Anda di halaman 1dari 3

MENENTUKAN KONDISI OPERASI DAN SPESIFIKASI ELEMEN MASUKAN DAN

SENSOR PNEUMATIK
1. Menjelaskan fungsi setiap komponen dasar sistem pneumatik
Ada 6 komponen atau bagian sistem yang mempunyai peranan penting dalam
proses kerja sistem ini, yaitu:
a. Kompresor, Fungsinya adalah menghisap udara di atmosfer kemudian
menyimpannya dalam reservoir air atau tabung penyimpan udara. Kondisi
udara di atmosfer dipengaruhi tekanan dan suhu.
b. Air Trap Atau Air Dryer, Udara yang mempunyai tekanan tadi akan
melewati filter atau air dryer sehingga kandungan airnya akan terpisah dari
udara. Air, meskipun persentasenya kecil, bisa menyebabkan sistem tidak
berfungsi.
c. Air Filter, Setelah udara dikeringkan di air dryer, udara akan masuk melalui
filter dan disaring kualitasnya. Alat ini akan membersihkan udara dari
kemungkinan adanya kotoran dan debu.
d. Regulator, Di komponen ini, jumlah tekanan udara akan diatur sehingga
tekanan yang mengalir ke actuator akan sesuai dengan standar yang
ditentukan.
e. Solenoid Valve, Merupakan sebuah katup dalam sistem pneumatik dengan
fungsi utama mengarahkan aliran dari udara bertekanan menggunakan
sistem penggerak yaitu coil electric.
f. Air Cylinder Atau Actuator, Komponen ini bergerak berdasarkan komponen
sebelumnya. Setelah udara bertekanan disalurkan oleh solenoid valve dari
actuator menuju inlet, piston bisa bergerak maju.Tapi kalau udara
bertekanan justru diarahkan ke outlet, hasilnya piston bergerak mundur.
Begitulah keenam komponen pneumatik bekerja sama menggerakkan alat
menggunakan udara bertekanan.
2. Sistem dan Kegunaan Pneumatic
Sesuai sifatnya, udara mudah dikompresi, dan sistem pneumatik cenderung
menyerap guncangan yang berlebihan, fitur yang berguna dalam beberapa
aplikasi.Sebagian besar sistem pneumatik beroperasi pada tekanan sekitar 100
psi, sebagian kecil dari 3.000 hingga 5.000 psi yang dilihat oleh beberapa sistem
hidrolik. Dengan demikian, pneumatik umumnya digunakan ketika beban yang
jauh lebih kecil terlibat.Sistem pneumatik umumnya menggunakan kompresor
udara untuk mengurangi volume udara. Pendekatan ini dapat meningkatkan
tekanan gas. Gas bertekanan bergerak melalui selang pneumatik dan
dikendalikan oleh katup dalam perjalanan ke aktuator.Suplai udara sendiri
harus disaring dan dipantau terus-menerus untuk menjaga sistem beroperasi
secara efisien dan berbagai komponen berfungsi dengan baik. Ini juga
membantu memastikan umur sistem yang panjang.
Insinyur umumnya menggunakan pneumatik dalam industri:
medis,pengemasan,penanganan material,hiburan,dan bahkan robotika.Dan
pneumatik dapat berguna dalam aplikasi yang sangat spesifik untuk
mengendalikan resiko bahaya. Misalnya, di tambang, di mana percikan liar
dapat berarti bencana dan kehilangan nyawa.Dalam beberapa tahun terakhir,
kontrol yang tersedia dalam sistem pneumatik (berkat elektronik dan
komponen canggih) telah meningkat pesat. Di mana sekali sistem pneumatik
tidak dapat bersaing dengan banyak sistem otomasi elektronik yang sebanding,
teknologi saat ini sedang mengalami semacam kebangkitan.

3. Gambar simbol elemen masukan sistem pneumatik

4. Contoh Aplikasi Pneumatic System di Berbagai Industri


Penggunaan atau aplikasi pneumatic system sebenarnya bisa kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Layaknya hidrolik, sistem ini memang banyak
digunakan dalam dunia industri dan manufaktur seperti pabrik atau.
Khususnya yang berskala nasional hingga internasional dan melibatkan mesin-
mesin besar.Meskipun begitu, sistem pneumatik sederhana bisa kita lihat di
sekitar kita. Salah satu contohnya ketika Anda memompa ban sepeda yang
kempes menggunakan pompa manual, atau memompa ban mobil dan motor di
bengkel menggunakan pompa elektrik.Semuanya merupakan mesin yang
beroperasi menggunakan sistem pneumatik sederhana untuk membantu
kehidupan manusia.
Berikut ini adalah beberapa contoh lain dari pengaplikasian sistem pneumatik
di kehidupan sehari-hari.
a. Mesin pompa air

b. Lab bars untuk menahan pintu


c. Selang cuci mobil
d. Rem traktor, bis, dan truk (Air Brakes)
e. Nail gun
f. Alat compressor udara milik dokter gigi
g. Pintu mobil otomatis

5. Cara kerja sistem pneumatik


Nama "pneumatic" memang masih cukup asing di telinga masyarakat awam,
sehingga banyak orang yang bingung bagaimana cara kerjanya. Padahal cara
kerjanya tidak berbeda jauh dengan sistem hidrolik, yang mana lebih umum
dan sama-sama digunakan untuk industri maupun kehidupan sehari-hari.
Perbedaan yang paling utama antara sistem pneumatic dan hydraulics hanyalah
pada media yang digunakan untuk membuat tekanan. Aplikasi pneumatic
system menggunakan tekanan udara, sedangkan hidrolik menggunakan air.
Dikutip dari situs Norgren, sistem pneumatik sederhana bekerja dengan cara
mengurangi volume udara menggunakan air compressor agar tekanannya
meningkat. Dalam contoh pompa ban manual, air compressor adalah pegangan
yang Anda tekan.Tekanan udara tersebut kemudian didistribusikan ke tabung,
selang, atau pipa khusus yang mengarah ke pangkal dimana tekanan tersebut
dibutuhkan.
Jika dijelaskan secara singkat, sebenarnya seperti itulah cara kerja sistem
pneumatik. Tapi tentunya mesin berukuran besar yang menggunakan
pneumatik memiliki cara kerja yang lebih kompleks lagi. Misalnya lebih banyak
pipa yang tersedia, ukuran volume udara yang bisa disimpan lebih banyak, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai