Anda di halaman 1dari 28

26

KELAS INSEKTA

TIK : pada akhir perkuliahan ini mahasiswa/i diharapkan mampu menjelaskan


ciri-ciri umum arthropoda, nomenklatur, sistimatika, predileksi, siklus hidup
dan mengidentifikasi Artropoda yang mengifestasi ternak

Pokok Bahasan : Artropoda KELAS INSEKTA

Deskripsi singkat : pada pertemuan ini mahasiswa/i akan mempelajari


artropoda, nomenklatur, sistimatika umum dan selanjutnya hanya membahas
kelas Insekta mengenai : sistimatika, morfologi umum, siklus hidup, dan
dasar-dasar identifikasinya.

Bahan bacaan :

Alan, W (1994). Arthropods of Humans and Domestic Animals. A Guide to


Preliminary Identification. 1st Ed. Chapman & Hall.

Bowman, D.D (1999). Georgis’ Parasitology for Veterinery. 8th Ed. Saunders
an Imprint of Elsevier Science

Levine, N.D (1990). Parasitologi Veteriner. Terjemahan Gatut Ashadi. Gajah


Mada University Press

Soulsby, E.J.L (1982). Helminths, Arthropods and Protozoa of Domesticated


Animals. 7th Ed. Bailliere Tindal London

Urquhart, G.M; J. Amour; J.L. Duncan; A.M. Dunn and F.W. Jennings (1985).
Veterinary Parasitology. Longman Scientific and Technical.
27

KELAS
INSEKTA
.
Kelas insekta, stadium dewasa tubuhnya tersusun oleh segmen-segmen
dan dapat dibedakan menjadi : (1) Kepala, (2) Torak dan (3) Abdomen

1. KEPALA

Kepala secara umum tersusun oleh 6 segmen yang telah menyatu,


berbentuk bulat telur atau seperti kapsul yang tersusun oleh banyak lempeng
(“plate” atau “sklerites”). Pada kepala ditemukan :

 Sepasang Mata (jika ada) terletak lateral (samping) diatas pipi, terdiri dari
sepasang mata majemuk, kalau jaraknya sempit dikenal “holoptic”
(umumnya ditemukan pada insekta jantan) dan jika jaraknya lebar dikenal
“dichoptic” (umumnya ditemukan pada insekta betina). Selain itu juga
akan ditemukan mata tunggal (“ocelli”) yang berbentuk segitiga pada
dorsum atau vertex

 Sepasang Antena yang bersegmen dan sangat penting untuk patokan


identifikasi, terletak diantara atau didepan mata majemuk, bentuknya
sangat bervariasi, beberapa ada memanjang dan tersusun oleh banyak
segmen (nyamuk), pendek dan gemuk (lalat), antenanya seringkali
memiliki rambut : plumose (berambut banyak) ditemukan pada yang
jantan dan pilose (berambut sedikit) ditemukan pada yang betina, dan
beberapa diantaranya memiliki arista (rambut seperti bulu)

 Alat-alat mulut juga penting untuk identifikasi, bentuknya sangat


beragam, secara umum yang terpenting : Mandibula dan Palpus
maksilaris. Tergantung kegunaannya, alat mulut dipergunakan untuk
merobek, menghisap cairan (lalat rumah) dan ada yang memiliki pisau
(nyamuk).

2. TORAK (Dada)

Torak tersusun oleh tiga segmen diberi nama : (1) Protorak (Pronotum)
di sebelah anterior (2) Mesotorak (Mesonotum) bagian tengah dan (3) Metatorak
(metanotum) di posterior. Setiap segmen dari torak, memiliki tanda menciri
(karakteristik) yaitu ditemukannya sepasang kaki yang beruas-ruas (bersegmen).
Selain ditemukan kaki, pada Mesotorak dan Metatorak ditemukan sepasang sayap
(sesuai dengan namanya : Diptera, di = 2 dan ptera = sayap), tetapi ada juga yang
tidak memiliki sayap.

Kaki tersusun oleh beberapa segmen antara lain : (1) Koksa, (2)
Trohanter, (3) Femur, (4) Tibia dan (5) Tarsus. Tarsus tersusun oleh beberapa
ruas (biasanya lima) dan ujungnya seringkali dilengkapi dengan cakar.

Sayap, normalnya ada 2 pasang (Diptera) yang terletak pada Mesotorak


dan Metatorak, tetapi pada Lalat dan Nyamuk pasangan sayap yang terletak pada
metatorak mereduksi dan berubah bentuk menjadi halter yang berfungsi
keseimbangan pada saat terbang. Sayap ditopang oleh rangka disebut vena yang
merupakan tuba premitif atau trakea. Vena menyokong secara memanjang dan
28

menyilang, daerah diantara vena disebut sel. Susunan vena dan bentuk sel sangat
penting untuk identifikasi

3.ABDOMEN (PERUT)

Abdomen tersusun oleh lebih dari 11 segmen, segmentasinya sangat jelas


dan tembus pandang (transparan). Pada ujung akhir dari segmen abdomen
mengalami perubahan menjadi alat kelamin luar atau alat meletakkan telur.

Jenis kelamin insekta terpisah (jantan dan atau betina), setelah kawin
insekta betina akan bertelur atau mengeluarkan larva tergantung jenisnya. Dari
dalam telur akan keluar larva, setelah itu mengalami 3 kali atau lebih
perkembangan larva (ekdisis), kemudian baru memasuki stadium pupa dan
akhirnya dewasa. Siklus hidup, (perkembangan telur, larva, pupa dan dewasa)
mengalami perubahan bentuk yang menciri (karakteristik) disebut Metamorfosis

Metamorfosis pada insekta ada :

1. Tidak lengkap (sederhana, holometabolous) : dimana insekta muda nampak


serupa benar dengan yang dewasa (imago), bila memiliki sayap berkembang
dari tunas ekternal (devisi ekso-pterygota) mencakup : capung, belalang,
jengkrik, kacuak, rayap, kutu, kutu buku

2. Lengkap (sempurna, hemimetabolous): insekta muda agak mirip cacing (sama


sekali berbeda dengan dewasanya). Bentuk muda disebut larva, berubah
menjadi pupa di dalam air dan akhirnya dewasa, bila memiliki sayap
berkembang dari tunas internal (devisi Endo-pterygota), meliputi : undur-
undur, lalat, kalajengking, ngengat, kupu-kupu, nyamuk, pinjal, tawon, lebah
dan kumbang.

SISTEMA, DIGESTI (pencernaan), dapat dibedakan menjadi 3 daerah


utama : Stomodaeum (usus depan) terdiri darai mulut, faring, esophagus,
proventrikulus dan ventrikulus. Mesenteron (usus tengah), kadang-kadang
memiliki lambung, sekum yang mengarah ke depan Proktodaeum (usus
belakang), terdiri dari rectum dan anus. SEKRESI (pengeluaran) menggunakan
buluh-buluh malpighi. SIRKULASI (Peredaran darah) jantung merupakan sebuah
buluh dorsal yang terbuka pada kedua ujungnya, terdapat didalam hemosel yang
dapat memompa darah menuju kepala. RESPIRASI menggunakan trakea (yaitu
buluh-buluh internal yang membawa udara dari spirakulum. NERVOSA terdiri
dari otak atau ganglion supra-esofageal didalam kepala diatas esophagus, sebuah
ganglion sub-esofageal, sepasang batang saraf ventral, pada setiap segmen.
REPRODUKSI, jantan memiliki sepasang testis seterusnya memiliki sepasang
vasa defrensia yang melewati sepasang kelenjar vesica seminalis, menuju ductus
ejekulatorius yang memasuki penis dan bermuara keluar melalui gonoporus.
Betina memiliki sepasang ovarium, selanjutnya melalui sepasang oviduk lateral
menuju oviduk gabungan, vagina dan akhirnya ke ovipositor.
29

KLASIFIKASI

Klasifikasi kelas insekta menurut Richards dan Davies (1977) dalam buku
Soulsby (1982) sebagai berikut : Kelas Insekta memiliki 2 Sub-Kelas : (1)
Apterygota dan (2) Pterygota

Sub-kelas Apterygota, memiliki 4 Ordo : (1) Thysaria, (2) Protura, (3)


Diplura dan (4) Collembola yang kesemuanya tidak penting untuk kedokteran
hewan

Sub-kelas Pterygota, memiliki 2 devisi : (1) Exo-pterygota dan Endo-


pterygota.

Sub-kelas
PTERYGOTA

Sub-kelas Pterygota, memiliki 2 devisi antara lain : (1) Exopterygota dan


(2) Endopterygota, perbedaan kedua devisi ini seperti dibawah ini :

Devisi Devisi
EXOPTERYGOTA ENDOPTERYGOTA
 Kalau memiliki sayap  Kalau memiliki sayap
berkembang dari tunas sebelah luar. berkembang dari tunas sebelah
dalam.
 Metamorfosis sederhana, jarang
memiliki stadium pupa.  Matamorfosenya lengkap,
memiliki stadium pupa.
 Memiliki 10 Ordo antara lain :
1. Orthoptera (Belalang, kecoak)  Memiliki 6 Ordo, antara lain :
2. Dermaptera (Earwing) 1. Coleoptera (Kumbang)
3. Plecoptera (lalat batu) 2. Hymenoptera (Lebah dan
4. Isoptera (anai-anai, rayap) Tawon)
5. Psocoptera (kutu buku) 3. Lipidoptera (Kupu-kupu,
6. Mallophaga (Kutu penggigit = Ngengat)
“biting lice”) 4. Neuroptera (Sayap menyusur
7. Siphunculata (Anoplura), kutu “lace wings”)
penghisap (“sucking lice”) 5. Siphonaptera (Aphaniptera)
8. Odonata (dragon-flies) (Pinjal)
9. Thysanoptera (Thrips) 6. Diptera (Lalat dan Nyamuk).
10. Hemiptera (kutu busuk)
Dari 6 Ordo yang ada, hanya
Dari 10 ordo yang ada, hanya ordo Siphonaptera dan Diptera yang
ordo (Mallophaga dan Siphunculata terpenting untuk kedoktaran hewan
(Anoplura) yang terpenting untuk yang akan dibahas lebih lanjut
kedokteran hewan yang akan dibahas
lebih lanjut.
30

Devisi exopterygota
ORDO MALLOPHAGA
(Kutu Penggigit)

Ordo Mallophaga merupakan kutu penggigit (“biting lice” ), diperkirakan


ada 3.000 spesies kutu yang telah teridentifikasi, 40 diantatanya menginfestasi
unggas.

CIRI – CIRI UMUM :

 Tubuhnya pipih atas-bawah (dorso-ventral)


 Ukuran dan warnanya sangat bervariasi.
 Bersifat “Host spesifik” hanya bisa menginfestasi hewan tertentu dan pada
tempat yang tertentu pula.
 Tidak tahan hidup normal diluar tubuh hospes lebih dari 2-4 hari,
berparasit pada mamalia dan burung.
 Makanannya material epidermis, keratin bulu dan dapat hidup pada kultur
secara in-vitro

MORFOLOGI

Kepala, besar, lebarnya minimal sama atau pada umumnya lebih


lebar dibandingkan toraknya. Ditemukan sepasang antena berukuran pendek
yang tersusun oleh 3 – 5 segmen, mata mereduksi atau tidak ada. Alat mulut yang
perlu mendapat perhatian adalah : Palpus Maksilaris dan Mandibula yang
mengalami pengerasan dan berfigmen

Torak, segmentasinya tidak jelas, tidak memiliki sayap. Mesotorak dan


Metatorak mengalami penggabungan menjadi satu bagian. Tarsus tersusun oleh
satu atau dua segmen dan setiap ujungnya berisi satu atau dua cakar (satu cakar
jika hidup pada mamalia, atau dua cakar jika hidup pada unggas)

Abdomen, ditemukan 6 pasang spirekel

SIKLUS HIDUP

Metamorfosis tidak lengkap (sederhana), kutu betina bertelur (telur


memiliki operculum), dilekatkan pada bulu atau rambut, selanjutnya terjadi
perkembangan didalam telur dan kelurlah nimfa. Nimfa mengalami 3 kali
menyilih (ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya
berkembang menjadi dewasa. Lama siklus hidup berbeda-beda diantara jenis kutu
penggigit, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. CARA PENULARAN,
umumnya secara kontak langsung antara ternak terinfestasi dengan ternak sehat,
tetapi kadang-kadang juga bisa melalui alat kandang dan bahkan manusia yang
bekerja pada peternakan
31

Klasifikasi, Ordo Mallophaga memiliki 3 Sub-ordo antara lain : (1)


Amblycera, (2) Ischinocera dan (3) Rhynchophthirina

Sub-ordo Sub-ordo Sub-ordo


AMBLYCERA ISCHINOCERA RHYNCHOPHTHIRINA
Kepala, lebih lebar atau Kepala, lebih lebar atau Kepala memiliki bagian yg
minimal sama di- minimal sama di- memanjang disebut Rostrum
bandingkan lebar torak bandingkan lebar torak dan Madibula terletak pada
dan berbentuk kurva dan berbentuk kurva ujung Rostrum
dibagian anterior dibagian anterior

Antenanya berbentuk Antenanya berbentuk


alat pemukul benang halus “filiform”
disembunyikan pada celah dan nampak dibagian sisi
diatas kepala sehingga dari kepala dan tersusun
kadang-kadang tidak oleh 3 segmen (pada
nampak, tersusun oleh 4 mamalia) dan 5 segmen
– 5 segmen & segmen (pada burung)
yang ke-3 benbentuk
batang
Tidak memiliki palpus
Palpus maksilaris kalau mak silaris dan barangkali
ada berukuran kecil, berubah menjadi antenna
tersusun oleh 2 – 5
segmen Mandibula menutup
secara horizontal
Mandibula menutup
secara vertikal Torak, 2 segmen terakhir
bergabug Abdomen segmentasinya
Torak, segmentasinya tidak jelas
masih jelas terlihat Abdomen, segmen 1
dengan 2 dan 9 dengan 10
mengalami peng-gabungan
serta segmen ke-11 tidak Berparasit pada gajah dan
kelihatan. Sejenis babi.

Berparasit pada mamalia


Berparasit pada mamalia dan burung
dan burung.
Tarsus yang berparasit Hanya memiliki satu Familia
pada burung memiliki 2 HAYMATOMYZIDAE
cakar dan pada mamalia dan mempunyai dua
satu cakar Genus yang penting antara Spesies:
lain : (1)Haematomyzuz elephant-
Genus yang penting (1) Cuclotogaster tis, menginfestasi gajah
antara lain : (2) Lipeurus India dan Afrika
(1)Menopon, (3) Goniodes (2) Haematomyzus hopkin-
(2)Holomenopon, (4) Goniocotes si, menginfestasi “wart-
(3)Menacanthus (Eome (5) Chelopistes hogs” (sejenis babi)
menacanthus) (6) Columbicola
(4) Trinoton (7) Anaticola
32

SUB-ORDO
AMBLYCERA

SPESIES PADA UNGGAS

1. Menopon gallinae, sinonim Menopon pallidum, merupakan kutu tangkai


bulu pada unggas, bergerak cepat, berwarna kuning muda,
berukuran kecil, palpusnya kecil dan antenanya tersusun oleh 4
segmen. Kutu jantan berukuran panjang 1,71 mm dan betina
2,04 mm, setiap segmen abdomen disebelah dorsal berisi satu
baris bulu “bristles” , menginfestasi unggas antara lain : ayam,
bebek dan merpati. Telur diletakkan secara berkelompok
didalam bulu

2. Menopon phaeostomum, merupakan kutu tangkai bulu, menginfestasi


merak

3. Holomenopon leucoxanthum, kutu jenis ini secara percobaan telah


terbukti menyebabkan bulu basah pada bebek dan berpredileksi pada sebagian
besar tubuh bebek

4. Menacanthus (Eomenacanthus) stramineus, sininom (Menopon


biseriatum), kutu berwarna kuning, berpredileksi pada kulit
yang bulunya tidak terlalu lebat, seperti pada : dada, paha,
sekeliling anus dari ayam, kalkun dan merak. Makanannya
adalah sisik epidermis, remukan bulu, eksudat, yang perlu
diperhatikan adalah palpus maksilaris dan antenanya
tersusun oleh 4 segmen, Kutu jantan panjangnya 2,8 mm
dan betina 3,3 mm, setiap segmen abdomen sebelah dorsal
ditemukan dua baris bulu “bristles”. Telur memiliki tanda
yang menciri yaitu berisi filamen mulai dari pertengahan
sampai ujung telur dan dilekatkan pada bulu yang dekat dengan permukaan
kulit

5. Trinoton anserinum, sinonim (Trinoton anseris), kutu ini pernah


ditemukan menginfestasi itik dan angsa
33

SPESIES PADA MAMALIA

Gyropus ovalis; Gliricola porcelli dan Trimenopon


hispidum, ketiganya berparasit pada Rodensia, Hetorodoxus
longitarsus dan Heterodoxus macropus menginfestasi Kangguru
dan Walabi

Satu-satunya yang menginfestasi anjing didaerah panas


adalah Hetrodoxus spineger. Kutu berukuran besar, seluruh
tubuhnya ditumbuhi oleh rambut lebat dan tebal berukuran sedang
sampai panjang. Antenanya tersusun oleh 4 segmen, pada kutu
betina ditemukan gonopods (alat kelamin luar)

Sub-ordo
ISCHNOCERA

SPESIES PADA UNGGAS

1. Cuclotogaster ( Lipeurus) heterographus

Merupakan kutu kepala Unggas berpredileksi pada


kulit dan bulu kepala dan leher unggas. Bentuk umum dari
kutu ini membulat, kepala juga membulat dan yang jelas
memiliki bulu berjumlah 3 helai yang keluar pada setiap sisi
(kanan – kiri) belakang kepala. Kutu jantan panjangnya 2,43
mm dan betina 2,6 mm. Segmen pertama antena kutu jantan
panjang dan kokoh. Abdomen pada kutu jantan memanjang
dan pada betina berbentuk seperti tong dan berwarna coklat
keabuan pada bagian lateral. Telur diletakkan tersendiri pada
bulu.

2. Lipeurus caponis
Merupakan kutu sayap Aaam, bentuknya langsing dan memanjang
, untuk menyesuaikan hidup dibagian bawah tangkai bulu dan
pergerakannya sangat lambat. Kepala kecil, dahinya menonjol
setelah antena. Antena tersusun oleh 5 segmen, kaki belakang
paling panjang diantara yang lainnya. Menginfestasi ayam dan
burung. Kutu dewasa berukuran panjang 2,0 – 2,5 mm, memakan
ketombe dan rontokan bulu

3. Goniodes gigas, sinonim : Goniocoptes gigas

Kutu berukuran besar, berpredileksi pada tubuh dan bulu


unggas, kepala mengarah bersudut dan terlihat jelas cekung pada
pinggir belakang antena, Antenanya tersusun oleh 5 segmen,
selain itu ditemukan masing-masing 2 helai rambut (samping
kiri dan kanan) belakang kepala, kutu jantan berukuran panjang
3,2 mm dan betina 5 mm
34

4. Goniocotes gallinae sinonim : Ganiocotes hologaster, Goniodes hologaster

Merupakan kutu bulu halus unggas, hidup pada


bulu halus yang terdapat pada dasar bulu unggas,
burung dan merpati, Tubuhnya membulat, kepalanya
membulat (melebar), Antenanya tersusun oleh 5
segmen, selain itu ditemukan sehelai rambut (samping
kiri dan kanan) belakang kepala, Kutu berukuran kecil,
jantan panjangnya 1 mm dan betina 1,6 mm

5. Chelopistes meleagridis, sin : Goniodes meleagridis, Virgula meleagridis


Merupakan kutu tubuh kalkun

6. Columbicola
columbae, sinonim :
Lipeurus baculus
Merupakan kutu
langsing burung mer-
pati, berwarna coklat
kehitaman dengan pan-
jang 2,0 – 2,8 mm.

7. Anaticola crassicornis dan Anaticola anseris


Penah ditemukan menginfestasi itik
35

PADA MAMALIA

1. GENUS DAMALINEA (Bovicola, Trichodectes)


Kutu berukuran kecil berwarna pucat, kepalanya membulat dan antenanya
tersusun oleh 3 segmen, pada segmen abdomen ke-2 – 6 ditemukan bulu “setae”
dengan ukuran sedang. Spesies :

a. Damalinia (Bovicola) bovis, sin Trichodectes scalaris menginfestasi sapi.


b. Damalinea (Bovicola) equi, sinTrichodctes parumpilosus menginfestasi kuda
c. Damalinea (Bovicola) ovis, sin Trichodectes sphaerocephalus menginfestasi
domba,
d. Damalinea (Bovicola) caprae sinTrichodectes climax menginfestasi kambing
e Bovicola painei, menginfestasi kambing,
f. Damalinea limbata , sin Trichodectes limbatus menginfestasi kambing angora
Damalinea Bovicola
Bovicola
Bovicola
ovis caprae
equi
ovis

2.

