Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ENTOMOLOGI

ORDO LEPIDOPTERA

OLEH :

Nama : CHRISTIN H. BONNU

NIM : 1106052006

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2013

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Insekta atau yang dikenal luas sebagai serangga merupakan penghuni bumi dengan
presentasi 50% dari total keanekaragaman jenis yang ada. Jumlah yang tak sedikit ini
menyebabkan hampir setiap hari kita dapat menemui jenisnya di manapun dan kapanpun.
Banyak hal yang dapat terjadi akibat serangga, baik yang menguntungkan maupun merugikan.

Dari semua jenis insekta yang ada, tentu kita tak asing lagi dengan salah satu jenis
serangga cantik bersayap, kupu-kupu dan ngengat. Kedua jenis serangga ini dimasukkan ke
dalam ordo Lepidoptera. Fisiknya yang menarik bukan berarti selalu membawa keindahan bagi
kehidupan manusia. Ada juga hal merugikan yang dapat ditimbulkan dari kedua jenis serangga
ini. Karena itu kita mempelajari ordo Lepidoptera sehingga kita dapat membedakan jenis mana
yang merugikan dan jenis mana yang menguntungkan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan ordo Lepidoptera dan bagaimanakah ciri-cirinya?

2. Famili apa sajakah yang termasuk di dalam ordo Lepidoptera?

3. Bagaimanakah siklus hidup ordo Lepidoptera dan faktor yang mempengaruhinya?

4. Bagaimanakah sistem organ ordo Lepidoptera?

5. Apa sajakah peranan ordo Lepidoptera dalam kehidupan manusia?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami pengertian ordo Lepidoptera dan ciri-ciri ordo Lepidoptera.

2
2. Mengetahui famili yang termasuk dalam ordo Lepidoptera.

3. Memahami siklus hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

4. Mengetahui sistem organ ordo Lepidoptera.

5.. Mengetahui peranan ordo Leppidoptera dalam kehidupan manusia.

D. MANFAAT

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai sumber pengetahuan tentang ordo
Lepidoptera.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-ciri umum Lepidoptera


Pengertian Lepidoptera

Lepidoptera berasal dari dua kata Bahasa Latin, yaitu lepis yang berarti sisik dan pteron yang
berarti sayap. Sisik-sisik ini yang nantinya akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna yang
cerah.

Hampir semua jenis Lepidoptera mempunyai struktur tubuh atau anatomi yang sama.
Kita akan mengambil contoh kupu-kupu. Tubuh kupu-kupu dewasa terdiri dari 3 bagian , kepala
(head), dada (thorax) dan perut (abdomen).

Kepala (Head) adalah bagian dari serangga yang berisi otak, 2 mata kompon, probosis
dan faring (tenggorokan, dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2 antena yang
terpasang di kepala. Antena (Antennea) – antena adalah alat sensor yang terdapat di kepala
serangga dewasa. Antena ini digunakan untuk mencium dan keseimbangan. Kupu-kupu
mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club.
Mata kompon (Compound Eye) – mata kompon kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal
seperti halnya pada mata kompon serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna
merah, hijau dan kuning saja. Probosis (Proboscis) – kupu-kupu dewasa menghisap nektar
bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti
sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air.
Palp labial (Labial palps) – palp labial membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu
itu merupakan makanan atau bukan.
Dada (Thorax) – dada adalah bagian diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana
kaki dan sayap terpasang. Sayap depan (Forewing) - fore wing adalah sepasang sayap yang
berada paling atas. Sayap belakang (Hindwing) - hind wing adalah sepasang sayap yang berada
paling bawah. Kaki (Legs) – kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di
depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang
ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan"
kandungan kimia pada tempatnya hinggap.
Perut (Abdomen) – perut merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai segmentasi
yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi
(pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian
besar sistem pencernaan.

4
Ciri-ciri umum Lepidoptera
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi dua sub ordo, sehingga cirri-ciri umumnya dapat
dijelaskan berdasarkan kedua Sub Ordo tersebut. Namun perlu diingat bahwa perbedaan diantara
kedua sub ordo ini lebih dari taksonomi. Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu)
dan"Heterocera" (ngengat) digunakan untuk memformalisasikan perbedaan mereka. Banyak
usaha telah dilakukan untuk membagi ordo Lepidoptera menjadi kelompok seperti
Microlepidoptera dan Macrolepidoptera, Fenatae dan Jugatau, atau Monotrysia dan Ditrysia.
Kegagalan dari nama ini untuk tetap berada pada penggolongan modern karena tidak ada dari
penggolongn tersebut merepresentasikan sepasang kelompok monofiletis. Pada kenyatannya,
kupu-kupu adalah kelompok kecil yang muncul dari "ngengat". Kebanyakan spesies ngengat giat
pada malam hari, namun ada juga yang giat pada petang dan pagi, serta yang giat pada siang
hari. Dengan demikian ciri-ciri keduanya yaitu:

1.Sub Ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)

 hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama namun beberapa
diantaranya ada yang predator.
 Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
 Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-
warni.
 Termasuk Endopterygota
 Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit.
 Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus
maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang
sempurna.
 Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
 Metamorfosisnya melalui stadium : telur - larva - kepompong - Imago (dewasa)
 Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya
bertipe obtekta.
 Beberapa jenisnya antara lain :

Contoh:

1. Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak)


2. Tryporiza incertulas Wlk (Penggerek batang padi kuning )
3. Bombyx mori (ngengat sutera)
4. Attacus atlas (kupu-kupu gajah)
5. Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari)
6. Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)
7. Spodoptera litura ( Ulat grayak)
8. Corcyra cephalonica (Stain.)

