Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK KONTROL

Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan definisi dan istilah pada sistem kontrol

b. Menjelaskan bagian-bagian sistem kontrol open loop

c. Menjelaskan elemen-elemen pengaturan (close loop)

d. Menjelaskan jenis desain sistem (continuous: analog, dan diskrit: digital)

TEORI

Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknik kontrol dan kontrol otomatis di masyarakat
industri sangat dibutuhkan. Tanpa disiplin ilmu ini, teknologi pada hari ini dan hari-hari mendatang
sulit dijelaskan. Sistem kontrol dibutuhkan pada semua cabang teknik. Pengembangan yang terus-
menerus dibidang ini menjadi kebutuhan yang utama.

Untuk memungkinkan adanya kolaborasi pada skala yang lebih luas, maka keseragaman
bahasa sangat penting, meliputi ketepatan definisi suatu istilah harus dijelaskan dan secara
universal sesuai dengan prinsip-prinsip dasar teknik kontrol.

Rujukan yang digunakan untuk menjelaskan beberapa istilah kontrol dalam buku ini mengacu
pada International Electrotechnical Commission 60050 (IEC 60050) area 351 tentang teknologi
kontrol, tahun 2013. Rujukan lain juga digunakan aturan DIN 19 226, tahun 1968.

Definisi dan Istilah


Beberapa istilah menurut IEC 60050 – 351:
 Variabel adalah kuantitas fisik yang nilainya dapat berubah dan biasanya dapat diukur.
 Variabel input adalah jumlah variabel yang memberikan aksi pada sistem dari luar dan tidak
tergantung dari jumlah variabel lain dari sistem.
 Variabel output adalah jumlah variabel yang dapat dicatat yang dihasilkan oleh sistem, hanya
dipengaruhi oleh sistem dan melalui sistem oleh variabel input.
 Proses adalah set lengkap dari interaksi suatu operasi dalam sebuah sistem di mana materi,
energi atau informasi dirubah, dikirim atau disimpan.
 Sistem adalah set elemen yang saling terkait dalam konteks tertentu sebagai satu kesatuan dan
terpisah dari lingkungannya.
Sebuah sistem adalah susunan dari struktur, yang terkait satu sama lain, pengaturannya dengan
persyaratan tertentu yang didefinisikan oleh lingkungannya.

Definisi Kontrol (Open Loop Control)


Istilah dan penjelasan dalam teknik kontrol dan kontrol otomatis menurut DIN 19 226, versi Mei
1968 adalah sebagai berikut:
 Alat-alat untuk mempengaruhi energi yang lebih besar oleh energi yang lebih kecil.
 Keseluruhan komponen dengan cara apa unjuk kerja mesin atau operasi peralatan diubah,
biasanya secara otomatis.
 Komponen dan perlengkapan yang mentransfer gaya atau gerakan kepada yang lainnya yang
menunjukkan atau mencatat sifat dari fungsi operasi atau untuk mengaktuasi komponen lain.
 Intervensi di dalam aliran material dan energi dari mesin yang tidak secara langsung dengan
tangan.
 Pengaruh proses yang tidak dapat diawali secara langsung oleh intervensi manusia.
 Sebuah kontrol ada jika sebuah proses, tanpa memperhatikan kondisi operasi aktual,
dipengaruhi untuk kondisi yang berbeda.

Kontrol menurut DIN 19 226 berarti proses di dalam sistem dimana salah satu atau beberapa variabel
input mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil hukum saling mempengaruhi dari sebuah sistem.
Pengontrolan dicirikan oleh urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol. Sistem merupakan isi
dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai dengan Xe…) pada sistem dihubungkan dalam kotak
dan keluar sebagai variabel output Xa…. Variabel output saat ini ada pada aliran energi atau masa yang
akan dikontrol.

Gambar open loop


Contoh: Jika suplai kompressor udara dikontrol volumenya, maka pembukaan dan penutupan
katup geser dapat disebut operasi kontrol. Katup kontrol, yang mengontrol posisi yang berpengaruh
terhadap volume udara disebut elemen kontrol akhir. Pembukaan yang dilakukan oleh katup geser
disebut sebagai variabel y yang dikontrol. Kran putar yang mengoperasikan katup geser disebut unit
kontrol. Variasi pemakaian udara bertekanan oleh pemakai dikatakan sebagai variabel gangguan pada
pengontrol. Hal ini juga terjadi pada fluktuasi kecepatan atau perubahan di dalam efisiensi yang muncul
dari kompressor. Standarisasi juga mengkonfirmasi bentuk selanjutnya dari istilah kontrol: Kata
“kontrol” sering digunakan tidak hanya untuk proses kontrol tetapi juga untuk sistem yang lengkap
dimana kontrol ditempatkan.

Kontrol loop-terbuka (open loop) pada tekanan udara

Karakteristik kontrol open loop adalah bahwa variabel output yang dipengaruhi oleh variabel
input tidak kontinyu dan tidak lagi menjadi variabel input yang sama (tidak diumpan-balikkan).
Penyimpangan pada variabel output dari nilai nominal tidak diperhatikan (diabaikan), sehingga tidak
dapat dikoreksi.
Proses Kontrol Open Loop
Sistem terkontrol dapat dibagi lebih detail menjadi elemen sinyal, elemen kontrol, aktuator dan
elemen kerja. Disamping itu, aliran sinyal, berjalan sesuai sinyal kontrol dan aktuator menuju elemen
kerja.

Kontrol sering dipisahkan antara bagian sinyal dan bagian daya. Bagian sinyal menggunakan
tegangan dan tekanan yang lebih kecil daripada yang digunakan oleh bagian daya, dalam hubungan ini
kemudian disebut dengan unit kontrol dan unit daya. Hal ini terutama bermanfaat untuk elemen kerja
yang besar dan kontrol dengan kabel panjang.

Elemen sinyal dapat disimpan secara berbaris karena kecil dimensinya, tetapi aktuator harus
disesuaikan dengan karakteristik elemen kerja. Dalam pneumatik, kontrol elektro-pneumatik atau
elektro-hidrolik, aktuator juga memiliki fungsi antarmuka antara sinyal dan power suplai, karena output
sinyal yang dihasilkan dari kombinasi logika sinyal input, dilewatkan dari sinyal di bagian listrik.
Definisi Kontrol Otomatis (Close Loop Control)
Menurut DIN 19 226 kontrol otomatis adalah proses dimana sebuah variabel dikontrol (variabel
terkontrol), secara terus-menerus diukur dan dibandingkan dengan variabel lain, variabel perintah,
proses akan dipengaruhi sesuai dengan hasil perbandingan ini dengan memodifikasi agar sesuai dengan
variabel perintah. Urutan aksi dari bentuk ini dinamakan loop kontrol tertutup (closed loop). Tujuan
kontrol closed loop adalah untuk menyesuaikan nilai variabel terkontrol dengan nilai yang ditentukan
oleh variabel perintah. Sistem terkontrol dipengaruhi oleh perbandingan antara output sistem
terkontrol (yakni variabel terkontrol) dan variabel perintah tertentu (nilai yang ditetapkan/setting point).

Pada sistem kontrol otomatis faktor gangguan dieliminasi, sedangkan pada kontrol open loop,
dibiarkan melalui sistem tanpa dikendalikan.
Contoh: Dengan kontrol otomatis ini, tekanan di dalam tangki udara bertekanan dijaga secara otomatis
pada nilai yang ditetapkan sebelumnya. Nilai aktual tekanan tangki dimasukkan dalam bellow yang akan
merubah panjang terhadap tekanan. Perubahan panjang berdampak pada perubahan posisi katup geser
yang disebut variabel y terkontrol, melalui sambungan batang dan peredam, lalu mengakibatkan
pengaturan volume udara pada nilai yang diharapkan.

Proses Kontrol Otomatis (Close Loop)


Sebagai contoh kontrol otomatis untuk mempertahankan suhu dalam oven selama otomatisasi
produksi, maka hal ini tidak dapat direalisasikan dengan kontrol open loop. Variabel output berupa suhu
harus terus terkontrol dan selama dalam proses dilakukan intervensi terhadap timbulnya penyimpangan
dari nilai nominal (terlalu dingin – pemanasan dihidupkan, dan ketika mencapai suhu batas atas -
pemanas dimatikan).
Suhu output disesuaikan dengan menyesuaikan set point dalam proses, dan nilai aktual, sehingga hal ini
dikatakan kontrol otomatis (pengaturan).
Kontrol otomatis adalah proses di mana besaran variabel kontrol, secara kontinyu dideteksi dan
diperbandingkan dengan variabel referensi, dan diperbaiki hingga diperoleh hasil yang sama. Indikator
kontrol otomatis adalah aliran aksinya tertutup, dan variabel kontrol yang ada di jalur aksi kontrol loop
itu sendiri dipengaruhi terus menerus. Berikut ini perbandingan kontrol (open loop) dan kontrol
otomatis (close loop) pada kontrol tekanan. Pada kontrol open loop, variabel output tidak diperhatikan
lagi dan tidak bisa mempengaruhi variabel kontrol.

Control tekanan dengan open loop

Control tekanan dengan close loop

Pada kontrol otomatis, variabel output (tekanan udara dalam tangki) dideteksi dan diperbandingkan
dengan tekanan yang diinginkan (variabel referensi/setting point), dan selanjutnya akan mempengaruhi
variabel output hingga sama seperti tekanan yang dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai