EKOFISIOLOGI HEWAN
ADAPTASI MAMALIA
OLEH:
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mamalia
Kingdom Animalia mencakup eukariota multiseluler yang memperoleh
energi dengan memakan makanan. Sebagian besar memiliki saraf dan otot serta
dapat bergerak. Salah satu filum dari kingdom Animalia adalah filum Chordata.
Filum Chordata mencakup hewan dengan batang yang diperkuat atau notokorda di
sepanjang tubuh mereka, untuk seluruh atau sebagian kehidupan mereka. Dalam
filum Chordata terdapat subfilum Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata.
Subfilum vertebrata terbagi jadi lima kelas, salah satunya adalah kelas mamalia.
Kelas mamalia mencakup Chordata yang berdarah panas, memiliki rambut, dan
menyusui anak-anak. Mayoritas melahirkan anak (Kasayev et al, 2018).
Mamalia adalah kelompok organisme dengan tingkat keanekaragaman
sangat tinggi, yang hidup di hampir setiap habitat di bumi. Mereka hidup di
daratan, lautan, dan bahkan juga terbang di angkasa atau langit. Dari setiap hewan
dalam kelas mamalia yang sangat beranekaragam ini, tentunya terdapat banyak
persamaan dan perbedaan ciri morfologinya. Perbedaan ciri morfologi tersebut
merupakan pertanda adanya keanekaragaman makhluk hidup (Isnaeni, 2006).
2.2 Adaptasi Mamalia
Mamalia mengalami pertukaran panas dengan lingkungan sekitarnya, atau
dapat dikatakan berinteraksi panas. Interaksi tersebut dapat menguntungkan
ataupun merugikan. Interaksi panas tersebut ternyata dimanfaatkan oleh hewan
sebagai cara untuk mengatur suhu tubuh mereka, yaitu untuk meningkatkan dan
menurunkan pelepasan panas dari tubuh, atau sebaliknya untuk memperoleh
panas. (Utama et al., 2019).
Pelepasan panas dari tubuh mamalia endoterm terjadi dengan beberapa cara,
antara lain melepaskan panas ke lingkungannya melalui vasodilatasi pembuluh
darah perifer, dan meningkatkan penguapan air melalui atau melalui saluran
pernapasan. Kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi suhu tubuh sehingga
menyebabkan terjadinya variasi suhu tubuh antara lain umur, jenis kelamin,
musim, aktivitas (latihan), iklim, waktu tidur, makan, minum (Isnaeni, 2006).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
4.1. Hasil
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Berdasarkan studi literatur terhadap jurnal yang berjudul Ecophysiology of
mammals didapatkan beberapa hasil. Jurnal ini memuat tentang bentuk pengaruh
lingkungan terhadap mamalia sehingga memunculkan bentuk adaptasi yang
berbeda pada setiap jenis organisme. Proses adaptasi yang ada pada hewan berasal
dari proses homeostasis, repoduktivitas, siklus hidup dan proses panjang dari
evolusi yang sudah terjadi. Menurut Isnaeni (2006), proses metabolisme tubuh
sangat bergantung terhadap habitat dan kondisi lingkungan organisme tersebut.
Mamalia memiliki ciri khusus berupa tubuh yang tertutupi rambut atau
bulu-bulu halus serta adanya kelenjar mamae yang berfungsi untuk menyusui. Hal
ini merupakan bentuk adaptasi morfologis yang dilakukan mamalia untuk dapat
beradaptasi pada lingkungan secara simultan dan jangka panjang. Proses evolusi
juga mempengaruhi jenis-jenis dari bentuk adaptasi. Menurut Oktawira (2019),
menyebutkan bahwa mamalia pada daerah tertentu dan dalam lingkup tertentu
cenderung memiliki kesamaan sifat baik secara morfologis maupun fisiologis. Hal
ini membuktikan bahwa proses evolusi dipengaruhi oleh lingkungan itu sendiri.
Salah satu bentuk umum dari proses adaptasi dapat dengan mudah kita
temui pada manusia. Manusia merupakan makhluk hidup yang berasal dari spesies
Homo sapiens atau yang dikenal juga sebagai manusia modern. Manusia memiliki
sistem-sistem fisiologi yang tersusun dari bagian atas hingga bawah tubuh. Sistem
ini meliputi sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem endokrin, dam sistem
gerak. Menurut Isnaeni (2006), manusia merupakan salah satu bentuk kehidupan
yang memiliki bentuk proses adaptasi yang lengkap baik secara morfologis dan
fisiologis.
Salah satu bentuk adaptasi dari mamalia adalah mamalia mengalami
pertukaran panas dengan lingkungan sekitarnya, atau dapat dikatakan berinteraksi
panas. Menurut Utama et al, (2019), Interaksi suhu mamalia terhadap lingkungan
tersebut dapat menguntungkan ataupun merugikan. Interaksi panas tersebut
ternyata dimanfaatkan oleh hewan sebagai cara untuk mengatur suhu tubuh
mereka, yaitu untuk meningkatkan dan menurunkan pelepasan panas dari tubuh.
Tabel hasil yang didapatkan memberikan gambaran tentang perkembangan studi
mengenai adaptasi biologis mamalia dari tahun ke tahun.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya