Anda di halaman 1dari 7

Nama : Brilianda Bayu Saputra

Kelas/No : 3A D4 TE/ 05
NIM :1841170116

TUGAS REVIEW PNEUMATIC – HIDROLIK

1.1 PENGGERAK MULA INDUSTRI


Kebanyakan proses industri menuntut pemindahan objek atau bahan dari satu
tempat ke tempat yang lain, atau membutuhkan gaya untuk menahan,
membentuk, atau menekan suatu objek. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh penggerak mula (prime movers) pada suatu industri
manufaktur.
Penggerak elektrik bukanlah satu-satunya sarana untuk menghasilkan penggerak
mula. Fluida dalam tempat tertutup (baik cairan maupun gas) dapat juga
digunakan untuk mentransfer energi dari satu tempat ke tempat yang lain, dan
selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan pergerakan berputar maupun
linier serta dapat juga mengarahkan gaya. Sistem berbasis fluida yang
menggunakan cairan sebagai media transmisi dinamakan SISTEM HIDROLIK
(berasal dari kata Yunani hydra = air dan aulos = pipa). Sistem berbasis gas
dinamakan SISTEM PNEUMATIK (dari bahasa Yunani pneumn = angin).

1.2 PERBANDINGAN ANTAR SISTEM


Untuk membandingkan keuntungan dan kerugian sistem elektrik, pneumatik
dan hidrolik yaitu dengan cara bagaimana masing-masing sistem tersebut diberi
tungas untuk mengangkat beban kira-kira 500 mm. Tugas semacam ini banyak
sekali dijumpai dalam industri manufaktur.

1.2.1 SISTEM ELEKTRIK


Pada sistem elektrik terdapat tiga pilihan dasar yaitu: selenoida, motor DC dan
motor AC. Dari ketiga pilihan tersebut hanya selenoida yang menghasilkan
stroke linier, tetapi stroke yang dihasilkan terbatas hanya 100mm. Motor DC
dan motor AC adalah peralatan yang mempunyai keluaran secara radial
(berputar), sehingga membutuhkan konversi untuk dapat bergerak secara linier.
Konversi ini biasanya berupa peralatan mekanik skrup ulir (worm screws) atau
dongkrak. Ini tidak menggambarkan persoalan nyata; dimana pada peralatan-
peralatan komersial jarang yang tersedia yang terdiri dari skrup dan motor

1.2.2 SISTEM HIDROLIK


Sebuah aktuator linier hidrolik yang cocok untuk aplikasi ini adalah ram
(silinder), yang ditunjukkan secara skematik dalam Gambar 1.2a. Silinder
terdiri dari piston yang dapat bergerak dan dihubungkan secara langsung ke
poros luaran. Jika fluida dipompa ke dalam port A, maka fluida didalam
piston bagian atas keluar melalui port B dan poros piston akan bergerak naik.
Jika fluida dipompa ke dalam port B, maka fluida didalam piston bagian atas
keluar melalui port A dan poros piston akan bergerak turun.

1.2.3 SISTEM PNEUMATIK


Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa sistem pneumatik dan sistem
hidrolik mempunyai cara kerja yang sama. Yang membedakannya hanyalah
sumber geraknya, kalau pneumatik menggunakan udara bertekanan sedang
hidrolik menggunakan fluida Dalam sistem pneumatik membutuhkan penggerak
dalam bentuk udara bertekanan. udara bersifat bebas dan mudah lepas di
atmosfer. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang dapat menghisap udara dari
atmosfer dan kemudian menyimpannya yang biasa disebut dengan kompresor
udara (biasanya digerakkan oleh motor AC atau motor diesel). Apabila udara
ditampung dalam suatu tempat dan mempunyai tekanan yang tinggi maka
mengakibatkan udara menjadi panas, oleh karena itu diperlukan sistem
pendinginan udara. Disamping itu udara juga mengandung uap air, bila uap
air tersebut turut digunakan dalam sistem pneumatik yang terbuat dari logam
maka dapat mengakibatkan korosi, oleh karena itu dibutuhkan suatu alat
pengolahan udara yang dapat memisahkan uap air dengan udara.

Pengertian Pneumatic
Pneumatic adalah sebuah sistem penggerak yang memanfaatkan tekanan udara sebagai
tenaga penggeraknya.
Jadi, secara sederhana pneumatic adalah tekanan udara yang dinaikkan oleh kompresor
udara, sehingga mampu menggerakkan alat-alat industri. Tekanan udara tersebut akan
menggerakkan sebuah cylinder kerja, dimana cylinder kerja yang nantinya akan mengubah
tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur
pada cyilinder).

Prinsip Kerja Pneumatic


Pada dasarnya, prinsip kerja dari sistem pneumatik adalah pemanfaatan udara terkompresi
menjadi suatu gerakan translasi pada plunyer atau piston. untuk pengaplikasian yang lebih
banyak,  maka hal ini jauh lebih efisien dan praktis.
Pada umumnya, sistem meliputi kompresor udara yang menyimpan udara yang terkompresi
dalam sebuah cylinder dan melepaskannya di bawah control listrik.

