Anda di halaman 1dari 75

SISTEM PENGENDALI DAN

OTOMATISASI
Pengertian
 Pengontrolan ialah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur besarnya harga suatu besaran
kemudian mengadakan kegiatan untuk membatasi
penyimpangan terhadap suatu harga yang
diinginkan
 Sistem pengendalian (sistem control) merupakan
sekumpulan peralatan yang bekerja sama dengan
tujuan untuk mengendalikan sesuatu
Fungsi
Kegunaan sistem otomatik ini adalah :
 Memastikan bahwa fungsi-fungsi pengendalian

individu untuk mengendalikan mesin diesel induk


dilakukan dalam rangkaian yang benar.
 Mencegah pengoperasian yang salah.

 Mengurangi pengoperasian personil untuk tugas

rutin
Proses
 Pada dasarnya sistem kontrol dibagi menjadi dua jenis
pokok, yaitu:
1) Sistem Pengukuran
2) Sistem Pengendalian
 Secara umum terdapat empat langkah yang terjadi
dalam pengontrolan, yaitu :
1. Pengukuran (measurement)
2. Perbandingan (comparation)
3. Menghitung (judgement)
4. Mengoreksi (correction)
 Langkah awal untuk memahami tehnik kontrol secara utuh
adalah memahami tehnik pengukuran, dengan mengenal
jenis, fungsi dan cara prinsip kerja peralatan/elemen ukur
(measuring device).
 Pengukuran adalah suatu cara untuk mengetahui keadaan
atau sifat suatu benda atau zat.
 Keadaan atau sifat didasarkan atas besaran (properties)
yang diiinginkan seperti volume, berat atau massanya,
tekanan, temperatur dan lain-lain.
 Besaran ini mempunyai nilai yang dapat diukur, dan untuk
mendapatkan nilai-nilai ini, diperlukan alat-alat ukur,
tergantung jenis besaran apa yang dikehendaki.
 Tanpa memahami peralatan ukur akan mengalami kesulitan
dalam melakukan pengaturan pengendalian (controlling).
Jenis
 Pengontrolan Manual
 Pengontrolan secara manual ialah pengontrolan yang
dilakukan secara langsung oleh manusia
 Peranan manusia sangat dominan karena manusia sebagai
pengontrol untuk pembanding, penghitung dan pengoreksi
yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil yang diinginkan
 Pengontrolan Otomatis
 Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan suatu besaran
proses apabila terjadi penyimpangan atau deviasi maka akan
terjadi suatu usaha perbaikan secara otomatis sehingga dapat
membatasi penyimpangan atau deviasi tersebut dari nilai yang
dikehendaki
Pengendalian manual
Pengendalian otomatis
Penggolongan Sistem
Pengontrolan
 Suatu sistem pengaturan dapat berupa suatu sistem
yang sederhana dimana terdiri dari satu proses dan
satu komponen pengatur yang sering dinamai suatu
loop pengaturan proses, dan dapat pula berupa
suatu sistem yang rumit dimana proses itu terdiri
dari beberapa loop pengaturan
 Pada dasarnya terdapat tiga sistem loop
pengontrolan, yaitu :
1) Pengontrolan loop terbuka
2) Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward
3) Pengontrolan loop tertutup dengan feed back
1. Pengontrolan Loop Terbuka
 Pengontrolan loop terbuka adalah sistem kontrol
yang keluarannya tidak mempengaruhi proses
pengontrolan. Jadi pada sistem kontrol loop
terbuka, sinyal keluaran (output) tidak diumpan
balikan untuk dibandingkan ke sinyal masukan
(input)
 Pengaturan loop tebruka didasarkan atas suatu
perkiaraan dan usaha yang diperlukan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan
 CONTOH : pemanggang roti, pencuci piring,
eskalator, mesin cuci dan lain-lain
 Sejenis dengan mesin pencuci piring. Pemanggang
roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada
umpan ballik apakah roti yang dipanaskannya sudah
matang atau belum. Sehingga masukkan, dalam hal
ini tingkat kematangan roti yang diinginkan bisa jadi
akan berbeda dengan keluaran yang diharapkan.
Potongan roti yang terlalu besar bisa menyebabkan
roti yang dimasukkan kedalam pemanggang menjadi
tidak matang. Namun roti yang tidak matang
tersebut tetap saja menjadi keluaran dari mesin
tersebut. Pemanggang roti tidak akan
memanaskannya lagi hingga matang
2. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed
Forward

 Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward adalah


sistem kontrol yang keluarannya tergantung masukan
yang melalui sistem dan juga dipengaruhi oleh masukan
secara langsung
 Pengaturan ini dilakukan dengan mengukur input yang
lainnya dan dibandingkan dengan harga yang
diinginkan.
 Pengaturan feed forward biasanya mempunyai lebih
dari satu masukan dengan keluaran hanya satu
 Contoh :
 Setrika
3. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed Back

 Pada pengontrolan loop tertutup dengan feedback, aksi


pengontrolan ini keluaran sangat mempengaruhi proses
pengontrolan sistem.
 Keluaran yang dihasilkan sangat tergantung pada keluaran pada
aksi pengontrolan sebelumnya. Keluaran yang terjadi selalu
diumpan balikkan sebagi pembanding untuk keluaran
selanjutnya.
 Apabila terjadi penyimpangan, maka controller akan melakukan
penyesuaian sendiri untuk meminimalisir penyimpangan tersebut
 Contoh :
 Mesin pendingin ruangan (AC-Ruangan)
Blok Diagram sistem close loop secara umum
Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan
Loop tertutup Loop terbuka
• Menggunakan aksi umpan balik • Bekerja sesuai dengan waktu yang
sehingga sinyal keluaran dapat telah ditentukan karena tidak ada
berpengaruh langsung pada aksi umpan balik
pengontrolan sehingga dapat
memperkecil kesalahan

 Kekurangan
Loop tertutup Loop terbuka
• Sistem akan lebih lama karena • Tidak memiliki feed back sehingga
melewati beberapa tahap nilai yang diinginkan tidak bisa
dicapai dengan mudah
KOMPONEN DAN ISTILAH
 Dalam sistem kontrol otomatis, terdapat elemen-
elemen penyusun, yaitu :
1. Sensor/Tranduser
Sensor adalah suatu komponen yang mendeteksi
keluaran atau informasi lainnya yang diperlukan
dalam sistem kontrol.
Tranduser adalah suatu komponen yang mampu
merubah besaran-besaran non listrik (mekanis, kimia
atau yang lainnya) menjadi besaran-besaran listrik
atau sebaliknya.
2. Kontroler
Kontroler adalah suatu komponen, alat, atau peralatan
(berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik atau
gabungan darinya) yang mampu mengolah data masukan
dari membandingkan respon plant (hasil pembacaan dari
keluaran plant) dan referensi yang dikehendaki untuk
dikeluarkan menjadi suatu data perintah atau disebut sinyal
kontrol.
3. Aktuator
Aktuator adalah suatu komponen, alat atau peralatan
(berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik atau
gabungan dari hal tersebut) yang mampu mengolah data
perintah (sinyal kontrol) menjadi sinyal aksi ke suatu plan.
4. Error
adalah selisih harga antara sinyal keluaran sistem yang terukur
dengan sinyal setpoint. Atau selisih Antara set point dengan
nilai dari variable proses
5. Transmitter
adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal keluaran
sistem, dan mengubah menjadi sinyal yang dimengerti oleh
pengendali.
6. Komparator
adalah elemen pembanding yang berfungsi untuk
membandingkan antara harga terukur MV (Measure velue)
dengan harga diminta SV (set velue) dan kemudian akan
menghasilkan keluaran sebagai sinyal deviasi.
7. Umpan Balik
Adalah sifat dari sistem kontrol loop yang memungkinkan
keluaran dibandingkan dengan masukan terhadap sistem aksi
kontrol yang lebih tepat dapat dilaksanakan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa adanya umpan balik
disebabkan karena adanya sistem tertutup antara hubungan
sebab akibat antara variabel-variabel dari sistem.
Jenis pengontrolan menurut sumber penggerak

1. Pengendalian otomat dengan penggerak listrik


 Pengendalian dengan tenaga penggerak listrik
banyak kita jumpai dikamar mesin maupun
peralatan diatas dek seperti:
 Pemutus arus terhadap electromotor yang menggerakkan
pompa, kompresor ataupun kran pengatur aliran dengan
menggunakan solenoid ataupun switch on-off (relai) baik
untuk keperluan pengontrolan terhadap tekanan , aliran
ataupun suhu
 Menjaga posisi untuk sistem kemudi (stearing gear)
2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydrolik
 Diatas kapal pada umumnya tenaga hydrolik
dipergunakan sebagai tenaga bantu dikombinasikan
dengan tenaga mekanik atau listrik, seperti disistem
kemudi
3. Pengendalian otomat dengan tenaga mekanik
 Pengendalian otomat dengan tenaga mekanik selain kita
temui pada sistem tuas kemudi juga dapat kita lihat pada
sistem governor pengatur kecepatan mesin diesel
4. Pengendalian otomat dengan tenaga
udara(pneumatic).
 Pengawasan dengan menggunakan tenaga udara atau angin
ini juga dipergunakan pada jenis – jenis pengawasan yang dapat
dilakukan oleh tenaga listrik atau mekanik.
Jenis pengendalian menurut hasil keluaran proses

1. Servomekanisme
Sistem pengawasan berumpan balik dengan keluaran
berupa posisi, kecepatan atau percepatan mekanik tanpa
adanya gangguan.
2. Regulator otomatik
Sistem regulator otomatik adalah sistem pengawasan
berumpan balik dengan masukan acuan atau keluaran yang
diinginkan konstan atau kalau berubah terhadap waktu
dengan lambat dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran
yang sebenarnya pada harga yang diinginkan dengan adanya
gangguan. Contoh : kotroler pada suhu ruangan
menggunakan thermostat.
JENIS-JENIS ALAT KONTROL DAN CARA
KERJA

 Alat kontrol 2 tahap.


 Alat kontrol 2 tahap adalah alat kontrol yang mempunyai
sinyal sinyal output berubah-ubah dari satu nilai yang
telah ditentukan ke nilai yang lain apabila terjadi deviasi.
Cara kerja alat ini terutama untuk kontrol on/off.
 Sebagai contoh adalah alat kontrol pada mesin
pendingin. Apabila suhu pada kamar dingin naik sampai
suhu yang telah ditentukan, maka secara otomatis
kompresor akan bekerja (on) kemudian apabila suhu
kamar tersebut telah turun kembali sampai nilai tertentu,
maka kompresor akan terhenti (off).
 Alat kontrol proporsional
Adalah alat kontrol yang menghasilkan sinyal -
sinyal output sebanding dengan nilai deviasi. Salah
satu contohnya adalah alat kontrol tinggi
permukaan air.
 Alat kontrol Integral
Alat kontrol ini bekerja dengan cara menghasilkan
sinyal – sinyal output yang berubah sesuai dengan
suatu nilai yang sebanding dengan deviasi
CARA KERJA/ MEDIA DALAM SISTEM
KONTROL DI KAPAL

a) Cara kerja Pneumatik.


b) Cara hidrolik.
c) Cara elektronik.
d) Cara kombinasi dari Pneumatik dan elektronik.
Media yang digunakan :
1. Hindrolik / Cairan
(hydrolic control system)
Keuntungan :
 Respon hampir terjadi seketika itu juga, karena cairan tidak
dapat dipadatkan.
 Dapat langsung menghasilkan gerak rotasi ataupun bolak-
balik
 Cara pengontrolan lebih teliti

 Dengan mudah tenaga diperbesar

Kerugian :
 Bila terjadi kebocoran, maka proses akan lamban

 Perawatan lebih mahal

Teknologi dan Rekayasa


2. Pneumatik / Angin (Pneumatic control system)

Keuntungan :
 Lebih murah daripada cara hidrolik dan elektrik

 Kalau terjadi kebocoran tidak berbahaya

 Tidak ada panas yang dibangkitkan, maka tidak

perlu ventilasi.
 Dapat dipercaya.

 Tidak berpengaruh langsung oleh adanya

perubahan pada listrik kapal.


 Sederhana dan aman.

Teknologi dan Rekayasa


Kerugian :
 Harus terbebas dari air

 Memerlukan kompresor

 Harus kedap, tidak boleh ada kebocoran

 Jika terjadi kebocoran, proses akan lamban.

Teknologi dan Rekayasa


3. Elektrik (elektric control system)

Keuntungan :
 Bagian yang bergerak lebih sedikit

 Memerlukan daya yang kecil

 Memerlukan ruangan yang lebih kecil

 Respon sangat cepat

 Dapat dipakai sitem on dan off dengan cepat

Kerugian :
 Sangat tergantung tegangan listrik

 Memerlukan sumber listrik sendiri

 Tidak boleh terkena air

Teknologi dan Rekayasa


4. Kombinasi
Merupakan gabungan dari semua sistim yang ada,
baik hidrolik, pneomatik maupun elektrik

Teknologi dan Rekayasa


SISTEM KONTROL DI ATAS
KAPAL
1. Alat kontrol di anjungan/olah gerak
2. Sistem Kontrol permesinan kapal
Sistem Komputer Pengontrol Automatisasi
Pengendalian Pelayaran automatik Deck
Dan alarm Arah & haluan

Sistem Pengontrol Sistem


Automatis Automatis Automatis Stabilisator
Pembangkit Mesin Induk Pesawat Bantu
Listrik
1. Alat kontrol di anjungan/olah gerak

Tenaga penggerak utama kapal dan unit pendorong haluan (bow thruster)
dapat dikontrol dari anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan
mempunyai keuntungan :
 pelaksanaan order anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat dan
konsisten, sehingga pengoperasian kapal lebih lancar.
 Memungkinkan untuk mengatur putaran mesin atau baling-baling lebih
akurat.
 Masinis tidak harus berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih bebas
melakukan pemeriksaan semua peralatan di kamar mesin.
 Pada kapal yang baru dengan sistem pelayaran otomatis dikenal sebagai
UMS (Unattended Machinery Space) , maka kamar mesin tidak perlu
diawasi secara langsung. Tetapi pengawasan ini terutama ditujukan hanya
pada malam hari.
 Pada saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar mesin tidak dilayani
secara langsung atau atidak ada yang jaga dikamar mesin , maka mualim
jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai adanya hal yang tidak
beres di kamar mesin., tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel
( audio & visual ) pada panel minitor.
Teknologi dan Rekayasa
2. Sistem Kontrol permesinan kapal

Pada kapal dengan instalasi motor diesel, alat-alat kontrol


otomatis bantu tersebut meliputi :
 Aliran cairan ( liquid flow )
 Tekanan dan suhu bahan bakar
 Tekanan dan suhu minyak pelumas
 Tekanan dan suhu air pendingin ( pada engine maupun pada
pompa kondensor )
 Permukaan air got/bilge/lensa
 Salinitas ( kadar garam ) pada FWG / OWS
 Ketel bantu / boiler ( pengapian, tekanan steam/uap, water
level )
 Pendeteksi kebakaran ( Fire detector : smoke/flame/heat
detector )
Teknologi dan Rekayasa
Jenis-jenis pengendalian yang harus dilakukan dikamar
mesin agar secara keseluruhan sistem permesinan
membuat kapal dapat berfungsi sebagai alat transportasi
yang aman dan efektif antara lain pengendalian terhadap :
1. Suhu

2. Tekanan

3. Tinggi permukaan cairan

4. Kekentalan cairan

5. Aliran cairan

6. Putaran

7. Posisi

Teknologi dan Rekayasa


a. Suhu ( Temperature Controller = TC)
 Sistem air tawar pendingin mesin induk dan bantu
 Sistem pelumasan baik mesin induk maupun bantu
 Sistem bahan bakar
 Pendingin udara bilas
 Steam / uap, exhaust gas pada boiler
 Pendingin makanan (refrigerasi) dan ruangan (AC)
 Dan lain-lain

Alat ukurnya dinamakan thermometer.

Teknologi dan Rekayasa


b. Tekanan
(Pressure Controller = PC)

 Botol angin ( Air Reservoir Tank )


 Ketel uap ( tekanan steam / uap )
 Sistem pelumasan
 Sistem bahan bakar
 Sistem pendinginan
 Dan lain-lain

Alat ukurnya dinamakan manometer.


Teknologi dan Rekayasa
c. Tinggi permukaan cairan (Level Control = LC)

 Tangki bahan bakar, minyak pelumas, cascade tank


pada boiler
 Air pendingin di tangki ekspansi

( ekspansi tank )
 Air got (bilge)

 Sludge tang pada purifier ( L.O / F.O.)

 Air ketel pada boiler

 Dan lain-lain

Teknologi dan Rekayasa


d. Putaran (Revolution Controller = RC)

 Putaran mesin induk dan bantu


 Putaran elektro motor dan pompa-pompa
 Putaran sentrifuse (prifier/clarifer)
 Dan lain-lain

Alat ukurnya dinamakan Tachometer atau RPM


meter

Teknologi dan Rekayasa


e. Aliran (Flow Controller = FC)

 Pemakaian bahan bakar mesin induk dan bantu


 Pemakaian air tawar
 Penghasilan air tawar pada sistem pembuatan air
tawar dari air laut
 Dan lain-lain

Alat ukurnya dinamakan Flow meter / selenoid


valve

Teknologi dan Rekayasa


f. Posisi (Position)

 Daun kemudi (rudder) mesin kemudi


 Katup pengatur (control valve)
 Dan lain-lain

g. Kekentalan (Viscosity Controller)


 Bahan bakar

 Minyak pelumas

Teknologi dan Rekayasa


3. Sistim kontrol Mesin Pendingin
TUJUAN :
Tujuan penggunaan alat kontrol untuk memudahkan
melakukan mengamatan keadaan pengoperasian
mesin pendingin dan mengamankannya apabila
terjadi kelaianan, sehingga kemungkinan terjadinya
kerusakan yang fatal dapat dihindari.

Teknologi dan Rekayasa


Jenis
 Berdasarkan kegunaannya alat kontrol mesin
pendingin dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
 Alat Ukur
 Alat Pengaman
1. ALAT UKUR

 Untuk megetahui keadaan pengoperasian mesin


pendingin, seperti manometer tekanan tinggi,
manometer tekanan rendah, manometer tekanan
minyak pelumas, thermometer ruang pendingin /
palkah, thermometer pada media pendingin
kondensor.

Teknologi dan Rekayasa


2. ALAT PENGAMAN

 Untuk mengamankan mesin pendingin apabila


terjadi keadaan pengoperasian yang tidak sesuai
dengan ketentuannya.
 Biasanya berupa saklar pengaman yang digerakan
tenaga listrik, bekerja secara otomatis untuk
memutuskan aliran listrik jika terjadi kelainan
operasi mesin pendingin.

Teknologi dan Rekayasa


Jenis saklar yang kerjanya dipengaruhi oleh
keadaan tekanan dan temperatur contohnya :

Teknologi dan Rekayasa


a. Saklar tekanan rendah
( low pressure control )

 Berupa saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi keadaan


refrigrant dalam mesin pendingin yang bertekanan rendah,
yang dihubungkan dengan saluran penghisapan kompresor.
Saklar ini akan terbuka atau memutuskan aliran listrik secara
otomatis apabila tekanan penghisapan kompresor lebih rendah
dari batas tekanan yang telah diatur pada alat tersebut. Saklar
tekanan rendah dikerjakan secara auto reset sehingga saklar
akan menutup kembali secara otomatis setelah tekanan
penghisapan kembali normal.
 Saklar ini terdapat 2 skala pengaturan tekanan , yaitu batas
tekanan saklar akan membuka (cut out) dan batas tekanan
akan menutup kembali ( cut in ).
Teknologi dan Rekayasa
Contoh gambar saklar tekanan rendah

Teknologi dan Rekayasa


b. Saklar tekanan tinggi
( high pressure control )

 Saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi oleh


keadaan refrigrant didalam mesin pendingin yang
bertekanan tinggi, dihubungkan pada saluran
pengeluaran kompresor. Saklar ini akan terbuka
apabila tekanan pengeluaran kompresor lebih tinggi
bibandingkan dengan tekanan yang diatur pada alat
tsb. Saklar dikerjakan secara manual (hand reset)
sehingga untuk menutup/menghubungkannya
kembali dilakuan secara manual dengan cara
menarik/menekan tangkai penbebasnya setelah
tekanan pengeluaran kompresor lebih rendah dari
batas tekanan yang telah diatur.

Teknologi dan Rekayasa


Contoh gambar saklar tekanan tinggi

Teknologi dan Rekayasa


c. Saklar tekanan minyak pelumas
( oil pressure control )

 saklar listrik dengan cara kerja yang dipengaruhi oleh tekanan


minyak pelumas kompresor, sehingga hanya dapat dipasang
pada mesin pendingin yang menggunakan jenis kompresor
dengan pelumasan sistem tekan (paksa).
 Alat ini menggunakan tekanan penghisapan kompresor
sebagai pengimbang tekanan minyak pelumasnya, untuk itu
ditentukan saklar akan terbuka apabila selisih antara tekanan
minyak pelumas dan penghisapan kompresor kurang dari 1,2
kg/cm2 atau 17 psi.
 Saklar tekanan minyak pelumas dikerjakan secara manual
artinya untuk mengembalikan posisi saklar agar tertutup
kembali harus dilakukan dengan cara menarik atau menekan
tangkai pembebasnya.
Teknologi dan Rekayasa
Contoh gambar saklar tekanan minyak pelumas

Teknologi dan Rekayasa


d. Saklar temperatur ( thermostat )

Kerjanya dipengaruhi oleh temperatur ruang


pendingin. Alat ini akan terbuka pada saat
temperatur ruang pendingin telah mencapai batas
temperatur yang telah diatur dan akan tertutup
secara otomatis apabila temperatur ruang
pendingin naik kembali. Thermostat dilengkapi
dengan tabung perasa (remote bulb) yang
digunakan untuk mendeteksi temperatur.

Teknologi dan Rekayasa


Contoh gambar saklar temperatur

Teknologi dan Rekayasa


Catatan :

Batas pengaturan skala pada saklar tekanan


ditentukan terutama berdasarkan jenis refrigrant
yang digunakan mesin pendingin standar
pengoperasiannya, sedangkan batas pengaturan
skala pada saklar temperatur ditentukan
berdasarkan temperatur akhir yang dikehendaki.

Teknologi dan Rekayasa


4. Sistim kontrol listrik di kapal
TUJUAN :
Tujuan dari pengontrolan ini ialah untuk
mempermudah pengoperasian, mempermudah
pemeriksaan kondisi kerja atau untuk
mempermudah pengaturan kerja alat agar efektif
dan efisien.

Teknologi dan Rekayasa


Media yang digunakan :
Pengontrolan dapat dilakukan oleh tenaga listrik,
tenaga mekanik, tenaga termal atau kombinasi.
Prinsip listrik yang dominan digunakan untuk
pengontrolan atau pelindungan ialah prinsip panas
listrik, prinsip kemagnitan listrik, prinsip-prinsip
perubahan nilai hambatan dan sifat – sifat
kapasitor.

Teknologi dan Rekayasa


Perangkat pengoperasian :
Perangkat / Elemen elektronik/elektrik pada Mengoperasikan
dan Merawat Peralatan Otomatis dan Sistem Kontrol ini
terdiri dari bagian – bagian :
 Penghubung Listrik
 Peralatan Pelindung
 Peralatan Pengontrol
Yang terdapat pada papan penghubung utama (MSB) yang
antara lain :

Teknologi dan Rekayasa


1. Yang termasuk alat pengukur al :
a. Ampere-meter
Ampere adalah satuan arus listrik. Arus listrik adalah gerakan
perpindahan muatan listrik. Istilah Ampere menyatakan
banyaknya muatan listrik yang berpindah atau mengalir setiap
detik (Coulomb/det). Pada penghantar padat muatan listrik
berpindah melalui elektron, sedang pada penghantar cair atau
gas muatan listrik itu berpindah melalui ion. Ampere meter
adalah alat pengukur kuat arus yang mengalir. Oleh karena itu
ampere-meter dipasang seri terhadap beban yang memakai
arus. Cara lain adalah memasang Ampere-meter paralel
terhadap trafo arus. Jadi arus primer yang besar adalah arus
beban, arus sekunder yang kecil adalah arus pengukuran (arus
yang mengalir ke Ampere-meter). Dengan demikian
Amperemeter yang kecil pun dapat mengukur arus yang besar.
Teknologi dan Rekayasa
b. Volt Meter :
Volt adalah satuan tekanan listrik. Tekanan listrik
adalah potensi yang menyebabkan arus listrik dapat
mengalir. Istilah Volt adalah menyatakan besarnya
energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan
listrik sebesat 1Joule/Coulomb. Alat untuk mengukur
besarnya tekanan listrik ialah Volt-meter. Alat ini
hanya perlu satu buah untuk satu generator listrik
karena tekanan di seluruh instalasi pemakaian listrik
adalah sama.

Teknologi dan Rekayasa


c. Frekwensi-meter

Herzt adalah satuan frekwensi listrik. Frekwensi


listrik adalah menyatakan berapa kali terjadi
perubahan polariteit dari sumber arus bolak-balik.
Istilah Herzt adalah menyatakan besarnya
perubahan polarisasi setiap detik. Alat untuk
mengukur besarnya frekwensi listrik ialah
Frekwensi-meter. Alat ini hanya satu buah untuk
satu generator dan dipasang pada papan pembagi
utama (Main Switch Board).

Teknologi dan Rekayasa


d. Watt-meter

Watt adalah satuan daya. Daya adalah menyatakan berapa


cepat suatu usaha dilakukan (kecepatan usaha). Usaha dpt
berupa kerja mekanik atau energi listrik atau energi kalor.
Istilah Watt adalah menyatakan besarnya energi yg
dikeluarkan setiap detik. Besarnya daya listrik (Watt) dapat
diperoleh dari hasil kali antara Ampere dan Volt. Lihat
penjelasan Ampere dan Volt. Alat untuk mengukur besarnya
daya listrik ialah Watt-meter, tapi lebih sering digunakan yang
lebih besar yaitu kW-meter (kilo Watt-meter).

Teknologi dan Rekayasa


2. Yang termasuk penghantar :
Jenis penghantar listrik dikapal ialah jenis NYA
yang dilindung oleh anyaman serabut baja. Pada
setiap penghantar terdiri dari 2 sampai 3 kabel.
Pada isolator kabel dililit dengan kertas bernomer
untuk kemudahan mengenal antar ujung kabel.
Kemudian pada pangkal dan ujung isolator
dipasang gelang nomer terminal dan pada kabel
tembaganya dipres/disolderkan sepatu terminal.

Teknologi dan Rekayasa


3. Yang termasuk penghubung :
a. Saklar
Alat penghubung ialah alat untuk munghubungkan dan atau
memutuskan aliran listrik dari sumber listrik ke alat pemakai
listrik. Alat penghubung yang paling sederhana ialah sklar
(switch), yang biasa terdapat pada alat-alat pemakaian di
rumah tangga seperti pada lampu senter, lampu rumah, tombol
TV dll. Saklar yg biasa digunakan untuk instalasi penerangan
adalah saklar putar satu kutub.

Teknologi dan Rekayasa


b. Air Circuit Breaker (ACB) :
Alat ini adalah alat penghubung daya utama yaitu untuk
menghubungkan sumber listrik dari generator listrik ke lemari
pembagi atau papan hubung utama (Main Switch Board).
 Dikatakan “air” (udara) circuit breaker adalah karena dalam
pengoperasiannya menggunakan bantuan tekanan udara
sebagai pemecah bunga api yang terjadi pada saat kontak
awal.
 Untuk mengoperasikan alat ini terlebih dahulu handel harus
diturunkan ke bawah dengan maksud untuk meregangkan
pegas penghubung dan untuk mengisi udara kedalam suatu
silinder. Lalu handel dinaikkan keatas, dibantu dgn gaya pegas
yang meregang tadi, maka kontak-kontak segera terhubung.
Piston dalam silinder udara turut naik dengan cepat
menyemprotkan udaraTeknologi
ke dan
titik kontak antar terminal
Rekayasa
penghubung.
c. Non Fuse Breaker (NFB) :
NFB adalah alat penghubung beban listrik yang
tidak dilengkapi dengan alat kontrol/pelindung
yang biasanya terdapat di dalam papan pembagi
utama (MSB). Fungsinya hanya untuk
mendistribusikan tenaga listrik ke papan-papan
pembagi lainnya (Group Starter Panel/GSP).
 Pada GSP inilah terdapat peralatan penghubung,

peralatan pelindung, peralatan pengukur untuk tiap-


tiap beban.

Teknologi dan Rekayasa


d. Magnetic Contactor :

Magnetic Contactor (MC) banyak digunakan untuk instalasi daya fasa-3,


yaitu untuk menghubungkan motor-motor listrik dimana arus yang
mengalir cukup besar. Alat ini biasanya terdiri dari kontak utama dan
kontak bantu “a”dan kontak bantu “b” .
Lihat simbol-simbol :
 Kontak “a” = normaly open.

 Kontak “b” = normaly close

 Normaly open = selalu dlm keadaan

terbuka/terputus jika
belum bekerja.
 Normaly close = selalu dlm keadaan

tertutup/terhubung jika
belum bekerja.
Keseluruhan kontak terhubung dengan satu poros dan poros ini digerakkan
oleh teras besi magnit yang dibangkitkan oleh koil solenoida.
Teknologi dan Rekayasa
e. Relay :

Relay adalah suatu perangkat listrik yg terdiri dari


sebuah koil untuk menaktifkan kontak-kontak dan
beberapa kontak listrik untuk menghubungkan arus.
Relay banyak digunakan untuk rangkaian kendali
jarak jauh atau untuk rangkaian kerja otomatis (kerja
monoton). Prinsip kerjanya sama dengan prinsip
kerja magnetik contactor dimana terdapat magnetic
coil (MC). Bedanya, pada relay tidak ada kontak
utama melainkan seluruhnya merupakan kontak
bantu dan bentuknya lebih kecil dari pada magnetic
contactor. Jenis kontaknya juga sama yaitu jenis
kontak “a” dan kontak “b”, hanya jumlahnya jauh
lebih banyak.
Teknologi dan Rekayasa
f. Timer

Timer adalah seperti relay mempunyai sebuah koil dan


beberapa kontak. Bedanya adalah bahwa timer dapat
mengaktifkan kontaknya berdasatkan waktu (rangkaian R-L-
C) yang dapat di setel.
 Jenis kontak adalah sama yaitu kontak “a” dan ”b” tapi waktu
kerjanya beda :
 ada yang kontaknya yg terlambat (on delay)
 atau putusnya yang terlambat (off delay)
 dan ada yang tetap kontak selama aktif lalu putus dan kontak
lagi saat non aktif.
 Otomatisasi pengoperasian listrik banyak menggunakan Timer
dan relay.
Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai