjaan secara
manual, sistem peralatan yang dikendalikan oleh komputer akan memberikan
keuntungan dalam hal efisiensi, keamanan, dan ketelitian. Kemampuan komputer,
baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), dapat
dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi pengendalian, seperti pengendalian suhu.
Pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner) memiliki banyak sekali variasi,
fungsi, dan bentuk, yang dalam hal ini disesuaikan pada bentuk dan kapasitas
besarnya ruangan yang akan menggunakan fasilitas pendingin ruangan tersebut.
Salah satunya adalah pendingin ruangan atau AC yang menggunakan sistem
otomatis, dalam hal inisudah menggunakan remote control dalam mengatur suhu
atau temperatur ruangan yang dikehendaki. Akan tetapi, pada kebanyakan pendingin
ruangan atau AC, saklar on/off dinyalakan secara manual melalui tombol pada
remote.Sehingga temperatur standart yang diinginkan berubah-ubah karena adanya
keinginan tiap individu dan aktivitas individu yang keluar masuk ruangan
tersebut.Dengan alat pengontrol ini dapat menghidupkan dan mematikan AC secara
otomatis, sehingga dapat menghemat daya listrik yang dipakai pada ruangan tersebut.
Dengan kata lain nantinya dapat menghemat pengeluaran biaya beban yang
disebabkan konsumsi penggunaan AC yang tidak efisien tersebut.Atas dasar alasan
inilah, penulis membuat sebuah sistem ON- OFF AC (Air Conditioner) berbasis
mikrokontroler ATMega16 pada ruang dengan monitoring via web. Sistem ini
menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai pengendaliutama. Sebagai input,
digunakan sensor suhuLM35. LCD 16x2 (M1632) digunakan sebagai display untuk
menampilkan hasil pembacaan suhu ruang. Sebagai pembanding atas pem- bacaan
suhu ruang dengan sensor suhu LM35, digunakan termometer analog.
1
Sistem Kontrol adalah seperangkat komponen yang saling
berhubungan/dihubungkan sedemikian sehingga mampu memerintah, mengarahkan,
atau mengatur dirinya sendiri atau sistem/proses yang lain.
Kontrol automatic atau yang dikenal dengan sistem pengendalian otomatis
(automatic control system) merupakan level ke 2 dalam hirarki sistem
otomasi..Dalam sistem otomasi kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa
dilakukan manusia bisa digantikan perannya dengan menerapkan prinsip otomasi.
Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang, kekurang presisi-an manusia
dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari sistem yang dikontrol
semakin menguatkan kedudukan alat/mesin untuk melakukan pengontrolan secara
otomatis.
Pengendalian otomatis (automatic control) dan piranti-piranti pengontrol
otomatis dalam perkembangannya merupakan suatu disiplin ilmu sendiri yang
disebut control engineering, control system engineering. Dengan berkembangnya
teknologi komputer dan jaringan dimana konsep sistem otomasi dapat diwujudkan,
ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem
tersebut , maka akan semakin meringankan tugas-tugas manusia. Derajat otomasi
yang makin tinggi akan mengurangi peranan dan meringankan tugas-tugas manusia
dalam pengontrolan suatu proses.
2
sistem kendali loop terbuka dapat digunakan jika hubungan output dan inputnya
diketahui serta tidak adanya gangguan internal dan eksternal.
3
a. Sistem Kendali Loop Tertutup Manual
4
Gambar 5 Sistem Kendali Modern dari Sistem boiler untuk generator
5
Gambar 7 Gambaran skematis siklus refrigerasi termasuk
perubahan tekanannya
6
Volt/C yang berarti bahwa setiap perubahan suhu sebesar 1 C, akan terjadi
perubahan tegangan sebesar 10 m Volt.
2. Infrared Transceiver
Infrared transceiver adalah sistem yang terdiri atas infrared transmitter dan
receiver transmitter. Sinar infrared atau sinar infra merah merupakan sinar yang
tak nampak. Sinar inframerah merupakan sinar elektromagnetik dengan panjang
gelombang antara 700 nm sampai dengan 1 mm. Dengan panjang gelombang ini,
sinar inframerah tak akan nampak oleh mata namun radiasi panas yang dipancarkan
masih dapat dirasakan.
Komunikasi infra merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah
sebagai pemancar dan modul penerima sebagai penerimanya. Sinyal yang
dipancarkan oleh pengirim (transmitter) dan diterim aoleh penerima (receiver),
kemudian dikodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan
dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal
carrier inframerah yang berkisar antara 30 KHz sempai dengan 40 KHz.
3. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang didasarkan atas elektrik dan mekanik.
Kontrol elektrik diterapkan untuk mendapatkan gerakan mekanik. Sebagai elektrik
adalah komponen yang dikendalikan oleh arus.
7
Pada dasarnya, relay terdiri dari lilitan kawat pada suatu inti besi lunak
berubah dari magnet yang menarik atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun
menutup atau membuka. Ada banyak tipe relay yang kontruksinya juga berbeda
tergantung jenis kontaknya.
Berdasarkan gambar 9 maka ada beberapa jenis relay yang dibedakan menurut
kontaknya.
1. Relay SPST (Single Pole SingleThrough)
Relay dengan satu induk saklar dengan satu saluran kontak (normally closed).
2. Relay DPST (Double Pole SingleThrough)
Sama seperti SPST tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah yang bekerjanya
serentak/bersamaan dan satu saluran kontak (normally closed) untuk tiap saklar.
3. Relay SPDT (Single Pole Double Through)
Merupakan relay yang mempunyai satu induk saklar untuk menghubungkan dua
saluran kontak (normally closed dan normally open) yang dihubung bergantian.
4. Relay DPDT (Double Pole Double Through)
Sama seperti SPDT tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah yang bekerja
serentak dan dua saluran kontak (normally closed dan normally open) untuk tiap
saklar.
8
Gambar 10. Konfigurasi pin mikrokontroler ATMega16
9
Berikut adalah karakteristik dari LCD M1632 (16x2)
1. Tampilan 16 karakter 2 baris.
2. ROM pembangkit karakter 192 jenis.
3. RAM pembangkit karakter 8 jenis (di- program pemakai).
4. RAM data tampilan 80 x 8 bit (8 karakter).
5. Duty ratio 1/16.
6. RAM data tampilan dan RAM pembangkit karakter dapat dibaca dari unit
mikro- prosesor.
7. Beberapa fungsi perintah antara lain adalah penghapusan tampilan (display
clear), posisi krusor awal (crusor home), tampilan karakter kedip (display
character blink), penggeseran krusor (crusor shift) dan penggeseran tampilan
(display shift).
8. Rangkaian pembangkit detak (clock).
9. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan.
10. Catu daya tunggal +5 volt.
10
secara online. Selain menampilkan suhu ruang pada saat itu, AC juga dapat
dikendalikan melalui web (ON/OFF melalui web).
Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, pengujian dan analisis yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Sensor PIR325 yang dilengkapi dengan fresnel lens dan pelindung
mempunyai jangkauan maksimal pendeteksian perubahan panas dalam
hal ini yang berasal dari radiasi panas tubuh manusia sejauh 10 meter.
2. Penyensoran dengan cara pemindaian (scanning) dapat mendeteksi
keberadaan orang di dalam ruangan walaupun orang tersebut tidak
bergerak, karena sensor yang bergerak akan menangkap panas tubuh
manusia melalui 2 elemen sensor dari PIR325 yang melewatinya.
3. Pada pengujian berdasarkan lama objek berada dalam ruangan telah
diperoleh hasil yang sesuai dengan perancangan pada sistem, yaitu lampu
akan menyala jika objek berada dalam ruangan 20 menit dan Pada
durasi waktu 20 t < 50 menit, lampu menyala selama 30 menit; Pada
durasi waktu 50 t < 80 menit, lampu menyala selama 60 menit; Pada
durasi waktu 80 t < 110 menit, lampu menyala selama 90 menit; Pada
durasi waktu 110 t < 140 menit, lampu menyala selama 120 menit;
4. Pada pengujian motor stepper secara half step dan full step, besarnya
sudut hitung untuk sudut-sudut istimewa antara half step dan full step
memiliki nilai yang sama, tetapi untuk sudut-sudut tertentu half step
memiliki sudut hitung yang lebih presisi. Hal ini disebabkan karena
besarnya sudut putar tiap step yang beda, yaitu 0,90/step untuk half step
dan 1,80/step untuk full step.
11
Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari pelaksaan tugas akhir ini adalah:
1. Sistem yang sudah dibuat masih dapat dikembangkan dan disempurnakan
lagi, misalnya pada bagian sensor agar dapat mempunyai jangkauan
deteksi yang lebih jauh lagi.
2. Makalah ini agar dapat diimplementasikan pada ruangan-ruangan yang
mempunyai mesin AC (Air Conditioner) sehingga dapat membantu dalam
usaha penghematan energi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13