Fungsi Sistem Pneumatic

Kegunaan Pneumatic secara umum yaitu :

•Untuk pencekaman benda kerja


•Untuk penggeseran benda kerja
•Untuk pengaturan posisi benda kerja
•Untuk pengaturan arah benda kerja

Penerapan sistem pneumatic secara umum :


•Pengemasan (Packaging)

•Pemakanan (Feeding)

•Pengukuran (Metering)

•Pengaturan buka dan tutup (Door or chute control)

•Pemindahan material (Transfer of material)

•Pemutaran dan pembalikan benda kerja (Turning dan inverting of part)


•Pemilahan bahan (Sorting of part)

•Penyusunan benda kerja (Stacking of Componen)

•Pencetakan benda kerja (Stamping and embossing of component)

Perbedaan Pneumatic dan Hidrolik


Antara pneumatic dan hidrolik memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda, namun dari sisi
tenaga penggerakknya terdapat perbedaan yang signifikan.
-)Sistem pneumatic adalah sebuah teknologi yang menggunakan udara
terkompresi/bertekanan untuk menghasilkan efek gerakan mekanis, sementara pada
-)Sistem hidrolik yaitu sebuah sistem yang memanfaatkan tekanan fluida/cairan sebagai
sumber tenaga untuk menghasilkan tenaga mekank.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pneumatic


-)Keunggulan
•Udara sebagai tenaga kerja mudah didapatkan dan memiliki jumlah yang tak
terbatas
•Dapat disimpan dengan baik
•Bersih dan kering
•Tidak peka terhadap suhu/temperatur
•Aman terhadap kebakaran atau ledakan
•Tidak memerlukan pendinginan fluida kerja
•Sederhana dan harga murah
-)Kelemahan
•Daya mekanik yang dihasilkan sangat rendah
•Menghasilkan suara yang bising
•Kelembaban udara
•Mudah terjadi ketermampatan
•Memerlukan biaya perawatan yang cenderung besar, karena udara sebagai tenaga
kerja biasanya kotor dan mengandung air, sehingga dapat menyebabkan gesekan
antara komponen di dalamnya yang mampu mempercepat kerusakan pada alat.
Keunggulan dan Kelemahan Sistem Hidrolik
-)Keunggulan
•Dapat menghasilkan daya mekanik yang kuat dan besar
•Cylinder hidrolik lebih awet daripada cylinder pneumatic (air cylinder)
•Fluida/cairan sebagai tenaga penggerakknya tidak akan habis/berkurang bila tidak
terjadi kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal.
-)Kelemahan
•Kurang ramah lingkungan, terutama bila terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan
•Harga oli yang cenderung mahal
•Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatic

cara kerja pneumatik beserta fungsi komponennya :

Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara yang berada di atmosfer dan menyimpannya
ke dalam tabung penampung udara atau receivoir air. Kondisi udara yang berada di
atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Udara pada tabung penampung akan mencapai tekanan 6 -9 bar (tekanan rata-rata). Tekanan
dibawah 6 bar dapat menyebabkan turunkan daya mekainik dari cylinder kerja pneumatic.
Sedangkan tekanan diatas 9 bar, merupakan tekanan yang sangat berbahaya pada sistem
perpipaan atau kompresor.

Air Dryer / Air Trap


udara bertekanan akan melewati air dryer atau filter untuk memisahkan kandungan air pada
udara yang masuk dari kompresor. Meski jumlah air pada udara yang masuk kedalam sistem
pneumatik persentasenya kecil, namun hal ini dapat menjadi penyebab serius dari tidak
berfungsinya sistem.

Air Filter
Setelah udara yang dikeringkan dari bagian air dryer, maka udara yang telah terkompresi
tersebut akan melalui filter untuk disaring kualitasnya. Air Filter berfungsi untuk
memisahkan udara dari kemungkin adanya debu dan kotoran yang mungkin ada di dalam
udara.

Regulator
Di dalam bagian regulator, udara akan diatur jumlah tekanannya sehingga besar tekanan
udara yang mengalir menuju ke actuator telah sesuai dengan standar.

Solenoid Valve
Solenoid Valve merupakan suatu katup pada sistem pneumatik yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran udara bertekanan dengan sistem penggerak berupa coil electric atau
pneumatic. Solenoid ini memiliki bentuk dan jenis yang bereda-beda.

Actuator atau Air Cylinder


Air cylinder bergerak berdesarkan solenoid valve. Jikasolenoid valve menyalurkan udara
bertekanan dari air cylinder ke inlet maka piston akan bergerak maju. Sementara bila
solenoid valve menyalurkan udara bertekanan dari air cylinder ke outlet maka piston akan
bergerak mundur.

Susunan Sistem Pneumatik


1.Catu Daya (Energi Supply)
2.Elemen Masukan (Sensor)
3.Elemen Pengolah (Processor)
4.Elemen Kerja (Actuator)

Perbedaan Aplikasi

Kemudian juga terdapat perbedaan pada pengaplikasian alat alat


tersebut pada bidang tertentu, seperti hidrolik yang sering digunakan
dalam konsep bendungan, sungai, turbin dan bahkan erosi sedangkan
pneumatik diterapkan di berbagai bidang kedokteran gigi, pertambangan
dan konstruksi umum yang lainnya.

Perbedaan lain antara keduanya yaitu saat diterapkan, kekuatan tekanan


yang digunakan dalam aplikasinya. sistem hidrolik menggunakan
tekanan dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan pada aplikasi
pneumatik. Dalam pneumatik, hanya 80-100 psi (pound per inci
persegi) dari tekanan yang digunakan untuk aplikasi industri tersebut.
aplikasi yang berbasis hidrolik sering menggunakan tekanan yang
berkisar dari 1,000-5,000 psi. Namun demikian, sistem hidrolik lainnya
yang lebih modern bahkan menggunakan tekanan sampai 10.000 psi.
Karena permintaan energy yang tinggi ini, sistem hidrolik, utamanya
menggunakan komponen yang lebih besar sedangkan sistem pneumatik
menggunakan komponen yang lebih kecil di sebagian besar aplikasi
aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai