Anda di halaman 1dari 6

Bahan Ajar

Perekayasaan Kontrol
Instrumentasi Medik
Susilo Praptomo, S.Pd
Untuk Paket Keahlian Instrumentasi Medik
Kelas XI Semester Ganjil

SMK NEGERI 1 BANDUNG


Desa Bantengan, Kec.Bandung,
Kab. Tulungagung
Jawa Timur

2019
SISTEM KONTROL
KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan jenis rangkaian kontrol digital (kontrol ON/OFF) untuk aplikasi
system peralatan elektronika sederhana menggunakan IC digital
4.3 Mensimulasikan salah satu contoh jenis rangkaian kontrol digital (kontrol
ON/OFF) untuk aplikasi system peralatan sederhana menggunakan
komponen pada software elektronik

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan rangkaian kontrol digital dengan IC digital setelah
berdiskusi secara berkelompok dengan benar
2. Siswa dapat menghasilkan rangkaian kontrol digital aplikasi sistem
peralatan elektronika dengan IC digital setelah berdiskusi secara
berkelompok dengan benar
3. Siswa dapat membuat rangkaian kontrol digital setelah mempelajari
jobsheet/LKPD secara berkelompok dengan benar
4. Siswa dapat membuat rangkaian kontrol digital aplikasi sistem peralatan
sederhana menggunakan komponen pada software elektronik setelah
mempelajari jobsheet/LKPD secara berkelompok dengan benar

PENGANTAR
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknik kontrol dan kontrol otomatis
di masyarakat industri sangat dibutuhkan. Tanpa disiplin ilmu ini, teknologi pada
hari ini dan hari-hari mendatang sulit dijelaskan. Sistem kontrol dibutuhkan pada
semua cabang teknik. Pengembangan yang terus-menerus dibidang ini menjadi
kebutuhan yang utama. Untuk memungkinkan adanya kolaborasi pada skala
yang lebih luas, maka keseragaman bahasa sangat penting, meliputi ketepatan
definisi suatu istilah harus dijelaskan dan secara universal sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar teknik kontrol.
Untuk memungkinkan adanya kolaborasi pada skala yang lebih luas, maka
keseragaman bahasa sangat penting, meliputi ketepatan definisi suatu istilah
harus dijelaskan dan secara universal sesuai dengan prinsip-prinsip dasar teknik
kontrol.

SISTEM KONTROL OPEN LOOP


Sebuah sistem adalah susunan dari struktur, yang terkait satu sama lain,
pengaturannya dengan persyaratan tertentu yang didefinisikan oleh
lingkungannya.
Gambar 1. Sistem teknik pada umumnya

Kontrol berarti proses di dalam sistem dimana salah satu atau beberapa
variabel input mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil hukum saling
mempengaruhi dari sebuah sistem.
Pengontrolan dicirikan oleh urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai
kontrol. Sistem merupakan isi dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai
dengan X…) pada sistem dihubungkan dalam kotak dan keluar sebagai variabel
output Xe…. Variabel output saat ini ada pada aliran energi atau masa yang akan
dikontrol.

Gambar 2. Blok diagram control loop terbuka

Secara umum aksi dari control loop terbuka/ open loop sebagai berikut

Gambar 3. Urutan aksi control open loop

Karakteristik kontrol open loop adalah bahwa variabel output yang


dipengaruhi oleh variabel input tidak kontinyu dan tidak lagi menjadi variabel
input yang sama (tidak diumpan-balikkan). Penyimpangan pada variabel output
dari nilai nominal tidak diperhatikan (diabaikan), sehingga tidak dapat dikoreksi.

PROSES KONTROL OPEN LOOP


Sistem terkontrol dapat dibagi lebih detail menjadi elemen sinyal, elemen
kontrol, aktuator dan elemen kerja. Disamping itu, aliran sinyal, berjalan sesuai
sinyal kontrol dan aktuator menuju elemen kerja.
Kontrol sering dipisahkan antara bagian sinyal dan bagian daya. Bagian
sinyal menggunakan tegangan dan tekanan yang lebih kecil daripada yang
digunakan oleh bagian daya, dalam hubungan ini kemudian disebut dengan unit
kontrol dan unit daya. Hal ini terutama bermanfaat untuk elemen kerja yang
besar dan kontrol dengan kabel panjang.
Elemen sinyal dapat disimpan secara berbaris karena kecil dimensinya,
tetapi aktuator harus disesuaikan dengan karakteristik elemen kerja.

