Anda di halaman 1dari 16

TUGAS I PNEUMATIK & HIDROLIK

Dibuat untuk memenuhi tugas 1 Pneumatik & Hidrolik


Bapak H. Dedi Supendi, Drs., ST., MT.

oleh
Nursidik
2112192005

TEKNIK MESIN LANJUTAN KELAS KARYAWAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG

2019
1. Definisi Pneumatik dan Hidrolik

1.1 Sistem Hidrolik

Sistem Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power
(sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power
unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan
kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan. Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris
hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan
konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke
silinder yang lain, sesuai dengan hukum Pascal.

Pada kebanyakan aplikasi,sistem hidrolik banyak digunakan seperti memindahkan beban


yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan
sistem hidrolik pada alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding,
mesin press, forklift, crane, dan lain-lain. Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah
dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan
(presisi) dalam penggunaannya.

1.1.2 Prinsip Kerja Hidrolik

Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang
tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjut nya ke segala arah
dengan sama besar.Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan
prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik
adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik
untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Secara sederhana dapat dirumuskan:

P = F/A

F= Gaya(N)

A= Luas permukaan(m2)

P= Pascal(N/m2)
1.1.3 Prinsip kerja pompa fluida

Kunci dari pada system hydraulic adalah pompa yang dapat mengubah dari energi
mekanik menjadi energi hidraulik. Energi mekanik diperoleh melalui tenaga manusia,
elektrik motor ataupun engine. Pada dasarnya pompa hidrolis akan bekerja untuk menaikan
tekanan cairan hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan yang dihasilkan tergantung dari beberapa
hal, antara lain kekuatan pompa, kekuatan rangkaian, kekuatan penggerak pompa dan beban
yang ditanggung.

1.1.4 Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

Piston sebagai aktuator

Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energi fluida dan juga untuk
menaikkan fluida kerja

Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida
bertekanan

Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan
langkah maju dan langkah mundur

Hose

Hose Couplers (penyambung hose)

1.1.5 Kekurangan dan kelebihan sistem hidrolik

Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:

1. Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil.

2. Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah.

3. Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan (Reversible).

4. Melumasi dan merawat sendiri.

5. Rancangan yang sederhana.

6. Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan hanya


dengan mengalami sedikit sekali masalah).

7. Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak bising dan menimbulkan
sedikit sekali getaran).
Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:

- Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid).

- Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab
kecelakaan.

- Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.

- Membutuhkan perawatan yang intensif.

1.1.6 Aplikasi sistem hidrolik

1. Mesin Press Hidraulik

Gambar 1.1 Mesin Press Hidrolik


2. Eskavator

Gambar 1.2 Eskavator

3. Alat pengangkat mobil

Gambar 1.3 Alat Pengangkat Mobil Hidrolik

1.2 Sistem Pneumatik

1.2.1 Definisi Sistem Pneumatik

Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk
menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem
pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tertentu. Sistem pneumatik menggunakan fluida kompresibel.

Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau udara.
Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan. Sehingga
pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara
kempa).Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-
keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan
keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
(aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara
mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana
udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.

1.2.2 Kelebihan dan kekuarangan sistem pneumatik.

Kelebihan Pada Penggunaan Pneumatik:

- Ketersediaan yang tak terbatas

- Mudah disalurkan

- Fleksibilitas temperature

- Aman

- Bersih

- Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur

- Dapat disimpan

Kekurangan Pada Penggunaan Pneumatik:

- Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara

- Mudah terjadi kebocoran

- Menimbulkan suara bising

- Mudah Mengembun
Gambar 1.4 Diagram sistem dasar pneumatik

Aplikasi Sistem Pneumatik

a. Pneumatik
1). Aktuator Pendorong dalam rangkaian konveyor di industri

Gambar 1.5 AktuatorPendorong

2. Sistem Pengeboran

Gambar1.6 Sistem pengeboran


3. Sistem pengujian dan kontrol kualitas pada sofa

Gambar 1.7 Gambar pengujian kontrol sofa

2. Simbol-Simbol Pneumatik

2.1 Katup Kontrol Arah (KKA)


Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi untuk
Switch / Saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem,
diantaranya yaitu memakai Coil Solenoid, Penggerak tangan atau penggerak yang
menggunakan mekanik lain. KKA difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer
pneumatic. Untuk penggambarannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1. Simbol KKA
Untuk cara membacanya sendiri pada simbol katup pneumatik dapat dilihat sebagai
berikut ini :
Tabel 2.1

Pada simbol diatas merupakan dasar dari simbol KKA, kotak katup ini memiliki fungsi
sebagai pengontrol arah angin yang akan disalurkan. Untuk menyalurkannya tergantung
dengan kondisi katup yang di inginkan, ada yang membutuhkan NO (Normaly Open) atau
NC (Normaly Close). Untuk simbol - simbolnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel 2.2
Gambar di atas merupakan contoh simbol dari KKA yang memiliki jalur anginnya masing-
masing, Pada simbol diatas belum teramasuk dengan simbol-simbol yang dapat
menggeserkan katup tersebut.

