PAPER
OLEH:
QINTHARA NAFILA VARIN/160301125
AGROEKOTEKNOLOGI III-A
PAPER
OLEH:
QINTHARA NAFILA VARIN/160301125
AGROEKOTEKNOLOGI III-A
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
Di Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Program Studi
Agroekoteknologi,Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan
Diketahui Oleh,
Dosen Penanggung Jawab
Adapun judul dari paper ini adalah “Penyakit Layu yang Disebabkan oleh
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Ir. Lahmudin Lubis, MS serta
kepada abang dan kakak asisten Laboratorium Dasar Agronomi yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar
Belakang...........................................................................................................Error!
Tujuan
Penulisan........................................................................................................Error!
Kegunaan Penulisan...................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................8
LAMPIRAN...............................................................................................................12
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman tomat termasuk keluarga besar Solanaceae, keluarga ini terdiri dari
2200 spesies yang banyak menghasilkan karbohidrat, obat-obatan, bunga dan buah
serta obat penyegar sekaligus insektisida. Tanaman tomat sangat mudah terserang
menimbulkan masalah yaitu bioakumulasi residu bahan kimia pada organisme bukan
(RS) (Yabuuchi et al., 1995) merupakan salah satu penyakit utama tanaman kacang
tanah yang tersebar luas di daerah tropis maupun subtropis. Bakteri RS memiliki
kisaran inang yang luas dan menginfeksi lebih dari 33 famili termasuk tanaman
crepidioides, Ocsimum basilicum, Sesbania rostrata, dan Crotalaria spp., selain itu
juga RS dilaporkan dapat menginfeksi secara laten (latent of infection) dan dapat
berkembang biak pada tanaman tanpa menimbulkan gejala layu. (Suryadi, 2009).
penyakit layu pada tanaman tomat dan pisang oleh Fusarium oxysporum cubense
sedang penyakit bisul pada tanaman kedelai oleh X. campestris. Dalam rangka
mengkaji bakteri endofitik, maka keempat mikrobia patogen tersebut akan digunakan
agensia biologis yang dapat memerangi penyakit tanaman maka secara langsung
tanaman tersebut akan terhindar dari serangan penyakit yang juga disebabkan oleh
mikrobia. Tanaman yang sehat secara langsung dapat bertahan terhadap adanya
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui Penyakit
Layu yang Disebabkan oleh Ralstonia solanacearum Pada Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum L.)
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai komponen penilaian
dan mampu hidup dalam tanah untuk periode yang lama. Bakteri ini merupakan salah
satu bakteri penyebab penyakit layu yang penting di wilayah tropis, subtropis, dan
lebih dari 50, termasuk famili Solanaceae dan tanaman pertanian lainnya yang
bernilai ekonomi, seperti tomat, kentang, lada, tembakau, terung, pisang, jahe.
Patogen ini bahkan tidak jarang dapat menyebabkan kematian pada inangnya
penyakit lender pada tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah selnya berbentuk
batang dan bergerak dengan satu flagel, bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan
dapat cepat berkembang biak pada keadaan tanah yang lembab, bakteri ini dapat
oleh variabilitas genetiknya yang luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan
solanacearum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ukuran 0,5-
0,7 x 1,5 - 2,5 μm, berflagela, bersifat aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk
infeksi patogen ke dalam akar, baik secara sendiri maupun melalui luka yang dibuat
oleh nematoda peluka akar, atau akibat serangga dan alat-alat pertanian. Setelah
dalam pembuluh kayu (xylem) dalam akar dan pangkal batang, kemudian menyebar
ke seluruh bagian tanaman. Akibat tersumbatnya pembuluh kayu oleh jutaan sel R.
solanacearum, transportasi air dan mineral dari tanah terhambat sehingga tanaman
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara dan air, serta faktor
menurun pada suhu di atas 35°C atau di bawah 16°C (Bangun, 2016).
Gejala Serangan Bakteri Ralstonia solanacearum
Penyakit layu bakteri menyebar secara merata pada satu areal pertanaman
dengan gejala daun layu dan diakhiri kematian dalam waktu singkat. Gejala awal
terlihat daun layu pada salah satu daun pucuk dan diikuti dengan daun bagian bawah.
Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas penyakit di atas 50%, tanaman akan
mengalami kematian dalam waktu 7-25 hari. Pada gejala serangan lanjut terjadi
pembusukkan akar dan pangkal batang dengan terlihat adanya massa bakteri
berwarna kuning keputihan seperti susu dan ini merupakan ciri khas dari serangan
Di lapangan, penyakit layu bakteri menyebar secara merata pada satu areal
pertanaman dengan gejala daun layu dan diakhiri dengan kematian tanaman dalam
waktu singkat .Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan
diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas
serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7−25 hari. Pada serangan
lanjut, akar dan pangkal batang membusuk dan terlihat adanya massa bakteri
berwarna kuning keputihan seperti susu. Bentuk gejala ini merupakan ciri khas dari
transportasi air tanaman inang, akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning
dan kerdil, dan biasanya dalam beberapa hari tanaman akan mati. Gejala penyakit
layu bakteri pada tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas
pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat
meluas sampai ke tulang daun bahkan sampai ke empulur dan akar tanaman yang
sakit berwarna coklat. Umumnya pertama kali gejala terlihat pada tanaman yang
tomat yang terinfeksi patogen ini menyebabkan daun menjadi terkulai ke bawah (layu)
dan sistem pembuluh menjadi coklat, batang tanaman akan terus tumbuh tinggi dan kurus,
terbentuk lebih banyak akar adventif di permukaan batang sampai pada ruas tempat
peluang yang cukup cerah karena organismenya telah tersedia di alam dan
bakteri endofit. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan
inangnya. Bakteri endofit melakukan kolonisasi pada relung ekologi yang sama
dengan pathogen anaman. Sehingga bakteri ini lebih cocok sebagai kandidat agens
bakteri pada tanaman tomat. Beberapa upaya pengendalian tersebut ada yang berhasil
tetapi beberapa lainnya gagal. menyatakan bahwa suatu senyawa bakterisida, Terlai,
ternyata efektif dalam mengurangi penyakit layu di rumah kaca. Tetapi senyawa ini
Jika ada patogen yang menyerang tanaman, bakteri endofit lebih fokus untuk
juga terjadi jika terjadi tekanan abiotik pada tanaman seperti saat musim kering atau
musim dingin. Bakteri endofit secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan
Beberapa contoh bakteri endofit yang bersifat antagonis terhadap pathogen diantaranya :
Bacillus subtilis, mampu menekan penyakit layu bakteri oleh Ralstonia solanacearum;
Arifah,S, M. 2012. Aplikasi Macam Dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman
Kentang.Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Ariyanta, P, B., Putu, S., Dwi W., Ketut, S., Gusti, A, S, W., Made, S, U.
2016. Penggunaan Trichoderma Sp. Dan Penyambungan Untuk
Mengendalikan Penyakit Utama Tanaman Tomat (Licopersicum Esculentum
Mill.) Di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Fakultas Pertanian.
Universitas Udayana.
Astuti, T dan Darmanti, S. 2010. Produksi Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)
Yang Diperlakukan Dengan Naungan Dan Volume Penyiraman Air Yang
Berbeda. Universitas Diponegro. Semarang.