Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

PERTEMUAN 16
SISTEM OLAH GERAK MESIN PENGGERAK
UTAMA KAPAL
1. Pendahuluan
1.1. Deskripsi Singkat
Pokok bahasan ini membahas tentang sistem olah gerak mesin
utama kapal yang meliputi katup udara pejalan, posisi olah gerak
maju dan mundur, dan sistem olah gerak tidak langsung, di mana
pembahasan ini sangat penting dalam menunjang proses
pengoperasian dan perawatan mesin diesel penggerak utama kapal..
1.2. Relevansi
Materi pada pokok bahasan ini sangat penting sekali untuk
dipahami guna menunjang dalam kegiatan pengoperasian, perawatan
dan perbaikan mesin diesel penggerak kapal
1.3. Capaian Pembelajaran
C.1. CPMK
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
2. Konsep teoritis secara umum, sains alam, prinsip-prinsip
rekayasa, sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk pengoperasian permesinan kapal
3. Mampu menerapkan matematika, sains alam, dan prinsip
rekayasa ke dalam prosedur pengoperasian permesinan.
4. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan
menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai, baik
yang belum maupun yang sudah baku
C.2. SubCPMK
Mampu menjelaskan tentang sistem olah gerak mesin pada mesin
diesel penggerak utama di kapal.

1
BAHAN AJAR
1.4. Petunjuk Belajar
Mahasiswa sebaiknya membaca dan memahami seluruh materi
ini dengan baik yait tentang sistem olah gerak mesin diesel
penggerak utama kapal yang digunakan sebagai penggerak kapal
sehingga mahasiswa bisa mengerjakan soal formatif yang sudah ada
pada materi ini.

2
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

2. Penyajian

2.1. Sistem Olah Gerak Mesin.


Pada motor diesel 2-tak dengan slow speed engine maka sistem olah
gerak baling–baling menggunakan system olah gerak langsung (direct
manoevring system) untuk membalik arah putaran propeller shaft dari
putara kanan ke putar kiri atau sebaliknya. Saat arah putaran propeller
shaft kekanan, berarti kapal bergerak maju (ahead position), sedangkan
saat arah putarnya kekiri berarti kapal bergerak mundur (astern
position). Crank shaft dari main engine secara langsung disambungkan
dengan propeller shaft tanpa melalui reduction gear, sehingga arah
putaran crank shaft sama dengan arah putar propeller shaft, yang berarti
juga crank shaft berputar kanan berarti ahead position, sedangkan crank
shaft berputar kiri berarti astern position. Untuk membalik arah putaran
crank shaft ini pada diesel 2-tak slow speed engine, dilengkapi di cam
shaftnya dengan ahead fuel cam dan astern fuel cam, di mana ke dua
cam ini saling berdekatan letaknya dan membentuk sudut antar sesuai
manual book dari engine maker, sehingga saat ahead, fuel cam yang
bekerja arah putar crank shaft ke kanan, sedangkan saat astern, fuel
cam bekerja berarti arah putar crankshaft ke kiri dengan demikian posisi
kapal dapat bergerak maju atau mundur.

2.2. Katup Udara Pejalan.


Katup ini dipasang pada setiap kepala silinder. Katup ini terbuak
dan tertutup diatur oleh udara kontrol dari distributor udara start.
Fungsi dari katup uadra pejalan ini adalah untuk
mendorong/menggerakkan torak secara bergantian pada posisi sesuai
urutan pembakaran (firng order). Katup yang ditunjukkan berasal dari
mesin dua langkah MAN-B & W kecepatan lambat tetapi banyak mesin

3
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

modern memiliki katup yang bekerja dengan prinsip dan desain yang
serupa.

Gambar 1. Air starting valve (http://marineinbox.com/marine-


exams/latest-marine-engineering-knowledge-mmd-oral-q-a-part-10/,
2021)

Cara kerja katup udara pejalan:


Udara start utama sekitar 30 bar dari manifold memasuki ruang di
atas katup melalui port melingkar di badan katup. Tekanan udara tidak
akan membuka katup karena pegas menahan katup tertutup, luas
piston keseimbangan sama dengan tutup katup sehingga katup
seimbang secara pneumatik. Ketika katup harus dibuka, udara pada 30
bar dari distributor start udara memasuki bagian atas badan katup dan
bekerja pada piston. Gaya ini mengatasi gaya pegas yang menahan
katup, dan katup terbuka. Ketika sinyal udara dari distributor start
udara dibuang, pegas menutup katup Ketika urutan start selesai

4
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

tekanan start udara utama dibuang melalui lubang-lubang di manifold


udara start utama.

