1 Pengertian Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex,
Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk
jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua
sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm.
Klasifikasi ilmiah
Alam : Hewan
Filum : Arthropoda
Kelas : Serangga (Insecta)
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito
bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit
mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap
darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk
betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan
berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.
Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.
Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
2.2 Jenis – Jenis Nyamuk
1. Nyamuk Aedes aegypti
2. Nyamuk Anopheles
Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies
nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor")
secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar
parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika,
sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia. Anopheles juga merupakan
vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan Penyakit
Malaria. "nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan
air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air." nyamuk ini hinggap dengan
posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang.
Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih.
Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak jenis nyamuk anopheles yang bisa
menyebabkan penyakit malaria. Ada anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau,
seperti di Kepulauan Seribu. nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak
ditumbuhi ganggang. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai
yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi anopheles aconitus yang
banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya.
3. Nyamuk Aedes albopictus
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di
kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak
putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya ada garis
putih.
Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya
di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman
rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah
karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.
4. Nyamuk Culex fatiqans
b. Telur Nyamuk
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari
nyamuk berbeda–beda tergantung dari jenisnya. Nyamuk anopeles akan meletakkan
telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur
anopeles mempunyai alat pengapung. Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas
permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu
untuk mengapung. Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung
diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas
permukaan air dan tempatnya. Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan telurnya
menempel pada tumbuhan- tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk
karangan bungan.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya(spesies tertentu saja)
diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan
oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya.
reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan,
induk nyamuk mulai mengerami telurnya. telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm,
disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies
nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang
bisa terdiri dari 300 telur.
Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada
periode ini. Inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva
mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. sampai siklus
pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya
sebanyak 2 kali. Stadium telur ini memakan waktu 1-2 hari.
c. Jentik Nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-
bulunya, Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung
pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Pertumbuhan jentik dipengaruhi
faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air.
Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya
seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung
thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah
pemangsa bagi jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup
dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam
tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik
spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam sepanjang pesisir pantai.
d. Kepompong/Pupa
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa
biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada
gelung thorakis. Pada staidum ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap
hingga dapat terbang. Stadium kepompong akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari.
Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat
dibedakan jenis kelaminnya. Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama
kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan
lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara. Dalam meneruskan
keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan banya kawin satu kali selama hidupnya.
Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat keluarnya dari kepompong.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan
semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang
menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat
ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling
membahayakan. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting,
meskipun angin tipispun dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal
landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.
2. Frekuensi menusuk
Telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali selama hidupnya Untuk
mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah
untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah.
Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban,
dan disebut siklus gonotrofik.Untuk iklim Indonesia memerlukan waktu antara 48-96 jam.
3. Perilaku Istirahat.
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahat yang sebenarnya selama waktu
menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang
aktif mencari darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab
dan aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species ternyata mempunyai
perilaku yang berbeda-beda.Ada spesies yang halnya hinggap tempat-tempat dekat dengan
tanah (AnAconitus) tetapi ada pula species yang hinggap di tempat-tempat yang cukup tinggi
(An.Sundaicus). Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk
menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun
sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.
4. Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat
untuk berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang
senang pada tempat-tempat yang kena sinar matahari langsung (an. Sundaicus), ada pula yang
senang pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang dengan baik
di air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An. Aconitus) dan seterusnya Oleh karena
perilaku berkembang biak ini sangat bervariasi, maka diperlukan suatu survai yang intensif
untuk inventarisasi tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Anatomi Dan Morfologi Nyamuk
A. Sistem Anatomi Nyamuk
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito
bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Fase pertama di dalam siklus metamorfosis nyamuk adalah telur. Pada intinya, nyamuk
memakan nektar bunga untuk bertahan hidup. Dan untuk bertelur mereka membutuhkan
sumber protein yang ada pada darah. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada dedaunan yang
lembab atau juga genangan air (misalnya nyamuk Aedes Aegepty penyebab demam berdarah).
Pemilihan tempat menaruh telur ini biasanya dengan memakai reseptor di bagian bawah perut
nyamuk. Ia merupakan sensor yang mendeteksi suhu juga kelembaban. Setelah menemukan
tempat ideal, nyamuk akan meletakkan telurnya dan mulai mengerami. Telur nyamuk kira-kira
memiliki panjang 1 mm dan biasanya disusun secara berderet membentuk garis. Sekali
bertelur, nyamuk betina bisa mengeluarkan 300 biji!
Telur yang selesai dierami akan menetas dan menjadi larva. Larva ini sering disebut dengan
nama ENCU atau anak nyamuk. Selama menjadi larva, ia mengalami pergantian kulit sebanyak
2 kali sebelum akhrinya ia menjadi pupa atau kepompong. Jika pupa ada di dalam air, maka
biasanya ia akan dilengkapi dengan pipa yang akan muncul ke atas permukaan air. Pipa ini
berjumlah dua per pupa dan digunakan untuk pernafasan.
Dalam pupa tersebut, nyamuk secara perlahan akan bertransformasi menjadi nyamuk dewasa.
Ia perlahan mulai mempunyai antena, kaki, belalai, sayap, perut juga mata berukuran besar
yang memenuhi hampir semua ruang di kepalanya. Setelah siap, maka nyamuk tersebut akan
keluar dari pupa atau kepompong. Jika ia berada di dalam air, maka kecepatan adalah hal yang
penting sebab jika tidak, maka nyamuk akan mati. Nyamuk hanya boleh menyentuh air pada
bagian kakinya saja. Nyamuk akan tinggak landas dengan kecepatan maksimal agar tidak
terjebak di air. Dengan demikian, siklus metamorfosis nyamuk berakhir.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat menakjubkan.
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembap atau kolam yang kering. Pemilihan
tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah
perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembapan. Setelah tempat
ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1
mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies
nyamuk meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa terdiri
dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode ini, inkubasi
sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua dalam
waktu yang hampir sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai siklus pertumbuhan ini selesai
secara keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali.
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase pupa". Pada
fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa
siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu
digunakan untuk alat pernapasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya
seperti antenaa, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar
kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap
muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinya yang
menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat
menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya
setelah istirahat sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 °C dan hanya
sepuluh hari pada suhu 25 °C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari
atau hingga satu bulan. Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas
berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya
seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis.
Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi
jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomia hidup dalam keadaan luar biasa.
Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air
tergenang dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam
sarang ketam sepanjang pesisir pantai.
3) Filariasis.
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria, yang
mengakibatkan gejala akut dan kronis (kaki membesar seperti kaki gajah) yang
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, di Indonesia telah ditemukan sebanyak 27 jenis
nyamuk dari genus Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia.
4) Chikungunya.
Chikungunya adalah penyakit menular sejenis demam disertai nyeri otot yang bersifat
epidemik dan endemic yang disebabkan oleh Alvavirus yang ditularkan oleh beberapa
jenis nyamuk yaitu Ae. Aegypti, Aedes albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp..
Meski pun penyakit ini tidak mengakibatkan kematian, namun dapat menimbulkan rasa
nyeri yang hebat di persendian tubuh bahkan seperti kelumpuhan dan dapat berlangsung
selama 2 bulan.
2. Metode Visual
Survei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya larva di setiap tempat genangan
air tanpa mengambil larvanya.
Setelah dilakukan survei dengan metode diatas, pada survei jentik nyamuk akan dilanjutkan
dengan pemeriksaan kepadatan jentik dengan ukuran sebagai berikut:
1. House Index (HI) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh rumah yang diperiksa.
2. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan larva dari seluruh
kontainer yang diperiksa
Density figure (DF) adalah kepadatan jentik Aedes aegypti yang merupakan gabungan dari HI,
CI dan BI yang dinyatakan dengan skala 1-9 seperti tabel menurut WHO Tahun 1972 di bawah
ini :
Tabel Larva Index
Density figure House Index Container Breteau
(DF) (HI) Index(CI) Index(BI)
1 1–3 1-2 1-4
2 4–7 3-5 5–9
3 8 – 17 6-9 10 – 19
4 18 – 28 10 -1 4 20 – 34
5 29 – 37 15 – 20 35 -49
6 38 – 49 21 - 27 50 – 74
7 50 -59 28 - 31 75 – 99
8 60 – 76 32 – 40 100 – 199
9 >77 >41 >200
Sumber: WHO (1972)
Keterangan Tabel :
DF = 1 = kepadatan rendah
DF = 2-5 = kepadatan sedang
DF = 6-9 = kepadatan tinggi.