Anda di halaman 1dari 22

Ciri-Ciri Umum Serangga (Insekta)

December 26, 2014 | By Tedi Mulyadi

Filed in: Biologi, Invetebrata | Tags: Ciri-ciri Serangga, Insekta, Klasifikasi Serangga, Struktur Tubuh Serangga

Serangga adalah kelompok hewan invertebrata terbesar di dunia, dengan lebih dari satu
juta spesies serangga telah ditemukan yang dikelompokan menjadi 30 filum

Ciri-Ciri Umum Serangga (Insekta) Semua serangga memiliki perut yang terdiri dari sebelas
segmen (sering berkurang jumlahnya di banyak spesies serangga), namun pada Protura memiliki
dua belas segmen , dan Collembola hanya enam segmen (kadang-kadang hanya empat).
Pelengkap pada bagian perut yang sangat berkurang, terbatas pada alat kelamin eksternal dan
kadang-kadang sepasang cerci sensorik pada segmen terakhir.

Ciri-ciri Serangga

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abodemen
(perut).

Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan .

Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.

Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme
lain.

Alat pernapasan insekta berupa trakea.

Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan .

Sistem sirkulasinya terbuka.

Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah,
alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen .

Fertilasi terjadi secara internal.


.Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

Struktur Tubuh Serangga

Kepala (kaput)

Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-
kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari
sepasang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang
berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala
insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.

Dada (toraks)

Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya
terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap
belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :

Panggul (coxa)

Gelang paha (trokanter)

Paha (femur)

Ruas betis (tibia)

Ruas-ruas kaki (tarsus)

Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi
pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam
bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat
spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa
sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system
sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.

Sistem Pencernaan

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan.

Sistem Pernapasan

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian
luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur
aliran udara dan membatasi hilangnya air.

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh
yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

Sistem Ekskresi

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat padabagian posterior saluran
pencernaan.

Sistem Saraf

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental.
Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten,
mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Perkembangan Insecta

Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :

Ametabola

Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)

Hemimetabola
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda
yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya
sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.

Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva) dewasa
(imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.),
dan walang sangit (leptocorisa acuta).

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:

Archyptera atau Isoptera

Orthoptera

Odonata

Hemiptera

Homoptera

Ordo Archyptera atau Isoptera

Ciri-ciri ordo Archyptera antara lain:

Metamorfosis tidak sempurna.

Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti
jaringan.

Tipe mulut menggigit.

Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)

Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)

Ciri-ciri ordo Orthoptera:

Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang,
setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.

Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap
depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.

Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan
telur.
Tipe mulutnya menggigit.

Contoh : Belalang (Dissostura sp), Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum), Belalang


sembah (Stagmomantis sp), Kecoak (Blatta orientalis), Gangsir tanah (Gryllotalpa sp), Jangkrik
(Gryllus sp)

Ordo Odonata

Ciri-ciri Ordo Odonata:

Mempunyai dua pasang sayap

Tipe mulut mengunyah

Metamorfosis tidak sempurna

Terdapat sepasang mata majemuk yang besar

Antenanya pendek

Larva hidup di air

Bersifat karnivora

Contohnya : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)

Ordo Hemiptera (bersayap setengah)

Ciri-ciri Hemiptera :

Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.

Tipe mulut menusuk dan mengisap

Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa acuta), Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu
busuk (Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).

Ordo Homoptera (bersayap sama)

Ciri-ciri Homoptera :

Tipe mulut mengisap

Mempunyai dua pasang sayap


Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.

Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya : Tonggeret (Dundubia manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat
(Nilapervata lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid sp)

Holometabola

Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud
yang sanagt berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa
dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva
menghasilkan pelindung keras disekujur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang
menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang
merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh
Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:

Neuroptera

Lepidoptera

Diptera

Coleoptera

Siphonoptera

Hymenoptera

Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)

Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya
berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur,
larva,pupa (kepompong), imago)

Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)

Ciri-ciri ordo Lepidoptera:

Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.

etamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur larva kepompong (pupa)
imago

Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Pupa mummi: bagian badan
kepompong terlihat dari luar, dan Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:

Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)

Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata thrax), Kupu-kupu pastur
(Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam) Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada
malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.

Contohnya: Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat sutra (Bombyx
mori)

Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)

Ciri-ciri ordo Diptera:

Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi
alat keseimbangan yang disebut halter.

Mengalami metamorfosis sempurna.

Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk
alat mulut seperti belalai disebut probosis.

Contohnya: Lalat (Musca domestica), Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan
permukaan air, jika hinggap tidak menungging. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria).
Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging. Aedes aegypti (inang
virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.