2. PENOMORAN LUBANG
Sistem pneumatik yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599,
Sistem huruf terlebih dahulu digunakan dan sistem penomorannya dijelaskan sebagai berikut
ini :

Tabel 2.3

3. METODE PENGAKTIFAN
Seperti yang penjelasan sebelumnya, pada gambar simbol yang pertama diatas
merupakan contoh dasar dari Katup, untuk menggerakan sebuah katup kontrol arah (KKA)
maka dibutuhkan sebuah pengaktifan. Jenis pengaktifan bervariasi, seperti secara mekanis,
pneumatic, elektrik dan kombinasi dari semuanya. Pada simbol pengaktifannya sudah
diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini penjelasan simbolnya :
Tabel 2.4
Tabel 2.5

Contoh diatas merupakan simbol dari pengaktifan pada KKA (Katup Kontrol Arah).

4. ACTUATOR CYLINDER
Actuator cylinder adalah sebuah katup yang digunakan untuk menggerakan beban berat. terdapat 2
jenis yang digunakan pada silinder pneumatic, yaitu Single Acting Cylinder dan Double Action
Cylinder. Pada Single Action Cylinder satu sisi digerakan oleh udara bertekanan, sedangkan sisi
lainnya digerakan menggunakan pegas. Untuk Double Action Cylinder ke dua sisinya digerakan oleh
udara bertekanan. Untuk lebih jelasnya mengenai simbol Actuator Cylinder yang lebih lengkap, dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 2.6

Pada gambar dibawah ini merupakan bentuk dari silinder pneumatik yang biasa
digunakan untuk memindahkan barang atau sebagai penggerak pada robot arm, penggunaan
silinder pneumatik sering digunakan di industri-industri untuk memenuhi
kebutuhan Production.

5. CHECK VALVE
Check Valve merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan
katupnya hanya digunakan untuk mengaliri udara dengan satu jalur. Check valve difungsikan
sebagai pengaman pada rangkaian pneumatic. Untuk simbolnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

Tabel 2.7
6. VALVE KHUSUS
Pada pengaplikasian valve khusus biasanya menggunakan valve OR, valve AND, valve
quick exhaust, flow control valve, regulator control valve. Pada valve OR memiliki fungsi
kerja OR dimana bila salah satu inputannya aktif maka output akan aktif. Kemudian ada
valve AND, pada valve AND bekerja dengan cara ke dua input harus aktif kemudian output
akan aktif. Valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara dengan cepat bila input
tanpa udara dan masih banyak lagi cara kerja dari valve-valve khusus. Untuk simbolnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Tabel 2.8

7. SISTEM SUMBER UDARA PNEUMATIK


Pada sistem udara pneumatik merupakan sebuah perangkat yang menghasilkan udara
pneumatic beserta perangkatnya yang ada pada jalur udara pneumatik. Penyedia
udara/kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara bertekanan dengan tekanan kerja
yang dicapai sebesar (2,5 ~ 7 bar). Kemudian terdapat Filter yang digunakan untuk
menyaring tekanan udara yang akan di salurkan ke rangkaian pneumatic. dan masih banyak
lagi "sistem sumber udara pneumatic". Untuk simbol dan fungsinya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Tabel 2.9
3. Konversi dan Sistem Satuan

1. Konversi satuan :
1 Pascal = 1 N/m2
1 Bar = 105 Pascal = 14,7 Psi
1 Psi = 1 lb/inch2 = 1/14,7 Bar
1 Mpa = 1 N/mm2

2. Satuan terukur pada pneumatik dan Hidrolik


Satuan
No Besaran Simbol Metrik Metrik British/
SI
Teknik Absolut Imperial
m3 (metrik m3 (metrik m3 (metrik in3 (inch
1 Volume V
kubik) kubik) kubik) kubik)
o o o
C C C
2 Suhu T (K) Kelvin
(celcius) (celcius) (celcius)
N N N
3 Gaya F lb (pound)
(newton) (newton) (newton)
4 Percepatan a m/s2 m/s2 m/s2 ft/s2
5 Tekanan P Pascal Pascal Pascal bar
6 Energi E Joule Joule Joule ft.lb
7 Debit Q m3/s m3/s m3/s In3/s
8 Waktu t s (detik) s (detik) s (detik) sec
9 Jarak L meter meter meter ft (foot)

Anda mungkin juga menyukai