5
Sejenis kupu-kupu siang (kupu-kupu)

2. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)

Ciri-ciri:
 Ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal)
 Ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya
 Ngengat mempunyai warna sayap cenderung gelap, kusam atau kelabu
 Antena ngengat seperti kawat lampu yang ditempel di kepalanya
 Ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya
bermetamorfosa menjadi ngengat.
 Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot
 Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Sejenis kupu-kupu malam (ngengat)

B. Pembagian Famili Ordo Lepidoptera

1. Familia Cossidae
Ulat dari Familia ini merupakan penggerek batang dan cabang pada bermacam-macam tanaman.
Contoh, Cossus subfuscus, penggerek pada kulit sekunder dari pohon petai dan
Phragmatoccia parvipunata, penggerek pada tebu. Contoh :nAcossus centerensis dan
Prionoxystus robiniae.

6
2. Familia Plutellidae
Plutella xylostella, ulat berwarna hijau, makan bagian bawah daun dari tanaman kubis dan bekas
serangannya pada daun kubis kelihatan seperti jendela putih yang tak teratur. Contohnya Plutella
xylostell.
3. Familia Pyralidae
Schoenobius bifunctife, penggerek kuning batang padi biasanya dikenal dengan nama hama
Sundep/Beluk. Scirpophaga innotata, penggerek putih batang padi. Contohnya Scirpophaga
innotata.
4. Familia Zygaenidae
Zygaenidae termasuk keluarga Lepidoptera. Mayoritas zygaenidae hidup di daerah tropis,
maupun di daerah sedang. Ada sekitar 1000 spesies. Berbagai jenis yang umumnya dikenal
sebagai kupu-kupu yang hidup di hutan atau Burnet moths, sering bercirikan dengan bintikbintik,
yang sering disebut smoky moths.
Terdapat 43 jenis zygaenidae Australia yang umumnya dikenal sebagai foresters termasuk suku
Artonini dari subfamily Procridinae. Satu-satunya spesies non-endemik di Australia Palmartona
catoxantha, Asia Tenggara jenis hama yang diyakini sudah ada di Australia atau kemungkinan
akan segera bermunculan.
Moths Zygaenidae biasanya terbang dengan lambat. Mereka umumnya memiliki logam
kemilau dan bintik-bintik merah atau kuning. Warna-warna yang cerah merupakan salah satu
tanda peringatan ke predator. Warna ini muncul karena kandungan hidrogen sianida di semua
tahapan dari siklus hidup mereka (Scoble 1992). Ukuran ulatnya kecil, kerap kali warnanya
mencolok. Pada badan terdapat bintik-bintik , menyukai daun yang pertumbuhannya telah selesai
dan kaku. Biasa hidup pada pohon-pohon tinggi yang termasuk monokotil (kelapa dan
bamboo).Contoh, Artona cartoxantha
5. Familia Psychidae
The Psychidae atau Bagworms adalah keluarga dari Lepidoptera (butterflies dan moths). Larva
dari Psychidae menghasilkan bahan sutera pada lingkungan seperti pasir, tanah, lichen, atau
bahan-bahan tanaman. Habitatnya di batu, pohon-pohon atau pagar sambil istirahat atau selama
tahap kepompong mereka. Beberapa larva spesies ini memakan lichen, sementara yang lain lebih
suka daun berwarna hijau. Dalam banyak spesies, betina dewasa umumnya tidak memiliki sayap
yang jelas dan karena itu sulit diidentifikasi. Bagworm dari berukuran kurang dari 1 cm hingga
15 cm di antara beberapa spesies hidup di daerah tropis. Betina dewasa dari spesies bagworm
hanya memiliki sayap vestigial, kaki, dan bagian mulut yang kecil. Spesies Fliers merupakan
jantan dewasa yang paling kuat dan dapat mengembangkan sayap berbulu. Antena bertahan
cukup lama karena dikembangkan di bawah bagian mulut yang mencegah mereka dari makanan.
Setiap generasi bagworm hidup cukup lama untuk pasangan mereka dan mereproduksi generasi
untuk tahun berikutnya dalam siklus tahunan.
Spesies Bagworms ditemukan secara global, dengan beberapa spesies, seperti bagworm
snailcase, bermigrasi ke benua baru di mana mereka bukan merupakan famili asli dengan jumlah
sekitar 600 spesies. Beberapa bagworms merupakan host dengan makan berbagai daun.

7
Beberapa spesies juga mengkonsumsi arthropoda kecil seperti Pseudaonidia duplex.
Bagworm dapat memproduksi sutra dan bahan-bahan dari habitat mereka. Mereka melakukan
klamufase dari predator. Musuh alaminya yaitu burung dan serangga lainnya. Burung yang
sering makan telur, tubuhnya penuh dengan bagworms betina yang mati.
Bagworms dianggap hama bagi manusia karena kerusakan yang dilakukan untuk beberapa
tanaman seperti pial di Afrika Selatan dan jeruk di Florida.
Ulat membuat kantung untuk berlindung.Seluruh tubuh ulat terbungkus atau terlindung dalam
kantung. Untuk aktivitas hidupnya hanya mengeluarkan kepala dari bagian depan dan toraks
yang dikeluarkan. Contohnya Mahasena corbetti.
6. Familia Geometridae
Geometridae merupakan salah satu family Lepidoptera. Family ini merupakan family
yang banyak tersebar. Family ini memiliki sekitar 26.000 jenis (lebih dari 300 berada di
Kepulauan Inggris, dan lebih dari 1.200 spesies asli berada di Amerika Utara).
Banyak Geometridae muncul bukan seperti kupu-kupu, tetapi dalam banyak hal mereka ngengat
yang khas: mayoritas terbang di malam hari, mereka memiliki frenulum untuk menghubungkan
sayap dan antena dan jantan seringkali berbulu. Dalam beberapa spesies, betinanya memiliki
sayap (misalnya ngengat musim dingin). Kebanyakan spesiesnya berukuran sedang, sekitar 3 cm
lebar sayap, tetapi berbagai ukuran terjadi dari 3 / 8 inchi ke 2 inchi (9.5-51 mm).
Nama "Geometridae" berasal dari ahli ilmu ukur ( "bumi-alat pengukur"). Merujuk kepada larva
atau caterpillars, yang tidak memiliki prolegs atau lainnya. Tubuhnya dilengkapi dengan
appendages di kedua ujung tubuhnya, yang akan dihubungkan dengan kaki depan dan membuat
bagian belakang, maka dengan penghubung bagian belakang (prolegs). Caterpillars cenderung
berwarna hijau, abu-abu, atau coklat. Kupu-kupu anggota Familia Geometridae terkenal dengan
ulatnya yang disebut ulat kian (ulat jengkal).Ulat ini memiliki ciri khas yaitu proleg dan bagian
tengah tidak ada. Contohnya Alsophila pometaria.
7. Familia Bombycidae
Kupu-kupu anggota Bombycidae, mempunyai rumah kepompong berwarna putih yang
merupakan bahan mentah dari sutera.Ulat memiliki ciri pada ujung abdomennya ada semacam
‘tanduk’. Contoh: Bombyx mori.
8. Familia Saturniidae
Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat sutra di India termasuk familia ini.Ada jenis ulat
yang bisa mengunduli pohon. Kepompongnya punya rumah kepompong.Contoh: Attacua atlas
(Kupu-kupu Si Ramarama/ Kupu-kupu Gajah). Pada waktu senja hari suka masuk rumah karena
tertarik cahaya lampu.Ulatnya besar sampai 15 cm panjangnya. Contoh lain:
Cricula trifenestrata (Kupu-kupu Kenari).
9. Familia Sphingidae
Ulatnya mudah dikenal karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa tanduk.
Ada beberapa jenis yang membentuk kepompong secara khas dimana kepala punya
belalai. Bentuk dewasa mempunyai ciri khas bagian depan lancip (sempit) dan panjang,

8
badan streamline. Bentuk seperti pesawat jet dengan sayap berbentuk segitiga.Kupu-
kupu Sphingidae dapat terbang dengan cepat.
10. Familia Nymphalidae
Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar. Sebagian dimasukkan Familia Danaidae. Nama umum
dari familia ini merujuk pada fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada
cakar
dan hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. Familia
Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia. Salah satu contoh anggota familia Nymphalidae
adalah Melanitis leda L
Klasifikasi:
Kelas : Insekta
Sub kelas : Pterygota
Ordo : Lepidoptera
Sub ordo : Rhopalocera
Famili : Nymphalidae
Sub Famili : Satyrinae
Genus : Melanitis
Spesies : Melanitis leda L.

Deskripsi:
Melanitis leda L memiliki sayap yang berwarna hitam agak kecoklatan. Pada sayap depan
terdapat spot atau bintik mata berwarna putih yang dikelilingi oleh spot warna hitam dan coklat.
Tepi sayap depan tidak teratur. Pada sayap belakang mendekati ujungnya terdapat spot atau
bintik mata kecil berwarna putih. Pada bagian tepi sayap belakang terdapat tonjolan dan pada
ujung tepi sayap berlekuk.
Antenna berwarna coklat, ujungnya membesar berwarna hitam, kepala dan perut
berwarna hitam sedangkan dada (thorax) berwarna coklat. Melanitis leda ini memiliki bentangan
sayap ± 7,5 cm.
Abdomen (perut) tersusun atas sepuluh segmen, satu segmen mengalami reduksi. Bagian
ini tidak memiliki appendages. Segmen ketujuh dan kedelapan suatu saat mengalami modifikasi
dan berhubungan dengan genetalia. Pada kupu-kupu betina, di bagian segmen terminal abdomen
dijumpai aedeagus (Intermasa, 1986:16). p align=”center” /pp p.
11. Familia Pieridae
Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan kupu-kupu ini biasanya menarik perhatikan karena
terbang dalam kelompok dan berjumlah banyak. Contoh, Catopsilia Pomona F
Klasifikasi:
Kelas : Insekta
Sub kelas : Pterygota
Ordo : Lepidoptera
Sub ordo : Rhopalocera

9
Famili : Pieridae
Sub Famili : Coliadinae
Genus : Catopsilia
Spesies : Catopsilia Pomona F

Deskripsi:
Catopsilia pomona F. dimasukkan ke dalam sub famili Coliadinae karena memiliki warna
kuning lemon di sayap bagian bawah, sedangkan sayap bagian atas berwarna putih sedikit
kehijauan dan sedikit warna hitam pada tepi atas sayap bagian depan. Kupu-kupu ini secara
keseluruhan berwarna lemon.
Catopsilia Pomona F memiliki setidaknya 6 ‘bentuk’ yang berbeda. Bentuk “crocale”
dengan antena hitam pada bagian atas atau bentuk “Pomona” dengan antena merah pada bagian
atas. Pada jantan terdapat warna hitam tipis menandai sisi atas sayap depan, dan tanpa tanda di
sisi bawah. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 8 cm. Antena dan mata berwarna coklat,
kepala, dada, dan perut pada sisi atas berwarna hitam. Sedangkan pada sisi bawah berwarna
putih. Kupu-kupu ini cepat sewaktu terbang, dan merupakan penerbang yang kuat.
12. Familia Hesperidae
Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas. Ulat berbentuk langsung, Bentuk dewasa berupa
kupu-kupu berbadan pendek, kepala lebar, antena bentuk khas dimana ujungnya
menebal, membengkok dan meruncing. Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas
dan pada sayap terdapat jendela. Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut
skippers. Penyebaran di daerah tropis. Contoh: Pelopidas thrax. Ulat hidup dalam gulungan daun
pisang
13. Familia Papilionidae
Kupu-kupu Familia Papilionidae terkenal dengan ukurannya yang besar, indah warnanya dan
adanya polimorfi (bentuk morfologi yang bermacam-macam). Ulat pendek gemuk dan
menempel pada daun. Contohnya Papilio memnon dan Papilio cresphontes.
14. Familia Danaidae
Ulat dan anggota Danaidae punya tonjolan berupa tentakel tetapi tak berambut. Kepompong
berwarna hijau, mengkilap keemas-emasan. Tidak memiliki kokon. Kupu-kupu dewasa
mempunyai kelenjar bau. Kaki depan sangat kecil tanpa cakar dan tidak digunakan untuk
berjalan. Contohnya Danaus plexippus.

C. Siklus Hidup Lepidoptera dan Faktor yang Mempengaruhinya

a. Siklus Hidup Lepidoptera

Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya,
kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada

10
spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu
menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.
Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun
berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu
bertelur lebih sekali dalam setahun.
1.Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut khorion ditutupi
dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempatberkembang
sepenuhnya. Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu
mikropilyang bertujuan memungkinkan masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur.
Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.

Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat
mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini
mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini
jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh
keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki
rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies.
Tingkat telur dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang
keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang, harus melalui
tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain
yang bisa bertelur pada musim semi agar telur dapat menetas pada musim panas.
2.Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh
waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi
ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga.
Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang
saling menguntungkan dengan semut. Beluncas berhubungan dengan semut dengan
menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal
kimia.Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut
mengumpulkan rembesan madu.
Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap
instar, larva menjalani proses yang disebut apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras
yang terbuat dari campuran kitin dan protein-protein khusus, dikeluarkan dari epidermis yang
lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap
instar, larva itu bersalin kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan
menghasilkan pigmen dengan cepat.[6]Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-

11
hari. Corak kepak kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang
terakhir.
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam
pasang prokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus
yaitu krusye yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Beberapa ulat bisa menggembungkan sesebahagian kepalanya supaya mirip ular sebagai
langkah pertahanan. Ada juga yang dilengkapi dengan mata palsu agar lebih efisien. Beberapa
beluncas memiliki struktur khusus bergelar osmeterium yang dibokongkan untuk merembeskan
bahan kimia yang busuk pada tujuan pertahanan juga.
Tumbuhan perumah sering mengandung bahan beracun di dalamnya yang dapat
dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan
burung dan predator-predator yang sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-
warna peringatan merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai
aposematisme. Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk
melindungi tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan
langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya. "Perlombaan
senjata" ini telah memicu evolusi bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya.
Kebanyakan ulat tubular, tubuh tersegmentasi. Mereka memiliki tiga pasang kaki sejati
pada tiga segmen dada, hingga empat pasang proleg pada segmen tengah perut , dan seringkali
satu pasang proleg pada segmen perut terakhir. Ada sepuluh segmen perut. Keluarga Lepidoptera
berbeda dalam jumlah dan posisi dari proleg. Beberapa ulat yang fuzzy (yang berarti mereka
memiliki rambut), dan mereka yang paling mungkin menyebabkan gatal-gatal tangan jika
tersentuh.
Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ; setiap tahap peralihan disebut instar . The
rontok terakhir membawa mereka ke dalam pupa tidak aktif atau tahap kepompong.
Seperti semua serangga, ulat bernapas melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang
sisi dada dan perut yang disebut spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke jaringan
tracheae. Sebuah ulat beberapa keluarga Pyralidae adalah air dan memiliki insang yang
membiarkan mereka bernapas di bawah air.
Ulat memiliki sekitar 4.000 otot (dibandingkan dengan manusia, dengan 629). Ulat rata-
rata memiliki 248 otot di segmen kepala sendiri.
Ulat bergerak dengan meluncur organ internal mereka maju menggunakan kontraksi
otot-otot, yang memanjang pertama torso dan kemudian kontrak seperti Slinky. Mereka adalah
salah satu-satunya organisme diketahui bahwa menggunakan metode bergerak.
PENGLIHATAN
Ulat tidak punya visi yang baik. Mereka memiliki serangkaian enam mata ikan kecil
atau ' stemmata 'di setiap sisi bagian bawah kepala mereka. Ini mungkin dapat membentuk
baik fokus, tapi buruk terselesaikan gambar.Mereka bergerak kepala mereka dari sisi ke sisi
mungkin sebagai alat menilai jarak benda, khususnya tanaman. Mereka mengandalkan
pendek mereka antena untuk membantu mereka menemukan makanan.

12
Beberapa ulat yang mampu mendeteksi getaran, biasanya pada frekuensi tertentu.
Ulat dari umum -ujung ngengat hook , Drepana arcuata (Drepanoidea) menghasilkan suara
untuk mempertahankan sarang sutra mereka dari anggota spesies mereka sendiri,oleh
gesekan terhadap daun dalam duel akustik ritual. Mereka mendeteksi getaran yang dilakukan
oleh pabrik dan tidak bunyi di udara. Demikian pula, rol daun ceri serotinella Caloptilia
gulungan membela mereka.Tenda ulat juga dapat mendeteksi getaran pada frekuensi beats
sayap dari salah satu musuh alami mereka.

KLASIFIKASI
Para geometrids , juga dikenal sebagai inchworms atau Loopers, yang dinamakan
demikian karena cara mereka bergerak, muncul untuk mengukur bumi (yang geometrid kata-
alat ukur berarti bumi dalam bahasa Yunani ), alasan utama untuk ini penggerak yang tidak
biasa adalah penghapusan hampir semua yang proleg kecuali clasper pada segmen terminal.
Ulat memiliki tubuh lunak yang dapat tumbuh dengan cepat antara moults. Hanya
kapsul kepala mengeras. Dalam ulat, yang rahang yang tangguh dan tajam untuk mengunyah
daun, pada orang dewasa yang paling Lepidoptera, yang rahang sangat dikurangi, atau
lembut. Di balik rahang dari ulat adalah pemintal , untuk memanipulasi sutra.
Beberapa larva dari Hymenoptera (semut, lebah dan tawon) agar dapat muncul
seperti ulat Lepidoptera tersebut. Ini terutama terlihat pada Sawfly keluarga dan sementara
larva dangkal menyerupai ulat, mereka dapat dibedakan dengan adanya proleg pada setiap
segmen perut. Perbedaan lain adalah bahwa ulat Lepidopteran telah crochets atau kait pada
proleg sementara ini tidak hadir pada larva sawfly. Juga di ulat Lepidopteran adalah terbalik
Y berbentuk jahit di bagian depan kepala. Larva sawflies berbeda pula dalam memiliki
menonjol ocelli pada kapsul kepala.
SELF DEFENSE
Banyak hewan memakan ulat karena mereka kaya akan protein, merugikan, ulat
telah berevolusi berbagai sarana pertahanan. Munculnya ulat sering dapat mengusir predator,
tanda-tanda dan bagian tubuh tertentu dapat membuatnya tampak beracun, berukuran lebih
besar sehingga mengancam, atau non-dimakan. Beberapa jenis ulat memang beracun, dan
mampu menembak asam
Beberapa ulat telah lama "cambuk-seperti" organ yang melekat pada ujung tubuh
mereka. ulat tersebut menggoyangkan organ untuk menakut-nakuti diri lalat.
Ulat telah berevolusi pertahanan terhadap kondisi fisik seperti kondisi lingkungan
dingin, panas atau kering. Beberapa spesies Arktik seperti groenlandica Gynaephora telah
berjemur khusus dan perilaku agregasi,selain dari adaptasi fisiologis untuk tetap dalam
keadaan tidak aktif.
PENAMPILAN
Banyak ulat samar berwarna dan menyerupai tanaman yang mereka makan dan
bahkan mungkin memiliki bagian-bagian yang meniru bagian-bagian tanaman seperti duri.
Ukuran mereka bervariasi dari sesedikit 1 mm sampai sekitar 3 inci. Beberapa terlihat seperti

13
benda-benda di lingkungan seperti kotoran burung. Banyak pakan tertutup di dalam galeri
sutra, daun digulung atau oleh pertambangan antara permukaan daun. Ulat dari arizonaria
Nemoria yang tumbuh dalam pakan musim semi pada dedaunan ek dan muncul hijau. Para
mengeram musim panas muncul seperti ranting kayu ek. Pengembangan diferensial
dihubungkan dengan isi tanin dalam makanan.
Lebih agresif membela diri tindakan dilakukan oleh ulat. Ulat ini telah berduri
seperti bulu atau rambut panjang halus setae dengan tips dilepas yang akan mengganggu oleh
penginapan di kulit atau selaput lendir. Beberapa burung, seperti Kedasih , akan menelan
bahkan hairiest ulat. Pertahanan yang agresif kebanyakan bulu terkait dengan racun kelenjar,
yang disebut urticating rambut , sebuah racun di antara defensif bahan kimia yang paling
ampuh dalam setiap hewan diproduksi oleh Amerika Selatan ngengat sutra genus Lonomia .
Ini adalah antikoagulan cukup kuat untuk menyebabkan manusia untuk perdarahan sampai
mati (Lihat Lonomiasis ). Bahan kimia ini sedang diselidiki untuk aplikasi medis potensial.
rambut Sebagian besar urticating berkisar efek dari iritasi ringan sampai dermatitis .
Tanaman telah berevolusi racun untuk melindungi diri dari herbivora dan beberapa
ulat telah berevolusi penanggulangan dan memakan daun tanaman ini beracun. Selain
menjadi tidak terpengaruh oleh racun, mereka menyita dalam tubuh mereka, membuat
mereka sangat beracun untuk predator. Zat kimia ini juga dibawa masuk ke tahap dewasa.
Spesies ini beracun, seperti ngengat Cinnabar (Tyria jacobaeae) dan raja ( Danaus plexippus )
ulat, biasanya mengiklankan diri dengan cerah atau bergaris-garis berwarna hitam, merah dan
kuning-warna bahaya (lihat aposematism ). Setiap predator yang mencoba makan ulat dengan
mekanisme pertahanan agresif akan belajar dan menghindari upaya masa depan
Beberapa ulat memuntahkan cairan pencernaan asam pada musuh menyerang.
Banyak papilionid larva menghasilkan bau tidak sedap dari kelenjar extrudable disebut
osmeteria .
Ulat dapat menghindari predator dengan menggunakan garis sutra dan dropping off
dari cabang saat terganggu.
Beberapa ulat mendapatkan perlindungan dengan mengaitkan diri dengan semut .
Para Lycaenid kupu-kupu sangat terkenal untuk ini. Mereka berkomunikasi dengan semut
pelindung mereka dengan getaran serta sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan
makanan.
Beberapa ulat yang suka berteman , agregasi besar dipercaya dapat membantu dalam
mengurangi tingkat parasitisasi dan pemangsaan. Cluster memperkuat sinyal pewarnaan
aposematic, dan individu dapat berpartisipasi dalam kelompok atau menampilkan regurgitasi.
3.Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan
kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra
atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini,
ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.

14
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian
tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan
yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada
tahap kehidupan ini, ada beberapa fakta menarik yang berhasil diketahui melalui penelitian yang
dilakukan di Georgetown University.Penelitian tersebut menemukan bahwa kupu-kupu masih
memiliki setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki ketika mereka masih berwujud
ulat.
Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori ulat dapat berhasil selamat dari
proses pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat. Selain itu, bagaimana
neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang berukuran lebih besar dan
lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Selain
neuron, ada juga bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran diri"
yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka akan berhenti tumbuh
pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan hanya mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi
ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu. Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan
menggunakan nutrisi yang berasal dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk
bagian-bagian dari tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang
berbeda, dan sel embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula.
Sebagai contoh, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu dan
lain-lain.
Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang
sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali
muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
4.Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang
diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat
transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk
merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses
pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh
baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah saat ketika kupu-
kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak memiliki bentuk
pertahanan apa pun.

15
Gambar metamorfosis ngengat dan kupu-kupu.

Siklus hidup Ngengat Siklus hidup kupu-kupu

b.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ordo Lepidoptera

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan Lepidoptera, yakni mulai dari fase
telur sampai fase imago, yaitu :
a. Distribusi dan kelimpahan sumber makanan ulat.
Distribusi sumber daya dan kelimpahan makanan ulat adalah merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi kelangsungan hidup ulat kupu-kupu. Semakin tinggi
kelimpahan, akan menyebabkan pula ketersedian pakan ulat semakin banyak Sedangkan
distribusi pakan akan berpengaruh kepada ketersediaan ruang dalam mencari pakan dan
sekaligus berpengaruh terhadap sebaran jenis kupu-kupu.
b. Ketersediaan cairan nektar yang dibutuhkan imago.
Semakin banyak cairan nektar yang tersedia, yang dicirikan oleh kelimpahan tumbuhan
berbunga penghasil nektar, akan semakin banyak pula imago yang datang mengunjungi
tempat tersebut. Selain cairan nektar dari bunga-bungaan, kupu-kupu juga mengisap
cairan dari bangkai atau cairan pembuangan air senih dari hewan dan manusia.
c. Iklim.
Kelembaban adalah salah satu faktor iklim yang sangat penting bagi kupu-kupu. Pada
umumnya kupu-kupu menyukai habitat yang mempunyai kelembaban tinggi, seperti
lokasi-lakasi yang berada dipinngir sungai yang jernih atau dibawah tegakan pohon
sekitar gua yang lembab karena berair.
d. Organisme lain.
Termasuk predator yang mengancam kupu-kupu, ataupun tumbuhan perdu maupun
pohon yang digunakan oleh kupu-kupu sebagai tempat perlindungan, baik pada waktu
hujan ataupun pendinmginan tubuh dari sengatan matahari panas, maupun dari serangan
predator itu sendiri.

16
e. Kerusakan alami.
Banyak kerusakan alami yang menghancurkan habitat kupu-kupu, sehingga kupu-kupu
tersebut bermigrasi untuk mencari habitat yang lebih bagus. Kerusakan alami yang
dimaksud seperti longsoran, kemarau panjang, banjir dan sebagainya.
f. Kerusakan oleh ulah manusia.
Kerusakan habitat oleh manusia adalah merupakan faktor penting dan mungkin penyebab
yang paling besar pengaruhnya terhadap menurunnya populasi atau bahkan menyebabkan
punahnya satu jenis kupu-kupu. Kerusakan habitat oleh manusia dapat berupa
penebangan pohon sehingga menggangu kelembaban, pengambilan daun dan buah serta
ranting kayu yang tidak terseleksi menyebabkan persaingan pakan terhadap larva kupukupu,
atau mungin menginjak tumbuhan bawah dimana telur dan larva kupu-kupu
berada.
g. Kebersihan lingkungan pada habitat kupu-kupu.
Kebersihan lingkungan habitat kupu-kupu adalah merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kehadiran kupu-kupu tersebut di suatu tempat. Membuang sampah
sembarangan, akan mengundang serangga lain datang kesitu, dan secara tidak langsung
akan mengundang pula predator kupu-kupu untuk datang ke tempat tersebut.

D. Sistem Organ Lepidoptera


Sistem organ Lepidoptera dapat dilihat pada tabel berikut.

Sistem Organ Keterangan


Sistem pernapasan Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di
kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan
insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga
makanan terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot,
lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna
secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di
lambung kelenjar.
Sistem peredaran Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair),
darah tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak
mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut
oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi
mengangkut makanan.
Sistem syaraf Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima
rangsangan berupa: a. mata faset (majemuk) b. Antena

Sistem ekskresi Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.


Sistem reproduksi Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh
spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.Dalam
perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan
bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang

17
disebut metamorfosis.

E. Peranan Lepidoptera Dalam Kehidupan Manusia


1. Peranan ngengat atau kupu-kupu malam dalam berbagai bidang kehidupan yaitu :

Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat dari
ngengat gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasif menyebabkan kerusakan yang parah
terhadap hutan di amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat codling
menyebabkan kerusakan yang parah terutama pada perkebunan buah. Di daerah tropis dan
subtropis ulat kubis (Plutella xylostella) mungkin adalah hama tanaman kubis-kubisan yang
paling ganas. Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama
karena larvanya memakan bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami
seperti woll dan sutra, mereka namun biasanya tidak memakan material yang dicampur
dengan serat buatan. Kapur barus adalah penangkal ngengat yang paling sering digunakan
dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan pengaruhnya pada kesehatan
manusia. Larva ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang mereka serang
untuk beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat celsius.
Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan
nyamuk dan lalat. Beberapa ngengat namun juga berguna dan diternakan seperti contohnya
ulat sutera, larva dari ngengat domestik Bombyx mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil
kepompongnya. Tidak semua sutra diproduksi oleh Bombyx mori karena ada beberapa spesies
Saturniidae yang juga diternakan untuk sutranya seperti ngengat Ailanthus (anggota dari
Kelompok Samia cynthia ) , Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi), the Ngengat Sutra
Assam (Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai). Ulat
mopane, ulat dari Gonimbrasia belina, dari keluarga Saturniidae, merupakan salah satu
sumber makanan di Afrika Selatan.
Perlu dicatat bahwa ngengat dewasa namun tidak memakan bahan kain. Ngengat besar
seperti Lun, Polyphemus, Atlas, Prometheus, Cercropia, tidak mempunyai mulut dan mereka
meminum nektar untuk makanannya.
2. Peranan Kupu-Kupu dalam berbagai bidang kehidupan yaitu :
a. Nilai Ekonomi.
Ada beberapa jenis kupu-kupu yang mempunyai nilai ekonomi penting karena
mempunyai harga jual di pasaran cukup tinggi. Bukan hanya imagonya yang dapat dijual
dalam bentuk cendera mata, tetapi justru kepompong mempunyai nilai ekspor yang cukup
tinggi.
b. Nilai Ekologi.
Nilai ekologi kupu-kupu juga sangat penting, terutama karena kupu-kupu, dalam hal ini
imago banyak melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu.
c. Nilai Estetika dan parawisata.

18
Kupu-kupu mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi karena warna dari sayapnya yang
menawan dan sangat artistik. Warna-warna ini kadang-kadang merupakan kamuflase sebagai
strategi untuk menghindari atau menakuti predator. Disamping itu ada kupu-kupu yang
mempunyai bentuk sayap yang has, sehingga terlihat sangat berbeda dengan jenis kupu-kupu
lainnya. Inilah yang menyebabkan kupu-kupu dijadikan sebagai obyek wisata.
Saat ini kepompong beberapa jenis kupu-kupu tertentu juga telah di ekspor ke pasaran
Internasional untuk dimasukkan ke taman kupu-kupu dan dipertontonkan kepada pengunjung,
bagaimana spektakulernya imago yang sedang keluar dari kepompong.

Kupu-kupu raja Famili Papilionidae Famili Pieridae

Koleksi ordo Lepidoptera di TMII yang dijadikan memiliki nilai parawisata karena keestetikaan
yang dimiliki famili-famili ini.
d. Nilai Pendidikan
Kupu-kupu mempunyai nilai pendidikan yang tinggi, dimana para pelajar dan mahasiswa
dapat melakukan penelitian terhadap berbagai aspek kupu-kupu tersebut. Masih banyak
masalah yang mempengaruhi kehidupan kupu-kupu belum diketahui, seperti jenis pakan ulat
dari setiap jenis kupu-kupu, dll. Bahkan kupu-kupu di Bantimurung telah menghasilkan
beberapa sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, bahkan dari luar Sulawesi
Selatan, seperti IPB dan Universitas Gaja Mada. Sebagai media pendidikan, kupu-kupu dan
kehidupannya juga sering menjadi inspirasi pembuatan karya sastra seperti puisi maupun novel
ataupun cerita pendek.

Famili Zygaenidae Famili Psychidae

Gambar beberapa koleksi kupu-kupu dari LIPI sebagai sumber ilmu pengetahuan.

19
e. Nilai Endemisme
Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai endemisme, baik berupa endemisme regional, pulau
maupun endemisme lokal. Jenis endemisme lokal sangat rentan terhadap kepunahan, sehingga
memerlukan perhatian yang besar. Ada baiknya penelitian ekologi kupu-kupu dan penangkaran
di perioritaskan terhadap jenis endemisme lokal ini, apalagi kalau jenis ini kebetulan mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi. Mattimu (1977) menjelaskan bahwa beberapa jenis kupu-kupu
endemik dapat ditemukan di Bantimurung, antara lain : Papilio blumei, P. polites, P. satapses,
Troides halliptron, T. helena, T. hypolites dan Graphium androcles.
f. Nilai Konservasi
Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai konservasi yang tinggi karena statusnya yang
terancam punah. Hal ini juga berlaku bagi jenis kupu-kupu endemik, terutama yang statusnya
endemik lokal. Jenis-jenis yang masuk dalam kedua kategori tersebut, mempunyai nilai
konservasi yang sangat tinggi, sehingga memiliki nilai perioritas utama untuk di konservasi
dan dilindungi.
g. Nilai Budaya
Masyarakat sekitar Bantimurung telah lama memanfaatkan sumberdaya kupu-kupu, baik
untuk dijual atau sekedar dijadikan hiasan. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat telah mempu
membuat soufinir dari sayap kupu-kupu yang disusun dalam bentuk dekoratif dan bernilai
seni yang indah. Beberapa tarian daerah tradisional juga mengikuti pola hidup dan tingkah laku
kupu-kupu. Selain itu kupu-kupu juga sudah tak asing lagi menjadi seni ukir baik sebagai lukisan
maupun sebagai tato pada tubuh manusia.

Lukisan pada tangan manusia yang berbentuk kupu-kupu.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Lepidoptera berasal dari dua kata Bahasa Latin, yaitu lepis yang berarti sisik dan pteron
yang berarti sayap. Sisik-sisik ini yang nantinya akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna yang
cerah. Lepidoptera memiliki ciri-ciri umum seperti : hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi
sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya
sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan
tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga
bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut
berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi,
tetapi palpus labialis berkembang sempurna.Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva
bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe
obtekta.

2. Famili dalam ordo Lepidoptera adalah sebagai berikut:


1. Familia Cossidae
Contohnya Cossus subfuscus, Prionoxystus robiniae.
2. Familia Plutellidae
Contohnya Plutella xylostell.
3. Familia Pyralidae
Contohnya Scirpophaga innotata.
4. Familia Zygaenidae
Contoh, Artona cartoxantha
5. Familia Psychidae
Contohnya Mahasena corbetti.
6. Familia Geometridae
Contohnya Alsophila pometaria.
7. Familia Bombycidae
Contoh: Bombyx mori.
8. Familia Saturniidae
.Contoh: Attacua atlas (Kupu-kupu Si Ramarama/ Kupu-kupu Gajah),
Cricula trifenestrata (Kupu-kupu Kenari).
9. Familia Sphingidae

21
10. Familia Nymphalidae
Contohnya Melanitis leda L
11. Familia Pieridae
Contohnya Catopsilia pomona F.
12. Familia Hesperidae
Contoh: Pelopidas thrax.
13. Familia Papilionidae
Contohnya Papilio memnon dan Papilio cresphontes.
14. Familia Danaidae
Contohnya Danaus plexippus.

3. Siklus hidup ordo Lepidoptera adalah sebagai berikut:


Telur – ulat – pupa – imago
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan ordo ini adalah:
1. Distribusi dan kelimpahan sumber makanan ulat
2. Ketersediaan cairan nectar yang dikonsumsi imago
3. Iklim
4. Organisme lain
5. Kerusakan alami
6. Kerusakan karena ulah manusia
7. Kebersihan lingkungan habitat kupu-kupu.

4. Sistem organ Lepidoptera adalah sebagai berikut:


Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap
ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.

Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut,


kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur).
Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung
kelenjar.

Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai


pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak
mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.

Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa: a. mata
faset (majemuk) b. Antena

Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.

Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid


berlangsung di dalam tubuh induk betina.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta

22
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang
disebut metamorfosis.

5. Peranan Lepidoptera adalah sebagai berikut:


a. Ngengat:
* merugikan:
1. Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat
dari ngengat gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasif menyebabkan kerusakan
yang parah terhadap hutan di amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang
ngengat codling menyebabkan kerusakan yang parah terutama pada perkebunan buah.
Di daerah tropis dan subtropis ulat kubis (Plutella xylostella) mungkin adalah hama
tanaman kubis-kubisan yang paling ganas.
2. Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama
karena larvanya memakan bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat
alami seperti woll dan sutra, mereka namun biasanya tidak memakan material yang
dicampur dengan serat buatan.
* menguntungkan:
1. Produksi sutra oleh Bombyx mori, ngengat Ailanthus (anggota dari Kelompok Samia
cynthia ) , Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi), the Ngengat Sutra Assam
(Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai).
2. Ulat mopane, ulat dari Gonimbrasia belina, dari keluarga Saturniidae, merupakan salah
satu sumber makanan di Afrika Selatan.

b. Kupu-kupu
Peranan kupu-kupu dalam berbagai bidang kehidupan manusia adalah sebagai berikut.

 Ekonomi: imagonya yang dapat dijual dalam bentuk cendera mata, tetapi justru
kepompong mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi.
 Ekologi: imago banyak melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu.
 Estetika dan parawisata: Kupu-kupu mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi karena
warna dari sayapnya yang menawan dan sangat artistic sehingga dapat menjadi salah satu
obek wisata.
 Pendidikan: Kupu-kupu mempunyai nilai pendidikan yang tinggi, dimana para pelajar
dan mahasiswa dapat melakukan penelitian terhadap berbagai aspek kupu-kupu tersebut.
kupu-kupu dan kehidupannya juga sering menjadi inspirasi pembuatan karya sastra
seperti puisi maupun novel ataupun cerita pendek.
 Endemisme: Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai endemisme, baik berupa
endemisme regional, pulau maupun endemisme lokal.
 Budaya: Masyarakat sekitar Bantimurung telah lama memanfaatkan sumberdaya kupu-
kupu, baik untuk dijual atau sekedar dijadikan hiasan, pembuatan soufinir dari sayap
kupu-kupu, sebagai motif lukisan maupun tato pada tubuh manusia.

23
B. Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat mempelajari ordo Lepidoptera dengan
baik sehingga mampu memaksimalkan potensi mengunungkan yang bisa diperoleh dari ordo ini
dan meminimalisir semua pengaruh merugikannya. Dan yang terpenting juga adalah ikut
memelihara kelangsungan hidup ordo ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap
keaneragaman hayati sehingga dapat ordo ini tetap dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dari
waktu ke waktu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Al-Farizi, Amirul Rosid. 2012. Makalah Tentang Holometabola (Metamorfosis Sempurna).http:


//amirulrosid.blogspot.com/makalah tentang holometabola (metamorfosis sempurna).diakses
tanggal 20 Februari 2013

Anas, Khairul.2012.Lepidoptera Insecta.http: //khairul-anas.blogspot.com/lepidoptera insecta.


diakses tanggal 20 Februari 2013

Anonim.2009.Ordo Lepidoptera.http: //mawarhitamsempurna.blogspot.com/ordo


Lepidoptera.html. diakses tanggal 20 Februari 2013

Anonim.2012.Perbedaan Kupu-Kupu dan Ngengat.http: //indobeta.com/perbedaan-kupu-kupu-


dan-ngengat/10207. diakses tanggal 20 Februari 2013

Hamdi,Azizah Zainab.2012.Makalah Kuliah Entomologi


Lepidoptera.http://siaaynee.blogspot.com/makalah kuliah entomologi lepidoptera. diakses
tanggal 20 Februari 2013

25

Anda mungkin juga menyukai