GENUS TRICHODECTES

Bentuk tubuh kutu jenis ini pendek, membulat dan


berwarna kekuning-kuningan, kepalanya membulat dan
antenanya tersusun oleh 3 segmen, pada ujung kaki ditemukan
sebuh cakar, pada abdomen ditemukan spirakel dan pada
segmen 2 – 6 dan banyak bulu “setae” berukuran panjang .
Spesies : Trichodectes canis, sinonim : Trichodectes latus
menginfestasi anjing.

3. GENUS FELICOLA

Merupakan kutu yang memiliki kepala lancip (hampir


menyerupai Anoplura), tetapi termasuk kutu penggigit sejati
karena memperhatikan alat mulut yang ada dibagian ventral.
Kepala memanjang dan pada sebelah anterior meruncing
menyerupai segitiga, antenanya tersusun oleh 3 segmen.
Abdomen, ditemukan kaki pendek dengan satu cakar.
Abdomen, ditemukan 3 pasang spirakel yang halus dan
beberapa bulu “setae”. Spesies : Felicola subrostratus ,
sinonim : Felicola subrostrata menginfestasi kucing

SUB-ORDO
RHYNCHOPHTHIRINA
36

Hanya memiliki satu Familia HYMATOMYZIDAE


dan mempunyai dua Spesies: (1) Haematomyzuz
elephantis, menginfestasi gajah India dan Afrika, (2)
Haematomyzus hopkinsi, menginfestasi “wart-hogs”
(sejenis babi)

DEVISI EXOPTERYGOTA
2. ORDO SIPHUNCULATA = ANOPLURA
(Kutu penghisap= “sucking lice”)

Anoplura (kutu penghisap) kira-kira memiliki 400 spesies, berukuran


besar lebih dari 5 mm, bersifat host spesifik artinya hanya menyerang hewan
tertentu saja dan umumnya pada daerah tertentu pula. Tubuhnya pipih atas-bawah
(dorso-ventral) bersifat ektoparasit permanen pada mamalia. Pergerakannya
lambat. Jenis kelamin sulit dibedakan. Tubuhnya dapat dibedakan menjadi : (1)
Kepala, (2) Torak dan (3) Abdomen

Kepala, ukurannya kecil dan meruncing sehingga lebih sempit atau


minimal sama jika dibandingkan dengan toraknya. Memiliki alat mulut yang
mengalami modifikasi (penyesuaian) untuk menghisap cairan jaringan atau darah
hospes dan dapat ditarik jika tidak dipergunakan (Mandibula tidak mengalami
pengerasan dan tidak berfigmen), permukaannya tajam terdiri dari tiga pisau yang
disembunyikan dibawah kepala dan tidak memiliki palpus maksilaris . Memiliki
sepasang antena yang selalu nampak dibagian pinggir kepala dan biasanya
tersusun oleh 5 segmen. Matanya mereduksi atau tidak ada, tetapi ada pada jenis
yang menginfestasi manusia (Pediculus humanus dan Phthirus pubis)

Torak, berukuran kecil tersusun oleh 3 segmen dan telah mengalami


penggabungan, tidak ditemukan adanya sayap. Kakinya kokoh, pasangan kaki-1
umumnya paling kecil dan diakhiri dengan cakar yang lembek dan pasangan kaki
ke-3 berukuran paling besar. Setiap tarsus masing-masing mempunyai sebuah (1)
cakar

Abdomen relatif besar, nampak tersusun oleh 7 – 9 segmen dan pada tepi
setiap segmen selalu ditemukan lempeng paratergal “paratergal plate” yang
merupakan lapisan tebal dari kitin sehingga berwarna coklat gelap. Pada bagian
dorsal abdomen juga ditemukan 6 pasang spirakel

Siklus hidup sama dengan Mallophaga : Metamorfosis tidak lengkap


(sederhana), kutu betina bertelur (telur memiliki operculum), dilekatkan pada
bulu atau rambut, berukuran kecil, selanjutnya terjadi perkembangan didalam telur
dan nimfa akan keluar dari dalam telur. Nimfa mengalami 3 kali menyilih
(ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya berkembang
menjadi dewasa. Lama siklus hidup berbeda-beda diantara jenis kutu penggigit,
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Cara penularan, umumnya secara kontak
37

langsung antara ternak terinfestasi dengan ternak sehat, tetapi kadang-kadang juga
bisa melalui alat kandang dan bahkan manusia yang bekerja pada peternakan
Klasifikasi, Ordo Siphunculata, memiliki 5 Famili, antara lain (1)
Haematopinidae, (2) Linognathidae, (3) Pediculidae, (4) Hoplopleuridae dan (5)
Echinophthiriidae. Hanya 2 Famili Haematopinidae dan Linognathidae yang
penting untuk kedekteran hewan, satu familia (Pediculidae) menginfestasi
manusia dan 2 yang lainnya (Hoplopleuridae dan Echinophthiriidae) berparasit
pada rodensia.
Secara skematis ditampilkan sebagai berikut :

ORDO
SIPHUNCULATA

FAMILI FAMILI
HAEMATOPINIDAE LINOGNATHIDAE

GENUS GENUS
HAEMATOPINUS LINOGNATHUS

FAMILI FAMILI
HAEMATIPINIDAE LINOGNATHIDAE
(Enderlein, 1904) (Enderlein, 1905)
Terkenal dengan Kutu Hidung Terkenal dengan Kutu Hidung
Pendek (istilah diambil dari ukuran Panjang, berwarna kebiru-biruan
kepala), berwarna kekuningan atau sampai hitam.
abu-abu kecoklatan

Kepala memanjang dan menyudut Kepala, tidak memiliki mata atau titik
setelah antena, tidak memiliki mata, mata, Antena tersusun oleh 5 segmen
tetapi dibawah antena ada titik mata.

Torak, Kaki, setiap kaki diakhiri Torak, pasangan kaki ke-1 adalah
dengan cakar yang sama ukurannya dan paling kecil, ke-2 dan ke-3 semakin
pada tibia ditemukan sebuah taji besar dan diakhiri dengan cakar yang
“spurs” dan sebuah bantalan tibia . tidak sama besarnya, taji dan bantalan
tibia tidak ada. Lempeng sternal pada
permukaan ventral torak menyempit
atau tidak ada .

Abdomen, pada setiap segmen Abdomennya, tipis dan semi-


abdomen terlihat adanya sepasang transparan dan memiliki dua baris
lempeng paratergal dan satu baris rambut pada setiap segmen, spirakel
bulu tepi abdomen sebelah lateral kurang jelas dan berwarna terang
berbentuk kurva . lempeng paratergal tidak ada

Menginfestasi : Sapi, babi dan kuda Menginfestasi unggulata (sapi,


domba, kambing, anjing)

FAMILIA
38

HAEMATOPINIDAE

HAEMATOPINUS

Haematopinus asini, kutu penghisap pada kuda, keledae dan Bengal,


Haematopinus bufali, pada sapi di Amerika selatan, Haematopinus suis, kutu
terbesar yang menginfestasi babi, Haematopinus eurysternus , menginfestasi
sapi, Haematopinus quadripertusus, berukuran 5,5 mm, menginfestasi sapi,
Haematopinus tuberculatus menginfestasi kerbau (Bos-bubalis) pada kerbau di
Asia dan kepulawan pasifik, juga menginfestasi onta dan sapi di Australia
Haematopinus
Haematopinus
Haematopinus
asini
quadripertusus
eurysternus
tuberculatus

