Anda di halaman 1dari 16

PNEUMATIK

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah Teknik Alat Berat

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Kelas: B3-N9

1. Satria Aji Nugroho 170513624030


2. Tomy Agung Nurochim 170513624019
3. Vicky Zaenal Arifin 170513624072

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i
BAB I........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
4. Manfaat .......................................................................................................................................... 1
BAB II....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 2
BAB III................................................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................................................ 14

i
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju tidalah mungkin tidak diimbangi dengan
cara berpikir manusia yang semakin maju pula, karena kedua hal tersebut sangat erat
kaitannya dan saling mendukung. Seiring berkembangnya kemajuan kedua hal tersebut
bisa dilihat contoh saat ini telah banyak kemajuan di bidang industri, baik itu industri
yang bermodal besar atapun bermodal kecil. Alat-alat produksi sangat berperan penting
dalam bidang produksi, karena tanpa adanya salah satu alat tersebut proses produksi tidak
akan berjalan apalagi tujuan dari perusahaan. Dalam industri yang berbasis produksi
pastinya memerlukan alat dan mesin untuk menunjang proses produksi, salah satunya
adalah mesin pengamplas kayu yang menggunakan sistem pneumatik.

Pneumatik berasal dari kata Yunani :pneuma=udara. Jadi pneumatik adalah ilmu yang
berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara. Perangkat
pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dimampatkan (compressed air).
Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan didistribusikan kepada system yang ada
sehingga kapasitas system terpenuhi. Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat
pengontrol pneumatic seperti silinder, katup serta peralatan lainnya adalah 6bar, supaya
efektif dan efisien dalam penggunaannya.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pneumatik?
2. Bagaimanakah prinsip kerja Sistem Pneumatik?
3. Apasajakah komponen utama Sistem Pneumatik?
4. Apa keuntungan dan kelebihan Sistem Pneumatik?

3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pneumatik
2. Memahami bagaimanakah prinsip kerja Sistem Pneumatik
3. Mengetahui apasajakah komponen utama Sistem Pneumatik
4. Mengetahui apa keuntungan dan kelebihan Sistem Pneumatik

4. Manfaat
Penulisan makalah ini bermanfaat memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang
apa itu Sistem Pneumatik, serta sebagai informasi tertulis tentang prinsip kerja,
komponen utama, dan kekurangan serta kelebihan Sistem Pneumatik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengendalian Pneumatik

Pengendali pneumatic adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan
dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Udara yang
dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan
secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia


perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua
proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian
yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air
technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan,
pengukur-an, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya
menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung,
pengangkut, dan pemberi tenaga.

Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang
diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere
(dibuang).

2
2. Prinsip Dasar Kerja Pneumatik

Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media
kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih dahulu.
Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara
(sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat)
ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
gambar sistem pneumatik secara rinci.

Gambar Sistem Peumatik

Keterangan gambar:
1. Kompresor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa,
udara akan diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan oleh motor
listrik.
2. After Cooler, salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa
dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin udara
kempa.
3. Main Line Air Filter, peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta
kandungan minyak pada udara kempa.

3
4. Refrigerated Air Dryer, alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau udara
yang masih mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara
kempa yang benar-benar kering.
5. Air Filter, alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
6. Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas
yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
7. Air Lubricator, alat ini berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa
dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus dan
bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
8. Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas yang
aman.
9. Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah) aliran
lkangsung dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup yang menerima
singnal elektrik.
10. Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur valve
aliran dari udara kempa.
11. Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang efektif
dan gerakan.

Aliran Kerja Sistem Pneumatik

Gambar Instalasi Pneumatik Sebagai Perubah Energi

Dari bagan dapat dijelaskan bahwa :

4
1. Perubahan energi mekanik dari penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan penggerak
mekanis lainnya) menjadi energi pneumatik oleh kompresor udara (sumber udara
mampat).Energi pneumatik ini dapat dianggap sebagai energi potensial, energi kinetik
fluida kerja atau pengangkut (udara mampat).
2. Perpindahan energi pneumatik oleh udara mampat yang mengalir dari kompresor melalui
bagian pengatur atau pengendali (sorong, katup).
a. ke silinder yang bergerak bolak-balik.
b. ke motor-motor udara mampat yang berotasi (berputar).
3. Perubahan energi pneumatik menjadi energi mekanik oleh pemakai udara mampat
(silinder atau motor udara mampat). Unsur-unsur pneumatik ini mengubah energi
potensial dan energi kinetik dalam udara mampat menjadi energi mekanik yang akan
menggerakkan penggerak-penggerak suatu mesin produksi (mesin perkakas, perkakas
angkut, mesin produksi dan sebagainya).Bagian pengatur dan pengendali berfungsi
sebagai pembawa arus udara mampat menurut cara-cara yang telah ditetapkan untuk
pemakaian-pemakaian udara mampat. Katup (dengan dudukan katup atau dengan
sorongan) dapat mengatur tekanan dan kecepatan aliran.

Ciri Khusus Sistem Pneumatik

Gambar Klasifikasi Tekanan Sistem Pneumatik


Ciri-ciri khusu sistem pneumatic antara lain:
1. Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara pneumaticdengan
tekanan kerja yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
2. Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara
pneumatic(storage) sementara sebelum distribusi
3. filter inidisesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
4. Driyer / pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic dari uap air

5
5. Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya di buat dalam suatu sistem yang lengkap
dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam udara
pneumatic.
6. System pelumas, digunakan untuk aplikasi khusus terhadap instrumentasi pneumatic.
7. Meter pneumatic/manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki
pneumatic
8. Sumber tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain.

3. Komponen Sistem Pneumatik


1. Kompressor
Kompressor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya
kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh
suhu dan tekanan.

Kompresor yang biasa digunakan ada 2 macam yaitu :

a. Kompresor langkah positif (positive-displecement)


Pada kompresor langkah positif ada dua jenis :

1. Kompresor bolak-balik (reciprocating) input terbagi lagi jadi 2 yaitu : dengan


mempergunakan piston (piston compressor) dan dengan mengunakan diapragma
(diaphragma compressor).

Gambar Kompresor Bolak-Balik


2. Kompressor berputar (rotary compressor) terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu :
slinding vane rotary compressor (baling-baling), two axial screw compresor
(kompressor ulir) dan root blower.

Gambar Kompresor Rotary


6
b. Kompressor turbo (turbo compressor)
Kompresor ini tidak cocok apabila digunakan sebagai sumber (pengolah) udara yang
dimampatkan untuk pneumatik, hal ini disebabkan kerena tekanan udara yang dihasilkan
terlalu besar.

Gambar Kompresor Turbo

2. Oil and Water Trap


Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem.
Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang masuk
dari kompressor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam
sistem.

Gambar Oil and Water Trap

2. Dehydrator.
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang
mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.

Gambar Dhydrator

7
3. The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator,
akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari
kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara.

Gambar The Air Filter

4. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik,
Restrictor yang biasa digunakan ada dua tipe yaitu : tipe Orifice dan Variable Restrictor.

Gambar Restrictor

5. Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik
dan mendesak beban pada piston.

Gambar Pressure Regulator

8
6. Aktuator

Aktuator adalah bagian terakhir dari output suatu sistem kontrol Pneumatik. Output
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem kontrol ataupun aktuator. Pada
Pneumatik, jenis aktuator ada bermacam-macam, diantaranya:

1. Aktuator gerakan linier:

a. Silinder aksi tunggal (Single acting cylinder)


Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi suplai
udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir
melalui saluran pembuangan.

Gambar Silinder Aksi Tunggal

b. Silinder aksi ganda (Double acting cylinder)


Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak
mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran (saluran
masukan dan saluran pembuangan).

Prinsip kerja dari silinder kerja ganda ini dengan memberikan udara bertekanan pada
satu sisi permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke
atmosfir,

Gambar Silinder Aksi Ganda

9
2. Aktuator gerakan berputar:

a. Motor yang digerakkan oleh udara. Motor Pneumatik adalah suatu peralatan Pneumatik
yang menghasilkan gerakan putar yang sudut putarnya tidak terbatas bila terhadap
peralatan ini dialiri udara yang dimampatkan. Ada 4 jenis motor Pneumatik, yaitu
piston motors, sliding vane motors, gear motors, turbin.
b. Aktuator yang berputar atau gerakan putar.

7. Katup Pneumatik
Sistem perangkaian Pneumatik terdiri atas katup-katup yang memiliki fungsi dan
kegunaan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu:

Gambar Jenis Katup Pneumatik


10
1. Katup kontrol arah (Directional Control Valve),
Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara. Aliran
udara akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung dari lubang dan jalan
aliran katup kontrol arah tersebut.

Menurut jenisnya katup pengarah dapat di bagi menjadi beberapa jenis :

a. Katup 3/2
Katup 3/2 adalah katup yang membangkitkan sinyal dengan sifat bahwa sebuah sinyal
keluaran dapat dibangkitkan juga dapat dibatalkan/diputuskan. Katup 3/2 mempunyai
3 lubang dan 2 posisi.

Ada 2 konstruksi sambungan keluaran :

a. Posisi normal tertutup (N/C): katup belum diaktifkan, pada lubang keluaran tidak ada
aliran udara bertekanan yang keluar.
b. Posisi normal terbuka (N/O): katup belum diaktifkan, pada lubang keluaran sudah ada
aliran udara bertekanan yang keluar.

4. Bagian Utama Sistem Pneumatik


Dalam sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yang sering disebut
sebagai elemen kerja. Elemen kerja disini adalah suatu alat pneumatik yang digerakkan dan
akan menghasilkan suatu kerja dan usaha, seperti gerak lurus, gerak putar, dan lain
sebagainya. Umumnya disebut juga sebagai aktuator (actuator). Jadi prinsipnya udara
betekanan yaitu udara kempaan yang sering juga disebut sebagai tenaga pneumatik dirubah
menjadi gerakan lurus bolak-balik (straight line reciprocating) oleh silinder pneumatik dan
gerakan putar (rotary) oleh motor pneumatic.

5. Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik


Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara dapat
mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang relatif
singkat. Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistri-industri dan
pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa dalam berbagai masalah untuk
otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai secara lebih mudah dan ekonomis.

11
Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan
lainnya sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang lain.
Kelebihan-kelebihan itu antara lain :
1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah memuai
dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.
2. Dapat disimpan dengan baik.
a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat kalau udara itu
memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga dimungkinkan.
3. Bersih dan kering.
a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa benda-benda
kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada
pengotoran-pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.
4. Tidak peka terhadap suhu.
a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-nilai
yang rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
c. Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam
lingkungan yang panas sekali.
5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung bahaya
kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan
luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a. Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara mampat hampir tidak
peka gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan) menjadi
singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan
kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
12
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap
gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar. Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan
pneumatik masih tetap juga mempunyai kelemahan-kelemahan.

Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain:


1. Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-
ruang kerja yang sangat mengganggu.

2. Mudah menguap (volatile).


Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara
mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan
menyebabkan udara mampat mengalir keluar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan
dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
4. Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya
yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak yang
besar.
5. Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi
dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-
keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang pertama yang dikenal
dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama Ktesibio.
Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya
hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara philosophi istilah pneuma dapat
diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan
angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan

14

Anda mungkin juga menyukai