Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Puji
dan syukur kehadirat yang diberikan-Nya sehingga tugas laporan yang berjudul “sistem udara
start kapal” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sistematis. Laporan ini dibuat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas laporan Perpipaan pada kapal.
Dengan menerapkan teori yang diajarkan pada mata kuliah perpipaan kapal,
diharapkan mahasiswa dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana sistem udara start
pada kapal
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang dalam kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya
laporan ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan
kesempurnaan laporan ini penulis sangat hargai.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
2.1 Teori sistem udara start ......................................................... Error! Bookmark not defined.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem starting yang digunakan pada main engine di kapal sering menggunakan media udara
bertekanan yang disuplai kedalam silinder karena kebanyakan mesin yang digunakan berukuran besar.
Peng-injeksian udara bertekanan ini dilakukan dengan urutan yang sesuai untuk arah putaran yang
disyaratkan. Suplai udara bertekanan di simpan dalam tabung udara (bottles) yang siap digunakan setiap
saat. Sistem starting umumnya dilengkapi dengan katup pembalik (interlocks valve) untuk mencegah
start jika segala sesuatunya tidak dalam kondisi kerja. Udara bertekanan di produksi oleh kompresor dan
disimpan pada tabung (air receiver). Udara bertekanan lalu di suplai oleh pipa menuju automatic valve
dan kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan udara bertekanan
ke dalam silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air system. Pilot air
ini diberi dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol yang dioperasikan dengan lengan udara start
pada engine.
2
BAB III
PEMBAHASAN
First Start adalah kondisi pertama kali Main Engine dinyalakan dari kondisi seluruh sistem
tenaga generator di kapal mati. Peran air pressure system dalam first start arrangement cukup
penting dimana air pressure system bertindak sebagai pemberi gaya awal agar mesin dapat
bergerak.
Pada kondisi seluruh sistem power generator di kapal mati, maka peran emergency air pressure
system sangatlah penting. Hal ini disebabkan main compressor tidak dapat bekerja mengisi
udara bertekanan pada main air receiver karena tidak adanya suplay daya listrik untuk motor
penggerak main compressor. Tidak adanya supply daya listrik disebabkan generator (auxiliary
Engine) dalam kondisi mati. Emergency air pressure system memiliki kompresor tersendiri
(emergency kompressor) yang bersifat independen (Tidak tergabung dengan main air
compressor) yang memiliki penggerak berupa motor diesel yang dapat dinyalakan dengan
tangan, atau air compressor berpenggerak manual dengan tangan.
Emergency air compressor mengisi emergency air receiver yang kapasitasnya lebih kecil dari
main air receiver. Udara bertekanan yang tersimpan pada emergency air receiver ini digunakan
untuk menyalakan auxiliary engine yang menggerakkan generator.
Setelah generator bekerja, maka suplai daya listrik sudah dapat diperoleh untuk menggerakkan
kompressor utama. Kompressor utama selanjutnya mengisi udara bertekanan pada tabung udara
tekan hingga mencapai tekanan 30 bar. Udara bertekanan inilah yang kemudian digunakan untuk
menyalakan Main Engine. Untuk perencanaan starting pada kapal ini, diesel generator distart
menggunakan udara tekan untuk memutar fly wheel, sehingga diesel generator menyala.
3
3.1.1 Rules dan Rekomendasi
Jika Main engine distart dengan listrik maka harus tersedia dua bateray yang independen. Rangkaian
bateray ini direncanakan tidak dapat dihubungkan pararel antara satu dengan yang lainnya karena
masing - masing Baterey harus mampu untuk starting main engine dalam kondisi dingin. Total kapasitas
bateray harus cukup untuk operasi selama 30 menit tanpa pengisian.
Jika dua atau lebih auxiliary engine di start dengan listrik paling tidak tersedia dua bateray yang
independen. Kapasitas bateray harus cukup paling tidak 3x operasi start-up untuk setiap engine. Jika
hanya satu auxiliary engine distart dengan listrik, satu bateray cukup.
4
Baterai start hanya boleh digunakan untuk starting (pemanas mula jika perlu) dan untuk memonitor
peralatan yang ada pada engine.
Jalur tekanan yang terhubung ke kompresor dipasang dengan non-RV pada outlet kompresor.
Jalur udara start tidak boleh digunakan sebagai jalur pengisian untuk tabung udara.
Hanya slang/pipa dengan material yang sdah dites yang dapat dipasang pada jalur starting diesel
engine dimana tetap terjaga tekanannya.
Jalur udara start untuk setiap engine dilengkapi dengan non return valve dan penguras (drain).
Sebuah safety valve harus dipasang dibelakang pad setiap katup penurun tekanan(reducing valve).
Tekanan tangki air dan tangki lainnya yang dihubungkan ke sistem udara bertekanan dipertimbangkan
sebagai tabung tekan dan harus sesuai persyaratan standart
5
(disusun oleh: Tapus Al amin Harahap/40040417060034)
Starting air dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor menuju ke starting air
receiver dan dari starting air receiver menuju ke air inlet pada engine. Melalui reduction station udara
ditekan atau dimampatkan pada tekanan 7 bar yang disuplai ke engine sebagai:
1. Mengontrol udara untuk sistem manaeuver, dan untuk exhaust valve air spring, melalui kontrol air
inlet.
2. Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air inlet.
6
3. Melalui reducing valve disuplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10 bar ke air inlet untuk
turbocharge cleaning, dan volume yang sedikit digunakan untuk fuel valve testing unit.
Konsumsi udara untuk mengontrol udara, safety air, turbocharger cleaning, sealing air untuk exhaust
valve dan untuk fuel valve testing unit dan starting aux. Engine dicover oleh bagian kapasitas untuk air
receiver dan kompressor pada list capacity. Starting air pipe terdiri dari sebuah katup starting utama,
sebuah katup non-return, starting air distributor dan katup starting.
Starting air dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor menuju ke starting air
receiver (4 50 615) dan dari starting air receiver menuju ke air inlet
7
“A” pada engine. Melalui reduction station (4 50 665) udara ditekan atau dimampatkan pada
tekanan 7 bar yang disuplai ke engine sebagai :
1. Mengontrol udara untuk sistem manaeuver, dan untuk exhaust valve air spring, melalui
kontrol air inlet“B”
2. Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air inlet“C”
3. Melalui reducing valve disuplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10 bar ke air inlet
“AP”
untuk turbocharge cleaning, dan volume yang sedikit digunakan untuk fuel valve testing unit.
Konsumsi udara untuk mengontrol udara, safety air, turbocharger cleaning, sealing air untuk
exhaust valve dan untuk fuel valve testing unit dan starting aux. Engine dicover oleh bagian
kapasitas untuk air receiver dan kompressor pada list capacity. Starting air pipe terdiri dari
sebuah katup starting utama, sebuah katup non-return, starting air distributor dan katup starting.
Dengan melihat skematik gambar diatas, sehingga bisa dikatakan bahwa compressed air system
ini memiliki 3 sub system, yakni :
Dua kompresor diatas merupakan kompresor yang dipasang secara parallel (standby). Satu
kompresor akan melayani 2 air receiver, sehingga ketika salah satu kompresor tidak berfungsi /
rusak, maka akan di switch menggunakan kompresor yang lainnya. Switch tidak secara otomatis,
melainkan dioperasikan oleh sebuah operator
8
3.2.2 Starting Air Compresor Unit
Starting air kompressor digunakan untuk memampatkan udara sehingga akan menghasilkan
tekanan yang nantinya akan dialirkan ke starting air receiver. Starting air kompressor harus sebagai
water-cooled, dengan tipe twostage dengan intercooling. Terdapat dua kompressor yang digunakan pada
sistem. Kapasitas kompressor untuk irreversible start adalah sebesar 60 m3/h, dengan delivery pressure
sebesar 30 bar.
Tipe kompresor yang dipilih :
Merk = Hatlapa
L80II - 2
Series = STAGES
Berat = 380 kg
Putaran = 1450 RPM
kapasitas = 72.5 m3/h
Daya = 15.5 kW
Panjang = 1300 mm
Lebar = 655 mm
Tinggi = 775 mm
9
3.3 Starting Air Receive/Starting Air Vessel
Starting air receiver digunakan untuk menampung udara yang telah dimampatkan oleh kompressor.
Starting air receiver harus disediakan manhole dan flage untuk pipe connection. Starting air receiver
memiliki volume untuk irreversible 12 start sebesar 2 x 1.5 m3, dengan tekanan kerja sebesar 30 bar.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya sistem udara start engine ini dapat berlaku pada semua sistem perpipaan pada
kapal, namun bergantung pada kelengkapan spesifikasi per part atau bagian yg saling
melengkapi dalam keseluruhan sistem dalam kapal.
4.2 Saran
Makalah yang kami susun ini sudah sangat detail ,tetapi jika ada kekurangan yang ada pada
makalah ini maka penulis atau pembaca mohon diberi saran .
11
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo, Heri. Dkk, Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Proses perpipaan udara start, 2009,
Jakarta Selatan
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/sistem-udara-start.html
https://www.academia.edu/25819673/STARTING_AIR_SYSTEM_SISTEM_UDARA_
12