Haematopinus Haematopinus
asini eurysternus

FAMILI
LINOGNATHIDAE

LINAGNATHUS

(1) Linognathus ovillus dikenal dengan kutu tubuh atau kutu biru pada
domba. Juga disebut kutu muka, karena berpredileksi utama pada muka, (2)
Linognathus vituli, disebut juga dengan kutu hidung panjang (3) Linognathus
africanus, dikenal dengan kutu biru domba di Afrika.(4) Linognathus pedalis,
merupakan kutu kaki pada domba yang berpredileksi pada lengan, tungkai dari
domba yang tidak ada woolnya (5) Linognathus stenopsis pada kambing (6),
Linognathus setosus, sinonim : Linognathus piliferus pada anjing, (7)
Solenopotes capillatus pada sapi di Eripa, USA, Australia

Catatan : beberapa ahli menuliskan bahwa Solenopotes termasuk genus


tersendiri , karena : dapat dibedakan dengan Haematopinus berdasarkan ukuran
cakar pada tarsus kaki ke-1 lebih kecil dibandingkan kaki ke-2 dan ke-3, cakar
tidak memiliki bantalan tibia, tidak memiliki mata atau titik mata dan tidak
memiliki lempeng paratergal. Berbeda dengan Linognathus karena Solenopotes
memiliki hanya satu baris “setae” pada setiap segmen abdominal yang terdapat
pada bagian tengah segmen dan spirakelnya tuberkel dan memiliki lempeng
sternal pada ventral torak
39

Linognathus Linognathus
africanus setosus

Solenopotes Linognathus
capillatus vituli

ORDO
SIPHONAPTERA
(Pinjal)

Linognathus setosus
Haematopinus suis
Linognathus africanus
40

CIRI CIRI UMUM

 Pipih bilateral (gepeng samping)


 Tidak bersayap
 Cara makan menghisap (Siphon)
 Tidak Host spesifik
 Eksoskleton tebal dan berwarna coklat gelap
 Pasangan kaki ke-3 ukurannya paling panjang, sehingga
memudahkan untuk melompat (kecuali pinjal lekat Echidnophaga gallinacea)

MORFOLOGI

Kepala, ditemukan adanya mata pada beberapa spesies dengan ukuran


besar dan kecil, tetapi spesies yang lain tidak
memiliki mata. Antenanya pendek berbentuk seperti
alat pemukul dan terletak tersembunyi pada kepala.
Alat mulutnya disesuaikan untuk menghisap darah.
Selain itu pada bagian posterior (belakang) kepala
atau tepatnya pada daerah protorak (pronatal)
ditemukan bentukan duri seperti sisir disebut
Pronatal ktenidia (pronatal combs) dan dibawah pipi
(gena) juga ditemukan duri seperti sisir disebut Genal ktenidia (Genal combs).
Ada tidaknya ktenidia serta ukurannya sangat berguna untuk dasar Identifikasi

Torak, tidak ditemukan sayap, pasangan kaki ke-3 sangat panjang


dibandingkan dengan yang lainnya yang telah beradaptasi untuk bisa melompat

Abdomennya tersusun oleh 10 segmen dan pada segmen yang ke-9 baik
pada pinjal jantan dan betina pada bagian dorsal ditemukan lempeng yang disebut
Sensilium atau Pygidium yang ditumbuhi oleh bulu sensoris yang fungsinya
belum diketahui. Tergum segmen ke-9 pada pinjal jantan mengalami modifikasi
menjadi bentuk klasfer. Penis (Aedeagus) pinjal jantan dilapisi oleh lapisan kitin
yang komplek.

SIKLUS HIDUP.

Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan


dan 234 hari bila dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil
41

berbentuk ovoid, berwarna keputihan dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18


butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya, biasanya diletakkan dicelah
kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya sebelum menetas akan
jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing bergerak aktif
untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering.
Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami
ekdisis (menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di
dalam kokon. Didalam kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran,
terbentuk pupa yang berwarna keputihan dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa. .
Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan tahan hidup tanpa menghisap darah
selama 6 minggu

SPESIES

Ctenocephalides
Morfologi, memiliki baik ctenidia
genal dan pronatal, memiliki mata, pada
koksa kaki ke-2 (mesopleuron) ditemukan
batang pleural (batang meral). Spesies
Ctenocephalides canis dan
Ctenocephalides felis. Perbedaannya,
dimana C. canis, dahinya melengkung
dan spina I pada genal ktenidia jauh lebih
pendek dibandingkan spina II, sedangkan C. felis, dahi berbentuk kurva datar
dan Spina I pada genal ktenidia hampir sama panjang dengan spina II.
Ctenocephalides canis dan felis keduanya menginfestasi anjing dan kucing, tetapi
Ctenocephalides felis lebih tersebar luas, selain itu dapat juga menggigit sapi dan
manusia

Pulex irritans

Morfologi, tidak memiliki baik ktenidia genal dan


pronatal ktenidia, dahinya membentuk kurva (membulat).
Umumnya menginfestasi manusia, tetapi dapat
menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus

Xenopsylla cheopsis

Morfologinya tidak memiliki genal ktenidia dan pronatal


ktenidia, dahi membentuk kurva, halus dan ditemukan
sepasang mata. Toraknya bersegmen besar. Ditemukan
batang pleural pada dasar koksa kaki tengah. Menginfestasi
tikus, tetapi juga dapat menginfestasi manusia

Echidnophaga gallinacea (pinjal lekat unggas)

Echidnophaga gallinacea, adalah satu-satunya pinjal yang


tidak bisa melompat, setelah melakukan perkawinan pinjal
42

betina akan menggali kulit terutama vial,jengger dan sekitar mata ayam untuk
meletakkan telurnya, tidak memiliki Ktenidia baik pronatal dan genal ktenidia,
dahi (frons) bentuknya bersudut, Segmen torak menyempit disebelah atas, selain
unggas, dapat juga menginfestasi anjing, kucing, mamalia lain bahkan dapat
menggigit manusia, berpredileksi dan menimbulkan nodul terutama disekitar mata
dan diantara jari kaki
43

ordo
DIPTERA
(Lalat dan Nyamuk)

Sesuai dengan namanya Diptera ( Di = dua dan Ptera = sayap) sebagai


tanda karakteristiknya yaitu memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang
ke-1 dipergunakan untuk terbang dan pasangan sayap yang ke-2 pada beberapa
subordo mengalami perubahan bentuk, menjadi seperti alat pemukul disebut
halter yang berfungsi keseimbangan pada saat terbang.

Klasifikasi :

Ordo diptera memiliki 3 sub ordo yang terpenting antara lain : (1)
Nematocera, (2) Brachycera dan (3) Cyclorrhapha. Tanda menciri diantara
Subordo tertera seperti dibawah ini :

SUBORDO SUBORDO SUBORDO


NEMATOCERA BRACHYCERA CYCLORRHAPHA
Lalat berukuran kecil Lalat berukuran besar, Lalat berukuran kecil
dan relatif lembut dgn dgn tanda karakteristik : sampai sedang dengan
tanda karakteristik : tanda karakteristik :

Antenanya panjang Antena kokoh terdiri Antena tersusun oleh 3


tersusun oleh banyak dari 3 segmen (segmen segmen dan segmen
segmen (minimal tersu paling ujung seringkali paling ujung ditemukan
sun oleh 7 -11 segmen terdiri dari beberapa Arista (rambut seperti
atau lebih dengan bentuk segmen dalam satu- bulu), bentuk dan
dan ukuran yang sama kesatuan). Segmen ke-1 ukurannya berbeda dan
dan ke-3 kecil, segmen tersimpan pada celah
ke-2 bentuknya berbeda diantara mata
Palpus maksilaris ber
segmen-segmen Palpus maksilaris Palpus maksilaris kecil
umumnya memegang
kedepan
Alat mulutnya me-
Alat mulut diper ngalami rudimenter dan
gunakan untuk menyayat diperuntukkan untuk
dan menghisap menggosok
Sayap secara umum
tidak memiliki vena yg Sayap memiliki vena
menyilang. Sayap umumnya me- yang menyilang sangat
Venasi sayap dan miliki vena yang terbatas Venasi sayap dan
susunan rambut tanda menyilang. Venasi sayap susunan rambut tanda
karakteristik untuk dan susunan rambut karakteristik untuk
identifikasi tanda karakteristik untuk identifikasi
identifikasi
Hanya lalat betina yang Keduanya (baik jantan
menghisap darah yang Hanya lalat betina dan betina) berparasit
memiliki alat mulut menghisap darah untuk pada binatang
untuk menusuk dan pembentukan telur
menghisap
44

Metamorfosis : Tidak Metamorfosis : Metamorfosis : Tidak


Lengkap, Telur diletak Lengkap,Telur diletak Leng kap
kan pada atau dekat air, kan pada tanaman rambat
larva di dalam air pada lumpur atau air
kemudian berkembang yang dangkal, larva dan
menjadi pupa yang juga pupa perkembangan kepa
di dalam air yang aktif la yang retraktil (bisa
bergerak dan akhirnya memanjang & memen
dewasa dek), bersifat karnifora
dan aktif di dalam air
Larvanya memiliki
Larva memiliki kepala Larva memiliki kepala kepala yang rudimenter
yang berkembang baik yang tidak sempurna dan dan runcing dan alat
dengan mandibula untuk retraktil dengan mandi mulut biasanya berbentuk
menggigit secara bula penggigit vertikal kait sederhana yang
mendatar bekerja secara vertikal

Pupa tidak koartat, lalat Pupanya koartat (terbung


Pupa tidak koarktat (= dewasa keluar dari pupa kus didalam kulit yang
tidak terbungkus di melalui celah yang lurus mengeras yang berasal
dalam kulit larva atau berbentuk T dari instar larva terakhir).
terakhir) lalat dewasa Lalat dewasa keluar dari
muncul dari pupa pupa melalui celah yang
melalui celah lurus atau membulat yang mem
berbentuk huruf T. bentuk sebuah operculum
pada ujung anterior
(maka dsb Cyclorrapha)

Subordo Nematocera Subordo Brachycera Subordo Cyclorrhapha

Sub-ordo
45

NEMATOCERA

Klasifikasi, Subordo
Nematocera, memiliki 4
famili antara lain : (1)
Culicidae, (2)
Ceratopogonidae, (3)
Simuliidae dan (4)
Psychodidae. Dari 4 famili
yang ada, hanya tiga famili
yang terpenting .

FAMILI
CULICIDAE

Famili culicidae tidak


dimasukkan kedalam genus
Culicoides, karena anggotanya dimasukkan kedalam Nyamuk. Tubuhnya kecil,
kepala bulat telur dengan kaki panjang. Antenyanya tersusun oleh 14 – 15 segmen
plumose (berbulu banyak) pada nyamuk jantan dan pilose (berbulu jarang) pada
nyamuk betina. Proboscis panjang dan berbentuk selinder, menghisap darah :
manusia, hewan, reptilia dan burung. Famili ini memiliki 3.000 spesies dengan 34
genus, tetapi yang paling penting adalah spesies : Anopheles, Aedes dan Culex

Nyamuk selama hidupnya mengalami 4 stadium : 1. Stadium Telur, 2


Stadium Larva, 3. Stadium Pupa dan 4. Stadium Dewasa (Imago). Nyamuk jantan
hidup dari madu dan cairan tumbuh-tubuhan, sedangkan nyamuk betina
menghisap darah (otogenosa untuk pembentukan telurnya).

Morfologi :

Tubuh nyamuk dapat dibedakan atas : (1) Kepala, (2) Toraks dan (3)
Abdomen.

1. Kepala dilengkapi dengan


Proboscis (alat penghisap),Sepasang
palpus maksilaris, sepasang antenna yang
terdiri dari 15 segmen dan, sepasang mata.
Palpus maksilaris

2. Torak terdiri atas protoraks (paling anterior), mesotoraks (ditengah-tengah)


dan metatorak (paling posterior) dengan batas tidak begitu jelas. Dari setiap
bagian toraks ditemukan sepasang kaki. Sepasang sayap yang sempurna
ditemukan pada mesotorak, sedangkan sepasang sayap yang keluar dari metatorak
mengalami rudimenter dan berubah fungsi menjadi alat keseimbangan disebut
Halter.

3. Abdomen, tersusun oleh beberapa segmen


46

Klasifikasi, Famili Culicidae, memiliki 2 sub-famili yang terpenting : (1)


Kulisina dan (2) Anophelina. Subfamilia Kulisina memiliki 2 genus : (1) Culex
dan (2) Aedes, sedangkan Anophelina hanya memiliki satu genus yang penting
yaitu Anopheles.

Perbedaan Pokok Stadim Dewasa Nyamuk.

Stadium Anopheles Aedes Culex


Palpus Betina panjangnya sama Betina panjangnya 1/5 Betina panjangnya 1/5
Maksilaris dengan proprobosis – ½ probosis – ½ probosis
Jantan berbulu pada ¼ Jantan berbulu pada Jantan berbulu pada
bagian ujung 1/3 bagian ujung 1/3 bagian ujung

Sayap sisiknya tidak merata sisiknya merata sisiknya merata


(uniform)

Abdomen sisiknya jarang, cerci sisiknya banyak, cerci sisiknya banyak dan
kecil dan pendek panjang dan runcing cerci kecil dan pendek

Cara Hinggap membentuk sudut seja jar seja jar

Kaki belakang polos (tanpa cincin memiliki cincin putih polos (tanpa cincin
putih) putih)

FAMILI
47

CERATOPOGONIDAE

Famili Ceratopogonidae anggotanya berukuran sangat kecil dan secara


umum dikenal dengan lalat penusuk bongkok. Lalat betina menghisap darah
manusia dan hewan. Salah satu genus yang penting dipelajari adalah :
Culicoides .

Lalatnya lincah dan tubuhnya mengkilat. Antenanya panjang dan


langsing dan bagian mulut relatif pendek

GENUS
CULICOIDES

Lalat berukuran panjang 1,5 – 5 mm dengan


kepala kecil dan torak yang bongkok. Pada kepala
ditemukan Antena panjang dan plumose (berambut
banyak) pada yang jantan dan pilose (berbulu sedikit)
pada yang betina, tersusun oleh 14 segmen sehingga lebih
panjang dari torak. Proboscis pendek tajam yang
dipergunakan untuk menusuk. Pada torak ditemukan
sayap agak sempit tanpa sisik, tetapi banyak rambut dan
terletak datar diatas tubuh bila istirahat. Kakinya relatif
pendek. Abdomen berwarna kelabu atau coklat
kehitaman. Betina menghisap darah dengan gigitan yang terasa sakit bagaikan
tertusuk jarum panas. Spesies : Culicoides (adersi, arakawa, austeni) dsb
Siklus Hidup : senang berkembang biak pada air tawar, air asin dan air
yang ada pada lubang pohon.

FAMILI
SIMULIIDAE

Memiliki 1.600 spesies dari 19 genus dan hanya Genus Simulium yang
terpenting. Secara umum juga dikenal dengan lalat hitam. Lalat betina menghisap
darah mamalia, burung dan manusia

GENUS
SIMULIUM

Genus simulium terkenal dengan lalat hitam,


karena tubuhnya berwarna sesuai namanya hitam, abu-
abu atau kuning kecoklatan. Lalat dewasa panjangnya 1,5
– 5,0 mm, tubuhnya kekar. Bentuk tubuh lalat jantan dan
betina sama, bisa dibedakan dengan melihat matanya
(mata lalat betina dichoptic dan lalat jantan holoptic.
Kepala, ditemukan antena dengan ukuran relatif pendek
tersusun oleh 9 – 12 (biasanya 11) segmen yang sama
bentuk dan ukurannya dan tidak memiliki bulu .
Proboscisnya pendek, palpus maksilaris tersusun oleh 5
segmen. Torak bongkok. Abdomen tersusun oleh 9 segmen yang terlihat jelas.
Kakinya pendek tetapi kekar
Spesies ; Simulim (damnosum, diabolicum, ruugglesi) dsb
48

Siklus hidup : umumnya senang pada air terjun, aliran air pegunungan dan
jarang pada sungai dataran tinggi. Telur diletakkan pada permukaan air atau batu
atau ranting, dari dalam telur akan keluar larva yag hidup di dalam air, seterusnya
berkembang menjadi pupa dan akhirnya berkembang menjadi dewasa

Sub-ordo
BRACHYCERA

Ciri-ciri umum seperti tertera diatas. Klasifikasi sub-ordo Brachycera


memiliki 2 familia antara lain : (1) Tabanidae dan (2) Rhagiaonidae dan hanya
Famili Tabanidae yang penting yang terpenting :

FAMILIA
TABANIDAE

Merupakan lalat berukuran besar, kuat dan tegap, lalat betina menghisap
darah hewan besar dan manusia, tetapi mamalia kecil dan burung juga terserang,
sedangkan lalat jantan menghisap madu tumbuhan

Famili Tabanidae memiliki lebih dari 30 genus dan 4.000 spesies, hanya 3
genus yang terpenting antara lain : (1) Tabanus dan (2) Haematopota dan (3)
Chrysops

Kepala, antenanya tersusun oleh 3 segmen yang bentuk dan ukurannya


berbeda, dan tidak memiliki arista (rambut seperti bulu). Mata memiliki pola
warna terang dan berukuran besar, pada yang jantan biasanya jaraknya sempit
“holoptic” sedangkan pada betina jaraknya renggang “dichoptic”.Torak, pola
venasi sayap dan pigmentasinya sangat khas untuk membedakan genus dan
spesies. Tarsus memiliki sepasang cakar, sepasang pulvili. Abdomen , tersusun
oleh 7 segmen

Siklus Hidup, lalat betina bertelur dengan jumlah beberapa ratus berbentuk
cerutu berwarna kebu-abuan yang ditempatkan pada tumbuhan air atau batu, larva
keluar dari telur dan hidup didalam air.

GENUS
TABANUS

Lalat dewasa berukuran sedang sampai


besar dengan panjang lebih dari 2,5 cm dengan
rentang sayap lebih dari 6,5 cm. Tubuhnya
berwarna gelap tetapi memiliki variasi garis
yang membujur pada torak dan abdomen. Jarak
antara kedua mata lebar “Dichoptic” pada yang betina dan sempit “Holoptic pada
yang jantan, berwarna hijau atau kecoklatan dengan pola horizontal dan tidak
memiliki “ocelli”. Tanda karakteristik lainnya, tubuhnya pendek, kokoh,
antenanya tersusun oleh 3 segmen yang ukurannya tidak sama. Warna dari sayap
sangat berguna untuk membedakan genus mayoritas, dimana lalat Tabanus
sayapnya terang kecoklatan. Tibia kaki belakang tidak memiliki taji, Spesies :
Tabanus (punctifer, stygius, sulcifrons, quinquefasciatus, atratus) dll
49

GENUS
HAEMATOPOTA

Lalat dewasa berukuran antara


Tabanus dengan Chrysops. Kepala,
ditemukan mata yang cukup besar, memiliki
corak bersudut-sudut berwarna merah atau
hijau, antenanya pendek tersusun oleh 6
segmen, 3 segmen yang dekat dengan kepala
mengembang simetris . Torak, sayap
memiliki corak berbintik-bintik atau
berbercak-bercak dan menutup sempurna
diatas abdomen saat istirahat Abdomen, tibia
kaki belakang tidak memiliki taji

GENUS
CHRYSOPS

Lalat dewasa berukuran sedang. Kepala,


ditemukan mata yang ukurannya lebih kecil
dibandingkan Tabanus dan memiliki pola
bercak merah atau hijau berbentuk bintik atau
kurva, memiliki “oceli” diantara mata sebelah
atas dekat dengan tepi belakang kepala,
Antenanya panjang tersusun oleh 7 segmen, 2
segmen yang dekat dengan kepala berbentuk
selinder panjang. Torak, sayapnya memiliki
pola sederhana yaitu berupa garis gelap
menyilang selebar sayap dan jika istirahat
tetap melipat terpisah diatas abdomen.
Abdomen, pada tibia kaki belakang ditemukan taji “spurs”

SUBORDO
CYCLORRHAPHA

Sub-ordo Cyclorrapha (Athericerorina) berasal dari kata yunani “ather”


yang berarti rambut atau kumis gandum, dimana anggotanya memiliki antena
mempunyai sebuah arista (rambut seperti bulu)

Sub-ordo Cyclorrapha menjadi 2 Seri antara lain : (1) Aschiza dan (2)
Schizophora., dan hanya Seri Schizophora yang terpenting. Seri Schizophora
memiliki 2 seksi antara lain : (1) Calypterae dan (2) Pupipara.

Seksi Calypterae memiliki 5 Famili dan 2 Subfamili antara lain (1)


Muscidae, (2) Glossinidae, (3) Calliphoridae dengan 2 subfamili (a)
Calliphorinae dan (b) Sarcophaginae, (4) Oestridae dan 5. Cuterebridae. Dari 5
Famili yang ada hanya Muscidae dan Calliphoridae yang terpenting.
50

Seksi Pupipara, memiliki hanya satu Famili yaitu Hippoboscidae dengan


genus Hippobosca yang terpenting.

FAMILI
MUSCIDAE

Kepala, ditemukan sepasang antena dan arista. Alat mulut (labellum dan
palpus maksilaris) bentuknya gemuk dan menggantung kebawah, dapat ditarik
masuk proboscis, pada ujungnya ditemukan organ seperti bunga karang yang
bergelombang disebut Labela.

Famili Muscidae terdiri dari banyak genus lalat penggigit dan tidak
penggigit. Genus yang penting mencakup (1) Musca (Lalat Rumah), (2)
Stomoxys (Lalat Kandang) dan (3) Haematobia (Lalat Tanduk)

GENUS
MUSCA

Angngotanya tidak merupakan lalat


penggigit, tetapi dapat menghisap
sekresi dari binatang umumnya pada
luka. Lalat dewasa panjangnmya 5,5
– 7,5 mm dan tubuhnya berwarna
terang dan kelabu gelap. Kepala,
ditemukan alat mulut yang
disesuaikan untuk menghisap cairan
dan bertahan kebawah. Torak,
memiliki tanda karakteristik yaitu
pada lempeng hipopleuron tidak
ditemukan adanya sebaris rambut,
ditemukan 4 garis gelap disepanjang torak.

Sayap, venasi sayap V-4 berbentuk kurva dan saat istirahat melipat terpisah diatas
abdomen.

Kaki, pada ujung tarsus ditemukan 2 buah cakar, 2 pulvili dan sebuah empodium .
Abdomen, tersusun oleh 4 segmen yang jelas, sedangkan segmen yang lainnya
merapat dibagian ujung paling belakang, pada tepinya berwarna kuning, juga
ditemukan 4 garis memanjang berwarna keabu-abuan dengan variasi terang dan
gelap. Spesies : Musca domestica (lalat rumah), Musca autumnalis (lalat wajah)

Siklus Hidup : Telur berbentuk seperti pisang berwarna kuning pucat dengan
ukuran 1,0 mm, diletakkan pada tinja atau bahan-bahan organik, dari dalam telur
akan keluar larva selanjutnya berkembang menjadi pupa dan akhirnya dewasa

GENUS
STOMOXYS
51

Spesies yang paling umum dari Genus


Stomoxys adalah Stamoxys calcitrans (dikenal
juga dengan lalat kandang atau lalat rumah
penggigit). Baik lalat jantan dan betina
keduanya menghisap darah

Morfologi
Serupa dengan lalat rumah (musca
domestica), tetapi lebih panjang. Pada kepala
ditemukan palpus maksilarisnya yang
ukurannya lebih pendek dibandingkan proboscis yang ujuangnya tajan . Toraknya
juga terlihat ada 4 garis longitudinal berwarna abu-abu gelap (sama dengan Musca
sp). Sayap, saat istirahat tetap melipat terpisah diatas abdomen dan V-4 tidak
membentuk kurva. Lengpeng hipopleuron tidak memiliki sebaris bulu “setae”.
Abdomennya lebih pendek, tetapi lebih lebar jika dibandingkan dengan Musca sp
dan ditemukan adanya tiga titik berwarna gelap pada segmen ke-2 dan ke-3 dan
tepinya berwarna gelap, keabu-abuan atau coklat

GENUS
HAEMATOBIA

Genus Haematobia terkenal dengan lalat


tanduk, merupakan lalat penghisap darah
lainnya

Morfologi :
Lalat dewasa panjangnya lebih dari 4,0 mm
dan paling kecil diantara lalat penghisap
darah Famili Muscidae. Pada kepala
ditemukan proboscis yang tertahan kedepan
(berbeda dengan Musca sp bertahan
kebawah), berbeda Stomoxys, karena Haematobia (palpusnya kekar dan hampir
sama panjang dibandingkan proboscis) sedangkan (Stomoxys palpus lebih pendek
dibandingkan proboscis). Torak berwarna kelabu, juga ditemukan beberapa garis
kehitaman

Siklus hidup : Lalat betina bertelur pada tinja segar, dari dalam telur akan menetas
dan keluarlah larva, 6 – 8 hari kemudian berkembang menjadi pupa dan akhirnya
berkembang lagi menjadi lalat dewasa

FAMILI
CALLIPHORIDAE
52

Famili lalat ini sering menimbulkan miasis (yaitu investasi larva lalat pada
jaringan hewan yang masih hidup), lalat dewasanya tidak menghisap darah, tetapi
larvanya berkembang pada bangkai, bahan yang membusuk dan sering pada
jaringan hewan hidup (miasis). genus yang penting : (1) Lucilia (Lalat Botol
Hijau), (2) Calliphora (Lalat Botol Biru)

Lalat dewasanya berukuran panjang 1,0 cm, dilihat dengan mikroskop


yang paling menjolok dilihat pada bagian dorsal dari torak ditemukan bulu
“bristles”. Identifikasi spesies bedasarkan perbedaan warna yang ditemukan pada
torak dan abdomen, selain itu juga dengan venasi sayap

GENUS
LUCILLIA

Lucillia torak dan Abdomennya berwarna


kehijauan sampai merah tua, sedangkan
Calliphora berwarna biru dan Chrysimia biru
kehijauan Terkenal dengan lalat botol hijau,
karena torak dan abdomennya berwarna hijau
mengkilap, bulu tubuhnya tidak sepanjang genus
Calliphora dan bulu hipopleuranya tidak
berkembang baik dan tidak memiliki bulu diatas
permukaan squama torak

Siklus hidup : lalat betina bertelur dalam kelompok berwarna kekuningan, 12 jam
kemudian telur akan menetas dan keluarlar larva, 3-10 hari kemudian larva akan
jatuh ke tanah dan selanjutnya mengalami stadium pupa, 3-7 hari kemudian
keluarlah lalat dewasa

GENUS
CALLIPHORA

Terkenal dengan lalat botol biru, karena


torak dan abdomennya berwarna biru metalik,
memiliki bulu yang panjang dan paling
menjolok pada propleuron. Squama torak
memiliki bulu panjang dan runcing pada
permukaan sebelah atas

FAMILI
HIPPOBOSCIDAE
53

Famili Hipposcidae tubuhnya pipih atas-bawah (dorso-ventral). Pada


kepala ditemukan alat mulut yang berguna untuk menusuk dan menghisap darah.
Torak, pada setiap ujung tarsus kaki memiliki cakar yang kuat dipergunakan
untuk berpegangan pada rambut atau bulu. Abdomen, pembagian segmen tidak
jelas

Familia Hippoboscidae, hanya 2 genus yang penting untuk kedokteran


hewan antara lain : (1) Hippobosca dan (2) Melophagus, hanya genus
Hippobosca yang terpenting..

GENUS
HIPPOBOBOSCA

Anggota dari genus Hippobosca memiliki sayap,


menghisap darah kuda dan sapi, tetapi beberapa
ternak peliharaan dan burung juga terserang. Spesies
Hippobosca (equina, rufipes, maculata)

Morfologi
Lalat dewasa berukuran besar dengan pajang 1,0 cm
dan berwarna coklat kemerahan dengan bintik-bintik kuning yang menjolok pada
segmen abdomen. Proboscisnya retraktil dan hanya memanjang pada saat
menghisap darah . Venasi sayap sangat tipis (memudar) pada bagian tepi dan
terlihat tembus pandang

Anda mungkin juga menyukai