Ordo Coleoptera (bersayap perisai)

Ciri-ciri ordo Coleoptera:

Mempunyai dua pasang sayap.

Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap
belakang seperti selaput.

Mengalami metamorfosis sempurna.

Tipe mulut menggigit.


Contoh: Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa
sawit dan lain-lain. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis), Kumbang beras (Calandra
oryzae)

Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)

Ciri-ciri ordo Siphonoptera :

Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.

Mempunyai mata tunggal.

Tipe mulut mengisap.

Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas).

Metamorfosis sempurna.

Contoh: Pinjal manusia (Pubex irritans), Pinjal anjing (Ctenocephalus canis), Pinjal kucing
(Ctenocephalus felis), Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan

Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

Ciri-ciri ordo Hymenoptera :

Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.

Tipe mulut menggigit dan menjilat.

Contoh: Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia), Apis dorsata (lebah madu yang
hidup di lubang kayu), Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung), Oecophyla
smaragdina (semut rangrang)
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita
jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu
pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini
merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup
bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata
majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta
tidak memiliki anggota tubuh.
Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung
trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula
malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem
sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus. Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran
saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna,
dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum
muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva) dewasa
(imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus
sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan
perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa dewasa.Larvanya berbentuk ulat
tumbuhdan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk
pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi,
dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa
keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi 2 sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm
dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas
ini adalah kutu buku.

Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari
tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal
dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota. Eksopterigota dibedakan menjadi
beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :

- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa,
jangkrik, dan gansir.

- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit
(Leptocorisa acuta) dan kutu busuk (Cymex rotundus).
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat
(Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).

- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (Pantala).


Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya
kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih
besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah
madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk malaria
(Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat rumah (Musca domestica),
lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut
mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia
atropos)
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang
artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki
6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari
70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
2.2 Ciri-Ciri Insecta
2.2.1 Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan
dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
1. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata
tunggal)
2. Sepasang antena/alat peraba.
3. Tiga pasang alat mulut, yaitu :
rahang muka
rahang tengah
rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada
bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian
kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang
sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi
sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur
yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang
disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau
membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
1. mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
2. mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
3. mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
4. mulut mengisap, misalnya kupu-kupu

Tipe Mulut Insecta


Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir
atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
1. kaki untuk menggali (anjing tanah)
2. kaki untuk meloncat (belalang)
3. kaki untuk berenang (kumbang air)
4. kaki untuk pengumpul serbuk sari
5. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
6. kaki untuk memegang (belalang sembah)
2.3 Sistem Organ Insecta
Sistem Organ Keterangan
Sistem pernapasan Organ pernapasan berupa trakea
berspirakel yang terletak di kanan-kiri
pada tiap ruas, sebagian larva bernapas
dengan insang trakea pada bagian
perutnya.
Sistem pencernaan makanan Sistem pencernaan makanan pada
beberapa jenis serangga terjadi di
mulut, kerongkongan, lambung depan,
lambung otot, lambung kelenjar, usus
dan anus (dubur). Makanan dicerna
secara mekanis di lambung otot dan
secara kimiawi di lambung kelenjar
Sistem peredaran darah Tipe sistem peredaran darahnya adalah
terbuka (lakunair), tidak mempunyai
pembuluh balik (vena). Darah tak
mengandung hemoglobin (Hb)
sehingga tidak mengangkut oksigen
atau karbondioksida tetapi hanya
berfungsi mengangkut makanan.
Sistem syaraf Sistem syarafnya disebut tangga tali
dengan penerima rangsangan berupa :a.
mata faset (majemuk)b. antenac. alat
pembuat suara (misalnya pada
Orthoptera dan Hemiptera) dan alat
pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya
(kunang-kunang)
Sistem ekskresi Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh
Malpighi.
Sistem reproduksi Insecta kadang-kadang mengalami
partenogenesis maupun
paedogenesis.Partenogenesis ialah
perkembangan embrio tanpa dibuahi
oleh spermatozoid, misalnya lebah.
Sedangkan paedogenesis ialah
partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam
perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan
dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis.
Fertislisasinya internal, artinya
pembuahan sel telur pleh spermatozoid
berlangsung di dalam tubuh induk
betina.

Sistem Pernapasan Insecta


Sistem Pencernaan Insecta

2.4 Klasifikasi Insecta


Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula
serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku
(Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua
(2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap).
Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok,
yaitu:Hemimetabola dan Holometabola.
a. Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur
hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan
dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh
dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
Sebagai contoh adalah daur hidup dari belalang.

Beberapa uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimulai dari


ordoArchyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
Metamorfosis tidak sempurna.
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis
seperti jaringan.
Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi Polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam
bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi
pembagian tugas kerja, yaitu:
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah
bertelur.
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan
hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari
kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini :
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina.
Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu
terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap
depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
Belalang (Dissostura sp)
Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
Belalang sembah (Stagmomantis sp)
Kecoak (Blatta orientalis)
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
Jangkrik (Gryllus sp)

3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora
Contohnya :
Capung (Aeshna sp)
Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Walang sangit (Leptocorixa acuta)
Kumbang coklat (Podops vermiculata)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Kepinding air (Lethoverus sp)
5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
Tipe mulut mengisap
Mempunyai dua pasang sayap
Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Tonggeret (Dundubia manifera)
Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
Wereng coklat (Nilapervata lugens)
Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
Kutu daun (Aphid sp)

b. Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur
hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur
> larva (ulat) > kepompong (pupa) > hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda
yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat
itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan
pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu
ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-
uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa
(kepompong), imago).
2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
- Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur larva kepompong (pupa)
imago.
- Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon
- Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
b. Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas) Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
c. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap
mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mor)
3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat
keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat
mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang
seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
5. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas).
- Metamorfosis sempurna.

Contoh:
- Pinjal manusia (Pubex irritans)
- Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
- Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
- Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Lebah madu (Apis mellifera)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
2.5 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
2.5.1 Insecta yang menguntungkan
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
b. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
e. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
2.5.2 Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan
kecoak.
b. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan
penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda
sehingga tanaman padi menjadi puso.
c. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Struktur dan fungsi tubuh Insecta
Oleh: Citra Aulia | Diperbaharui: 17 July, 2016

Serangga telah terbukti menjadi arthropoda yang paling sukses. Ada spesies yang jauh lebih
banyak dalam kelas Insecta dibandingkan kelompok dari hewan lain. Hewan-hewan sangat
beragam telah menaklukkan semua lingkungan di bumi kecuali untuk lingkungan kutub yang
beku di ketinggian tertinggi dan di sekitar gunung berapi aktif.

Advertisement

Serangga adalah satu-satunya invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) dengan sayap.
Sebagian besar keberhasilan mereka hasil dari kemampuan mereka untuk terbang dan menjajah
habitat baru. Studi tentang serangga disebut entomologi dan ahli entomologi adalah ilmuwan
yang mempelajari serangga. Serangga memainkan peran yang sangat penting dalam jaringan
kehidupan, dalam setiap lingkungan. Beberapa pekerjaan mereka termasuk penyerbukan
tanaman berbunga, sebagai sumber makanan bagi hewan pemakan serangga dan membantu
dalam dekomposisi tumbuhan dan hewan.

Ukuran tubuh insecta bervariasi, pada umumnya memiliki panjang 2 40 mm. Insecta ada yang
berukuran mikroskopis, namun ada pula yang berukuran panjang sekitar 260 mm,
misalnya Phobaeticus serratipes. Tubuh insecta terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala (kaput),
dada (toraks), dan perut (abdomen). Toraks terdiri atas tiga segmen (ruas) dan pada setiap
ruas terdapat sepasang kaki jalan sehingga kaki insecta berjumlah tiga pasang atau enam buah.
Abdomen terdiri atas 11 ruas, terkadang beberapa ruas bersatu sehingga jumlah ruas abdomen
menjadi kurang dan 11 ruas.

Pada kepala terdapat sepasang mata faset (mata majemuk), mata tunggal (oseli), sepasang
antena, dan alat mulut. Alat mulut terdiri atas maksila, mandibula, palpus, labrum (bibir atas),
dan labium (bibir bawah). Mata majemuk memiliki sejumlah omatidium yang merupakan unit
penerima cahaya. Bagian luar setiap omatidium ditutupi oleh kornea transparan atau lensa.

Advertisement

Permukaan lensa disebut faset. Faset berbentuk segiempat atau segienam. Ukuran dan jumlah
faset mata majemuk insecta berbeda-beda. Insecta yang aktif pada malam hari memiliki faset
dengan ukuran yang lebih besar dibanding insecta yang aktif pada siang han. Insecta yang aktif
terbang memiliki lebih banyak faset. Palpus berfungsi sebagai alat perasa. Pada antena
terdapat alat penciuman yang mengandung kemoreseptor. Insecta yang mengeluarkan suara
memiliki organ timpanum atau alat dengar pada bagian tubuh tertentu.
anatomi Insecta

Pada umumnya, insecta memiliki sepasang atau dua pasang sayap dengan bentuk yang
bervariasi. Sayap terdapat pada segmen ke-2 dan ke-3 toraks. Tubuh insecta ditutupi oleh
kutikula yang mengandung zat tanduk yang berfungsi sebagai eksoskeleton. Pada bagian tubuh
tertentu, lapisan kutikula menebal dan mengeras. Lapisan kutikula yang tebal dan keras
disebut sklerit. Insecta mengalami pelepasan eksoskeleton (ekdisis) atau moltingsaat terjadi
perubahan ukuran dan bentuk tubuh dalam siklus hidupnya. Perubahan bentuk tubuh yang
terjadi selama siklus hidupnya disebut metamorfosis. Tidak semua insecta mengalami
metamorfosis. Insecta yang tidak mengalami metamorfosis disebut ametabola,
contohnya Lepisma saccharina (kutu buku).

Metamorfosis insecta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu metamorfosis tidak sempurna
(hemimetabola) dan metamorfosis sempunna (holometabola).

Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola): telur nimfa (insecta muda) imago


(senangga dewasa). Nimfa memiliki bentuk seperti insecta dewasa tetapi ukuran
tubuhnya kecil dan tidak memiliki sayap. Nimfa akan mengalami beberapa kali ekdisis
dan tumbuh sayap hingga menjadi insecta dewasa. Contohnya tenjadi pada jangknik
(Gryllus sp.), kecoak (Periplaneta americana), belalang sembah (Stagmomantis), dan
capung jarum (Argia). Perkembangan serangga ini berubah secara bertahap dalam
bentuk luarnya dari telur sampai bentuk dewasa. Bentuk pradewasa disebut nimfa,
mempunyai kebiasaan serupa dengan yang dewasa. Kelompok serangga ini disebut juga
Paurometabola. Contohnya antara lain, kutu (Phthiraptera), kepik (Hemiptera), rayap
(Isoptera), belalang (Orthoptera), lipas (Dictyoptera). Selain itu ada pula serangga yang
termasuk di dalam kelompok metamorfosis sederhana tetapi stadium pradewasanya
hidup di air, contohnya ialah capung (Odonata). Bentuk pradewasa disebut naiad atau
tempayak. Kelompok serangga ini disebut juga Hemimetabola.

Metamorfosis sempurna (holometabola): telur -> larva (ulat atau belatung) -> pupa
(kepompong) -> imago (dewasa). Perubahan struktur tubuh pada serangga ini sangat
besar dari berbagai stadium. Serangga ini dianggap orang sebagai serangga yang maju
perkembangannya dalam sejarah evolusi serangga. Kelompok serangga ini disebut juga
Holometabola. Contohnya adalah lalat, nyamuk (Nematocera), pinjal (Siphonaptera),
kumbang (Coleoptera), kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), semut, lebah dan tawon
(Hymenoptera).

Sistem pencenaan insecta lengkap, yaitu mulut, faring (kerongkongan), esofagus, tembolok
untuk menyimpan makanan, lambung kelenjar penghasil enzim, usus, rektum, dan anus. Tipe
mulut insecta bervariasi; ada tipe menggigit dan mengunyah (jangkrik, belalang, kumbang,
capung), tipe menggigit dan menjilat (lebah, lalat), tipe menusuk dan mengisap(nyamuk), dan
tipe mengisap (kupu-kupu).

Insecta memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung berbentuk tabung langsing yang
terdapat di bagian dorsal. Insecta yang terbangnya sangat cepat memiliki jantung toraks
untuk memasok darah ke sayap. Darah insecta berwarna hijau, kuning, atau tidak berwarna.

Pada umumnya insecta bernapas dengan sistem trakea. Beberapa larva atau nimfa insecta air
bernapas dengan insang trakea. Udara masuk ke dalam trakea melalui lubang-lubang di kulit
yang disebut spirakel. Beberapa insecta kecil seperti Collembola tidak memiliki sistem trakea
dan bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

Alat ekskresi insecta berupa tubulus Malpighi yang berjumlah 2 250 helai. Sisa ekskresi berupa
asam urat yang merupakan sisa metabolisme protein. Pengeluaran air oleh tubuh sangat minim
karena insecta memiliki lapisan lilin pada kutikula yang mencegah hilangnya air. Selain itu terjadi
penyerapan air kembali oleh rektum. Hal inilah yang menyebabkan insecta mampu beradaptasi
di lingkungan darat yang kering.

Insecta memiliki sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion subesofagus, dan
benang saraf ventral.

Sumber: Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Erlangga 2013

Anda mungkin juga menyukai