OTOMATISASI
Pengertian
Pengontrolan ialah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur besarnya harga suatu besaran
kemudian mengadakan kegiatan untuk membatasi
penyimpangan terhadap suatu harga yang
diinginkan
Sistem pengendalian (sistem control) merupakan
sekumpulan peralatan yang bekerja sama dengan
tujuan untuk mengendalikan sesuatu
Fungsi
Kegunaan sistem otomatik ini adalah :
Memastikan bahwa fungsi-fungsi pengendalian
rutin
Proses
Pada dasarnya sistem kontrol dibagi menjadi dua jenis
pokok, yaitu:
1) Sistem Pengukuran
2) Sistem Pengendalian
Secara umum terdapat empat langkah yang terjadi
dalam pengontrolan, yaitu :
1. Pengukuran (measurement)
2. Perbandingan (comparation)
3. Menghitung (judgement)
4. Mengoreksi (correction)
Langkah awal untuk memahami tehnik kontrol secara utuh
adalah memahami tehnik pengukuran, dengan mengenal
jenis, fungsi dan cara prinsip kerja peralatan/elemen ukur
(measuring device).
Pengukuran adalah suatu cara untuk mengetahui keadaan
atau sifat suatu benda atau zat.
Keadaan atau sifat didasarkan atas besaran (properties)
yang diiinginkan seperti volume, berat atau massanya,
tekanan, temperatur dan lain-lain.
Besaran ini mempunyai nilai yang dapat diukur, dan untuk
mendapatkan nilai-nilai ini, diperlukan alat-alat ukur,
tergantung jenis besaran apa yang dikehendaki.
Tanpa memahami peralatan ukur akan mengalami kesulitan
dalam melakukan pengaturan pengendalian (controlling).
Jenis
Pengontrolan Manual
Pengontrolan secara manual ialah pengontrolan yang
dilakukan secara langsung oleh manusia
Peranan manusia sangat dominan karena manusia sebagai
pengontrol untuk pembanding, penghitung dan pengoreksi
yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil yang diinginkan
Pengontrolan Otomatis
Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan suatu besaran
proses apabila terjadi penyimpangan atau deviasi maka akan
terjadi suatu usaha perbaikan secara otomatis sehingga dapat
membatasi penyimpangan atau deviasi tersebut dari nilai yang
dikehendaki
Pengendalian manual
Pengendalian otomatis
Penggolongan Sistem
Pengontrolan
Suatu sistem pengaturan dapat berupa suatu sistem
yang sederhana dimana terdiri dari satu proses dan
satu komponen pengatur yang sering dinamai suatu
loop pengaturan proses, dan dapat pula berupa
suatu sistem yang rumit dimana proses itu terdiri
dari beberapa loop pengaturan
Pada dasarnya terdapat tiga sistem loop
pengontrolan, yaitu :
1) Pengontrolan loop terbuka
2) Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward
3) Pengontrolan loop tertutup dengan feed back
1. Pengontrolan Loop Terbuka
Pengontrolan loop terbuka adalah sistem kontrol
yang keluarannya tidak mempengaruhi proses
pengontrolan. Jadi pada sistem kontrol loop
terbuka, sinyal keluaran (output) tidak diumpan
balikan untuk dibandingkan ke sinyal masukan
(input)
Pengaturan loop tebruka didasarkan atas suatu
perkiaraan dan usaha yang diperlukan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan
CONTOH : pemanggang roti, pencuci piring,
eskalator, mesin cuci dan lain-lain
Sejenis dengan mesin pencuci piring. Pemanggang
roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada
umpan ballik apakah roti yang dipanaskannya sudah
matang atau belum. Sehingga masukkan, dalam hal
ini tingkat kematangan roti yang diinginkan bisa jadi
akan berbeda dengan keluaran yang diharapkan.
Potongan roti yang terlalu besar bisa menyebabkan
roti yang dimasukkan kedalam pemanggang menjadi
tidak matang. Namun roti yang tidak matang
tersebut tetap saja menjadi keluaran dari mesin
tersebut. Pemanggang roti tidak akan
memanaskannya lagi hingga matang
2. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed
Forward
Kekurangan
Loop tertutup Loop terbuka
• Sistem akan lebih lama karena • Tidak memiliki feed back sehingga
melewati beberapa tahap nilai yang diinginkan tidak bisa
dicapai dengan mudah
KOMPONEN DAN ISTILAH
Dalam sistem kontrol otomatis, terdapat elemen-
elemen penyusun, yaitu :
1. Sensor/Tranduser
Sensor adalah suatu komponen yang mendeteksi
keluaran atau informasi lainnya yang diperlukan
dalam sistem kontrol.
