Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM PNEUMATIK

DISUSUN OLEH :

DONNY MANIK 5193520001


MOSES TARSEM TARIGAN 5193520018

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Sistem pneumatik telah banyak diaplikasikan terutama untuk tujuan otomasi pada
industri makanan, minuman, farmasi, migas, otomotif, dan industri berat, sehingga
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang pneumatik merupakan langkah
strategis yang harus dilakukan sebagai usaha tranformasi teknologi agar mampu
berkompetensi secara global.

Pneumatik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diampu oleh siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik Mekatronika. Dalam mata pelajaran
ini, dipelajari sistem pneumatik, katup-katup pneumatik, control pneumatic, silinder,
sensor-sensor yang digunakan pada sistem pneumatik, dan keamanan dalam menggunakan
sistem pneumatic.
 
Pengertian secara Umum
    Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem
yangmenggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan
untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam
penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.
 

Apa sih Pneumatik itu ?


   Pneumatik adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara (compressed
air)untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational).Tenaga
fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan
yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakantenaga fluida
dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yangmenggunakan cairan.
Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama
kesegala arah. Dalamsistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan
udara dari katup masuk,yang kemudian memberikan gaya kepadanya.Gaya inilah yang
menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnyasistem pneumatik
dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifatdari fluida kerja
yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid)
 sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi  (compressible fluida)
Gambar 1:
  Prinsip  kerja pneumatika, gerakan disebabkan oleh adanyatekanan Udara sebagai f luida  ker ja pada
sistem pneumatik  memiliki karak teristik khusus, antara lain :
 
1.  Jumlahnya tak terbatas
2.  Mencari tekanan yang lebih rendah
3.  Dapat dimampatkan
4.  Member i tekanan yang sama rata  ke segala arah
5.  Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
6.  Mengandung kadar air
Pada Sistem Pneumatik Terdapat Beberapa Komponen
  Utama, Yaitu

a. sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor,cooler, dryer,


tanki penyimpan
b. Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang
lebih dkenal sebagai Air Service Unit
c. Katup sebagai pengatur  arah ,tekanan, dan aliran fluida
d. Aktuator yang mengkonversikan energi fuida  menjadi energi mekanik 
e. Sistem perpipaan
f. Sensor dan ransduser 
g. Sistem kendali dan display
Gambar 2 menunjukkan suatu sistem pneumatik  yang disederhanakan.
Untuk mengendalikan katup di perlukan suatu kontroler.  Konroler ini dapat
berupa rangkaian pneumatik  atau punrangkaian elektrik. Sistem pneumatik
menggunakan rangkaian kontroler elektrik disebut sebagai sistem elektro
pneumatik
Gambar 3 Sistem pneumatik sederhana (disederhanakan) Pneumatik menggunakan hukum-
hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara
atmosf ir)  dengan  adanya  gaya- luar(aerostatika) danteor ialiran (aerodinamika). Pneumatik dalam
pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahua dari semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.
 
  Jadi pneumatik melputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam manater  jadi proses-proses
pneumatik.
Dalam bidang  kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara
mampat (udara bertekanan).
 
komponen-komponen Pneumatik:
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar,tetapidalam prak tik
dian jurkan beroperasi padat ekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.
Beberapa bidang aplikasi di industr i yang menggunakan media pneumatik dalam hal  penangan
mater ial adalah sebagai berikut:
 
a.  Pencekaman  benda  kerja
b.  Penggeseran benda kerja
c.  Pengaturan posisi benda kerja
d.  Pengaturan arah benda kerja
 
Penerapan Pneumtik secara umum:
a.     Pengemasan (packaging)
b.     Pemakanan (feeding)
c.     Pengukuran (meter ing)
d.     Pengaturan buka dan tutup (door  or chutte con      trol)
e.  Pemindahan mater ial(transfer of mater ials)
f.      Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning  andinver ting  of  par ts)
g.     Pemilahan bahan (sorting  of  parts)
h.     Penyusunan benda kerja (stack ing of components)
i.      Pencetakan benda kerja (stamping andembosing of components)
 
Susunan Sistem Pneumatik adalah sebagai berikut :
a.   Catu daya (energi supply)
b.  Elemen masukan (sensors)
c.  Elemen pengolah (processors)
d.  Elemen kerja (actuators)
tem Pneumatik adalah sebagai berikut :
Ada 3 Sistem Tekanan pada Sistem Pneumatic

1.Sistem Tekanan Tinggi.


  Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air StorageCylinder) pada range
tekanan dari 1000 ± 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem.Tipe daritabung ini mempunyai 2 Klep, yang
mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk
penambahan udara kedalamtabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup
dan jugamenjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.
 
2. Sistem Tekanan Sedang.
 Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 ± 150 Psi, biasanyatidak
menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresilangsung dari motor kompresor 
 
3.Sistem Tekanan Rendah.
  Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udaramengeluarkan tekanan
udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 ±10 Psi. ke sistemPneumatik.
Sistem Sumber Udara Pneumatic

Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic


berserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
A. Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara pneumaticdengan tekanan kerja
yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
B. Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic(storage) sementara
sebelum distribusi
C. filter inidisesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
D. Dr iyer / pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic  dar i uap air 
F. Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya di buat dalam suatu sistem yang lengkap dengan pressure
regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam udara pneumatic.
G. System pelumas, digunakan untuk aplikasi khusus terhadap instrumentasi pneumatic.
Meter pneumatic/manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki  pneumatic
H. Sumber  tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain.
 
Katup Kontrol Arah  (KKA)

Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai switch/saklar
aliran udara. Pensak laran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem,diantaranya memakai
coilselenoid , penggerak tangan atau mekanik lain.
KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran
simbol KKA pada sistem peumatik.

1. Simbol
 
Cara membaca  simbol katup pneumatik dan Simbol-simbolkatup kontrolarah sebagai berikut:
tem Pneumatik adalah sebagai berikut :
2. Metode Pengaktifan dan Penomoran pada Lubang
 
 Metode pengak tifanKK A bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan 
bervar iasi,seperti secara mekanis, pneumaelektris dan kombinasi
dari semuanya.  Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran.
 Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DINISO 5599.
 
ik adalah sebagai berikut :
Perancangan Sistem Kontrol Pneumatik  

Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagia n-bagian yang menyangkut fungsi kerja
alat tersebut. Perancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem.
 

Diagram Alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena hal ini akan memudahkan
seseorang untuk membaca rangkaian ,sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencarikesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dar imata rantai kontrol yaitu sebuah
sinyal harus mulai mengalir dar i bawah menuju ke atas dar i gambar  rangkaian. Elemen yang di butuhkan untuk catur daya akan
digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara  simbol  sederhana  atau komponen penuh dapat digunakan.  Pada rangkaian
yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus   d a n   b e r b a g a i distr ibusi sambungan dapat
digambarkantersendiri.
 
 
Perawatan Sistem Pneumatik

Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan


dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk
menjagaudara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus
selaludibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan
keausan pada komponen. Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya
dandiproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan.
Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk kedalam
sistem.Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak
dapatmemberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapat jumlah air
yangsangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap tahap
perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem. Kebocoran bagian dalam
komponen,selama kebocoran pada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak
 
   
 

Studi Kasus Pada System Pneumatik


Troubleshooting system pneumatic
A. Trouble Penyebab
Silinder tidak dapat turun 1. Tidak ada udara keluar dari katup solenoid ; disebabkan
kumparan rusak
2. Terjadi kebocoran pada katup solenoid
3. Terjadi kebocoran pada selang penghubung
4. Terjadi kebocoran pada silinder karena
seal rusak
Silinder bor 5. Tekanan udara kurang
6. Putaran cekik flow control terlalu kecil
7. Sensor-
sensor tidak terhubung dengan tepat
8. Sensor tidak berfungsi/mati.
9. Penyebab Cara Perbaikan/Pemeliharaan Silinder bor
Kebocoran pada air service unit
10. Kerusakan pada rangkaian
control
 
 

Cara Perbaikan/Pemeliharaan

1) Kumparan katup rusak maka katup harus diganti


2) Memeriksa katup, apabila kebocoran terjadi pada bagian dalam katup maka katup harus diganti
3) Mengganti selang penghubung
4) Memeriksa silinder dan mengganti seal apabila rusak
5) Menambahkan tekanan udara hingga mencapai 4 bar
6) Mengatur variabel putaran cekik flow control hingga di dapat putaran cekik yang tepat
7) Tempatkan sensor-sensor hingga sinar sensor saling mengenai/terhubung
8) Mengganti sensor
9) Memeriksa air service unit, membongkar dan kencangkan apabila terjadi kebocoran
10)Apabila salah satu komponen sistem kontrol rusak, maka harus diganti
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai