Anda di halaman 1dari 18

 

MAKALAH SISTEM PNEUMATIK

DOSEN PEMBIMBING :
Indra Koto, S.T., M.Eng.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

DONNY MANIK 5193520001


MOSES TARSEM TARIGAN 5193520018

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pneumatik telah banyak diaplikasikan terutama untuk tujuan otomasi pada
industri makanan, minuman, farmasi, migas, otomotif, dan industri berat, sehingga
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang pneumatik merupakan
langkah strategis yang harus dilakukan sebagai usaha tranformasi teknologi agar
mampu berkompetensi secara global.

Pneumatik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diampu oleh siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik Mekatronika. Dalam mata
pelajaran ini, dipelajari sistem pneumatik, katup-katup pneumatik, control
pneumatic, silinder, sensor-sensor yang digunakan pada sistem pneumatik, dan
keamanan dalam menggunakan sistem pneumatic

Dalam proses pembelajaran, telah diterapkan beberapa metode dan media, namun
menyangkut materi simbol dan komponen, senantiasa masih banyak siswa
mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan banyaknya simbol-simbol komponen,
dimana simbol-simbol komponen tersebut merupakan acuan dasar untuk mengetahui
cara kerja dan mengetahui urutan proses dalam suatu sistem pneumatik. Berdasarkan
hasil penelitian (Purnawan:2011), menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam menjelaskan materi simbolsimbol komponen pneumatik
pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin (DKTM) belum
mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Kesulitan memahami konsep simbol dan mekanisme kerja komponen pneumatik


akan berimplikasi terhadap kesalahan dalam merancang sistem, mengidentifikasi
komponen, memilih komponen, merangkai komponenkomponen untuk membangun
sebuah sistem kontrol dan sistem kerja, dan kesalahan serta ketidakmampuan dalam
mendeteksi mal fungsi sistem. Implikasi lebih jauhnya adalah tidak tercapainya
tujuan peningkatan kualitas SDM

 
I. Pengertian secara Umum
    Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua
sistem yangmenggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik.
Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.

Apa sih Pneumatik itu ?


   Pneumatik adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara
(compressed air)untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar
(rotational).Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan
aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan
fluida yang digunakantenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan
udara, serta hidrolik, yangmenggunakan cairan.

  Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang
sama kesegala arah. Dalamsistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat
tekanan udara dari katup masuk,yang kemudian memberikan gaya kepadanya.Gaya
inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada
dasarnyasistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama
keduanya adalah sifatdari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang
tidak dapat ditekan (incompressible fluid)  sedangkan udara adalah fluida yang dapat
terkompresi  (compressible fluida)

 2Gambar 1:
  Prinsip  kerja pneumatika, gerakan disebabkan oleh adanyatekanan Udara sebagai
f luida  ker ja pada sistem pneumatik  memiliki karak teristik khusus, antara lain :

1.  Jumlahnya tak terbatas
2.  Mencari tekanan yang lebih rendah
3.  Dapat dimampatkan
4.  Member i tekanan yang sama rata  ke segala arah
5.  Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
6.  Mengandung kadar air

 Pada sistem pneumatik terdapat beberapa komponen   utama, yaitu


A. sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor,cooler, dryer,
tanki penyimpan
B. Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli)
yang lebih dkenal sebagai Air Service Unit
C. Katup sebagai pengatur  arah ,tekanan, dan aliran fluida
D.  Aktuator yang mengkonversikan energi fuida  menjadi energi mekanik 
E. Sistem perpipaan
F.  Sensor dan ransduser 
G.  Sistem kendali dan display

  Gambar 2 menunjukkan suatu sistem pneumatik  yang disederhanakan. Untuk


mengendalikan katup di perlukan suatu kontroler.  Konroler ini dapat berupa rangkaian
pneumatik  atau punrangkaian elektrik. Sistem pneumatik menggunakan rangkaian
kontroler elektrik disebut sebagai sistem elektro pneumatik

Gambar 3 Sistem pneumatik sederhana (disederhanakan) Pneumatik


menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan
gas dan uap (khususnya udara atmosf ir)  dengan  adanya  gaya- luar(aerostatika)
danteor ialiran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat
dalam industri merupakan ilmu pengetahua dari semua proses mekanik dimana udara
memindahkan suatu gaya atau gerakan.
 Jadi pneumatik melputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam
manater  jadi proses-proses pneumatik.
Dalam bidang  kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih
sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).

   II.  komponen-komponen Pneumatik

  Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar,tetapidalam prak tik


dian jurkan beroperasi padat ekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.
Beberapa bidang aplikasi di industr i yang menggunakan media pneumatik dalam
hal  penangan mater ial adalah sebagai berikut:

a.  Pencekaman  benda  kerja


b.  Penggeseran benda kerja
c.  Pengaturan posisi benda kerja
d.  Pengaturan arah benda kerja
III.    Penerapan Pneumtik secara umum:
a.     Pengemasan (packaging)
b.     Pemakanan (feeding)
c.     Pengukuran (meter ing)
d.     Pengaturan buka dan tutup (door  or chutte con      trol)
e.  Pemindahan mater ial(transfer of mater ials)
f.      Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning  andinver ting  of  par ts)
g.     Pemilahan bahan (sorting  of  parts)
h.     Penyusunan benda kerja (stack ing of components)
i.      Pencetakan benda kerja (stamping andembosing of components)

Susunan Sistem Pneumatik adalah sebagai berikut :


a.   Catu daya (energi supply)
b.  Elemen masukan (sensors)
c.  Elemen pengolah (processors)
d.  Elemen kerja (actuators)

Sifat Fisika dari Udara


  Permukaan bumi ini ditutupi oleh udara. Udara adalah campuran gas yang terdiri
atassenyawa:
sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen sekitar
21 % dari volum adalah Oksigen

   Sisanya adalah campuran karbon  dioksida ,argon, hydrogen neon, helium, krypton dan
xenon. Karena segala sesuatu di bumi ini menerima tekanan yaitu tekanan absolut
atmosfir, makatekanan ini tidak bisa dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir
dianggap sebagai tekanandasar, sedangkan yang bervariasi (akibat penyimpangan
nilai) adalah:
  Tekanan ukur = PgTekanan Vakum = PvVariasi nilainya tergantung pada letak
geografis dan iklimnya.  Daerah dari garis nol tekananabsolut sampai garis tekanan
atmosfir disebut daerah vakum dan diatas garis tekanan atmosfir adalah daerah
tekanan ukur. Tekanan absolut ini terdiri atas tekanan atmosfir (Pat) dantekanan ukur
(Pg). Tekanan absolut biasanya 1 bar (100 kPa) lebih besar dari tekanan ukur.
Karakteristik Udara

  Sebagaimana umumnya gas, udara juga tidak mempunyai bentuk yang khusus sehinggasangat
mudah berubah. Udara akan berubah bentuk sesuai dengan tempatnya. Udara
dapatdimampatkan dan selalu berusaha untuk mengembang. Seperti terlihat pada
gambar 2.2.,Hukum Boyle Mariote menjelaskan sifat:
Volume dari massa gas yang tertutup padatemperatur konstan adalah berbanding
terbalik dengan tekanan absolut atau hasil kali darivolume dan tekanan absolut
adalah konstan untuk massa gas tertentu.

 6 p1 * V1 = p2 * V2 = p3 * V3 = konstan
Gambar 2.2 dibawah ini adalah gambar hubungan antara tekanan dan volume dan
Sistim peumatik dan fungsi dari setiap bagian.
                         F1                                     F2                                     F3

1.     Air Compressor

 a.Mengadakantekanan udara (compressed air) sebagai sumber tenaga dari    system


pneumatic.

2.     Af tercooler

 a.Mendinginkan udara panas dari compressor 


 b.Membuang sebagian besar lembab (condensate),Minyak (oil),Debu (dust).

 73. Main Line Air Filter

a.Menyaring debu halus


b.Membuang sisa lembab dan minyak

4.Refrigerated Air Dryer

 Membuat udara agar kering.Setelah melewati alat 2, 3 dan 4, udara menjadi sejuk, bersih dan
kering yang dibutuhkanoleh peralatan berikutnya untuk kesempurnaan operasi dari
system pneumatic.
  5. Air Filter

 a. Menyaring kotoran yang terdapat dalam pipa


 b. Membuang lembab (drain).

  6. Air Pressure

Reducing ValveMengurangi tekanan utama (main) sesuai kebutuhan.

7. Air Lubricators

Menyiram minyak bersih sebagai pelicin cylinder agar tidak cepat haus.

8. Air Silinder

a. Peredam suara dari pembuangan udara (exhaust) 


b. Menjaga kotoran luar untuk memasuki lubang valve.

9. Air Flow Change Solenoid Valve.

Alat pengatur jalannya udara yang digerakkan oleh listrik (solenoid).

10. Speed Control Valve

Mengatur kecepatan cylinder

 11. Air Cylinder 

Alat dimana tenaga udara tertekan (compressed air) digunakan untuk


mengadakan pergerakan linear atau rotasi.
IV.   Ada 3 Sistem Tekanan pada Sistem Pneumatic

1.Sistem Tekanan Tinggi.


  Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air
StorageCylinder) pada range tekanan dari 1000 ± 3000 Psi, tergantung pada
keadaan sistem.Tipe daritabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai
klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk
penambahan udara kedalamtabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep
ini dapat sebagai klep penutup dan jugamenjaga terperangkapnya udara dalam tabung
selama sistem dioperasikan.

2. Sistem Tekanan Sedang.


 Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 ± 150 Psi,
biasanyatidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara
terkompresilangsung dari motor kompresor 

3.Sistem Tekanan Rendah.
  Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa
udaramengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 ±10 Psi.
ke sistemPneumatik.

  V.  Sistem Sumber Udara Pneumatic


Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic
berserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
A.  Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara
pneumaticdengan tekanan kerja yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
B. Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic(storage)
sementara sebelum distribusi
C. filter inidisesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
D. Dr iyer / pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic  dar i uap air 
E. Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya di buat dalam suatu sistem yang
lengkap dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam
udara pneumatic.
F. System pelumas, digunakan untuk aplikasi khusus terhadap
instrumentasi pneumatic.
G. Meter pneumatic/manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau
tangki  pneumatic
H. Sumber  tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain.
VI.   Katup Kontrol Arah  (KKA)

  Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi


sebagai switch/saklar aliran udara. Pensak laran yang diaplikasikan memiliki banyak
sistem,diantaranya memakai coilselenoid , penggerak tangan atau mekanik lain.
KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik.
Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik

 1. Simbol

Cara membaca  simbol katup pneumatik dan Simbol-simbolkatup kontrolarah sebagai


berikut:

2. Metode Pengaktifan dan Penomoran pada Lubang

 Metode pengak tifanKK A bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis


pengaktifan  bervar iasi,seperti secara mekanis, pneumaelektris dan kombinasi
dari semuanya.  Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran.
 Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DINISO 5599.
VII.  Perancangan Sistem Kontrol Pneumatik  

  Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagia  n-       b       


a        g      ian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut. Perancangan sistem kontrol
pneumatik mengacu pada diagram alir sistem.

 Diagram Alir
   Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar.
Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian ,sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencarikesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir
dar imata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dar i bawah menuju
ke atas dar i gambar  rangkaian. Elemen yang di butuhkan untuk catur daya akan
digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara  simbol  sederhana  atau komponen
penuh dapat digunakan.  Pada rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit
pemelihara, katup pemutus   d a n   b e r b a g a i distr ibusi sambungan dapat
digambarkantersendiri.

VIII.   Keuntungan yang Didapat Dengan Menggunakan Sistem Pneumatic

a. Merupakan media/f luida  kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut:

1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.


2). Saluran-saluran balik tidak di perlukan karena udara bekas dapat di buang bebas
keatmosf ir, sistem elektrik  dan  hidrolik  memerlukan  saluran balik.
3). Udara ber tekanan dapatdiangkutdengan mudah melalui salu r  a  n  - s  a  luran
dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapatdi pusatkan dan
menggunakan saluranmelingkar semua pemakai dalam satu perusahaan
dapat dilayani udara ber tekanan dengan tekanan tetap dan sama besarnya.
Melalui salu r a n- s aluran cabang dan pip a – p  ipa selang, energi udara bertekanan dapat
disediakan dimana saja dalam perusahaan.

b. Dapat disimpan dengan mudah:

1). Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan


kalau udara bertekanan ini memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja
seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.

2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki penampung juga dimungkinkan.


3). Suatu daur kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula
kalau penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.
C. Bersih dan kering:

1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada saluran pipa, benda-
bendakerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat kerusakan pipa-pipa tidak akan
ada pengotoran-pengotoran, bintik minyak dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan tenun serta pada mesin-mesin pengepakan halyang
memang penting sekali adalah bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.Sistem
pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi dalamkeadaan
darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak bocoran
yangmengganggu seperti pada sistem hidrolik.

d. Tidak peka terhadap suhu

1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggiatau
pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing-masing panas
ataudingin ).
2). Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas,
misalnyauntuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan
atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara
aman dalamlingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja
atau bengkel-bengkeltuang (cor).

e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan

1). Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak mengandung
bahayakebakaran maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau gas-gas
yangdapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa
dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali elektrik
dalam banyak haltidak diinginkan

f. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja

1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu diganti sehingga untuk ini
tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100 sampai 125
jam kerja.
g.Rasional (menguntungkan)

1). Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini
sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah
lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.

h. Kesederhanaan (mudah pemeliharaan)

1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir


tidak pekagangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen mekanik,
sepertituas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu montase (pemasangan)
menjadisingkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh
ahli teknik,montir atau operator setempat.4). Komponen-komponennya dengan mudah
dapat dipasang dan setelah dibuka dapatdigunakan kembali untuk penggunaan-
penggunaan lainnya.

i.Sifat dapat bergerak

1). Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen pneumatik
ini.

j. Aman

1). Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak
jikadigunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat elektrik
ada bahayahubungan singkat.

k. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )


l.Biaya murah

m. Pengawasan (kontrol)

1). Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan


yang berfungsidengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan
(manometer).
s. Fluida kerja murah

Pengangkut energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana


saja.Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu;
jikaseandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka
segala keuntungan pneumatik tidak ada lagi

IX.  Kelemahan terhadap sistem pneumatik 

a.Ketermampatan (udara).

Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak mungkin untuk


mewujudkankecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang perlahan-lahan dan tetap,
tergantung dari bebannya.Pemecahan:
kesulitan ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik
dalamhubungan bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat
( bor, bubut atau frais )hal ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan.

 b. Gangguan Suara (Bising)

Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan (desisan) mengalir ke luar, terutamadalam
ruang-ruang kerja sangat mengganggu.Pemecahan:
 dengan memberi peredam suara (silincer)
c. Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama dalam jaringan-jaringan udara
bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak,
sehinggaudara bertekanan mengalir keluar. Oleh karena itu pemakaian
udara bertekanan dapatmeningkat secara luar biasa dan karenanya harga pokok energi
³berguna´ sangat tinggi. Pemecahan:dapat dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat
berkualitas tinggi.

d.Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu suhu menurun dan
tekananmeningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air
embun).Pemecahan:penggunaan filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga
untuk penyaring kotoran-kotoran)
e.Bahaya pembekuan

Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai udara bertekanan) dan penurunan


suhuyang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba ini, dapat terjadi pembentukan
es.Pemecahan:
Batasi pemuaian udara bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.‡ Biarkan
udara memuai sepenuhnya pada saat diadakan peniupan ke luar.

f.Kehilangan energi dalam bentuk kalor.

Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor dalam pendingin antara dan
akhir.Kalor ini hilang sama sekali dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.

g. Pelumasan udara bertekanan

Oleh karena tidak adanya sistem pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka
bahan pelumas ini dimasukkan bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu
bahan pelumasharus dikabutkan dalam udara bertekanan.

h. Gaya tekan terbatas.

1). Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk


gayayang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang besar.
2). Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan
keluar.

i.Ketidak teraturan

Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan:


1). Pada pembebanan berganti-ganti
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari 0,25 cm/det) dapat timbul µstick-slip
effect¶.

j.Tidak ada sinkronisasi

Menjalankan dua silinder atau lebih paralel sangat sulit dilakukan.


k.Biaya energi tinggi

Biaya produksi udara bertekanan adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan
distribusidibutuhkan peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih
tinggi dibandingkandengan penggerak elektrik.Perbandingan biaya ( tergantung dari
cara penggerak ):
Elektrik : Pneumatik  = 1   :   10        (sampai 12)‡
Elektrik : Hidrolik      = 1   :   8          (sampai 10)
Elektrik : Tangan        = 1  :   400      (sampai 500)

  X. Pemecahan Kerugian Pneumatik 


  Pada umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan:
a. Peragaman yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik. 
b. Pemilihan sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c. Kombinasi yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan
dan pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).

XI.   Alasan Pemakaian Pneumatik 


   Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau
elektrik makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan
karena beberapahal yaitu:
a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi, 
b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentuSering kali suatu proses
tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien)dibandingkan dengan cara
lainnya.
 Contoh:
1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan
dengan perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian
kerja dan lebihsederhana dalam pelayanan.
2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang
penting pada:
a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api,
alat-alatangkat dan alat-alat angkut. 

b). pistol-pistol ( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis


penyejukan udara,kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).
Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga
terdapatsegi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada
penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang
sesuai dengan tujuan sudahdiakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi.
Pneumatik mulai digunakan untuk  pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin
dan alat-alat.

XII.  Perawatan Sistem Pneumatik


   Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,
pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan
pencegahan untuk menjagaudara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan
dalam komponen harus selaludibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal
tersebut dapat menyebabkan keausan pada komponen. Setiap memasang komponen
Pneumatik harus dijaga kebersihannya dandiproteksi dengan pita penutup atau
penutup debu dengan segera setelah pembersihan.
Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang
masuk kedalam sistem.Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi
penyebab sistem tidak dapatmemberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah,
walaupun terdapat jumlah air yangsangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak
berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam
sistem. Kebocoran bagian dalam komponen,selama kebocoran pada O-Ring atau posisinya,
yang mana ketika pemasangan tidak

XII. Studi kasus pada system pneumatik

a. Troubleshooting system pneumatic

Trouble Penyebab
Silinder tidak dapat turun 1. Tidak ada udara keluar dari katup solenoid ; disebabkan kumparan
rusak

2. Terjadi kebocoran pada katup solenoid


3. Terjadi kebocoran pada selang penghubung
4. Terjadi kebocoran pada silinder karena seal rusak

Silinder bor 5. Tekanan udara kurang


6. Putaran cekik flow control terlalu kecil
7. Sensor-sensor tidak terhubung dengan tepat
8. Sensor tidak berfungsi/mati.
9. Penyebab Cara Perbaikan/Pemeliharaan Silinder bor Kebocoran
pada air service unit
10. Kerusakan pada rangkaian control
Cara Perbaikan/Pemeliharaan
1) Kumparan katup rusak maka katup harus diganti

2) Memeriksa katup, apabila kebocoran terjadi pada bagian dalam katup maka katup harus diganti

3) Mengganti selang penghubung

4) Memeriksa silinder dan mengganti seal apabila rusak

5) Menambahkan tekanan udara hingga mencapai 4 bar

6) Mengatur variabel putaran cekik flow control hingga di dapat putaran cekik yang tepat

7) Tempatkan sensor-sensor hingga sinar sensor saling mengenai/terhubung

8) Mengganti sensor

9) Memeriksa air service unit, membongkar dan kencangkan apabila terjadi kebocoran

10) Apabila salah satu komponen sistem kontrol rusak, maka harus diganti

Anda mungkin juga menyukai