Tranduser adalah suatu komponen yang mampu
merubah besaran-besaran non listrik (mekanis, kimia
atau yang lainnya) menjadi besaran-besaran listrik
atau sebaliknya.
2. Kontroler
Kontroler adalah suatu komponen, alat, atau peralatan
(berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik atau
gabungan darinya) yang mampu mengolah data masukan
dari membandingkan respon plant (hasil pembacaan dari
keluaran plant) dan referensi yang dikehendaki untuk
dikeluarkan menjadi suatu data perintah atau disebut sinyal
kontrol.
3. Aktuator
Aktuator adalah suatu komponen, alat atau peralatan
(berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik atau
gabungan dari hal tersebut) yang mampu mengolah data
perintah (sinyal kontrol) menjadi sinyal aksi ke suatu plan.
4. Error
adalah selisih harga antara sinyal keluaran sistem yang terukur
dengan sinyal setpoint. Atau selisih Antara set point dengan
nilai dari variable proses
5. Transmitter
adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal keluaran
sistem, dan mengubah menjadi sinyal yang dimengerti oleh
pengendali.
6. Komparator
adalah elemen pembanding yang berfungsi untuk
membandingkan antara harga terukur MV (Measure velue)
dengan harga diminta SV (set velue) dan kemudian akan
menghasilkan keluaran sebagai sinyal deviasi.
7. Umpan Balik
Adalah sifat dari sistem kontrol loop yang memungkinkan
keluaran dibandingkan dengan masukan terhadap sistem aksi
kontrol yang lebih tepat dapat dilaksanakan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa adanya umpan balik
disebabkan karena adanya sistem tertutup antara hubungan
sebab akibat antara variabel-variabel dari sistem.
Jenis pengontrolan menurut sumber penggerak
1. Servomekanisme
Sistem pengawasan berumpan balik dengan keluaran
berupa posisi, kecepatan atau percepatan mekanik tanpa
adanya gangguan.
2. Regulator otomatik
Sistem regulator otomatik adalah sistem pengawasan
berumpan balik dengan masukan acuan atau keluaran yang
diinginkan konstan atau kalau berubah terhadap waktu
dengan lambat dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran
yang sebenarnya pada harga yang diinginkan dengan adanya
gangguan. Contoh : kotroler pada suhu ruangan
menggunakan thermostat.
JENIS-JENIS ALAT KONTROL DAN CARA
KERJA
Kerugian :
Bila terjadi kebocoran, maka proses akan lamban
Keuntungan :
Lebih murah daripada cara hidrolik dan elektrik
perlu ventilasi.
Dapat dipercaya.
Memerlukan kompresor
Keuntungan :
Bagian yang bergerak lebih sedikit
Kerugian :
Sangat tergantung tegangan listrik
Tenaga penggerak utama kapal dan unit pendorong haluan (bow thruster)
dapat dikontrol dari anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan
mempunyai keuntungan :
pelaksanaan order anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat dan
konsisten, sehingga pengoperasian kapal lebih lancar.
Memungkinkan untuk mengatur putaran mesin atau baling-baling lebih
akurat.
Masinis tidak harus berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih bebas
melakukan pemeriksaan semua peralatan di kamar mesin.
Pada kapal yang baru dengan sistem pelayaran otomatis dikenal sebagai
UMS (Unattended Machinery Space) , maka kamar mesin tidak perlu
diawasi secara langsung. Tetapi pengawasan ini terutama ditujukan hanya
pada malam hari.
Pada saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar mesin tidak dilayani
secara langsung atau atidak ada yang jaga dikamar mesin , maka mualim
jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai adanya hal yang tidak
beres di kamar mesin., tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel
( audio & visual ) pada panel minitor.
Teknologi dan Rekayasa
2. Sistem Kontrol permesinan kapal
2. Tekanan
4. Kekentalan cairan
5. Aliran cairan
6. Putaran
7. Posisi
( ekspansi tank )
Air got (bilge)
Dan lain-lain
Minyak pelumas
terbuka/terputus jika
belum bekerja.
Normaly close = selalu dlm keadaan
tertutup/terhubung jika
belum bekerja.
Keseluruhan kontak terhubung dengan satu poros dan poros ini digerakkan
oleh teras besi magnit yang dibangkitkan oleh koil solenoida.
Teknologi dan Rekayasa
e. Relay :