Gambar 2. Starting air system


(https://hfoplant.blogspot.com/2011/08/starting-air-system.html,
2021)

Keterangan gambar 2:
Aliran udara dari hembusan udara pada 30 bar ke katup otomatis
(4) dan katup (3) yang tertutup. Udara juga mengalir ke katup kontrol (1)
selama roda gigi putar dilepaskan. Ketika sinyal start diterapkan pada
katup kontrol (1), sinyal udara juga diterapkan pada katup kontrol (2).
Sekarang udara dapat mengalir ke katup pilot dan katup kontrol (3)
yang mengalirkan katup kontrol (4) ke memungkinkan aliran udara ke
katup start udara yang dipasang di kepala silinder.
Udara juga mengalir ke servo governor booster untuk menarik rak
bahan bakar pada posisi Nol, sehingga tidak ada bahan bakar yang bisa
masuk ke ruang bakar.
Ketika katup pilot cam di posisi yang tepat, aliran udara melalui
katup pilot ke piston operasi katup awal udara, katup pembuka
memungkinkan udara terkompresi masuk ke dalam silinder memaksa

5
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

piston ke bawah dan memutar poros engkol. Tepat sebelum katup buang
terbuka, katup pilot dan katup starter udara akan keluar. Pada saat ini
katup start udara lain akan membuka dan memutar poros engkol. Di
mana katup kontrol (1 & 2) akan mengalirkan katup otomatis (4) akan
menutup untuk memungkinkan pengatur mengoperasikan rak bahan
bakar.
Katup berhenti darurat tidak tergantung pada pengatur, dapat
dioperasikan dengan tangan. Ketika sinyal darurat diterapkan, itu
memungkinkan aliran udara ke silinder servo di bagian belakang pompa
bahan bakar yang menarik rak kontrol bahan bakar pada posisi nol.

2.3. Posisi olah gerak maju dan mundur.

Gambar 3. Direct manouvering control system (Maneev, 1983)

6
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

1) Ahead Position (Direct system)


– Wheel house menetapkan manoevring handle di ahead position.
– Udara dari air vessel A melalui pneumatic system masuk ke pilot
valve B, dan bersamaan dengan itu telegraph sinyal menyala di
ahead position.
– Operator di engine room, melayani permintaan wheel house dan
menempatkan manoevring handle ke ahead position.
– Gear wheel “O” dengan manual system membebaskan push rod
roller dari cam shaft H.
– Engine starting valve C membuka aliran udara ke distributor valve
“D” untuk mengatur silinder berapa dari engine yang bekerja pada
proses expansi (udara mendorong) piston harus pada proses
expansi.
– Selector vavle E membuka katup untuk ahead position dengan
pneumatic system.
– Hydraulic oil pump G mengisap minyak dari silinder yang bekerja
mundur melalui katup 1 dan menekannya ke silinder maju melalui
katup 2, sehingga plunger bergerak ke kanan
– Cam shaft H bergerak kekanan, dan tepat berhenti pada posisi
roller fuel cam ahead dan exhaust valve cam ahead.
– Roller dengan gear wheel “O” diturunkan ke cam shaft, sehngga
roller tidak bebas lagi. Selanjutnya engine di start, mengakibatkan
engine berputar kearah kanan
2) Neteral Position
– Wheel house menempatkan manoevring handle ke netral position.
– Pilot valve B menerima udara ke pneumatic mengakibatkan sinyal
menyala pada netral position.
– Secara manual operated di engine room melayani telegraph control
dan menempatkan menoevring handle ke netral position, kemudian
main engine distop.

7
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

3) Astern Position
– Manoevring handle di wheel house ditempatkan pada astern
position.
– Gear wheel O dengan bantuan manual system membebaskan push
rod roller dari cam shaft H sehingga engine berhenti pada netral
position.
– Pilot B menerima udara pneumatic mengakibatkan sinyal menyala
menunjuk ke asten position.
– Secara manual operator di engine room melayani telegraph control
dan menempatkan manoevring handle ke astern position.
– Gear wheel “O” dengan manual system membebaskan push rod
roller dari cam shaft H.
– Engine starting valve C membuka aliran udara mengatur ke
distributor valve D ke silinder, berapa dari main engine yang
bekerja pada proses expansi.
– Selector valve E membuka katup untuk astern position dengan
pneumatic system.
– Hydraulic oil pump G, mengisap minyak dari silinder bekerja maju
melalui katup 2 dan menekannya ke silinder mundur melalui
katup sehingga plunger servo motor bergerak ke kiri.
– Cam shaft H bergerak ke kiri dan tepat berhenti pada posisi roller
fuel cam astern dan exhaust valve cam astern.
– Roller dengan gear wheel “O” diturunkan ke cam shaft, sehingga
roller bekerja.
– Engine distart, dalam arah berputar ke kiri.
Keuntungan Direct system terhadap Indirect system:
a. Konstruksi lebih sederhana
b. Perawatan lebih sederhana
c. Biaya perawatan relatif lebih murah
d. Waktu perawatan relatif lebih cepat

8
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

Kerugiannya:
a. Harga beli menjadi lebih mahal, karena banyak cam pada cam
shaft.
b. Oil seal dari unit servo motor dapat menjadi bocor, karena usia
pakai atau jenis pelumas jelek, silinder berkarat dan seal
rusak

2.4. Sistem olah gerak tidak langsung.


Pada motor 4-tak medium speed, sistem olah gerak baling–baling
untuk merubah arah putaran baling–baling menggunakan indirect
system atau gear box system, karena untuk mereduksi putaran mesin
dari medium speed ke putaran baling–baling slow speed.
Di reductian gear (gear box) ini terdapat gigi–gigi transmisi, pinion
gear yang kesemuannya menjadi unit dari gear box. Arah putaran mesin
tetap saja (misalnya putar kanan atau putar kiri), yang arahnya berubah
hanya arah putaran baling–baling bisa putar kanan atau bisa putar kiri
untuk mendapatkan kapal posisi maju (ahead position) atau posisi
mundur (asten position). Namun untuk mengatur maju atau mundurnya
arah putaran poros baling–baling dapat dikontrol dengan forward clutch
(kopling maju) atau reverse clutch (kopling mundur) untuk
menghubungkan steel plate ke sintered plate (menggunakan friction
clutch) dikontrol oleh tekanan hidraulik minyak dari servo motor melalui
lubricating oil pump. Pada netral position tekanan pelumas ± 4 bar,
namun begitu clutch ON tekanan pelumas mencapai ± 16 bar.
Sistem olah gerak ini kebanyakan dikomando langsung dari
anjungan kapal (bridge control), namun dapat juga dilayani dari engine
room (engine control) melalui telegraph, untuk mengatur putaran shaft,
langsung dikontrol dari wheel house (bridge control).
Keuntungan dari sistem ini adalah:

9
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

a. Bila ada trouble pada clutch atau pada servo motor dan unit –
unit lainnya, gear box dapat dilayani dengan emergency system
melalui rod yang telah dilengkapi (dilayani dari luar gear) yang
dapat mendorong steel plate untuk saling bergerak dengan
sintered plate, namun kapal hanya untuk layer panjang (full
away position)
b. Main engine tidak perlu distop, walaupun memerlukan olah
gerak baling – baling.
Kerugiannya:
a. Harga beli lebih mahal
b. Perawatan lebih banyak
c. Biaya perawatan cukup besar
d. Penggunaan terbatas pada kapal berukuran menengah
kebawah (di bawah 10.000 GRT)
e. Keausan antar gigi – gigi yang berputar dapat terjadi terutama
back lash clearancenya sering diperiksa.
f. Oil seal servo motor dapat rusak.

3. Penutup
3.1. Rangkuman
Sistem kontrol udara pejalan (pneumatic control system) merupakan
sistem untuk menjalankan maju mundur mesin penggerak utama apada
saat olah gerak di Pelabuhan ataupun di manapun saat dibutuhkan
harus siap digunakan, hal ini berkenaan dengan keselamatan kapal
waktu olah gerak

3.2. Tes Formatif


Kerjakan soal pilihan ganda dengan tautan berikut:
https://forms.gle/SfCsKorFxjBvtqLQ9

10
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

3.3. Umpan Balik


Periksalah hasil tes formatif anda dari 5 tes formatif di atas.

3.4. Tindak Lanjut


Jika tingkat penguasaan anda mencapai 80% ke atas (Nilai 80),
anda cukup memahami materi ini dan dapat meneruskan dengan materi
selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih 60% ke bawah
(Nilai 60), anda harus mengulangi kegiatan belajar pertemuan ini,
sebelum meneruskan pada materi pertemuan selanjutnya.

3.5. Tugas
Buatlah sebuah artkel yang berisi tentang kegagalan sistem udara
start pada saat mesin induk kapal akan dijalankan dan trouble shooting
nya!

11
Mesin Penggerak Utama 1 Sistem Olah Gerak Mesin Penggerak Utama Kapal

DAFTAR PUSTAKA

1. P. Van Maanen, Motor Diesel Kapal, Jilid 1, 1983, Nautech, Jakarta.

2. Jusak Johan Handoyo, Mesin Diesel Penggerak Utama Ahli Teknika


Tingkat III, ED.3, 2018, Buku Maritim Djangkar, Jakarta.

3. http://marineinbox.com/marine-exams/latest-marine-engineering-
knowledge-mmd-oral-q-a-part-10, diakses tanggal 2-08-2021

4. https://hfoplant.blogspot.com/2011/08/starting-air-system.html,
diakses tanggal 02-08-2021

12

Anda mungkin juga menyukai