Anda di halaman 1dari 4

TEORI SIMPUL TUBERCULOSIS

1. Simpul 1
Sumber Penyakit
Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan mengeluarkan agent penyakit.
Agent penyakit itu sendiri adalah komponen lingkungan yang dapat
menimbulkangangguan penyakit melalui kontak secaralangsung ataupun melalui media
perantara (yang juga komponen lingkungan). Pada penyakit Tuberculosis, sumber
penyakitnya yaitu penderita TB Paru. Dan agent penyebab penyakit TB Berasal dari
anggota keluarga Mycrobacterium yaitu Mycrobacterium tuberculocis.
Mycobacterium Tuberculosis adalah sejenis kuman berbentuk batang, berukuran
panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M.Tuberculosis
adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta tahan
terhadap zat kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni
menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu M. Tuberculosis senang tinggal di
daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut menjadi
tempat yang kondusif untuk penyakit tuberkulosis. Kuman ini mempunyai sifat khusus
yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil
Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab.

2. Simpul 2
Media TransmisiPenyakit
Media transmisi tidak akan memiliki potensi penyakit kalau didalamnya tidak
mengandung bibit penyakit atau agent penyakit. Penyakit dalam lingkungan dapat
menyebar melalui perantara udara, air, tanah/pangan, binatang/serangga, dan
manusia/langsung. Media transmisi penyakit Tuberculosis adalah melalui udara, yang
dipengaruhi oleh factor risiko lingkungan; kepadatan hunian, pencahayaan, ventilasi,
kelembaban, kondisi rumah, suhu & ketinggian wilayah.
a. Pencahayaan
Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari
merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit. Sinar
matahari langsung dapat langsung mematikan bakteri TB paru dalam 5 menit
b. Ventilasi
Kurangnya ventilasi selain menyebabkan kurangnya oksigen dapat pula menyebabkan
kelembaban udara didalam ruangan naik karena proses penguapan cairan dari kulit.
Kelembaban ini merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri bakteri
pantogen/ bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TB. Dengan adanya ventilasi
yang cukup dapat menjaga kelembaban yang optimum dan dapat pula membebaskan
udara dari bakteri bakteri.
c. Kelembaban
Kuman TB paru akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung tetapi dapat
ertahan hidup selama beberapa jam ditempat gelap dan lembab

3. Simpul 3
Perilaku Pemajanan (Behavioural Exposure)
Perilaku pemajanan adalah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan
yang mengandung potensi bahaya penyakit.Agent penyakit masuk ke dalam tubuh melalui
satu proses “hubungan interaktif”. Hubungan interaktifini terjadi antara komponen
lingkungan dengan perilaku penduduk dalam konsep yang disebut perilaku pemajanan.
Penyakit Tuberculosis dapat ditularkan oleh penderita TB melalui pengeluaran sputum
(riak/dahak) yang mengandung kuman TB ke lingkungan udara sebagai aerosol ( partikel
yang sangat kecil).
Dengan cara batuk dan bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan hidup
di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Dalam kesempatan inilah kuman TB dapat
masuk ketubuh orang lain ketika seseorang menghirup udara yang mengandung kuman
TB. Melalui saluran pernafasan dari hidung sampai menuju paru-paru tepatnya alveoli.
Pada alveoli kuman TB mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan yang
akan mengakibatkan destruksi paru. Bagian paru yang telah rusak ini akan berupa jaringan
sel sel mati olehkarenanya akan di upayakan oleh paru paru untuk dikeluarkan dengan
reflek batuk. oleh karena itu pada umumnya batuk karena TB adalah produktif, artinya
berdahak. Yang mengandung zat kekuning kuningan dengan banyak hasil TB didalamnya.

4. Simpul 4
Kejadian Penyakit
Penyakit merupakan “out come” hubungan interaktif antara penduduk
denganlingkungan yang memiliki potensi bahayagangguan kesehatan.Penyakit dapat
menyebabkan kelainan bentuk, kelainan fungsi, kelainan genetik, sebagai hasilinteraksi
dengan lingkungan fisik dan social. Simpul 4 akan membahas terjadinya penyakit pada
tubuh pasien dimana dapat mencakup 2 kemungkinan yaitu pasien dapat sakit atau tidak.
Pada penyakit TBC, pasien yang tidak sakit akan terjadi bila daya tahan tubuh pasien kuat,
sedangkan pasien yang memiliki daya tahan tubuh kurang akan mengalami sakit yang
terjadi setelah pasien menghirup aerosol mengandung kuman TB .
Berikut merupakan tanda-tanda atau gejala penyakit Tuberkulosis (TB) .
a. Gejala utama
Gejala klinis yang penting dari TB dan sering digunakan untuk menegakkan diagnosis
klinik adalah batuk terus menerus selama 3 (tiga) minggu atau lebih yang disertai dengan
keluarnya sputum dan berkurangnya berat badan.
b. Gejala tambahan
Gejala tambahan yang sering dijumpai, yaitu:dahak bercampur darah,batuk darah,sesak
nafas dan rasa nyeri dada,badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa
kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan.
Pencegahan
1) Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita tuberculosis paru BTA positif.
2) Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan misal terhadap kelompok –kelompok populasi
tertentu misalnya : karyawan rumah sakit, siswa – siswi pesantren.
3) Vaksinasi BCG
4) Kemofolaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kgBB selama 6 – 12 bulan dengan
tujuan menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit.
5) Komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penyakit tuberculosis kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai