Filed in: Biologi, Invetebrata | Tags: Ciri-ciri Serangga, Insekta, Klasifikasi Serangga, Struktur Tubuh Serangga
Serangga adalah kelompok hewan invertebrata terbesar di dunia, dengan lebih dari satu
juta spesies serangga telah ditemukan yang dikelompokan menjadi 30 filum
Ciri-Ciri Umum Serangga (Insekta) Semua serangga memiliki perut yang terdiri dari sebelas
segmen (sering berkurang jumlahnya di banyak spesies serangga), namun pada Protura memiliki
dua belas segmen , dan Collembola hanya enam segmen (kadang-kadang hanya empat).
Pelengkap pada bagian perut yang sangat berkurang, terbatas pada alat kelamin eksternal dan
kadang-kadang sepasang cerci sensorik pada segmen terakhir.
Ciri-ciri Serangga
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abodemen
(perut).
Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan .
Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme
lain.
Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan .
Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah,
alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen .
Kepala (kaput)
Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-
kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari
sepasang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang
berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala
insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.
Dada (toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya
terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap
belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Panggul (coxa)
Paha (femur)
Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi
pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam
bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat
spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa
sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system
sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.
Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian
luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur
aliran udara dan membatasi hilangnya air.
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh
yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
Sistem Ekskresi
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat padabagian posterior saluran
pencernaan.
Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental.
Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten,
mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Perkembangan Insecta
Ametabola
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Hemimetabola
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda
yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya
sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva) dewasa
(imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.),
dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Orthoptera
Odonata
Hemiptera
Homoptera
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti
jaringan.
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang,
setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap
depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan
telur.
Tipe mulutnya menggigit.
Ordo Odonata
Antenanya pendek
Bersifat karnivora
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa acuta), Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu
busuk (Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).
Ciri-ciri Homoptera :
Contohnya : Tonggeret (Dundubia manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat
(Nilapervata lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid sp)
Holometabola
Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud
yang sanagt berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa
dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva
menghasilkan pelindung keras disekujur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang
menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang
merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh
Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
Neuroptera
Lepidoptera
Diptera
Coleoptera
Siphonoptera
Hymenoptera
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya
berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur,
larva,pupa (kepompong), imago)
etamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur larva kepompong (pupa)
imago
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Pupa mummi: bagian badan
kepompong terlihat dari luar, dan Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata thrax), Kupu-kupu pastur
(Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam) Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada
malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya: Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat sutra (Bombyx
mori)
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi
alat keseimbangan yang disebut halter.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk
alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya: Lalat (Musca domestica), Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan
permukaan air, jika hinggap tidak menungging. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria).
Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging. Aedes aegypti (inang
virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap
belakang seperti selaput.
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas).
Metamorfosis sempurna.
Contoh: Pinjal manusia (Pubex irritans), Pinjal anjing (Ctenocephalus canis), Pinjal kucing
(Ctenocephalus felis), Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan
Contoh: Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia), Apis dorsata (lebah madu yang
hidup di lubang kayu), Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung), Oecophyla
smaragdina (semut rangrang)
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita
jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu
pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini
merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup
bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata
majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta
tidak memiliki anggota tubuh.
Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung
trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula
malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem
sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus. Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran
saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna,
dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum
muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva) dewasa
(imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus
sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan
perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa dewasa.Larvanya berbentuk ulat
tumbuhdan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk
pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi,
dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa
keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi 2 sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm
dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas
ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari
tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal
dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota. Eksopterigota dibedakan menjadi
beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa,
jangkrik, dan gansir.
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit
(Leptocorisa acuta) dan kutu busuk (Cymex rotundus).
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat
(Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora
Contohnya :
Capung (Aeshna sp)
Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Walang sangit (Leptocorixa acuta)
Kumbang coklat (Podops vermiculata)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Kepinding air (Lethoverus sp)
5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
Tipe mulut mengisap
Mempunyai dua pasang sayap
Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Tonggeret (Dundubia manifera)
Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
Wereng coklat (Nilapervata lugens)
Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
Kutu daun (Aphid sp)
b. Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur
hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur
> larva (ulat) > kepompong (pupa) > hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda
yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat
itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan
pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu
ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-
uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa
(kepompong), imago).
2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
- Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur larva kepompong (pupa)
imago.
- Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon
- Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
b. Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas) Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
c. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap
mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mor)
3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat
keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat
mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang
seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
5. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas).
- Metamorfosis sempurna.
Contoh:
- Pinjal manusia (Pubex irritans)
- Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
- Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
- Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Lebah madu (Apis mellifera)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
2.5 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
2.5.1 Insecta yang menguntungkan
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
b. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
e. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
2.5.2 Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan
kecoak.
b. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan
penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda
sehingga tanaman padi menjadi puso.
c. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Struktur dan fungsi tubuh Insecta
Oleh: Citra Aulia | Diperbaharui: 17 July, 2016
Serangga telah terbukti menjadi arthropoda yang paling sukses. Ada spesies yang jauh lebih
banyak dalam kelas Insecta dibandingkan kelompok dari hewan lain. Hewan-hewan sangat
beragam telah menaklukkan semua lingkungan di bumi kecuali untuk lingkungan kutub yang
beku di ketinggian tertinggi dan di sekitar gunung berapi aktif.
Advertisement
Serangga adalah satu-satunya invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) dengan sayap.
Sebagian besar keberhasilan mereka hasil dari kemampuan mereka untuk terbang dan menjajah
habitat baru. Studi tentang serangga disebut entomologi dan ahli entomologi adalah ilmuwan
yang mempelajari serangga. Serangga memainkan peran yang sangat penting dalam jaringan
kehidupan, dalam setiap lingkungan. Beberapa pekerjaan mereka termasuk penyerbukan
tanaman berbunga, sebagai sumber makanan bagi hewan pemakan serangga dan membantu
dalam dekomposisi tumbuhan dan hewan.
Ukuran tubuh insecta bervariasi, pada umumnya memiliki panjang 2 40 mm. Insecta ada yang
berukuran mikroskopis, namun ada pula yang berukuran panjang sekitar 260 mm,
misalnya Phobaeticus serratipes. Tubuh insecta terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala (kaput),
dada (toraks), dan perut (abdomen). Toraks terdiri atas tiga segmen (ruas) dan pada setiap
ruas terdapat sepasang kaki jalan sehingga kaki insecta berjumlah tiga pasang atau enam buah.
Abdomen terdiri atas 11 ruas, terkadang beberapa ruas bersatu sehingga jumlah ruas abdomen
menjadi kurang dan 11 ruas.
Pada kepala terdapat sepasang mata faset (mata majemuk), mata tunggal (oseli), sepasang
antena, dan alat mulut. Alat mulut terdiri atas maksila, mandibula, palpus, labrum (bibir atas),
dan labium (bibir bawah). Mata majemuk memiliki sejumlah omatidium yang merupakan unit
penerima cahaya. Bagian luar setiap omatidium ditutupi oleh kornea transparan atau lensa.
Advertisement
Permukaan lensa disebut faset. Faset berbentuk segiempat atau segienam. Ukuran dan jumlah
faset mata majemuk insecta berbeda-beda. Insecta yang aktif pada malam hari memiliki faset
dengan ukuran yang lebih besar dibanding insecta yang aktif pada siang han. Insecta yang aktif
terbang memiliki lebih banyak faset. Palpus berfungsi sebagai alat perasa. Pada antena
terdapat alat penciuman yang mengandung kemoreseptor. Insecta yang mengeluarkan suara
memiliki organ timpanum atau alat dengar pada bagian tubuh tertentu.
anatomi Insecta
Pada umumnya, insecta memiliki sepasang atau dua pasang sayap dengan bentuk yang
bervariasi. Sayap terdapat pada segmen ke-2 dan ke-3 toraks. Tubuh insecta ditutupi oleh
kutikula yang mengandung zat tanduk yang berfungsi sebagai eksoskeleton. Pada bagian tubuh
tertentu, lapisan kutikula menebal dan mengeras. Lapisan kutikula yang tebal dan keras
disebut sklerit. Insecta mengalami pelepasan eksoskeleton (ekdisis) atau moltingsaat terjadi
perubahan ukuran dan bentuk tubuh dalam siklus hidupnya. Perubahan bentuk tubuh yang
terjadi selama siklus hidupnya disebut metamorfosis. Tidak semua insecta mengalami
metamorfosis. Insecta yang tidak mengalami metamorfosis disebut ametabola,
contohnya Lepisma saccharina (kutu buku).
Metamorfosis insecta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu metamorfosis tidak sempurna
(hemimetabola) dan metamorfosis sempunna (holometabola).
Metamorfosis sempurna (holometabola): telur -> larva (ulat atau belatung) -> pupa
(kepompong) -> imago (dewasa). Perubahan struktur tubuh pada serangga ini sangat
besar dari berbagai stadium. Serangga ini dianggap orang sebagai serangga yang maju
perkembangannya dalam sejarah evolusi serangga. Kelompok serangga ini disebut juga
Holometabola. Contohnya adalah lalat, nyamuk (Nematocera), pinjal (Siphonaptera),
kumbang (Coleoptera), kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), semut, lebah dan tawon
(Hymenoptera).
Sistem pencenaan insecta lengkap, yaitu mulut, faring (kerongkongan), esofagus, tembolok
untuk menyimpan makanan, lambung kelenjar penghasil enzim, usus, rektum, dan anus. Tipe
mulut insecta bervariasi; ada tipe menggigit dan mengunyah (jangkrik, belalang, kumbang,
capung), tipe menggigit dan menjilat (lebah, lalat), tipe menusuk dan mengisap(nyamuk), dan
tipe mengisap (kupu-kupu).
Insecta memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung berbentuk tabung langsing yang
terdapat di bagian dorsal. Insecta yang terbangnya sangat cepat memiliki jantung toraks
untuk memasok darah ke sayap. Darah insecta berwarna hijau, kuning, atau tidak berwarna.
Pada umumnya insecta bernapas dengan sistem trakea. Beberapa larva atau nimfa insecta air
bernapas dengan insang trakea. Udara masuk ke dalam trakea melalui lubang-lubang di kulit
yang disebut spirakel. Beberapa insecta kecil seperti Collembola tidak memiliki sistem trakea
dan bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
Alat ekskresi insecta berupa tubulus Malpighi yang berjumlah 2 250 helai. Sisa ekskresi berupa
asam urat yang merupakan sisa metabolisme protein. Pengeluaran air oleh tubuh sangat minim
karena insecta memiliki lapisan lilin pada kutikula yang mencegah hilangnya air. Selain itu terjadi
penyerapan air kembali oleh rektum. Hal inilah yang menyebabkan insecta mampu beradaptasi
di lingkungan darat yang kering.
Insecta memiliki sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion subesofagus, dan
benang saraf ventral.