Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT LAYU YANG DISEBABKAN OLEH PATOGEN BAKTERI

Ralstonia Solanacearum PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

PAPER

OLEH:
QINTHARA NAFILA VARIN/160301125
AGROEKOTEKNOLOGI III-A

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB PENYAKIT


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA U T A R A
2017
PENYAKIT LAYU YANG DISEBABKAN OLEH PATOGEN BAKTERI
Ralstonia solanacearum PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

PAPER

OLEH:
QINTHARA NAFILA VARIN/160301125
AGROEKOTEKNOLOGI III-A

Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
Di Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Program Studi
Agroekoteknologi,Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan

Diketahui Oleh,
Dosen Penanggung Jawab

(Ir. Lahmudin Lubis, MS)


NIP : 196108311988032004

Diperiksa Oleh Diperiksa Oleh


Asisten Koordinator Asisten Korektor

(Tony Arya Dharma) (Junianto S. Batubara)


NIM: 130301115 NIM: 140301061

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB PENYAKIT


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA U T A R A
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan paper pada waktunya.

Adapun judul dari paper ini adalah “Penyakit Layu yang Disebabkan oleh

Ralstonia solanacearum Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)” yang

merupakan salah satu syarat untuk dapat membuat paper di Laboratorium

Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata

Kuliah Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Ir. Lahmudin Lubis, MS serta

kepada abang dan kakak asisten Laboratorium Dasar Agronomi yang telah membantu

penulisan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu

kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. .i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

PENDAHULUAN
Latar

Belakang...........................................................................................................Error!

Bookmark not defined.

Tujuan

Penulisan........................................................................................................Error!

Bookmark not defined.

Kegunaan Penulisan...................................................................................................2

PENYAKIT LAYU YANG DISEBABKAN OLEH PATOGEN BAKTERI


Ralstonia solanacearum PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)
Biologi Bakteri Ralstonia Solanacearum......................................................3
Siklus Hidup Bakteri Ralstonia Solanacearum...........................................4
Gejala Serangan Bakteri Ralstonia Solanacearum.....................................5
Pengendalian Bakteri Ralstonia Solanacearum..........................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................8

LAMPIRAN...............................................................................................................12
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman tomat termasuk keluarga besar Solanaceae, keluarga ini terdiri dari

2200 spesies yang banyak menghasilkan karbohidrat, obat-obatan, bunga dan buah

serta obat penyegar sekaligus insektisida. Tanaman tomat sangat mudah terserang

penyakit layu dimana jika pemberantasannya menggunakan fungisida sintetis banyak

menimbulkan masalah yaitu bioakumulasi residu bahan kimia pada organisme bukan

sasaran, pencemaran lingkungan serta biaya produksi tinggi. (Purwantisari, 2004).

Penyakit layu bakteri (PLB) yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum

(RS) (Yabuuchi et al., 1995) merupakan salah satu penyakit utama tanaman kacang

tanah yang tersebar luas di daerah tropis maupun subtropis. Bakteri RS memiliki

kisaran inang yang luas dan menginfeksi lebih dari 33 famili termasuk tanaman

budidaya dan tanaman inang lainnya seperti Croton hirtus, Crassocephalum

crepidioides, Ocsimum basilicum, Sesbania rostrata, dan Crotalaria spp., selain itu

juga RS dilaporkan dapat menginfeksi secara laten (latent of infection) dan dapat

berkembang biak pada tanaman tanpa menimbulkan gejala layu. (Suryadi, 2009).

Penyakit layu pada tanaman tomat disebabkan oleh P. solanacearum,

penyakit busuk buah pada tanaman tomat oleh Colletotrichum glocosporoides,

penyakit layu pada tanaman tomat dan pisang oleh Fusarium oxysporum cubense
sedang penyakit bisul pada tanaman kedelai oleh X. campestris. Dalam rangka

mengkaji bakteri endofitik, maka keempat mikrobia patogen tersebut akan digunakan

untuk menyeleksinya. Mikrobia endofitik hidup bersimbiosis dengan tanaman di

dalam jaringan tanaman, apabila mikrobia tersebut mampu menghasilkan suatu

agensia biologis yang dapat memerangi penyakit tanaman maka secara langsung

tanaman tersebut akan terhindar dari serangan penyakit yang juga disebabkan oleh

mikrobia. Tanaman yang sehat secara langsung dapat bertahan terhadap adanya

berbagai serangan penyakit. (Melliawati, 2006).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui Penyakit

Layu yang Disebabkan oleh Ralstonia solanacearum Pada Tanaman Tomat (Solanum

lycopersicum L.)

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai komponen penilaian

di Laboratorium Dasar Agronomi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.


PENYAKIT LAYU YANG DISEBABKAN OLEH PATOGEN BAKTERI
Ralstonia solanacearum PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

Biologi Bakteri Ralstonia solanacearum

Ralstonia solanacearum sebelumnya dikenal dengan Pseudomonas

solanacearum merupakan bakteri tular tanah nonflouresen dari family Pseudomonas

dan mampu hidup dalam tanah untuk periode yang lama. Bakteri ini merupakan salah

satu bakteri penyebab penyakit layu yang penting di wilayah tropis, subtropis, dan

daerah beriklim hangat. R. solanacearum menyerang ratusan spesies tanaman dan

lebih dari 50, termasuk famili Solanaceae dan tanaman pertanian lainnya yang

bernilai ekonomi, seperti tomat, kentang, lada, tembakau, terung, pisang, jahe.

Patogen ini bahkan tidak jarang dapat menyebabkan kematian pada inangnya

(Denny & Hayward 2001).

R. solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri atau

penyakit lender pada tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah selnya berbentuk

batang dan bergerak dengan satu flagel, bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan

dapat cepat berkembang biak pada keadaan tanah yang lembab, bakteri ini dapat

menginfeksi akar tanaman melalui luka-luka. (Bangun, 2016).

R. solanacearum adalah spesies yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan

oleh variabilitas genetiknya yang luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan

lingkungan setempat, sehingga di alam dijumpai berbagai strain R. solanacearum


dengan ciri yang sangat beragam. Ditinjau dari segi morfologi dan fisiologinya, R.

solanacearum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ukuran 0,5-

0,7 x 1,5 - 2,5 μm, berflagela, bersifat aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk

koloni berlendir berwarna putih (Bangun, 2016).

Siklus Hidup Bakteri Ralstonia solanacearum

Secara ringkas, siklus hidup R. solanacearum dapat dimulai dari terjadinya

infeksi patogen ke dalam akar, baik secara sendiri maupun melalui luka yang dibuat

oleh nematoda peluka akar, atau akibat serangga dan alat-alat pertanian. Setelah

berhasil masuk ke dalam jaringan akar, R. solanacearum akan berkembang biak di

dalam pembuluh kayu (xylem) dalam akar dan pangkal batang, kemudian menyebar

ke seluruh bagian tanaman. Akibat tersumbatnya pembuluh kayu oleh jutaan sel R.

solanacearum, transportasi air dan mineral dari tanah terhambat sehingga tanaman

menjadi layu dan mati (Bangun, 2012).

Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara dan air, serta faktor

kebugaran tanaman sangat memengaruhi perkembangan patogen. R. solanacearum

berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35°C, tetapi perkembangannya

menurun pada suhu di atas 35°C atau di bawah 16°C (Bangun, 2016).
Gejala Serangan Bakteri Ralstonia solanacearum

Penyakit layu bakteri menyebar secara merata pada satu areal pertanaman

dengan gejala daun layu dan diakhiri kematian dalam waktu singkat. Gejala awal

terlihat daun layu pada salah satu daun pucuk dan diikuti dengan daun bagian bawah.

Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas penyakit di atas 50%, tanaman akan

mengalami kematian dalam waktu 7-25 hari. Pada gejala serangan lanjut terjadi

pembusukkan akar dan pangkal batang dengan terlihat adanya massa bakteri

berwarna kuning keputihan seperti susu dan ini merupakan ciri khas dari serangan

patogen penyebab penyakit layu bakteri. (Nasrun, et. al, 2007).

Di lapangan, penyakit layu bakteri menyebar secara merata pada satu areal

pertanaman dengan gejala daun layu dan diakhiri dengan kematian tanaman dalam

waktu singkat .Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan

diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas

serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7−25 hari. Pada serangan

lanjut, akar dan pangkal batang membusuk dan terlihat adanya massa bakteri

berwarna kuning keputihan seperti susu. Bentuk gejala ini merupakan ciri khas dari

serangan patogen penyebab penyakit layu bakteri (Nawangsih, 2006).

Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu

transportasi air tanaman inang, akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning

dan kerdil, dan biasanya dalam beberapa hari tanaman akan mati. Gejala penyakit
layu bakteri pada tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas

pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat

meluas sampai ke tulang daun bahkan sampai ke empulur dan akar tanaman yang

sakit berwarna coklat. Umumnya pertama kali gejala terlihat pada tanaman yang

berumur kurang lebih 6 minggu (Djafaruddin, 2008)

Respon fisiologi dari perubahan inang tergantung tingkat serangannya. Tanaman

tomat yang terinfeksi patogen ini menyebabkan daun menjadi terkulai ke bawah (layu)

dan sistem pembuluh menjadi coklat, batang tanaman akan terus tumbuh tinggi dan kurus,

terbentuk lebih banyak akar adventif di permukaan batang sampai pada ruas tempat

terbentuknya bunga pertama. (Bangun, 2016).

Pengendalian Bakteri Ralstonia Solanacearum

Usaha penanggulangan penyakit tanaman dengan cara biologis mempunyai

peluang yang cukup cerah karena organismenya telah tersedia di alam dan

aktivitasnya dapat distimulasi dengan memodifikasi lingkungan, seperti penggunaan

bakteri endofit. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan

tanaman tanpa merugikan bahkan memberikan banyak manfaat bagi tanaman

inangnya. Bakteri endofit melakukan kolonisasi pada relung ekologi yang sama

dengan pathogen anaman. Sehingga bakteri ini lebih cocok sebagai kandidat agens

pengendali hayati. (Hastuti, et. al, 2013).

Berbagai upaya sudah banyak dilakukan untuk mengendalikan penyakit layu

bakteri pada tanaman tomat. Beberapa upaya pengendalian tersebut ada yang berhasil

tetapi beberapa lainnya gagal. menyatakan bahwa suatu senyawa bakterisida, Terlai,
ternyata efektif dalam mengurangi penyakit layu di rumah kaca. Tetapi senyawa ini

tidak dikomersialkan (Bintang,. 2012).

Jika ada patogen yang menyerang tanaman, bakteri endofit lebih fokus untuk

mengendalikan penyakit daripada memacu pertumbuhan. Mekanisme kerja seperti ini

juga terjadi jika terjadi tekanan abiotik pada tanaman seperti saat musim kering atau

musim dingin. Bakteri endofit secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan

tanaman dengan menambah jumlah produksi fitohormon dan ketersediaan mineral.

Beberapa contoh bakteri endofit yang bersifat antagonis terhadap pathogen diantaranya :

Bacillus subtilis, mampu menekan penyakit layu bakteri oleh Ralstonia solanacearum;

Pseudomonas fluorescens; Pseudomonas putida, mampu menekan pertumbuhan patogen

tular tanah; Agrobacterium radiobacter, mampu mengendalikan Agrobacterium

tumifaciens secara efektif; Erwinia Herbicola, untuk mengendalikan penyakit

pascapanen; Serratia marcescens, menghasilkan prodigiosin yang efektif untuk

mengendalikan nematoda Caenorhabditis elegans (Soesanto 2008).


DAFTAR PUSTAKA

Arifah,S, M. 2012. Aplikasi Macam Dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman
Kentang.Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Ariyanta, P, B., Putu, S., Dwi W., Ketut, S., Gusti, A, S, W., Made, S, U.
2016. Penggunaan Trichoderma Sp. Dan Penyambungan Untuk
Mengendalikan Penyakit Utama Tanaman Tomat (Licopersicum Esculentum
Mill.) Di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Fakultas Pertanian.
Universitas Udayana.

Astuti, T dan Darmanti, S. 2010. Produksi Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)
Yang Diperlakukan Dengan Naungan Dan Volume Penyiraman Air Yang
Berbeda. Universitas Diponegro. Semarang.

Bahar, B. Haryanto, B. 2002. Pembuatan Kompos Berbahan Baku Limbah Ternak.


Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa-Makasar,
Sulawesi Selotan.

Bangun, Z, A, S. 2016. Ralstonia Solanacearum. Universitas Sumatera Utara.

Bintang, Guchi, H. Simanjuntak, G. 2012. Perubahan Sifat Tanah Ultisol Untuk


Mendukung Pertumbuhan Tanaman Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Oleh
Perlakuan Kompos Dan Jenis Air Penyiram.Universitas Sumatera utara.
Medan.

Damayanti, I. 2006. Seleksi Dan Karakterisasi Bakteri Endofit Untuk Menekan


Kejadian Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Pada Tanaman
Tomat. IPB. Bogor.

Diarta, H. Mohammed.R dan Sunarsih. 2016. Antagonistik Bakteri Pseudomonas


Spp. Dan Bacillus Spp. Terhadap Jamur Fusarium Oxysporum Penyebab
Penyakit Layu Tanaman Tomat. Fakultas Pertanian. Universitas Negeri
Denpasar.

Gunawan, 2009. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. PT Rineka Cipta. Jakarta.


Kab.Lamongan. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Surabaya.

Nawangsih, A, A. 2006. Seleksi Dan Karakterisasi Bakteri Biokontrol Untuk


Mengendalikan Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Pada
Tomat. IPB. Bogor.

Plotto, Anne. 2004. HIBISCUS: Post-Production Management for Improved Market


Access. Food and Agriculture Organization of the United Nations
(FAO): USA.

Anda mungkin juga menyukai