Gambar 3. Rantai Kontrol

SISTEM KONTROL CLOSE LOOP


Kontrol otomatis yaitu proses dimana sebuah variabel dikontrol (variabel
terkontrol), secara terus menerus diukur dan dibandingkan dengan variabel lain,
variabel perintah, proses akan dipengaruhi sesuai dengan hasil perbandingan ini
dengan memodifikasi agar sesuai dengan variabel perintah. Urutan aksi dari
bentuk ini dinamakan loop kontrol tertutup (closed loop). Tujuan kontrol closed
loop adalah untuk menyesuaikan nilai variabel terkontrol dengan nilai yang
ditentukan oleh variabel perintah.
Sistem terkontrol dipengaruhi oleh perbandingan antara output sistem
terkontrol (yakni variabel terkontrol) dan variabel perintah tertentu (nilai yang
ditetapkan/setting point).
Gambar 4. Urutan aksi kontrol closed loop

Pada sistem kontrol otomatis faktor gangguan dieliminasi, sedangkan pada


kontrol open loop, dibiarkan melalui sistem tanpa dikendalikan.

PROSES KONTROL CLOSE LOOP


Sebagai contoh kontrol otomatis untuk mempertahankan suhu dalam oven
selama otomatisasi produksi, maka hal ini tidak dapat direalisasikan dengan
kontrol open loop. Variabel output berupa suhu harus terus terkontrol dan selama
dalam proses dilakukan intervensi terhadap timbulnya penyimpangan dari nilai
nominal (terlalu dingin – pemanasan dihidupkan, dan ketika mencapai suhu
batas atas - pemanas dimatikan).
Suhu output disesuaikan dengan menyesuaikan set point dalam proses,
dan nilai aktual, sehingga hal ini dikatakan kontrol otomatis (pengaturan).

Gambar 5. Proses Kontrol Otomatis (Close Loop)

Kontrol otomatis adalah proses di mana besaran variabel kontrol, secara


kontinyu dideteksi dan diperbandingkan dengan variabel referensi, dan diperbaiki
hingga diperoleh hasil yang sama. Indikator kontrol otomatis adalah aliran
aksinya tertutup, dan variabel kontrol yang ada di jalur aksi kontrol loop itu sendiri
dipengaruhi terus menerus.

SISTEM KONTROL DIGITAL


Di dalam sistem kontrol digital, sebagai pengendali (controller)
dipergunakan komputer,  mikroprosesor, mikrokontroler ataupun rangkaian logika
lainnya untuk mengolah dinamika sistem. Sistem kontrol digital, maka sinyal
masukan umumnya juga berupa sinyal analog, sedangkan sinyal yang diproses
oleh pengendali adalah sinyal digital, dan sinyal keluaran umumnya juga berupa
sinyal analog. Dari perbedaan sinyal yang bekerja pada sistem analog dan
sistem digital, maka pada sistem digital perlukan komponen yang berfungsi untuk
melakukan konversi bentuk sinyal, konverter tersebut dikenal dengan nama ADC
(Analog to Digital Converter) dan DAC (Digital to Analog Converter). Perbedaan
di antara sistem analog dan sistem digital diperlihatkan dalam berikut:

Gambar 13. Sistem Kontrol Digital

PENUTUP
Sistem kontrol dibagi menjadi dua yaitu close loop dan open loop. Sistem
kontrol digital tersusun dari pengendali digital, yakni mikroprosesor,
mikrokontroler, atau rangkaian logika. Sistem kontrol close loop setiap
perubahan, baik pada rujukan maupun pada umpan balik dapat terindera secara
segera, dan langsung penguat menyesuaikan outputnya (kepada aktuator).

DAFTAR PUSTAKA
Arie Eric Rawung. 2016. Modul Perekayasaan Kontrol Industri. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan
Soleh, Miftahu. 2013. TEKNIK KONTROL. Jakarta: Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu & Tenaga Kependidikan
Widjanarka N, Wijaya. 2006. TEKNIK DIGITAL. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai