PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit berbasis lingkungan adalah ilmu yang mempelajari proses kejadian atau
incidence (kasus baru), prevalence ( kasus berulang) pada suatu kelompok masyarakat yang
berhubungan / berakar dan memiliki keterkaitan erat yang satu atau lebih komponen
lingkungan pada sebuah ruang sehingga masyarakat tersebut bertempat tinggal / beraktifitas
pada waktu tertentu.
Tingginya penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh faktor lingkungan serta
perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Berdasarkan aspek sanitasi, tingginya
angka penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih
masyarakat, pemanfaatan jamban yang masih rendah, tercemarnya tanah, air, dan udara
karena limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, sarana transportasi, serta
kondisi lingkungan fisik yang memungkinkan.
Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut). Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat
ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan
antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering
terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penyakit ISPA?
2. Apa saja penyebab dari penyakit ISPA?
3. Apa saja gejala dari penyakit ISPA?
4. Apa saja tanda-tanda penyakit ISPA?
5. Bagaimana cara penularan penyakit ISPA?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penularan penyakit ISPA?
7. Jelaskan teori simpul penyakit ISPA?
C. Tujuan Penulisan
1
3. Untuk mengetahui gejala dari penyakit ISPA.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda penyakit ISPA.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara penularan penyakit ISPA.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan penularan penyakit ISPA.
7. Untuk mengetahui teori simpul penyakit ISPA.
BAB II
PEMBAHASAN
2
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini diadaptasi dari
istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran
atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga
telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak,
karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah.
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana
pengertiannya sebagai berikut :
a. Infeksi
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
c. Akut
Akut adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk
menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam
ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian
bawah (termasuk jaringan paru – paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan
batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan(respiratory tract).
Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasannya bersifat ringan seperti
batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibatkan
kematian.
3
ISPA antara lain adalah golongan Mikosovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma,
Herpesvirus.
ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat
disebabkan oleh bakteri dan virus. ISPA bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri
umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan beberapa
masalah dalam penanganannya. Sementara itu faktor lain terjadinya ISPA antara lain BBLR
(Berat badan lahir ringan), malnutrisi, polusi udara dalam ruangan, tidak mendapatkan ASI
penuh, padat hunian, imunisasi tidak lengkap dan defesiensi vitamin A.
4
c. Gejala ISPA Berat :
1. Bibir atau kulit biru.
2. Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.
3. Anak tidak sadar atau kesadarannya menurun.
4. Pernafasan berbunyi bercuit-ciut, dan anak tampak gelisah.
5. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas.
6. Nadi cepat lebih dari 160x permenit atau tak teraba.
7. Tenggorokan berwarna merah.
2. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang
biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan
dingin.
5
ISPA bermula pada saat mikriorganisme atau atau zat asing seperti tetesan cairan yang
dihirup, memasuki paru dan menimbulkan radang. Bila penyebabnya virus atau bakteri,
cairan digunakan oleh organisme penyerang untuk media perkembangan. Bila penyebabnya
zat asing, cairan memberi tempat berkembang bagi organisme yang sudah ada dalam paru-
paru atau sistem pernapasan,
Umumnya penyakit ISPA menular secara langsung dari seseorang penderita kepada orang
lain melalui media udara. Pada waktu batuk banyak virus dan kuman yang dikeluarkan dan
dapat terhirup oleh anak lain yang berdekatan dengan penderita.
6
- Melakukan perawatan khusus secara berkala guna memperoleh pemulihan kesehatan
yang lebih baik.
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA dapat dilakukan dengan
rehabilitasi fisik /medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik akibat penyakit ISPA.
Secara umum pencegahan terhadap ISPA dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
- Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
- Immunisasi
- Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
- Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
b. Pengobatan
Pengobatan meliputi pengobatan penunjang dan antibiotika. Penyebab ISPA atas yang
terbanyak adalah infeksi virus maka pemberian antibiotika pada infeksi ini tidaklah rasional
kecuali pada sinusitis, tonsilitis eksudatif, faringitis eksudatif dan radang telinga tengah.
Pengobatan penyakit ISPA juga dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, salah
satunya dengan merawat penderita di rumah sakit. Apabila perawatan untuk semua anak
7
dengan penarikan dinding dada tidak memungkinkan, dapat dipertimbangkan untuk diberikan
terapi antibiotik dirumah dengan pengawasan yang ketat pada anak yang tidak mengalami
penarikan dinding dada hebat, sianosis, atau tanda penyakit yang sangat berat.
Pengobatan selanjutnya yaitu memberikan oksigen, jika frekuensi pernapasan lebih dari
70, terdapat penarikan dinding dada hebat, atau gelisah. Penggunaan terapi antibiotik juga
merupakan salah satu pengobatan dimana di berikannya bencil penisilin secara intramoskular
setiap 6 jam paling sedikit selama 3 hari (ampisilin secara intramoskular, atau dapat
digantikan bencilpenisilin). Pengobatan antibiotik sebaiknya diteruskan selama 3 hari setelah
keadaan membaik.
- Kebiasaan merokok
8
- Penyakit ISPA menular secara langsung dari seseorang penderita kepada orang lain
melalui media udara. Pada waktu batuk banyak virus dan kuman yang dikeluarkan
dan dapat terhirup oleh anak lain yang berdekatan dengan penderita.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini diadaptasi
dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura.
Penyebab ISPA akibat infeksi virus berkisar 90-95% terutama ISPA Atas. ISPA terdiri
dari lebih 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain dari genus
Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofillus, Bordetella dan Korinobakterium.
Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Mikosovirus, Koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirus.
B. Saran
ISPA merupakan penyakit infeksi yang dapat menyerang siapa saja. Oleh karena itu
dalam rangka menghindari ISPA, upaya inti seperti perbaikan kualitas lingkungan sangat
perlu dilakukan. Selain itu, hal-hal lain yang terkait upaya pencegahan ISPA juga perlu
dilakukan agar proteksi terhadap penularan ISPA semakin baik.
Disamping itu penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan
dan dilaksanakan secara berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus
ISPA yang sudah dilaksanakan sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pediatrics/2049898-apa-itu-ispa/
10
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=718_Waspada-Penyakit-
ISPA,-Perbanyak-Konsumsi-Air-Putih
https://makalahkeperawatan.wordpress.com/2012/09/19/114/
http://gudangmakalahpendidikan.blogspot.com/2016/11/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-
akut.html
11